FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui prinsip dan cara pengujian difusi suatu zat dari
sediaan transdermal atau topikal.
B. Dasar Teori
Kulit merupakan organ tubuh yang penting yang merupakan
permukaan luar organism dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan
lingkungan luar (Mutschler,1991 hal 577). Fungsi kulit (Mutschler,1991 hal
577):
1. Melindungi jaringan terhadap kerusakan kimia dan fisika, terutama
kerusakan mekanik dan terhadap masuknya mikroorganisme.
2. Mencegah terjadinya pengeringan berlebihan, akan tetapi penguapan air
secukupnya tetap terjadi (perspiration insensibilis).
3. Bertindak sebagai pengatur panas denga melakukan kontriksi dan dilatasi
pembuluh darah kulit serta pengeluaran keringat.
4. Dengan pengeluaran keringat ikut menunjang kerja ginjal, dan
5. Bertindak sebagai ala pengindera dengan reseptor yang dimilikinya yaitu
reseptor tekan, suhu dan nyeri.
Kulit terdiri atas (Mutschler,1991 hal 577):
1. Bagian ectoderm yaitu epidermis (kulit luar) dan kelengkpannya
(Kelenjar, rambut, kuku)
2. Bagian jaringan ikat, yaitu korium (kulit jangat).
Epidermis terdiri dari beberapa lapisan yaitu stratum corneum (lapisan
tanduk), stratum lucidum (lapisan keratohialin, hanya terdapat pada telapak
kaki dan tangan), stratum granulosum (lapisan bergranul) dan stratum
germinativum (lapisan yang bertumbuh), yang dapat dibagi lagi menjadi
stratum spinosum (lapisan berduri) dan stratum basal (lapisan basal)
(Mutschler,1991 hal 577-578).
Bagian atas kulit yang disebut stratum korneum terdiri atas sel tak
berinti yang disusun oleh brick (komponen selnya/korneosit) dan mortasr
(kandungan lipid interselular). Stratum kornemum dapat itembus oleh
senyawa obat atau zat kimia yang diaplikasikan ke permukaannya disebut
pemberian obat secara perkutan. Tujuan pengobatan obat secara perkutan
dapat ditunjukkan untuk pengobatan local hanya dipermukaan kulit atau pada
jaringan yang lebih dalam seperti otot dan dapat pula ditunjukkan untuk
pengobatan sistemik.
Mekanisme kerja obat pemberian secara perkutan harus mampu
berpenetrasi kedalam kulit melalui stratum koneum, terjadi proses difusi pasif.
Difusi dapat terjadi melalui stratum korneum (jalur transdermal), atau dapat
juga melalui kelenjar keringat, minyak, atau melalui folikel rambut (jalur
transapendagel/transfolikular). Difusi pasif merupakan proses perpindahan
masa dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi
rendah.
Kecepatan penetrasi obat dikulit melalui mekanisme difusi sehingga
terjadi sesuai dengan hukum fick.
Dicampurkan keduanya
Dipanaskan alat uji difusi pada suhu 60ºC di atas penangas air
1 15 0,026
2 30 0,024
3 60 0,024
4 90 0,024
y= bx + a
a 5 120 0,023 = 0, 0438
b = 0, 0494
2. Perhitungan
a. Pembuatan Dapar Fosfat
1) Perhitungan larutan KH2PO4
Diketahui:
m = 0,5 g
Mr = 136 g/mol
V = 200 mL = 0,2 L
Ditanya: M …. ?
Jawab:
𝑚
n = 𝑀𝑟
0,5 𝑔
= 136 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,0037 mol
0,0037 𝑚𝑜𝑙
M= 0,2 𝐿
= 0,0185 M
2) Perhitungan larutan NaOH
Diketahui:
m = 8,02 g
Mr = 40 g/mol
V =1L
Ditanya: M …. ?
Jawab:
𝑚
n =
𝑀𝑟
8,02 𝑔
= 40 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,2005 mol
𝑛
M=𝑣
0,2005 𝑚𝑜𝑙
= 1𝐿
= 0,2005 M
N = ek . M
= 1 . 0,2005 M
= 0,2005 N
b. Tabel Hasil Uji Difusi
1 15 0,026 -0,360
2 30 0,024 -0,401
3 60 0,024 -0,401
4 90 0,024 -0,401
c. Kurva Baku
Absorbansi
0.0265
y = 0.0491x + 0.0437 0.026
R² = 0.9999
0.0255
0.025
0.0245
0.024
0.0235
0.023
0.0225
-0.43 -0.42 -0.41 -0.4 -0.39 -0.38 -0.37 -0.36 -0.35