Anda di halaman 1dari 2

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN perunahan warna dapat dilihat dengan


Percobaan ini dilakukan untuk jelas.
mengetahui difusi asam salisilat dalam Penggunaan FeCl3 dalam media
formulasi krim. Asam salisilat sebagai agar ditujukan agar terjadi reaksi
keratolitikum bekerja dengan warna. Reaksi warna yang terjadi
melarutkan zat-zat yang menempel memudahkan pengamatan difusi
antarsel kulit sehingga mampu sediaan asam salisilat. Warna tersebut
meregangkan lekatan korneosit dan terjadi karena atom O pada gugus –OH
melunakkan stratum korneum. Lapisan pada asam salisilat akan menyerang Fe
kulit tersebut akan mengalami dengan melepaskan atom hydrogen
deskuamasi (pengelupasan sel kulit untuk membentuk ikatan kompleks O-
dari tubuh). Pada percobaan ini, bentuk FeCl3 yang berwarna ungu.
sediaan asam salisilat berupa krim. Parameter yang diamati berupa
Media agar yang digunakan untuk diameter warna yang terbentuk
melihat kemampuan difusi asam disekitar ke empat lubang. Dengan
salisilat digunakan karena agar adanya perubahan warna ini dapat
memiliki sifat yang hampir serupa diketahui apakah asam salisilat
dengan kulit kulit manusia yang berdifusi ke dalam media agar.
memiliki pori. Hal tersebut menjadikan Percobaan ini dilakukan dengan dua
agar maupun kulit manusia mampu perlakuan yakni berupa media yang
mengabsorpsi dan mendifusi asam diletakkan di suhu ruang dan media
salisilat ke dalamnya. Selain itu, media yang diletakkan di suhu dingin. Dari
agar tidak memiliki warna atau bening hasil percobaan, didapat diameter
sehingga pengamatan proses difusi warna ungu yang terbentuk dalam tabel
asam salisilat yang ditandai dengan 1.
Tabel 1. Diameter Difusi Asam Salisilat pada Media Agar
Menit ke- Suhu Ruang (cm) Suhu Dingin (cm)
0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0,8 0,9 0,8 0,8 0,6 0,7 0,6 0,5
30 1,3 1,2 1,3 1,3 0,8 0,8 0,8 0,6
45 1,4 1,3 1,5 1,4 0,9 0,9 1 0,9
60 1,8 1,9 1,9 1,7 1 1,3 1,2 1
Cawan petri yang diisi krim asam
salisilat yang diletakkan pada suhu
ruangan menghasilkan rata-rata
diameter yang lebih besar daripada
diameter lubang cawan petri pada
suhu dingin. Lubang pertama pada
suhu kamar berdiameter 1,8 cm,
lubang ke dua 1,9 cm, lubang ke tiga
1,9 cm, dan lubang ke empat 1,7 cm.
Pengamatan diameter pada suhu
dingin didapatkan lubang pertama
sebesar 1 cm, lubang ke dua sebesar
1,3 cm, lubang ke tiga 1,2 cm, dan
lubang ke empat 1 cm. Hal ini sesuai
dengan literatur bahwa semakin
tinggi suhu, obat yang berdifusi ke
melintasi pori akan semakin cepat
sehingga diamater yang dihasilkan
akan semakin besar dan kepekatan
warna yang dihasilkan akan berbeda
karena difusi obat dipengaruhi suhu.

Anda mungkin juga menyukai