Anda di halaman 1dari 3

Habitat Chlamydia trachomatis

Chlamydia trachomatis adalah bakteri obligat intaseluler yang menginfeksi urethra dan
serviks. Serviks adalah tempat yang paling sering terinfeksi dengan Klamidia trakomatis.
Klamidia bukan merupakan penyebab vaginitis, tetapi dapat mengerosi daerah serviks, sehingga
dapat menyebabkan keluarnya cairan mukopurulen. Cairan ini mungkin dianggap pasien berasal
dari vagina. Neonatus yang lahir dari wanita yang terinfeksi dengan Klamidia memiliki risiko
untuk terjadinya inclusion conjungtivit is saat persalinan. 25 sampai dengan 50% dari bayi
yang terpapar akan terkena konjungtivitis pada 2 minggu pertama setelah lahir, dan 10 sampai
dengan 20 % akan berlanjut ke pneumonia dalam 3 - 4 bulan setelah lahir jika tidak diobati
dengan segera.
Infeksi Klamidia pada awal kehamilan telah dihubungkan dengan terjadinya persalinan
prematur, ketuban pecah dini. Meningkatnya angka kejadian late-onset endometritis yang
terjadi setelah persalinan pervaginamdan infeksi panggul yang berat setelah operasi sesar dapat
terjadi ketika infeksi Klamidia di diagnosis pada pemeriksaan prenatal awal.Pada wanita yang
tidak hamil dapat menyebabkan mukopurulen servisitis, endometitis, salpingitis akut, infertilitas,
dan kehamilan ektopik. Faktor risiko untuk infeksi klamidia pada wanita hamil adalah usia
dibawah 25 tahun, riwayat penyakit menular seksual, partner seks multipel, dan partner seksual
yang baru dalam 3 bulan terakhir.

Gambar 5 Infeksi Chlamydia trachomatis pada jaringan serviks dan tuba


Perempuan Laki-laki
Duh vagina yang abnormal Duh urethra
Penyakit radang panggul Epidimyo-orchitis pada individu
seksual aktif
Nyeri perut bawah pada individu Reactive arthritis pada individu
seksual aktif seksual aktif
Reactive arthritis pada individu -
seksual aktif
Servisitis (yang mungkin dapat Uretritis
berdarah saat infeksi)
Tabel 1 Gejala klinis penyakit Chlamydia trachomatis
.

Morfologi Chlamydia trachomatis


Chlamydia merupakan bakteri obligat intraselular, hanya dapat berkembang biak di
dalam sel eukariot hidup dengan membentuk semacam koloni atau mikrokoloni yang disebut
Badan Inklusi (BI). Chlamydia membelah secara benary fision dalam badan intrasitoplasma. C.
trachomatis berbeda dari kebanyakkan bakteri karena berkembang mengikuti suatu siklus
pertumbuhan yang unik dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu berupa Badan Inisial. Badan
Elementer (BE) dan Badan Retikulat (BR) atau Badan Inisial. Badan elementer ukurannya lebih
kecil (300 nm) terletak ekstraselular dan merupakan bentuk yang infeksius, sedangkan badan
retikulat lebih besar (1 um), terletak intraselular dan tidak infeksius.
Ini adalah bakteri Gram negatif yang lemah dan juga mengandung LPS, yang membantu
menyebabkan kerusakan pada tubuh host. Tidak memiliki dinding sel peptidoglikan dan Tidak
memiliki asam muramat yang ditemukan di dinding sel kebanyakan bakteri lain. bukan
merupakan spora. Tidak motil namun Memiliki bentuk coccoid atau batang. Badan dasar adalah
bentuk dispersal, yang analog dengan spora. Bentuk penyebaran berdiameter sekitar 0,3 um.
Tubuh retikulat membelah melalui pembelahan biner sekitar 2-3 jam per generasi. Badan
retikulat memiliki masa inkubasi 7-21 hari di inang. Tubuh reticulate tidak mengandung dinding
sel dan terdeteksi sebagai penyertaan dalam sel.
Morfologi inklusinya adalah bulat dan terdapat glikogen di dalamnya. C. trachomatis
peka terhadap sulfonamida, memiliki plasmid, dan jumlah serovarnya adalah 15. Mereka ada
dalam dua bentuk morfologis: tubuh kecil infeksius berdiameter 300 nm - 400 nm dan badan
reticulate replikasi yang lebih besar berukuran 800 nm - 900 nm.

Genom Chlamydia trachomatis


Ia memiliki plasmid ekstra kromosom. Dan memiliki genom yang terdiri dari 1.042.519
pasangan basa nukleotida. Genom tersebut memiliki sekitar 894 kemungkinan urutan
pengkodean protein. Semua isolat memiliki panjang sekitar 7.500 nukleotida. Serta memiliki
delapan frame pembacaan terbuka yang diprediksi oleh komputer untuk mengkode protein lebih
dari 100 asam amino.

DAFTAR PUSTAKA

Microbenotes, ‘Habitat and Morphology of Chlamydia trachomatis’, 8 maret 2018 <


https://microbenotes.com/habitat-and-morphology-of-chlamydia-trachomatis/>, [diakses 2
November 2019].

Anda mungkin juga menyukai