Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PARASITOLOGI

" Trichomonas Vaginalis "

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Sukarjati, M.Kes

Disusun Oleh:

Novita Dian Enjelia

192500018

Biologi 2019/A

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
2021

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Trichomonas


vaginalis, penyebab uretritis pada laki-laki dan vaginosis pada wanita. Tujuan: Mengetahui
gambaran umum pasien baru Trikomoniasis di Divisi Infeksi Menular Seksual (IMS)
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya
periode tahun 2008-1012. Metode: Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan
mengevaluasi rekam medik pasien Trikomoniasis meliputi jumlah kunjungan pasien, umur,
jenis kelamin, status pernikahan, jenis pekerjaan, keluhan pasien, lama sakit, waktu koitus
suspektus, pasangan seksual, riwayat pengobatan sebelumnya, sifat duh tubuh, pemeriksaan
laboratorium, penatalaksanaan, dan follow up. Hasil: Jumlah pasien trikomoniasis sebanyak
31 pasien (0,65%) dari jumlah kunjungan pasien baru Divisi IMS. Usia terbanyak adalah
kelompok umur 25-44 tahun dan semua pasien berjenis kelamin perempuan. Keluhan
terbanyak pasien Trikomoniasis adalah duh tubuh vagina yang dirasakan gatal dan sifat
keluhan berupa duh tubuh yang purulen. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan
Trichomonas vaginalis dari sediaan basah pada 31 (100%) pasien. Sebanyak 12 (38,7%)
pasien tidak melakukan kontrol ulang. Simpulan: Keluhan terbanyak trikomoniasis adalah
duh tubuh yang dirasakan gatal dan bersifat purulen. Pada pemeriksaan basah ditemukan
Trikomonas vaginalis dan pengobatan trikomoniasis adalah dengan metronidazole.

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya dijumpai di


traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi. Ditularkan melalui hubungan seksual, yang
dapat menyebabkan vaginitis pada wanita dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class mastigophora (Diesing 1866),
class zoomastigophora (calkins,1909), ordo trichomonadinae (dengan genus trichomonas
dan pentratrichomonas) dan tritrichomonadinae.
Trichomonas vaginalis pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 1836
pada saat academi of sciences di paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia menemukan suatu
organisme yang disebutnya sebagai antmalcules dari secret segar vagina. Dan disepakati
pada saat itu juga organisme ini dinamakan trichomonas vaginale, oleh karena mirip dengan
organisme dari genus monas dan trichodina.
Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan penemuan Donee dan memberikan nama pada
protozoa ini yaitu Trichomonas vaginalis. Selama 50 tahun selanjutnya, penelitian tentang
trichomonas vaginalis tidak begitu menarik perhatian para ilmuan. Mereka lebih tertarik
mempelajari diagnosis dan pengobatan gonorrho dan syphilis sebagai penyakit yang
ditularkan melalui hubungan seksual.dan baru pada tahun 1916 Hoehne melaporkan bahwa
trichomonas vaginalis adalah suatu flagellata yang patogenik karena ia menemukan kolpitis
yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Penelitian tentang protozoa ini terus
berkembang pada tahun 1943 oleh Allison. Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah
satu penyebab penting penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

1.2 Tujuan Masalah


3
1. Mengetahui morfologi Trichomonas vaginalis
2. Mengetahui apa itu trichomonas vaginalis maupun habitatnya.
3. Penyakit yang di sebabkan oleh parasit trichomonas.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Morfologi Trichomonas Vaginalis

4
Berbentuk buah pir (pear-shaped) atau ovoid dengan panjang 10–30 μm dan lebar 5–
10 μm dan mempunyai membrane bergelombang (undulating membrane) yang
menempel pada costa yang terletak di separuh badan bagian anterior dan berfungsi
untuk pergerakan.

Parasit ini mempunyai 4 flagella anterior yang juga berfungsi untuk pergerakan, dan 1
flagella menempel pada undulating membrane. Sebuah axostyle prominent yang
berasal dari bagian anterior menjuntai kebagian posterior badan hingga menyerupai
ekor (tail) yang digunakan untuk melakukan invasi ke epitel host (Ryan KJ, 2004).
Cytoplasm mengandung siderophillic granules yang terkonsentrasi disepanjang
axostyle dan costa. Parasit ini mempunyai gerakan cepat patah patah (jerky) dan
berdenyut (twitching type movement).

2.2 Penyebaran Trichomonas Vaginalis


 
Trichomonas vaginalis yang di tularkan dengan  jumlah cukup ke dalam vagina dapat
berkembang biak, bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi vagina sesuai. Setelah
berkembang biak , terjadi degenerasi dan deskuamasi sel epitel vagina. Di sekitar vagina
tedapat sedikit leukosit dan parasit bercampur dengan sel epitel. Sekret vagina mengalir
keluar vagina dan menimbulkan gejala flour albus. Setelah lewat stadium akut, gejala
berkurang dan dapat reda sendiri. Pemeriksaan →in speculo, tampak kelainan
berupa vaginitis, dinding vagina dan porsio tampak merah meradang dan pada infeksi
berat →pendarahan-pendarahan kecil. Flour tampak berkumpul di belakang porsio, encer
atau sedikit kental pada infeksi campuran, berwarna putih kekuning2an atau putih kelabu
dan berbusa.  

Keluhan lain: pruritus vagina atau vulva dan disuria (rasa pedih waktu kencing) 
Infeksi dapat menjalar dan menyebabkan uretritis. Trikomoniasis pada laki-laki yang
diserang terutama urethra, kelenjar prostat, kadang-kadang preputium, vesikula seminalis
dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita.
5
Bentuk akut gejalanya mirip uretritis non gonore, misalnya disuria, poliuria, dan secret
urethra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-
benang halus. Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas; gatal pada urethra, disuria, dan urin
keruh pada pagi hari.
Menurut Jira, gejala trichomoniasis pada pria dapat dibagi menjadi 4 stadium, yaitu :
1.    Stadium akut primer, dijumpai eksudat urethtra.
2.    Stadium sub-kronik, eksudat dijumpai sangat sedikit.
3.    Stadium laten, gejala klinis tidak dijumpai.
4.    Stadium kronik, yang dapat berlangsung sampai beberapa tahun.
- Cara berkembangbiak

2.3 Taksonomi Trichomonas Vaginalis

  Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class mastigophora (Diesing


1866), class zoomastigophora (calkins,1909), ordo trichomonadinae (dengan genus
trichomonas dan pentratrichomonas) dan tritrichomonadinae. 

6
T. Vaginalis

KLASIFIKASI ILMIAH

Domain : Eukarya
Filum : metamonada
Kelas : parabasalia
Ordo : trichomonadida
Famili : Trichomonas
Spesies : T. vaginalis

2.4 Habitat Trichomonas Vaginalis

Trichomonas vaginalis dapat diidentifikasi dari sediaan sekret vagina yang masih
segar, dimana kita dapat melihat organisme ini secara jelas pergerakannya. Selain dari sekret
vagina yang masih segar lebih baik karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati,
apalagi pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang menyulitkan kita untuk
membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor albus
yang berwarna putih seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa mengalami
peradangan. Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi dapat pula
terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari hubungan seksual
dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
Pada wanita, parasit ini hidup di vagina dan servix dan bisa juga ditemukan di
glandula Bartholini, urethra maupun urinary bladder. Pada laki laki ditemukan terutama pada
urethra bagian anterior, tapi mungkin juga ditemukan di prostate dan preputial sac.

T. vaginalis dari T. vaginalis dari kultur T. vaginalis vaginal Sediaan langsung


vaginal smear invito (Giemsa) smear (Papanicolaou dengan lingkaran
(Giemsa) stain) “halo”

2.5 Siklus Hidup Trichomonas Vaginalis


Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara belah pasang
longitudinal dan inti membelah dengan cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam
7
dengan kondisi yang optimum. Jadi tidak heran bila dalam beberapa hari saja protozoa ini
dapat berkembang mencapai jutaan. Tidak seperti protozoa lainnya, trichomonas tidak
memiliki bentuk kista. Sel-sel trichomonas vaginalis memiliki kemampuan untuk melakukan
fagositosis.
Untuk dapat hidup dan berkembang biak, trichomonas vaginalis membutuhkan kondisi
lingkungan yang konstan dengan temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada Ph diatas 5,5- 7,5.
Sangat sensitif terhadap tekanan osmotik dan kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan
cepat mati bila diletakkan di air atau di keringkan. Meskipun penularan trichomonas
vaginalis secara non-venereal sangat jarang, ternyata organisme dapat hidup beberapa jam
dilingkungan yang sesuai dengan lingkungannya.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan
leukosit dengan menggerakkan flagel anterior dan membran bergelombang.
 Parasit ini mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 00C. Dalam
biakan, parasit ini mati pada pH < 4,9,  (pH vagina 3,8 - 4,4) dan tahan  terhadap
desinfektans dan antibiotik.

2.6 Penyebab Penyakit


Pada wanita, Trichominiasis menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor
albus yang berwarna putih seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa
mengalami peradangan. Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi
dapat pula terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari
hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.
Pada perempuan, gejala yang dapat timbul antara lain:
1. Keputihan yang berbau tidak sedap
2. Keputihan yang berwarna (putih, keruh, kekuningan, atau kehijauan)
3. Area vagina menjadi kemerahan dan terasa panas
4. Muncul rasa gatal di area sekitar kemaluan
5. Muncul rasa sakit saat buang air kecil atau saat berhubungan seks

Pada laki-laki, trikomoniasis lebih sering tidak bergejala. Namun saat muncul gejala,
penyakit ini bisa memicu timbulnya beberapa kondisi seperti di bawah ini.
1. Iritasi di dalam saluran kencing
2. Rasa terbakar saat buang air kecil atau saat ejakulasi
3. Keluarnya cairan dari lubang penis

Diagnosis Trikomoniasis
Diagnosis trikomoniasis dapat dipastikan dengan melihat sampel cairan Miss V atau urine
pada pria di bawah mikroskop. Namun, tes antigen dan amplifikasi asam nukleat lebih
umum digunakan untuk mendiagnosis trikomoniasis sekarang.

Komplikasi Trikomoniasis
Wanita hamil yang terkena trikomoniasis mungkin akan mengalami komplikasi sebagai
berikut:

1. Melahirkan sebelum waktunya atau prematur.


8
2. Melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.
3. Menularkan infeksi tersebut pada bayi saat melahirkan.
4. Trikomoniasis juga membuat wanita lebih rentan terkena HIV.

Gejala yang ditimbulkan:


1. Trichomonas vaginalis hidup pada bagian bawah sel kelamin wanita, uretra dan
prostate (pria)
2. mereflikasi dengan cara binary fission
3. tidak dapat  hidup dilingkungan luar.
4. Penularan utama →  melalui hubungan sex

2.7 Pencegahan

Pencegahan infeksi yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dapat dilakukan dengan:
1. Penyuluhan dan pendidikan terhadap pasien dan masyarakat umumnya tentang
infeksi ini.
2. Diagnosis dan penanganan yang tepat pada pasangan penderita tricomoniasis.
3. Pemakaian kondom dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah
tertularnya pasangan seksual terhadap infeksi ini.
4. Tidak berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Dan apabila salah satu
pasangan menderita tricomoniasis, maka sebaiknya pengobatan diberikan kepada
kedua orang pasangan tersebut.

  
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya dijumpai di


traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi. Ditularkan melalui hubungan seksual, yang
dapat menyebabkan vaginitis pada wanita dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis dapat diidentifikasi dari sediaan sekret vagina yang masih segar,
dimana kita dapat melihat organisme ini secara jelas pergerakannya. Selain dari sekret
vagina yang masih segar lebih baik karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati,
apalagi pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang menyulitkan kita untuk
membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor
albus yang berwarna putih seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa
mengalami peradangan. Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi
dapat pula terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari
hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis.

3.2 Saran
9
Hindari hubungan seksual secara bebas ataupun orang yang terinfeksi dengan trichomonas
serta menjaga kebersihan terutama di bagian alat reproduksi.
  

DAFTAR PUSTAKA

Hhtp//trichomonas vaginalis.com di akses pada tanggal 08-04-2014

http://journal.unair.ac.id/BIK3@a-retrospective-study--trichomoniasis-article-10001-
media-34-category-3.html

https://jurnal.ugm.ac.id/bik/article/view/4762

1
0

Anda mungkin juga menyukai