Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PROTOZOA DAN PATOGENESIS TRICHOMONAS


Dosen Pengampu: Ratih Novitasari, SST, MPH

Disusun Oleh:

1. Nur Fadila H. P (P17321191019)


2. Yuli Khomariyati (P17321191020)
3. Eka Lestari K. T (P17321191021)
4. Dea Wanudya A (P17321191022)
5. Hrdita Dwi M (P17321191023)
6. Ayu Wulandari (P17321191024)
7. Okik Trinanda (P17321191025)
8. Nur Azizah B (P17321191026)
9. Septiana Wulandari (P17321192027)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG KAMPUS IV
2019/2020
A. Pengertian Protozoa
Protozoa termasuk dalam kingdom protista yang tidak mempunyai
kemampuan untuk berfotosintesis. Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu
“protos” (pertama atau awal/mula-mula) dan “zoon” (hewan). Jadi protozoa adalah
hewan yang pertama dan paling rendah dalam kingdom animalia. Ukurannya antara 3
– 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Protozoa
adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan
mitokondria. Sampai sekarang, sekitar 50.000 spesies protozoa telah dideskripsikan.

B. Pengertian Patogenis
Patogenesis adalah istilah kedokteran yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
pathos (penyakit) dan genesis (penciptaan). Patogenesis merupakan keseluruhan
proses perkembangan penyakit atau patogen, termasuk setiap tahap perkembangan,
rantai kejadian yang menuju kepada terjadinya patogen tersebut dan serangkaian
perubahan struktur dan fungsi setiap komponen yang terlibat di dalamnya, seperti sel,
jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi faktor – faktor eksternal seperti faktor mikrobial,
kimiawi dan fisis.

C. Macam – Macam Protozoa Trikomoniasis


Menurut tempat hidupnya genus Trichomonas pada manusia ada 3 spesies,
yaitu Trichomonas Hominis pada usus, Trichomonas Tenax pada rongga mulut, dan
Trichomonas Vaginalis saja yang menimbulkan penyakit pada manusia, sedangkan 2
spesies lainnya apatogen. Genus trichomonas hanya memiliki bentuk trofozit dan
tidak memiliki bentuk kista. Meskipun diantara trichomonas ada perbedaan dalam
ukuran, ciri-ciri inti, flagel, tetapi pemeriksaan laboratorium sulit memastikan
diagnosis spesies berdasarkan morfologi sehingga penting diperhatikan tempat
pengambilan spesimen sebagai tempat hidup parasit untuk memudahkan dalam
menentukan spesies Trichomonas.
1) Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis merupakan
penyakit menular seksual
(PMS) yang disebabkan
parasite uniselluler
Trichomonas vaginalis
(T.vaginalis). Walaupun
trikomoniasis merupakan
PMS yang tersering namun
data tentang prevalensi dan
insidens sangat kurang
dijumpai. Menurut data
Centre for Disease Control and Prevention (2007), diperkirakan bahwa setiap
tahun sebanyak 7.4 juta kasus infeksi menular seksual akibat trikomoniasis
terjadi pada wanita dan laki-laki. Trikomoniasis vaginalis mempunyai
hubungan dengan peningkatan serokonversi virus HIV pada wanita. Selain itu,
ia juga mengakibatkan kelainan pada bayi yang lahir prematur, ruptur
membran dan dengan berat badan lahir rendah.
T.vaginalis biasanya ditularkan melalui hubungan kelamin dan sering
menyerang traktus urogenitalis bagian bawah, baik pada wanita maupun laki-
laki. Parasit ini dapat ditemukan pada vagina, urethra, kantong kemih atau
saluran parauretral.

2) Trikomoniasis tenax
Trichomonas Tenax , atau trichomonas oral, adalah
spesies Trichomonas yang biasa ditemukan di rongga mulut
manusia. Kebersihan rutin umumnya tidak cukup untuk menghilangkan
parasit, maka nama latinnya, yang berarti "ulet". Parasit ini sering dijumpai
pada infeksi periodontal, mempengaruhi lebih dari 50% populasi di beberapa
daerah, tetapi biasanya dianggap tidak signifikan. T. tenax umumnya tidak
ditemukan pada gusi pasien sehat. Hal ini diketahui memainkan peran patogen
dalam gingivitis ulseratif nekrotikans dan periodontitis ulseratif nekrotikans ,
memperburuk penyakit periodontal yang sudah ada sebelumnya. Parasit ini
juga terlibat dalam beberapa penyakit paru-paru kronis; dalam kasus seperti
itu, pengangkatan parasit cukup untuk memungkinkan pemulihan 
3) Trikomoniasis hominis
Trikomonas homonis memiliki sejumlah variable flagella anterior. Para
tflagela posteria terpasang oleh membrane bergelombang yang menjalankan
panjang penuh dari sel. T. hominis tidak memiliki tahap fibrosis. Para trofozoit
ukuran dari 5-15m panjang oleh 7-10m dengan lebar. Bentuknya pyriform dan
memiliki axostyle yang berlangsung dari inti di tengah-tengah tubuh dan
meluas dari ujung tubuh dan membran bergelombang yang memperpanjang
seluruh panjang tubuh dan proyek dari tubuh seperti flagela gratis. Memiliki 4
flagela gratis dan inti tunggal pada akhir anterior.
D. Macam – Macam Penyebab Patogenesis dan Gelaja Klinis Trichomonas

1) Patogenesis dan Gejalan Klinis Trichomonas Vaginalis.


Trichomonas vaginalis merupakan suatu protozoa berflagel yang biasanya
didapat dari kontak seksual. Dalam kondisi normal, Ph vagina berada di kisaran
3,8 dan 4,4 yang disebabkan oleh adanya asam laktat yang dihasilkan oleh
lactobacillus doderlein. Lactobacillus ini dalam hidupnya menggunakan suplai
glikogen yang terdapat pada sel-sel vagina. Jadi, dalam pemeriksaan sitologi
vagina normal tidak terdapat bakteri mikroorganisme lain kecuali lactobacillus
doderlein.
Trichomonas vaginalis masuk ke dalam vagina melalui hubungan seksual,
yang kemudian menyerang epitel squamosa vagina dan mulai bermultiplikasi
secara aktif. Hal ini menyebabkan suplai glikogen untuk lactobacillus menjadi
berkurang bahkan menjadi tidak ada sama sekali. Dan diketahui secara in vitro
ternyata trichomonas vaginalis ini memakan dan membunuh lactobacillus dan
bakteri lainnya. Akibatnya jumlah lactobacillus doderlein menjadi sedikit dan
hilang sama sekali hingga produksi asam laktat akan semakin menurun. Akibat
kondisi ini, Ph vagina akan meningkat antara 5,0 dan 5,5. Pada suasana basa
seperti ini selain trichomonas vaginalis berkembang semakin cepat, akan
memungkinkan untuk berkembangnya mikroorganisme patogen lainnya seperti
bakteri dan jamur. Sehingga pada infeksi trichomoniasis sering dijumpai
bersamaan dengan infeksi mikroorganisme patogen lainnya pada vagina. Pada
kebanyakan wanita yang menderita trichomoniasis sering dijumpai bersamaan
dengan infeksi oleh organisme yang juga patogen seperti ureaplasma urealyticum
dan atau mycoplasma homonis sekitar lebih dari 90%, Gardnerella vaginalis
sekitar 90%, Neisseria gonorrhoe sekitar 30%, jamur sekitar 20%, dan chlamydia
trachomatis sekitar 15%.
Suatu penelitian in vitro terhadap trichomonas vaginalis menunjukkan bahwa
organisme ini memiliki kemampuan untuk menghancurkan sel target dengan
kontak langsung tanpa harus melalui proses phagocytosis. Organisme ini
menghasilkan suatu factor pendeteksi sel (cell-detaching factor) yang
menyebabkan kehancuran sel sehingga mengelupas epitel vagina.
Suatu penelitian juga menunjukkan bahwa gejala trichomoniasis dipengaruhi
oleh konsentrasi estrogen vagina, makin tinggi kadarnya, makin berkurang gejala
yang ditimbulkannya. Β-estradinol diteliti dapat mengurangi aktivitas cell-
detaching factor dari trichomonas vaginalis. Hal ini dapat menjelaskan mengapa
pemakaian estradinol intravaginal dapat mengurangi gejala klinis trichomonas
vaginitis.
Mengenai hubungannya dengan kanker serviks, trichomonas vaginalis
diketahui dapat mengubah gambaran sitologi dan histologi dari serviks, dan
gambaran ini mungkin cukup membingungkan dengan gambaran sitologi dan
histologi yang disebabkan oleh virus human papilloma. Tetapi masih belum jelas
hubungan sebab akibat langsung antara serviks dan trichomonal vaginitis.
Mungkin hubungannya dapat dikaitkan oleh karena organisme ini dapat
menimbulkan kerusakan atau erosi jaringan serviks yang nantinya dapat
memudahkan virus seperti human papilloma atau pun HIV menginfiltrasi ke
dalam jaringan serviks.

2) Patogenesis dan gejala klinis Trichomonas Tenax


Infeksi T. tenax dihubungkan dengan penyakit periodontal lanjut dan juga
dihubungkan dengan penyakit saluran pernapasan. Trichomonas tenax dapat
ditemukan pada penderita dengan bronchitis dan pneumonia kronis, juga infeksi
bronkus paru. Menurut Lewis empyema pada orang-orang dengan factor
predisposisi dapat disebabkan oleh trichomonas tenax. Selain itu, Borzcuk
melaporkan trichomonas tenax pada penderita AIDS dengan odinofagina dan erosi
esophagus.
Menurut Mallat infeksi saluran pernapasan yang disebabkan trichomonas
tenax dapat terjadi karena organisme tersebut masuk ke dalam saluran pernapasan
melalui aspirasi dan osofaring yang telah terkontaminasi bakteri. Pendapat lain
menyebutkan bahwa empyema tidak semata disebabkan oleh trichomonas tenax
sendiri, tetapi tergantung dari adanya bakteri streptococcus constellatus dan
trichomonas tenax hidup dari bakteri tersebut. Walaupun demikian kontribusi
trichomonas tenax dan bakteri terhadap penyakit paru belum diketahui.

E. Pencegahan dan Pengobatan Trichomonas


1) Pencegahan dan Pengobatan Trichomonas Vaginalis
Pencegahan infeksi yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dapat
dilakukan dengan penyuluhan dan pendidikan terhadap pasien dan masyarakat
umumnya tentang infeksi ini serta diagnosis dan penanganan yang tepat pada
pasangan penderita trichomoniasis. Pemakaiana kondom dapat dijadikan sebagai
salah satu cara untuk mencegah tertularnya pasangan seksual terhadap infeksi ini
dan tidak boleh bergonta-ganti pasangan.
 Pengobatan trichomonas vaginalis
Dapat diberikan metronidazole oral. Obat ini sangat efektif bagi
trichomoniasis pad laki-laki dan perempuan. Diberikan dengan dosis 250 mg
dalam 7 hari. Pemberian obat per vagina dengan dosis 500 mg ternyat tidak
efektif. Meronidazole tidak boleh diberikan pada wanita hamil.

2) Pencegahan dan Pengobatan Trichomonas Tenax


Menggunakan masker jika berada dilingkungan luar untuk mencegah terkenanya
virus melalui saluran pernafasan dan menggunakan kondom saat berhubungan
seks untuk mengcegah tertularnya saat berhubungan seks

 Pengobatan trichomonas Tenax


Pada kasus empiema dan penderita AIDS yang mengalami kelainan esofagus
yang disebabkan tenax dilakukan pemberian metronidazol dan antibiotik untuk
membersihkan parasit dan gejala klinis.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/35721840/Protozoa

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21587/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Trichomonas_tenax&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp

http://ukneqasmicro.org.uk/parasitology/images/pdf/FaecalParasitology/Protozoa/Flagellates
AndCiliates/Trichomonas_hominis.pdf

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-patogenesis/6157

https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/02/Reproduksi_Parasitologi_St-
Wahyuni1.pdf

https://www.scribd.com/doc/137731635/Trichomonas-Tenax

Anda mungkin juga menyukai