Anda di halaman 1dari 12

Nama : Jafani Syahputra

NIM : PO.71.34.1.19.055
Tingkat :2B
MK : Parasitologi II

BAGIAN I
SUB TOPIK / SUB JUDUL : Trychomonas vaginalis
TUJUAN INTRUKSIONAL : Mahasiswa dapat mengetahui morfologi dan
siklus dari Trychomonas vaginalis
INDIKATOR : Mampu mengidentifikasi Trychomonas
vaginalis
URAIAN MATERI :
A. Landasan Teori
Trichomonas vaginalis adalah protozoa parasit yang
menginfeksi saluran urogenital baik perempuan dan laki-laki di
seluruh dunia. Trichomoniasis, yang disebabkan oleh T vaginalis,
adalah yang paling umum infeksi menular seksual (IMS) hari ini,
dengan kejadian tahunan lebih dari 170 juta kasus di seluruh dunia.
Lebih dari delapan juta wanita terinfeksi vaginalis T di Amerika
Utara saja . Meskipun pernah dianggap sebagai infeksi gangguan,
T vaginalis pada wanita sejak itu telah dikaitkan dengan
peningkatan kejadian postpartum demam berkepanjangan dan
endometritis, ketuban pecah dini dan perubahan morfologi sel di
sitologi serviks. Meskipun biasanya merupakan penyakit tanpa
gejala pada laki-laki, T vaginalis telah dikaitkan dengan 5% sampai
15% dari kasus uretritis nongonococcal. Angka-angka ini mungkin
lebih tinggi pada pria dengan uretritis nongonococcal yang telah
gagal terapi tetrasiklin dan eritromisin. T vaginalis juga telah
dikaitkan dengan epididimitis, prostatitis dan balanitis.
Organisme ini sekarang telah dikaitkan dengan risiko lebih
tinggi penularan HIV, dan disarankan bahwa parasit ini dapat
meningkatkan ibu-ke-bayi penularan HIV. Meningkatnya penularan
ini pada wanita diyakini karena denution dari epitel servikovaginal
bersama dengan akumulasi limfosit CD4 dan makrofag pada
tempat infeksi, yang dapat memberikan kolam sel HIV-rentan atau
terinfeksi HIV. Dua puluh lima persen dari mahasiswa di Nigeria
diuji positif untuk T vaginalis dan sampai 20% dari wanita hamil di
Amerika Serikat (AS) adalah biakan positif  - Data ini mendukung
prevalensi T vaginalis. Karena dampaknya terhadap ketuban pecah
dini dan tingkat kelahiran yang rendah, T vaginalis dianggap
menjadi penyebab signifikan morbiditas neonatal di Amerika
Serikat.

B. Klasifikasi
Menurut Donne 1836 klasifikasi ilmiah Trichomonas vaginalis
adalah :
Domain : Eukarya
Filum : Metamonada
Kelas : Parabasalia
Order : Trichomonadida
Genus : Trichomonas
Spesies: T. vaginalis
nama binomial :
Trichomonas vaginalis.

C. Morfologi
1. Berbentuk buah pir (pear-shaped) atau ovoid
2. Panjang 10–30 μm dan lebar 5–10 μm
3. Mempunyai membrane bergelombang (undulating membrane) yang
menempel pada costa yang terletak di separuh badan bagian
anterior dan berfungsi untuk pergerakan.
4. Mempunyai 4 flagella anterior yang juga berfungsi untuk
pergerakan, dan 1 flagella menempel pada undulating membrane.
5. Sebuah axostyle prominent yang berasal dari bagian anterior
menjuntai kebagian posterior badan hingga menyerupai ekor (tail)
yang digunakan untuk melakukan invasi ke epitel host (Ryan KJ,
2004).
6. Cytoplasm mengandung siderophillic granules yang terkonsentrasi
disepanjang axostyle dan costa.
7. Parasit ini mempunyai gerakan cepat patah patah (jerky) dan
berdenyut (twitching type movement)

Hospes : Manusia
Penyakit : Trichomoniasis pada vagina dan pada pria prostatis.
Cara infeksi : Secara langsung : Terjadi saat melakukan hubungan
seksual.
Tidak langsung : melalui alat mandi seperti handuk.
Habitat :
Pada wanita, parasit ini hidup di vagina dan servix dan bisa juga
ditemukan di glandula Bartholini, urethra maupun urinary bladder. Pada
laki laki ditemukan terutama pada urethra bagian anterior, tapi mungkin
juga ditemukan di prostate dan preputial sac.
Transmisi :
Bentuk trophozoite dari T. vaginalis tidak dapat bertahan diluar host
sehingga harus ditransfer langsung dari satu host ke host lainnya (person
to-person). Transmisi melalui hubungan sexual merupakan cara transmisi
tersering dan dapat ditemukan bersama sama (co-existed) dengan
penyakit menular sexual lainnya seperti gonorrhea, syphillis, atau human
immunodeficiency virus (HIV). Bayi bisa mengalami infeksi melalui
persalinan per-vagina.

Daur hidup :
T. vaginalis hanya mempunyai bentuk trophozoite dan
menyelesaikan daur hidupnya pada satu host (parasit monoksen), baik
laki laki maupun wanita. Trophozoite membelah diri dengan cara
longitudinal binary fission. T. vaginalis tidak mempunyai mitochondria
sehingga membutuhkan enzim dan cytochromes untuk proses oxidative
phosphorylation. Nutrient yang berasal dari host ditranspor langsung
melalui membrane maupun dengan proses fagositosis. Meskipun tidak
mempunyai kista, parasit ini dapat hidup hingga 24 jam pada urine, cairan
semen, dan air.
Patogenesis dan gejala :
Masa inkubasi setelah terinfeksi adalah 4-28 hari (rata rata 10 hari).
T. vaginalis yang masuk ke saluran urogenital akan melakukan adhesi
dengan sel epitel skuamosa. Kemampuan adhesi ini dipengaruhi oleh
faktor waktu, suhu dan pH (Arroyo R, 1992). Pada wanita, spektrum klinik
dari trichomoniasis bervariasi dari asymptomatic carrier hingga gambaran
vaginitis berat.
Gejala Klinis Infeksi Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis merupakan penyakit menular lewat hubungan
seksual (PMS), seseorang beresiko terkena PMS apabila melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina,
oral maupun anal, bila tidak diobati dengan benar penyakit ini apat
berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya
kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.

Gambar 1.4 patogenesis T. Vaginalis


Komplikasi :
Infeksi T. vaginalis pada wanita dapat menyebabkan komplikasi
pada wanita hamil seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah
dan kematian janin dalam rahim. Predisposisi untuk mengalami infeksi
infeksi HIV, AIDS , gonorrhea, dan kanker leher rahim (Schwebke JR,
2004). Trichomonas. vaginalis yang terdapat pada saluran kemih, saluran
tuba, dan panggul juga telah dilaporkan dapat menyebabkan pneumonia,
bronkitis, dan lesi oral. Kondom efektif dalam mengurangi, tetapi tidak
sepenuhnya dapat mencegah, transmisi (WHO, 2007). Penelitian terbaru
juga menunjukkan adanya hubungan antara infeksi T. vaginalis pada pria
dan kanker prostat (Stark JR, et al. 2009)

Pencegahan Penularan :
Kebiasaan melakukan seks bebas ternyata dapat memicu
timbulnya Trichomoniasis sehingga upaya pencegahan infeksi lebih dititik
beratkan pada perilaku manusia, hanya berhubungan seks dengan suami
atau istri yang sah merupakan salah satu alternatif pencegahan infeksi ini.
Dengan hanya berhubungan seks terhadap pasangan sah diharapkan
dapat menekan penyebaran penularan infeksi parasit ini.
Pada ibu rumah tangga sebaiknya selalu memeriksakan diri secara
periodik guna mengetahui infeksi secara dini dan segera melakukan
pengobatan apabila ada gejala dan tanda infeksi. Dengan demikian
diharapkan dapat mengurangi penyebaran parasit pada pria yang
berhubungan dengannya, pada pria yang suka berhubungan dengan
wanita pekerja seks komersial hendaknya selalu menggunakan pelindung
(kondom) saat berhubungan.

Pengobatan :
Dasar pengobatan yaitu memperbaiki keadaan vagina dengan
membersihkan mukosa vagina dan memakai obat kimia peros dan lokal,
pada saat ini metronidazol (merupakan obat yang efektif untuk
pengobatan baik untuk wanita ataupun pria).
Berbagai obat baru juga telah banyak dan sangat efektif dalam mengobati
Trichomoniasis yaitu Tinidazol, Seknidazol, Nimorazol dan Ornidazol.
Cara pemberian takaran obat-obat tersebut adalah:
a. Metronidazol
Wanita : diberikan 3 kali 250 mg selama 10 hari atau 2 gr dosis tunggal
tanpa Diberikan malam hari peroral, untuk pengobatan lokal diberikan
tablet Vagina sebanyak 500 mg sehari selama 10 hari. \
Pria : pemberian peroral 2 kali 250 mg sehari selama 10 hari atau 2 gr
dosis Tunggal diberikan malam hari.
b. Tinidazol
Baik pada wanita maupun pria diberikan dengan takaran 2 gr dosis
tunggal peroral.
c. Seknidazol
Diberikan untuk Trichomoniasis pada wanita maupun pria dengan
takaran 2 gr dosis tunggal peroral.
d. Nimorazol
Diberikan pada wanita maupun pria dengan takaran 2 kali 250 mg
selama
6 hari atau diberikan 2 gr dosis tunggal.
e. Ornidazol
Diberikan dalam dosis tunggal 1500 mg atau 2 kali lipat 750 mg
pengobatan lokal dengan tablet vagina persarin ataupun krim vagina
yang digunakan pada waktu malam hari.

Diagnosis Laboratorium
Diagnosis laboratorium dapat ditegakkan dengan melakukan
pemeriksaan pada sample sekret vagina (fluor albus) pada wanita dan
sekret uretra pada pria, secara mikroskopis apabila ditemukan parasit
Trichomonas vaginalis maka diagnosa laboratorium dapat ditegakkan
Secara klinis diagnosis Trichomoniasis ditegakkan berdasarkan adanya
keluhan keputihan atau flour albus dan rasa panas serta gatal pada vulva
atau vagina dan adanya sekret encer, berbusa, bau tidak sedap dan
berwarna kekuningan sert
Untuk menentukan diagnosis perlu dilakukan diagnosa
laboratorium dengan menemukan parasit Trichomonas vaginalis dibahan
sekret vagina, sekret uretra, sekret prostat dan sedimentasi urine dengan
melihat adanya gerakkan aktif dari temuan tropozoit Trichomonas
vaginalis didalam pemeriksaan mikroskopis, jika pergerakkan dari
tropozoit berkurang mungkin dapat dilihat pergerakkan membran
bergelombang pada perbesaran tinggi. Tes diagnostik selain dengan
sediaan basah dapat juga digunakan pulasan permanen,organisme sulit
dikenal pada pulasan permanen, apabila sediaan hapus kering dikirim ke
laboratorium dapat digunakan dengan pulasan atau pengecatan giemsa
atau papanicelau pada pulasan gram biasanya organisme tidak
ditemukan.
SOAL

1) Dimanakah habitat parasit Trichomonas vaginalis pada laki – laki ?


A. Servix
B. Glandula Bartholini
C. Urethra bagian anterior
D. Urinary Bladder
E. Vagina

2) Penyakit apa yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.


Pada laki-laki ?
A. Prostatis
B. Trichomoniasis
C. Amebiasis
D. Skabies
E. Giardiasis

3) Menurut Donne 1836, Genus dari parasit Trichomonas vaginalis.


Adalah?
A. Metamonada
B. Parabasalia
C. Eukarya
D. Trichomonadida
E. Trichomonas

4) Berdasarkan morfologinya parasit Trichomonas vaginalis. Berbentuk ?


A. Apple shaped
B. Bulat
C. Ovoid
D. Mango shaped
E. Basil

5) Trichomonas vaginalis dapat hidup pada urine, cairan semen, dan air
selama ?
A. 12 jam
B. 72 jam
C. 48 jam
D. 24 jam
E. 10 jam
GLOSARIUM

Trichomoniasis : Penyakit yang disebabkan T. Vaginalis yang


menyerang vagina pada wanita.
Prostatis : Penyakit yang disebabkan T. Vaginalis yang
Menyerang prostat pada laki-laki.
Trofozoit : Protozoa dari kelas sporozoa yang berada pada
tahap aktif dalam siklus hidupnya.
Fluor albus : Sample sekret vagina.
Predisposisi : Kecenderungan khusus ke arah suatu keadaan atau
perkembangan tertentu.
Uretritis : Peradangan pada saluran yang membawa urine dari
kandung kemih ke luar tubuh.
Pruritus : Sensasi tidak nyaman (gatal).
PMS : Merupakan singkatan dari Penyakit Menular Seksual
Ovoid : Bentuk (bulat seperti telur).
Daftar Pustaka

Arroyo R, Engbring J, Alderete JF (1992). Molecular basis of host


epithelial
cell recognition by Trichomonas vaginalis. Molecular Microbiology 6
(7): 853–862
Schwebke JR, Burgess D. (2004). Trichomoniasis. Clinical Microbiology
Reviews 17 (4): 794–803
WHO. Trichomoniasis. CDC Fact Sheet. Centers for Disease Control and
Prevention. 2007-12-17.
Soper D (2004). Trichomoniasis: under control or undercontrolled?.
American Journal of Obstetrics and Gynecology 190 (1): 281–90.
Stark JR, Judson G, Alderete JF, et al. Prospective Study of Trichomonas
vaginalis Infection and Prostate Cancer Incidence and Mortality:
Physicians' Health Study". JNCI Journal of the National Cancer
Institute 101 (20): 1406–11
Petrin D, Delgaty K, Bhatt R, Garber G. Clinical and microbiological.
aspects of Trichomonas vaginalis. . Clin Microbiol Rev
1998;11:300-
17

Anda mungkin juga menyukai