Anda di halaman 1dari 20

TRICHOMONAS VAGINALIS

Devita Laras P P07134217014


Risda Dwi Safitri P07134217030
Rizky Ramadani A P07134217032
Yunus Aswin N P07134217039
TRICHOMONAS VAGINALIS

Hospes : Manusia
Nama penyakit : Trichomoniasis (wanita) dan Prostatis (pria)
Penularan :
Trichomonas vaginalis menular melalui hubungan
seksual. Penularan perinatal terjadi kira-kira 5% dari ibu
yang terinfeksi tetapi biasanya sembuh sendiri dengan
metabolisme yang progresif dari hormon ibu.
EPIDEMIOLOGI
Trikomoniasis vagina ditemukan di mana-mana. Penelitian
menunjukkan bahwa parasit ini di temukan pada semua bangsa/ras
dan pada semua musim, sukar untuk menentukan frekuensi
penyakit ini di suatu daerah atau negeri, karena kebanyakan
penelitian dilakukan pada golongan tertentu saja seperti golongan
wanita hamil (18 – 25 % di AS) dan dari klinik ginekologi (30 – 40
% di eropa timur). Di Indonesia berdasar hasil penelitian di RSCM
Jakarta terdapat 16% kasus dari klinik kebidanan dan 25 % wanita
dari klinik ginekologi (sample sebanyak 1146 orang). Cara
pemeriksaan yang berbeda dapat pula memberikan hasil yang
berlainan, pada pria umumnya angka-angka yang ditemukan lebih
kecil, mungkin sekali karena parasit lebih sukar di temukan pada
organ pria. Trikomoniasis pada wanita lebih sering di temukan pada
kelompok usia 20 – 49 tahun, berkurang pada usia muda dan usia
lanjut dan jarang pada anak gadis.
MORFOLOGI
 T. vaginalis hanya
mempunyai bentuk
trofozoit dalam daur
hidupnya. Bentuk
trofozoit panjangnya 7-
23 m dan lebarnya 5-
15 m.
 Axostil biasanya terlihat
jelas dan membran
bergelombang hanya
sampai pada
pertengahan badannya.
 Kromatin inti
penyebarannya uniform
dan banyak terdapat
granula siderofil
terutama tampak di
sekitar aksostil.
HABITAT
 Tempat hidup organisme ini adalah
vagina (wanita) dan prostat &
uretra (pria)
 Organisme ini mengambil
makanannya di permukaan mukosa
vagina yang banyak terdapat lekosit
dan bakteri.
 PH yang lebih cocok untuk
pertumbuhannya adalah yang
sedikit bersifat basa atau asam,
bukan PH normal dari vagina yang
sehat.
SIKLUS HIDUP
 Siklus Hidup :
Trichomonas vaginalis berada di saluran
alat kelamin perempuan bagian bawah.
Pada laki-laki berada di uretra dan
prostat.Memperbanyak diri dengan
pembelahan biner ( satu menjadi dua).
Parasit tidak memiliki bentuk kista, dan tidak
bertahan dengan baik di lingkungan
luar.Trichomonas vaginalis ditularkan di
antara manusia, terutama melalui hubungan
seksual.
GEJALA KLINIS
Pada wanita
 Sekitar 50- 90% wanita dengan
trichomoniasis menunjukkan gejala
klinis dan seringkali pada penderita
ini juga menderita penyakit sexual
yang lain sehingga sulit untuk
mengidentifikasi gejala klinis
trichomoniasis yang jelas.
 Tempat hidup T. vaginalis spesifik
dan biasanya tidak dapat hidup di
luar sistem urogenital.
 Setelah masuk mulailah terjadi
proliferasi, yang mengakibatkan
timbulnya peradangan dan trofozoit
dalam jumlah yang besar dalam
jaringan serta timbulnya sekresi.
 Sekret vaginal digambarkan sebagai
cairan berwarna kehijauan/
kekuningan, kadang-kadang berbuih
dan berbau busuk. Apabila infeksi
makin kronis, sekret yang purulen
akan berkurang, dan jumlah
organisme juga berkurang.
 Masa inkubasi yang normal berkisar antara
4 – 28 hari. Timbulnya gejala pruritus dan
keluarnya cairan dari vagina atau vulva
seringkali mendadak dan terjadinya
selama atau setelah menstruasi sebagai
akibat meningkatnya asiditas.
 Kira-kira 20% wanita dengan
trichomoniasis vagina menderita disuria,
suatu gejala yang dapat terjadi sebelum
gejala-gejala lainnya.
Vaginal discharge
Srawberry cervix
Vaginitis
Pada laki-laki
 Pada laki-laki infeksi dapat laten,
tanpa gejala, atau terdapat uretritis
yang rekuren dan persisten.
 Pada uretritis nonspesifik, T
vaginalis dapat ditemukan pada
10% sampai 20% penderita dan
sekitar 20% sampai 30% dari
mereka yang pasangan seksualnya
menderita vaginitis.
 T. vaginalis merupakan penyebab
uretritis nongonococcal yang
biasanya terdeteksi setelah
kegagalan terapi standard.
 Organisme ini dapat ditemukan pada
70% laki-laki yang dalam waktu 48
jam sebelumnya melakukan
hubungan sexual dengan penderita
trichomoniasis.
Pada bayi
 Diperkirakan sekitar 5% bayi yang
dilahirkan oleh ibu pengidap
trichomoniasis akan menderita penyakit
ini.
 Hienstra dkk. (1984) melaporkan
respiratory distress dengan T. vaginalis
pada bayi laki-laki cukup bulan yang
menderita kesulitan pernafasan berat
setelah dilahirkan.
DIAGNOSIS
 Identifikasi dari T. vaginalis biasanya
ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan
basah dari sekret vagina, uretra atau
prostat. Karena morfologi dari T. vaginalis
sangat mirip dengan T. hominis yang non-
patogen, sangat penting untuk mencegah
kontaminasi spesimen dengan tinja.
 Tes diagnostik selain dengan sediaan basah,
dapat juga digunakan pulasan permanen,
pulasan fluoresen dan biakan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai