Anda di halaman 1dari 15

TRICHOMONAS VAGINALIS DAN

TRICHOMONAS HOMINIS

KELOMPOK 3:
YUNUS OKTOMEGA MBOI (5117050) HILYA NAFISHA (5117014)
DEWI NOVITASARI (5117019) AJENG PRATIWI (5117009)
MEI SOKASARI (5117017)
A.TRICHOMONAS VAGINALIS
MOROLOGI
Trichomonas vaginalis hanya memiliki bentuk tropozoit,
Sitoplasmanya bergranula, terletak di sekitar custa dan axostyle
(kapak). Membran bergelombang, berakhir pada pertengahan
tubuh flagella bebas. Sitostoma tidak nyata dan hanya mempunyai
nukleus. Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya,
Trichomonas vaginalis ini memperoleh makanan secara osmosis dan
fagositosis.
Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara
belah pasang longitudinal dan inti membelah dengan cara mitosis
yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi yang
optimum. Untuk dapat Hidup dan berkembang biak, trichomonas
vaginalis membutuhkan kondisi lingkungan yang konstan dengan
temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada ph diatas 5,5- 7,5. Sangat
sensitif terhadap tekanan osmotik dan kelembaban lingkungan.
SIKLUS HIDUP
Patogenitas
pada wanita:
1. Fluor albus atau keputihan
2. Peradangan pada vulva dan cervik
3. Kemandulan
Pada pria:
Penemuan secara langsung trichomonas vaginalis dengan
menggunakan mikroskop sukar pada pria atau sampel urin.
Sebagian besar pria yang terinfeksi tidak mempunyai gejala. Bila
bergejala kebanyakan berupa tubuh uretra yang seperti susu dan
sakit bila buang air kecil sehingga memberikan gejala sebagai
uretritis non gonore. Diagnosis dibuat dengan menemukan
organisme ini pada tubuh uretra dengan hapusan atau kultur atau
keduanya.
Epidemiologi
Trichomonas Vaginalis dapat ditemukan dimana-mana. Parasit
ditemukan pada semua bangsa/ras dan pada semua musim. Sukar
untuk menentukan frekuensi penyakit ini disuatu daerah, karena
kebanyakan penelitian dilakukan pada golongan tertentu saja
seperti golongan ibu hamil (18-25% di AS) dan dari klinik
ginekologi (30-40% di Eropa Timur). Angka untuk indonesia yang
diambil dari hasil penellitian di RSCM Jakarta ialah 16% dari klinik
kebidanan dan 25% dari 1146 orang perempuan dari klinik
ginekologi Pada laki-laki umumnya angka yang ditemukan lebih
kecil, mungkin sekali karena parasit lebih sukar ditemukan dan
karena infeksi sering berlangsung tanpa gejala. Pada perempuan
parasit lebih sering ditemukan pada kelompok usia 20-49 tahun,
berkurang pada usia muda dan usia lanjut serta jarang pada anak
gadis.
Diagnosis Laboratorium
Diagnosis bergantung pada ditemukannya trichomonas dalam
sekresi penderita. Dapat juga dilakukan dengan tes
haemaglutination indirek (tidak langsung).Pengobatan dengan cara
oral seperti metronidazole biasanya dapat sembuh dalam waktu 5
hari. Dapat terjadi reinfeksi kembali melalui hubungan kelamin.
Obat suppositoria dan “douches” cukup baik dilakukan untuk
membuat pH vagina menjadi asam. Pasangan sex juga harus
diobati bersamaan untuk mencegah terjadinya reinfeksi.
PENCEGAHAN PENYAKIT TRICHOMONAS
VAGINALIS

 Kenakan pakaian dalam dari katun agar mudah menyerap


kelembaban, dan sirkulasi udara di sekitar vagina terjaga.
 Ganti pembalut sesering mungkin jika sedang mengalami haid.
 Jaga kebersihan vagina baik sebelum dan sesudah behubungan
seks.
 Hindari stress karena daya tahan tubuh bisa menurun dan dapat
mengundang infeksi.dll.
B.TRICHOMONAS HOMINIS
KLASIFIKASI:
KERAJAAN : ANIMALIA

FILUM : PROTOZOA
KLAS : ZOOMASTOGOPHORA
ORDO : MASTIGOPHORA

MARGA : TRICHOMONAS
JENIS : HOMONIS
MORFOLOGI
Trichomonas hominis tidak memiliki tahap fibrosis. Para trofozoit
ukuran dari 5-15m panjang oleh 7-10m dengan lebar. Bentuknya
pyriform dan memiliki axostyle yang berlangsung dari inti ditengah-
tengah tubuh dan meluas dari ujung tubuh dan membran
bergelombang yang memperpanjang seluruh panjang tubuh dan
proyek dari tubuh seperti flagela . Memiliki 4 flagela dan inti
tunggal pada akhir anterior.

SIKLUS HIDUP
Infeksi terjadi setelah menelan trofozoit dalam tinja terkontaminasi
makanan atau udara, atau pada fomites.
Patogenitas
Sama seperti infeksi T.Tenax, patologi penyakitnya secara langsung pada
manusia masih kontroversi. Tidak ada tanda atau gejala klinis spesifik
akibat infeksi T.Hominis.
Seringkali infeksi t.Hominis dihubungkan dengan protozoa usus lain di usus
seperti entamoeba histolytica, tetapi keberadaanya kemungkinan
merupakan infeksi penyerta.
Epidemiologi
T.Hominis banyak dihubungkan dengan ketidak layakan
makanan,minuman,tempat tinggal serta sumber kehidupan yang lain.
Banyak peneliti yang melakukan penelitian tentang T.Hominis ini tetapi
belum bisa di tentukan dengan pasti sampai kini penyebab penyakit
terhadap manusia.
Diagnosis Laboratorium
T.Hominis pertamakali diidentifikasi oleh davaine tahun 1854 pada tinja
manusia, dan sampai kini pemeriksaan yang di tetapkan untuk
mengidentifikasi T.Hominis adalah pemeriksaan secara langsung melalui
tinja,kultur dan PCR.
PENCEGAHAN PENYAKIT TRICHOMONAS HOMINIS
 Memasak makanan dengan baik.
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
 Serta menggunakan sumberkehidupan lain dengan bijak.
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai