PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia begitu
juga dalam hal penggolongan darah manusia dimana terdapat 4 golongan darah
manusia yang urnum dikenal dan merupakan penggolongan darah yang penting yaitu
golongan darah A, B, AB, dan O. Dalam proses trasnfusi darah dari satu orang ke
orang lain. Pengenalan golongan darah harus dilakukan untukmenghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Pendonoran darah dari pendonor ke penerima harus
diselesaikan jenis golongan darahnya. Kesalahan dalam pengenalan golongan darah
akan dapat membahayakan nyawa penerima karena terjadi pembekuan darah akibat
bertemunya antigen yang berbeda. Pada saat ini, pengenalan golongan darah hanya
terbatas pada cara manual dan belum menuju pengenalan secara digital. Manusia
dengan segala kernampuannya berusaha keras untuk menirukan kehebatan yang
mereka miliki, misalnya dalam mendeteksi golongan darah manusia (Golongan darah
A, B, AB, O). Dengan pendekatan kecerdasan buatan, manusia berusaha menirukan
bagaimana pola-pola dibentuk untuk dapat dipelajari. Jaringan syaraf tiruan telah
dikembangkan sebagai generalisasi model matematik dari pembelajaran manusia.
Saat ini di berbagai penjuru provinsi di Indonesia pasti ada sesuatu yang
disebut transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari
seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat
berupa darah lengkap dan komponen darah. Biasanya hal ini sering dilakukan di
kalangan remaja sampai kalangan dewasa.
Di Indonesia seharusnya mempunyai stok darah 4,5 juta sampai 4,8 juta
kantong darah per tahun, sedangkan PMI baru bisa mencukupi sekitar 2 juta kantong
darah, yang 64 persenya diolah menjadi komponen darah sebanyak 3 juta komponen
darah yang mampu memenuhi 70 persen dari kebutuhan darah penduduk Indonesia di
520 Kota/Kabupaten.
1|Page
Untuk meningkatkan kapastitas stok kebutuhan darah yang ditetapkan oleh WHO,
PMI berupaya dengan meningkatkan kualitas serta pelayanan Unit Donor Darah
(UDD) yang tersebar di sekitar 200 PMI Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. PMI
juga membangun gerai-gerai UDD di 6 Mall dan 2 universitas yang menjadi salah
satu antisipasi PMI untuk mendekatkan layanan donor darah sukarela kepada
masyarakat dan memenuhi kebutuhan kantong darah nasional.
PMI terus melakukan berbagai upaya untuk selalu meningkatkan kualitas
darah sesuai standarisasi dan ketetapan WHO mengenai pemeriksaan dan uji saring
darah atas 4(empat) parameter penyakit yaitu Syphilis, Hepatitis B, Hepatitis C dan
HIV & AIDS
C. Tujuan
Diharapkan teman-teman pelajar tahu hukum donor darah dan transfusi darah
menurut islam. Saat sudah memenuhi syarat Meningkatkan peran PMR dalam
mensosialisasikan donor darah untuk menyebarkan manfaat donor darah.
D. Manfaat
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui manfaat donor
darah dan hukum donor darah menurut islam
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1. Usia 17-60 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat
izin tertulis dari orangtua).
2. Berat badan minimal 45 kg.
3. Temperatur tubuh 36,6 – 37,5 derajat Celcius.
4. Tekanan darah baik yaitu sistole = 110-160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg.
5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit.
6. Hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal
12,5 gram.
7. Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak
penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan.
8. Calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu
menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB,
golongan darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter .
Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh
dalam kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes
militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapat AIDS serta
mengalami sakit seperti demam atau influenza, baru saja dicabut giginya kurang
dari 3 hari, pernah menerima tranfusi kurang dari 1 tahun, begitu juga untuk yang
belum pernah setahun menato, menindik, atau akupuntur, hamil, atau sedang
menyusui.
3|Page
Manfaat donor darah menurut PMI :
1. Membakar kalori
2. Menurunkan kolesterol
3. Meningkatkan produksi darah
4. Mengurangi resiko penyakit jantung
5. Menurunkan resiko terkena kanker
6. Cara untuk check-up gratis
7. Pikiran lebih stabil dan
4|Page
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di
dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah
A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena
golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan
darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هَّللا ِ بِ ِه َو ْال ُم ْن َخنِقَةُ َو ْال َموْ قُو َذةُ َو ْال ُمت ََر ِّديَةُ َوالنَّ ِطي َحةُ َو َماِ ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز
ْ ُح ِّر َم
ِْين َك َفرُوا مِن َ ِس الَّذ َ ب َوأَ ْن َتسْ َت ْقسِ مُوا ِباأْل َ ْزاَل ِم ۚ ٰ َذلِ ُك ْم فِسْ ٌق ۗ ْال َي ْو َم َيئ ِ ص ُ ُّأَ َك َل ال َّسبُ ُع إِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى الن
يت لَ ُك ُم اإْل ِسْ اَل َم دِي ًنا ۚ َف َم ِن
ُ ِت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َرض ُ ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْمُ اخ َش ْو ِن ۚ ْاليَوْ َم أَ ْك َم ْل
ْ دِي ِن ُك ْم َفاَل َت ْخ َش ْو ُه ْم َو
ٌص ٍة َغي َْر ُم َت َجانِفٍ إِل ِ ْث ٍم ۙ َفإِنَّ هَّللا َ َغفُو ٌر َرحِيم َ طرَّ فِي َم ْخ َم ُ ْاض
5|Page
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”(Q.S. Al Maidah :3).
6|Page
Menyumbangkan darahnya kepada seseorang yang membutuhkan adalah
pekerjaan kemanusiaan yang sangat mulia. Karena dengan mendonorkan sebagian
darahnya berarti seseorang telah memberikan pertolongan kepada orang lain,
sehingga seseorang selamat dari ancaman yang membawa kepada kematian. Maka
tidaklah salah jika orang Islam menyumbangkan darahnya kepada orang beragama
non-Islam yang sangat membutuhkan darahnya. Karena menyumbangkan
darahnya dengan ikhlas kepada siapa saja termasuk amal kemanusiaan yang amat
dianjurkan oleh Islam. Seperti halnya orang memberi makan kepada orang lapar
yang terancam akan mati.
Setelah diteliti, ternyata dalam Al-Qur’an tidak ada ayat dan hadits yang
secara jelas melarang memberikan donor darah kepada orang yang membutuhkan.
Maka kebolehan donor darah itu sejalan dengan kaidah Ushul Fiqh yang artinya:
“Pada asalnya hukum sesuatu itu tidak boleh sebelum ada dalil yang
mengharamkannya”.
Dilihat dari urgensinya, donor darah dalam hukum Islam tidak lepas dari unsur
kemashlahatan yang bersifat dharury, yaiu menyelamatkan jiwa manusia dalam
keadaan darurat. Sebab jika tidak menggunakan sesuatu yang diharamkan, yaitu
darah (benda najis), maka seseorang akan meninggal. Dalam hal ini, orang sakit
yang kekurangan darah harus dibantu dengan donor darah.
Kaidah “Bahaya tidak boleh dihilangan dengan bahaya yang lain”
memberikan ketentuan hukum bahwa donor darah diperbolehkan jika dengan
mendonorkan darahnya itu tidak membahayakan pihak pendonor. Tapi jika
membawa bahaya atau mengancam keselamatan pihak donor, maka haram bagi
seseorang untuk mendonorkan darahnya. Oleh krena itu, perlu ketelitian dari
pihak medis. Kaidah Ushul Fiqh mengatakan: “Sesuatu yang diperbolehkan
karena terpaksa harus disesuaikan dengan kadar dibutuhkannya”.
Dalam hal ini donor darah yang diberikan hanya sebatas untuk keperluan
menolong resepien yang membutuhkannya. Maka selain itu, mengalirkan darah
diluar alasan darurat, seperti marus yang untuk diminum, maka menjual dan
meminumnya hukumnya haram.
Pencarian saya tak berhenti karena tak mendapatkan jawaban berdasarkan
aturan hukum. Setelah bebas, saya mulai mencari dari berbagai sumber mengenai
dasar hukum pemberian remisi donor darah dan juga organ tubuh, kemudian juga
7|Page
mencari bilamana dan apa dasar hukum peniadaan remisi donor darah dan organ
tubuh tersebut.
Pencarian membawa saya pada Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM
RI Nomor: M.04-HN.02.01 Tahun 2000 tentang remisi tambahan bagi narapidana
dan anak pidana, yang pada pasal 3 ayat (1) huruf d yang menyatakan bahwa
setiap narapidana dan anak pidana yang dipidana sementara dapat diberikan remisi
tambahan apabila mendonorkan darah dan organ tubuh bagi orang lain ayat (4):
narapidana pendonor memiliki tanda bukti atau surat keterangan sah dari PMI atau
Rumah Sakit… Pasal 5 ayat (2) huruf a: donor darah 4 kali mendapatkan remisi
tambahan 1/2 dari remisi umum pada tahun bersangkutan… huruf b: donor satu
organ tubuh mendapatkan remisi tambahan 1/2 dari remisi umum pada tahun
bersangkutan.
Keputusan Menteri di atas adalah jawaban mengapa narapidana/warga
binaan yang masuk sejak 2001-2002 dan di bawah tahun 2007 mendapatkan
remisi tambahan donor darah. Sedangkan yang masuk sejak 2008 ternyata tak lagi
menunjukkan adanya record remisi tambahan donor darah atau pun organ tubuh
pada setiap berkas narapidana.
Jika demikian berarti terjadi pencabutan keputusan menteri mengenai
remisi tambahan donor darah ataupun organ tubuh, namun setelah beberapa lama
mencari ternyata saya sama sekali tidak menemukan. Jika memang ada
pencabutan pastinya ada aturan yang mengaturnya.
Yang saya dapatkan adalah hanya berupa Surat Edaran Dirjenpas
No.E.PS.01.10-11 Tahun 2007, tentang Pencabutan Remisi Tambahan Donor
Darah, yang isinya seperti berikut:
Berkenaan dengan adanya keragu-raguan dari Kalapas/Karutan dalam hal remisi
tambahan atas donor darah, dengan hormat disampaikan bahwa remisi dimaksud
sebagaimana dimaksud sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kehakiman
dan HAM RI Nomor: M.04-HN.02.01 Tahun 2000 tentang remisi tambahan bagi
narapidana dan anak pidana, Belum Terbit Peraturan Menteri yang mencabut
tentang remisi tambahan donor darah tersebut
8|Page
E. Kebutuhan Darah Di Indonesia Dan Dunia
Kebutuhan darah di Indonesia
World Health Organization (WHO) menetapkan jumlah persediaan darah
yang ideal di suatu negara adalah minimal 2 persen dari jumlah penduduk.
Indonesia sebagai negara berkembang dan mempunyai jumlah penduduk hampir
mencapai sekitar 240 juta, idealnya harus bisa mempunyai stok darah sebanyak
4,5 juta sampai 4,8 juta kantong darah. Hingga akhir tahun 2010, Palang Merah
Indonesia (PMI) sebagai organisasi yang melakukan pelayanan darah, sesuai
dengan UU No. 18 Tahun 1980, masih melakukan upaya mencapai standar yang
ditetapkan oleh WHO.
Hingga akhir tahun 2010, jumlah stok darah yang berhasil dikumpulkan
PMI belum mencapai standar yang ditetapkan oleh WHO, PMI baru bisa
mencukupi sekitar 2 juta kantong darah, yang 64 persen-nya diolah menjadi
komponen darah sebanyak 3 juta komponen darah yang mampu memenuhi 70
persen dari kebutuhan darah penduduk Indonesia di 520 Kota/ Kabupaten
Donor darah biasa dilakukan rutin di pusat donor darah lokal. Dan setiap
beberapa waktu, akan dilakukan acara donor darh di tempat-tempat keramaian,
misalnya di pusat perbelanjaan, kantor perusahaan besar, tempat ibadah serta
sekolah dan universitas. Pada acara ini, para calon pendonor dapat menyempatkan
datang dan menyumbang tanpa harus pergi jauh atau dengan perjanjian. Selain itu
sebuah mobil darah juga dapat digunakan untuk dijadikan tempat menyumbang.
Biasanya bank darah memiliki banyak mobil darah.
Kebutuhan darah di Australia
Untuk menekankan pentingnya persedian darah hasil sumbangan, Palang
Merah Australia menyampaikan menyampaikan bahwa “80% orang Australia
akan membutuhkan transfusi darah suatu saat pada hidup mereka, tetapi hanya 3%
yang menyumbang darah setiap tahun”.
Kebutuhan darah di Amerika Serikat
Menurut Blood National Data Resource Center, lembaga US mengumpulkan lebih
dari 15 juta unit darah utuh dan sel darah merah pada tahun 2001, tahun terakhir di
mana data tersedia. Pusat darah dikumpulkan 93% dari unit disumbangkan,
sementara rumah sakit dikumpulkan 7%. Sumbangan ini dibuat oleh sekitar
delapan juta donor darah sukarela. Palang Merah Amerika mengumpulkan hampir
setengah dari sumbangan seluruh AS. Menurut Palang Merah di Amerika Serikat,
9|Page
97% orang kenal orang lain yang pernah membutuhkan tranfusi darah. Dan
menurut survey di Kanada, 52% orang Kanada pernah mendapatkan transfuse
darah atau kenal orang yang pernah.
Menurut data terbaru dari Blood National Data Resource Center, rumah
sakit AS ditransfusikan hampir 14 juta unit seluruh darah dan sel darah merah
menjadi 4,9 juta pasien pada tahun 2001 - yang rata-rata 38.000 unit darah yang
dibutuhkan pada setiap hari tertentu. Darah keseluruhan dapat dipisahkan menjadi
komponen-komponen sel darah merah, plasma, trombosit, dan kriopresipitat.
Jumlah total unit dari semua komponen ditransfusikan pada tahun 2001 adalah 29
juta. Dan volume darah yang ditransfusikan meningkat pada tingkat 6% per tahun.
Dalam kondisi darurat seperti perang atau bencana, kebutuhan darah bisa berubah.
Masalah pertama: Yang boleh menerima darah yang didonorkan adalah orang
yang berada dalam keadaan kritis, karena sakit ataupun terluka dan sangat
memerlukan tambahan darah. Dasarnya adalah firman Allah Ta'ala:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai darah, daging babi,
dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang
siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.”(QS. 2:173)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat
dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 5:3)
10 | P a g e
Dalam ayat lain Allah juga berfirman:
"Dan sungguh telah dijelaskan kepadamu apa-apa yang diharamkan atasmu
kecuali yang terpaksa kamu memakannya."
Bentuk pengambilan dalil dari ayat di atas bahwasanya jikalau keselamatan jiwa
pasien karena sakit atau luka sangat tergantung kepada darah yang didonorkan
oleh orang lain dan tidak ada zat makanan atau obat-obatan yang dapat
menggantikannya untuk menyelamatkan jiwanya maka dibolehkan mendonorkan
darah kepadanya. Dan hal itu dianggap sebagai pemberian zat makanan bagi si
pasien bukan sebagai pemberian obat. Dan memakan makanan yang haram dalam
kondisi darurat boleh hukumnya, seperti memakan bangkai bagi orang yang
terpaksa memakannya.
Kedua: Boleh mendonorkan darah jika tidak menimbulkan bahaya dan akibat
buruk terhadap si pendonor darah, berdasarkan hadits Nabi Shalallahu 'Alaihi
Wassalam :
"Tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan jiwa dan tidak boleh pula
membahayakan orang lain."
Ketiga : Instruksi yang dipegang dalam pendonoran darah itu adalah instruksi
seorang dokter muslim. Jika tidak ada, maka kelihatannya tidak ada larangan
mengikuti instruksi dokter non
muslim, baik dokter itu Yahudi, Nasrani ataupun selainnya. Dengan catatan ia
adalah seorang yang ahli dalam bidang kedokteran dan dipercaya banyak orang.
Dasarnya adalah sebuah riwayat dalam kitab Ash-Shahih bahwasanya Rasulullah
menyewa seorang lelaki dari Bani Ad-Diel sebagai khirrit sementara ia masih
memeluk agama kaum kafir Quraisy. Khirrit
adalah penunjuk jalan (guide) yang mahir dan mengenal medan. (H.R Al-Bukhari
No:2104)
Silakan lihat fatwa Syaikh Muhammad bin Ibrahim. Lembaga tertinggi Majelis
Ulama juga mengeluarkan fatwa berkenaan dengan masalah ini sebagai berikut:
11 | P a g e
Pertama: Boleh hukumnya mendonorkan darah selama tidak membahayakan
jiwanya dalam kondisi yang memang dibutuhkan untuk menolong kaum muslimin
yang benar-benar
membutuhkannya.
Kedua: Boleh hukumnya mendirikan Bank donor darah Islami untuk menerima
orang-orang yang bersedia mendonorkan darahnya guna menolong kaum
muslimin yang membutuhkannya. Dan hendaknya bank tersebut tidak menerima
imbalan harta dari si sakit ataupun ahli waris dan walinya sebagai ganti darah
yang di donorkan. Dan tidak dibolehkan menjadikan hal itu sebagai lahan bisnis
untuk mencari keuntungan, karena hal itu berkaitan dengan kemaslahatan umum
kaum muslimin.
Transplantasi Organ
A. PengertianTransplantasi
Transplantasi adalah permindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke
tubuh yang lain atau dari satu tempat ke tempat yang lain di tubuh yang sama.
Transplantasi ditujukan untuk mengganti organ yang rusaka tau tak berfungsi pada
penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari pendonor. Pencangkokan
adalah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat untuk
menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik, yang
apabila diobati dengan produser media biasa.
B. JenisTransplantasi
Terdapat empat jenis transplantasi :
1. Transplantsi Autograft, yaitu perpindahan dari satu tempat ketempat lain
dalam tubuh itu sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi.
2. Transplantasi Alogenik, yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang
sama spesiesnya, baik hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga.
3. Transplantasi Isograf, yaitu perpindahan dari satu tubuh ke tubuh lain untuk
identic, misalnya pada gambar identik.
4. Transplantasi Xenograft, yaitu perpindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang
tidak sama spesiesnya.
12 | P a g e
Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor yang
hidup atau dari jenazah orang yang baru meninggal dimana meninggal sendiri
didefinisikan kematian batang otak. Organ yang diambil dari donor hidup seperti
kulit ginjal, sumsumtulangdandarah (transfuse darah). Organ-organ yang diambil
dari jenazah adalah jantung, hati, ginjal, kornea, pankreas, paru-paru dan sel otak.
13 | P a g e
Pada Firman Allah SWT :
ارةًتَ ُكونَأ َ ْنإِاَّل بِ ْالبَا ِط ِل بَ ْينَ ُك ْمأ َ ْم َوالَ ُك ْمتَأْ ُكلُوااَل آ َمنُواالَّ ِذينَ أَيُّهَايَا ٍ َر ِحي ًمابِ ُك ْم َكانَاهَّلل َ إِ َّن ۚأَ ْنفُ َس ُك ْمتَ ْقتُلُوا َواَل ۚ ِم ْن ُك ْمتَ َرا
َ ض َع ْنتِ َج
2. Tipe donor 2 (Donor yang keadaan koma atau diduga akan meninggal
dunia)
Hukum islam pun tidak membolehkan karena salah satu hadist
mengatakan bahwa “tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak
boleh membahayakan diri orang lain.” (HR. Ibnu Majah)
3. Tipe Donor 3 (Donor yang keadaan mati)
Menurut hokum islam ada yang membolehkan dan ada yang
mengharamkan. Yang membolehkan menggantungkan pada syarat sebagai
berikut:
a. Resipien (penerima organ) berada dalam keadaan darurat yang
mengancam dirinya setelah menempuh berbagai upaya pengobatan
yang lama
b. Pencangkokan tidak akan menimbulkan akibat atau komplikasi yang
lebih gawat
c. Telah disetujui oleh wali/keluarga korban dengan niat untuk menolong
bukan untuk menjual-belikan
14 | P a g e
dunia untuk ditransplantasikan kepada orang yang membutuhkan. Allah
telah mengharamkan pelanggaran terhadap pelanggaran kehormatan mayat
sebagaimana pelanggaran kehormatan orang hidup.
15 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transfusi darah yaitu memindahkan darah dari sesorang kepada orang lain
karena kepentingan medis. Islam sendiri telah membolehkan kegiatan transfusi
darah dilakukan, karena dengan melakukan transfusi darah berarti kita telah
menyelamatkan jiwa seseorang. Sedangkan tujuan transfusi darah adalah untuk :
memelihara dan mempertahankan kesehatan donor, memelihara keadaan biologis
darah atau komponen agar lebih bermanfaat, Memelihara dan mempertahankan
volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah).
mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, meningkatkan
oksigenasi jaringan, memperbaiki fungsi Hemostatis, tindakan terapi kasus
tertentu.
Praktik menjual belikan darah baik secara langsung maupun melalui rumah
sakit dapat dihindarkan karena sebenarnya transfusi darah terlaksana berkat
kerjasama sosial yang murni subsidi silang melalui koordinasi pemerintah dan
bukan menjadi objek komersial sebagaiman dilarang Syariat Islam dan
bertentangan dengan perikemanusiaan, sehingga setiap individu tanpa dibatasi
status ekonomi dan sosialnya berkesempatan untuk mendapatkan bantuan darah
setiap saat bilamana membutuhkannya sebab di sini harus berlaku hukum barang
siapa menamam kebaikan maka ia berhak mengetam pahala dan ganjaran
kebaikannya.
B. Saran
Marilah kita saling membantu sesama manusia, salah satunya dengan cara
menyumbangkan darah kita untuk orang yang membutuhkan (donor darah). Harus
kita disadari bahwa kadang kala tak semua dari kita mampu memberikan harta
yang dipunyai. Namun ALLAH tidak pernah menutup niat hambanya untuk
beramal. Ada peluang yang diberikan Nya, yaitu melalui harta yang ada di tubuh
kita sendiri yaitu ‘DARAH’. Disadari bahwa hal itu akan membawa banyak
manfaat bagi manusia lain.
16 | P a g e