Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA KLINIK II

“ PEMERIKSAAN CREATIN KINASE MYOCARDIUM BAND


(CKMB) ”

DISUSUN OLEH :

ANGELI ROLANDA NATHANIA

203410001

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA

PANGKALAN BUN

2023
Nilai Paraf Dosen Paraf Praktikan

I. Hari / Tanggal : Rabu, 7 Desember 2022


II. Judul Praktikum : Pemeriksaan CKMB
III. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat melaksanakan pemeriksaan
CKMB dengan metode UV - kinetik
2. Mahasiswa dapat mengetahui nilai normal dari
kadar CKMB di dalam serum pasien
3. Mahasiswa dapat menentukan secara kuantitatif
kadar CKMB dalam serum pasien
4. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis dari
penurunan dan peningkatan kadar CKMB di dalam
serum pasien
IV. Metode : Metode UV – Kinetik
V. Prinsip
O.R.G. CK-MB adalah set reagen untuk penentuan aktivitas Creatine kinase
dalam serum/plasma manusia berdasarkan metode Immunoinhibition/UV kinetic.
CK-MB adalah sistem reagen dua cair.. Reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :

CK - B
Creatine Phosphate + ADP ============> Creatine + ATP
HK
ATP + Glucose ============> Glucose-6-phosphate + ADP
G6PDH
Glucose-6-phosphate + NADP ============> 6-phosphogluconate +
NADPH

VI. Dasar Teori


Creatine kinase myocardial band (CK-MB) merupakan isoenzim kreatin kinase
yang paling banyak terdapat pada sel otot jantung. Pemeriksaan kadar Creatine
kinase myocardial band (CK-MB) dalam darah dapat berguna sebagai prognosis
pada pasien penderita penyakit kardiovaskular (Sari, 2019). Keberadaan CK-MB
tertinggi terdapat di otot jantung (Dari jumlah keseluruhan kreatin kinase pada
miokard mencapai 20%), sedangkan pada paru-paru (pulmo), usus halus, uterus,
prostat serta otot skeletal yang sehat kebeadaan CK-MB rendah dibanding pada otot
jantung. Oleh karena itu, dalam mendeteksi kerusakan jaringan pada otot jantung,
enzim CK-MB merupakan biomarker yang paling sensitif (Athiroh dan Mubarokati,
2021).
Enzim CK-MB biasanya mulai meningkat 3-12 jam setelah kerusakan sel
miokardium. Puncaknya 24 jam dan kembali normal setelah 48-72 jam. Pada
kerusakan (nekrosis) otot jantung, protein intraseluler masuk kedalam ruang
interstitial dan masuk ke sirkulasi sistemik. Pengamatan terhadap peningkatan dan
penurunan penanda biokimia isoenzim kreatin kinase - MB (CK-MB) telah menjadi
gold standard untuk diagnosis Inark Miokard Akut (IMA) (Chalik et al, 2014).

VII. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Mikropipet ukuran 1000 ul dan 50 ul
d. Yellow tip
e. Blue tip
f. Inkubator
g. Stopwatch
h. Fotometer
2. Bahan
a. Serum pasien sebanyak 50 ul
b. Reagen CKMB = Imadazole buffer, NAC, Glucose, Magnesium acetate,
Hexokinase, ADP, AMP, Di (adenosine-5) pentaphosphate, NADP, EDTA,
Anti CKMM antibodi,

VIII Prosedur Kerja


. 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menyiapkan satu tabung reaksi dan menuliskan label
3. Membuat monoreagen dari mencampurkan R1 dan R2 dengan pebandingan
4 : 1 . Takaran R1 yaitu 800 ul dan R2 = 200 ul
4. Menyiapkan sampel pemeriksaan dengan cara memipet 1000 ul monoreagen
+ 50 ul serum
5. Menghomogenkan reagen pemeriksaan dan menginkubasi pada suhu ruang
selama 1 menit
6. Memeriksa kadar CKMB dengan menggunakan fotometer pada panjang
gelombang 340 nm
7. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan

IX. Nilai Normal


Nilai rujukan pemeriksaan CKMB yaitu = < 25 U/L

X. Hasil Pemeriksaan
Identitas pasien = Wanita dewasa
Hasil Pemeriksaan CKMB = 20 U/L (Normal)

XI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini telah dilakukan pemeriksaan kadar CKMB pada serum
pasien. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan hasil
pemeriksaan CKMB pada serum pasien adalah 20 U/L. Hasil pemeriksaan ini
tergolong ke dalam nilai CKMB dalam keadaan yang normal. Nilai rujukan untuk
menentukan kenormalan kadar CKMB di dalam serum yaitu < 25 U/L. Hasil
pemeriksaan kadar enzim CKMB pasien yang normal dapat membuktikan bahwa
organ yang mengekstesikan enzim CKMB yaitu jantung pasien berada dalam
keadaan yang baik dan tidak menunjukkan indikasi terjadinya kerusakan organ atau
kerusakan jaringan yang dapat ditandai dengan peningkatan kadar enzim CKMB
dalam serum.
Barometer kerusakan otot jantung dapat dilihat melalui konsentrasi CK-MB.
Terdapat tiga isoenzim kreatin kinase yaitu CK-MM, CK-MB, dan CK-BB. CK-
MB adalah produk dari dua susunan sub-unit kreatin kinase B (Brain) serta M
(Muscle). Enzim kreatin kinase terdapat di seluruh bagian tubuh dengan massa
isoenzim CK-MB 86.000 Dalton (Ladesman, 2012). Dengan adanya pelepasan
molekul protein pada sirkulasi darah oleh otot jantung yang rusak disebabkan
sumpalan arteri, ini menandai adanya infark miokard. Dalam kurun waktu 3-6 jam
sesudah permulaan (Onset) indikasi infark miokard, CK-MB pada sirkulasi darah
akan meningkat dan terus meningkat sampai 24-36 jam (Athiroh dan Mubarokati,
2021).
Kreatinin kinase (creatinine kinase-CK) dan isoenzimnya (CKMB) adalah enzim
yang dianalisis untuk mendiagnosis infark miokardium akut, dan merupakan enzim
pertama yang meningkat saat terjadi infark miokardium. Gangguan pada jantung
selain infark miokardium akut juga dihubungkan dengan nilai kadar CK dan CKMB
total yang abnormal. Gangguan tersebut termasuk perikarditis, miokarditis, dan
trauma (Muttaqin, 2019).

XII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar
CKMB pada serum pasien adalah normal dengan kadar CKMB serum pasien
sebesar 20 U/L. Hasil pemeriksaan ini tergolong ke dalam nilai CKMB dalam
keadaan yang normal. Nilai rujukan untuk menentukan kenormalan kadar CKMB di
dalam serum yaitu < 25 U/L. Hasil pemeriksaan kadar enzim CKMB pasien yang
normal dapat membuktikan bahwa organ yang mengekstesikan enzim CKMB yaitu
jantung pasien berada dalam keadaan yang baik dan tidak menunjukkan indikasi
terjadinya kerusakan organ atau kerusakan jaringan yang dapat ditandai dengan
peningkatan kadar enzim CKMB dalam serum.

XIII. Daftar Pustaka

Athiroh, N dan Mubarakati, N. J. (2021). Bioprospeksi Benalu Teh–Benalu Mangga


Sekarang Dan Yang Akan Datang (Terapi Adjuvan Terhadap Hipertensi.
Malang : Inara Publisher

Chalik, M. N., Usnizar, F., Suciati, T. (2014). Kadar CK-MB Pasien Penyakit
Jantung Koroner Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS.
Muhammad Hoesin Palembang Berdasarkan Waktu Pengambilan Darah.
MKS. 46 (3).

Ladesman, R. 2012. Pola Biomarker Kreatin Kinase dan CK-MB pada Pasien Infark
Miokard Akut diBagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang. Skripsi. Universitas Sriwijaya.
Muttaqin, A. (2019). Pengantar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta : Penerbit Salemba

Sari, S. N (2019). Hubungan Kadar Creatine Kinase Myocardial Band (CKMB)


Dengan Profil Lipid Pada Penderita Penyakit Kardiovaskular. Skripsi.
Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai