Anda di halaman 1dari 45

NON PROTEIN

NITROGEN
KULIAH KIMIA KLINIK
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
Dr.Lucia Sincu Gunawan
NITROGEN DALAM TUBUH
 PROTEIN
 SIMPLE PROTEIN  albumin, globulin dll
 CONJUGATED PROTEIN  hemoglobin,
lipoprotein dll
 NUKLEIC ACID
 RNA PIRIMIDIN
HIDROLISA  H3SO4 + NUCLEOSIDA
 DNA PURIN

ASAM URAT
 NON PROTEIN NITROGEN
NON PROTEIN NITROGEN
 Merupakan hasil samping metabolisme protein
 Tidak dapat diendapkan oleh reagen yang biasa
untuk mengendapkan protein
 Terdiri dari: ( NPN = 15 – 35 mg/dL)
 Urea nitrogen : 10 – 20 mg/dL
 Asam urat : 3 – 6 mg / dL
 Kreatin : 0,2 - 0,5 mg /dL
 Kreatinin : 1 – 2 mg/ dL
 Asam amino : 3,5 – 7 mg/ dL
 Amonia : 0,15 – 35 mg/ dL
SIKLUS NITROGEN
SUMBER NITROGEN TUBUH

 Sumber N yang terbesar berasal dari


Protein yang berasal dari makanan
KESEIMBANGAN NITROGEN

Anabolisme >< Katabolisme


Keseimbangan Nitrogen Positif
 Jumlah nitrogen yang
diserap melebihi yang POSITIF
dibuang keluar oleh  Anak yang sedang
tubuh.Jadi sejumlah tumbuh
nitrogen tertahan  Wanita hamil
dalam tubuh untuk
 Wanita menyusui
pembentukan
jaringan baru  Stadium penyembuhan
penyakit
 Pembentukan jaringan
baru
Keseimbangan Nitrogen negatif
 Jumlah protein yang
dibuang melebihi NEGATIF
jumlah yang dimakan.  Kehilangan protein yang
 Jumlah protein yang berlebih  SN dll
dimakan kurang dari  Kenaikan katabolisme
kebutuhan minimum  jaringan demam ,
tidak ada pembentukan hypertyroid, malignancy,
jaringan baru & protein infeksi
di bakar untuk  Puasa, kelaparan
kebutuhan energi
BLOOD UREA NITROGEN (BUN)

 Karena bagian terbesar dari NPN adalah


urea maka kadar urea darah dapat
dianggap bersesuaian dengan kadar NPN
 BUN = kadar ureum
2,14
UREUM
 Merupakan hasil akhir katabolisme protein
dalam tubuh yang disintesa dalam hati dari
ammonia melalui siklus ornithin
 Ureum diekskresikan melalui ginjal, usus, air
liur dan keringat
 Konsentrasi ureum tergantung:
 Produksi ureum oleh hati
 Menurun pada penyakit liver
 Meningkat pada peningkatan katabolisme protein

 Meningkat pada peningkatan pencernaan protein


dalam usus
 Laju tubuler ginjal
UREUM
 Pemeriksaan ureum biasa dikerjakan untuk
menilai fungsi ginjal
 Ureum diekskresikan dalam filtrat
glomerulus, 40% akan diserap oleh tubuli
ginjal
 Absorbsi tergantung
 banyaknya air yang diserap
 perbedaan kadar ureum antara cairan filtrat
dengan cairan interstitiel dan cairan intra seluler
tubuli
AMONIA  CARBAMOYL PHOSPHATE  UREA
PENYEBAB KENAIKAN BUN
 Peningkatan katabolisme protein: Fever,
burns, corticosteroid administration, starvation,
exercise,tirotoksikosis, DM, neoplasma,
polisitemia vera
 Peningkatan pencernaan protein:
Hemorrhage into the gastrointestinal system,
high protein diets.
 Penurunan laju glomerulus: Due to pre-renal,
renal or post-renal causes.
PENYEBAB PENURUNAN BUN

 Penurunan intake protein : Dietary


restriction of protein,
 Protein anabolism : young children (high
anabolic rate).
 Peningkatan ekskresi: Any cause of
polyuria, e.g. hyperadrenocorticism,
diabetes mellitus.
 Penurunan produksi : Liver disease.
Peningkatan kadar BUN dengan kadar
creatinine yang normal

 Peningkatan produksi urea, e.g.


katabolisme protein
 Azotemia awal/ dini
 Penurunan palsu kreatinin , e.g.
pada ikterus berat
LAIN-LAIN
 AZOTEMIA : peningkatan kadar ureum di
atas normal
 UREMIA : kumpulan gejala azotemia,
anuria, penurunan kesadaran (coma) 
biasanya karena gagal ginjal
 UREMIC FROST : kelainan kulit yang
ditemukan pada uremia
KREATININ
 Pemeriksaan kadar serum kreatinin
untuk menilai fungsi ginjal (penurunan
GFR)
 Merupakan hasil metabolisme normal
otot
 Produksi endogen relatif stabil (Tidak
tergantung metabolisme protein),
kenaikan minimal akibat konsumsi
protein hewani
KREATININ
 Kreatinin difiltrasi glomerulus dan tidak
diabsorbsi oleh tubulus  sehingga
hasil lebih akurat dibandingkan
pemeriksaan ureum dalam menilai
penurunan GFR
 Kreatinin disekresi oleh tubulus jika
konsentrasi plasma terlalu tinggi
PENYEBAB PENINGKATAN
KREATININ
 Palsu : acetoacetate, glucose, vitamin C, uric
acid, pyruvate, cephalosporins and amino
acids
 Penurunan GFR: Due to prerenal (ex :
ketoacidosis), renal or post-renal causes
 Peningkatan produksi : after ingestion of a
recent meat meal, acute myositis,
hypertyroid
PENYEBAB PENURUNAN
KREATININ
 Palsu: severe icterus
 Penurunan produksi: Loss of muscle
mass, severe liver disease (cirrhosis),
anorexia, malnutrition
 Peningkatan GFR: portosystemic shunts
and during pregnancy (due to increased
cardiac output).
RATIO BUN : CREATININ
(normal 20 x)
LEBIH DARI 20 X KURANG 10 X
 Perdarahan  GNC dengan defisiensi
gastrointestinal protein
 Dehidrasi  Overhidrasi
 Stadium dini GNA  Rehidrasi yang cepat
 Extravasasi urin  Hemodialisa yang
 Obstruksi uropathy berulang
 Penurunan perfusi  Insufisiensi hepar berat
prerenal
 Trauma jaringan berat
 Fistula urinari intestinal
 Penyakit pengurusan otot
KARAKTERISTIK PENANDA IDEAL
GFR
 Secara biologis bersifat inert dan non toksik
 Tidak terikat protein plasma
 Difiltrasi seluruhnya oleh glomerulus
 Tidak dimetabolisme, disintesa atau disimpan
ginjal
 Tidak direabsorbsi atau disekresi oleh tubulus
ginjal
 Klirens tetap konstan meskipun konsentrasi
dalam plasma meningkat
PENGUKURAN GFR
 Inulin Klirens (Gold Standart)
 Klirens penanda eksogen radioaktif (125I-
Iothalamate dan 99m Tc-DTPA)
 Klirens penenda eksogen (Iohexol, 51Cr-
EDTA)
 Kreatinin Klirens
Cystatin C
 Cystatin C atau human trace adalah suatu
protein kation yang terdiri dari 120 asam amino
dengan berat molekul 13,3 kilodalton.
 Cystatin C diproduksi secara konstan oleh
semua sel yang mempunyai nukleus
 Dieliminasi melalui filtrasi glomerulus sehingga
dapat digunakan sebagai indikator yang baik
untuk menilai laju filtrasi glomerulus(LFG), tidak
ada sekresi tubulus seperti pada kreatinin
 Produksi Cystatin C tidak dipengaruhi oleh
proses inflamasi, jenis kelamin, dan penyakit di
luar ginjal, serta tidak bergantung pada umur
kecuali pada umur di bawah 1 tahun.
Cystatin C
 Cystatin C merupakan petanda endogen yang baru
terhadap fungsi ginjal dan hubungannya dengan LFG
lebih baik daripada kreatinin.
 Pada pasien normal atau dengan penurunan fungsi
ginjal derajat ringan kadar Cystatin C plasma lebih
informatif dibandingkan dengan kadar kreatinin.
 Karena Cystatin C tidak dipengaruhi oleh komposisi
tubuh, maka sistatin C dapat digunakan untuk menilai
fungsi ginjal pada pasien dengan kelainan yang
mempengaruhi kadar kreatinin seperti anoreksia,
penyakit hati, dan penyakit neuromuskular.
 Pemeriksaan sistatin C lebih baik menggunakan serum
daripada plasma.
ASAM URAT
 Adalah produk sisa nitrogen, dapat dianggap
produk asam amino yang menggunakan
purin
 Merupakan produk akhir metabolisme asam
nukleat /purin
 Purin : Adenin & Guanin
 Xantin oxidase terutama terdapat di hepar
dan sebagian kecil di mukosa usus
 Konsentrasi urat dalam serum kurang lebih 2
kali dalam eritrosit
 Dalam serum / plasma : bentuk bebas &
bentuk terikat ( dengan albumin)
METABOLISME PURIN
ASAM URAT
 Dipengaruhi intake makanan yang kaya purin
juga dipengaruhi katabolisme purin endogen
 Harga normal dalam serum
 Laki-laki : 2,1 – 7,8 mg%
 Wanita : 2,0 – 6,4 mg%
 Hyperuricemia : kadar asam urat dalam
serum yang lebih dari normal
 Kristal asam urat dalam urine tidak mungkin
larut pada ph < 6
Hyperuricemia
 Overproduction (10% )
 enzyme deficiency that is genetically
determined
 malignancy or myelo/lymphoproliferative
disorder
 Decreased elimination (under- excretion) (90%)
 Drug induced
KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE
GOUT: arthropathy characterized by
increased serum uric acid and
recurrent attacks of acute arthritis
Epidemiology Of GOUT
 A. Incidence:
 Hyperuricemia: 2-18% of adult population
 Gout: 0.1-0.3% of adult population

 B. More common in males, ratio approximately


19:1, most common inflammatory joint disorder
in males over 40 years of age, increased
incidence seen in women after menopause
 C. Peak incidence in 5th decade, uncommon
before 3rd decade
 D. Heredity plays a role: approximately 25% of
patients with gout have a positive family history
Pathogenesis and Pathophysiology of GOUT

 Uric acid formed by oxidation of purine bases-a


waste product that serves no function in normal
humans, average daily production: 700mg
 Uric acid eliminated through renal or fecal route
renal elimination accounts for 2/3 of daily production
(approximately 300-600mg/day) fecal elimination
accounts for 1/3 of daily production
 Hyperuricemia
 Deposition of uric acid within subcutaneous tissues
(tophi) or precipitation of monosodium crystals
within joint synovium or within kidney because uric
acid is not highly soluble
 Phagocytosis of crystals by leukocytes ultimately
leads to cellular destruction and release of
lysosomal enzymes into synovial space, resulting in
acute inflammation
Factors increase your risk for gout

Advancing age
Male gender
Family history of the condition
Obesity
Use of certain drugs, including diuretics, aspirin,
cyclosporine, or levodopa
Eating a lot of purine-rich foods
Drinking a large amount of alcohol, particularly beer
Exposure to lead
Organ transplants
Thyroid problems
Other, serious illness
Other potential triggers of gout
 Surgery
 Stress
 Crash diets
 Sudden, severe illness
 Chemotherapy
 Joint injury
 High blood pressure
 Excessive exercise
PERALATAN UJI LABORATORIUM
AMONIA
 Sebagian besar amonia dibentuk oleh bakteri di
usus dari protein makanan ataupun dari urea
 Amonia diserap dari usus ke dalam vena porta
yang mempunyai kadar amonia lebih tinggi dari
darah sistemik
 Darah yang meninggalkan hati benar-benar
bebas amonia  amonia didetox di hati
 Kerusakan hati yang berat menurunkan [urea]
dan proses detox  kadar amonia meningkat
 AMONIA juga diproduksi oleh ginjal ~
keseimbangan asam basa
PENYEBAB KENAIKAN KADAR AMONIA PADA
PENDERITA PENYAKIT HATI KRONIS

 Jumlah yang berlebih dari nitrogen


compon dalam intestinum baik oleh
karena perdarahan ataupun karena diet
 Produksi urin yang turun  hepatorenal
syndrome
 Sintesa urea menurun  amonia naik
 Metabolisme alkalosis & hipokalemia
 Portal hypertensi

Anda mungkin juga menyukai