Anda di halaman 1dari 34

#HoldingBUMNFarmasi

Apa, Bagaimana dan Siapa yang Mendapatkan


Vaksinasi Covid-19

dr. Sri Harsi Teteki, M. Kes.


Direktur Pemasaran, Penelitian & Pengembangan
PT Bio Farma (Persero)

Webinar Jabar Bergerak Dengan Tema “Covid-19 dan Vaksinasi”


Sabtu 27 Februari 2021
#HoldingBUMNFarmasi

INTRODUCTION PT BIO FARMA (PERSERO)


Integrated Management System

CPOB-cGMP, GLP, GCP, ISO 9001,


ISO14001, OHSAS18001,
ISO 17025, ISO 27001, ISO 37001
BUMN (100 % milik pemerintah) 1500
Berdiri sejak 6 ERM, CSR Based ISO 26000, HAS
Pindah ke Bandung Perusahaan vaksin, anti sera & Karyawan
Agustus, 1890 produk life science lainnya
di Jakarta tahun 1923 HOLDING BUMN FARMASI

Memperkuat Kemandirian Industri Farmasi


Meningkatkan Efisiensi & Ketersediaan Produk
Mendukung Pembentukan Ekosistem
Prioritas Dalam Negeri Healthcare Hulu-Hilir di Indonesia
(Pemerintah & Swasta)
Bio Farma

Kimia Indo
Bio Farma
Farma Farma
WHO pre-qualified Vaccines
Kapasitas Produksi Ekspor 150 Negara (DTP, DT, TT, DTP-HB, Vaksin, anti Obat, retail Obat, obat
3,2 Milyar sera, life apotek, klinik herbal, alat
52 Negara OKI m/b/tOPV, Measles and TT science kesehatan,
Dosis/tahun (heathcare),
uniject, HB in Uniject, Td, product, lab.klinik, laboratorium
Pentabio) Imunicare distribusi distribusi,
#HoldingBUMNFarmasi

VAKSIN BIO FARMA


TELAH DIGUNAKAN
DI 150 NEGARA
Termasuk di 52 Negara anggota
Organisasi Kerjasama Islam / OKI
#HoldingBUMNFarmasi
LIST OF COUNTRIES FOR BIO FARMA VACCINES DISTRIBUTION
No Country No Country No Country No Country No Country No Country
1 Afghanistan 26 Cambodia 51 Gambia 76 Liberia 101 North Korea 126 South Sudan
2 Albania 27 Cameroon 52 Georgia 77 Libya 102 Oman 127 Srilanka
3 Algeria 28 Cape Verde 53 Germany 78 Macau 103 Pakistan 128 Sudan
4 Angola 29 Central Africa 54 Ghana 79 Madagascar 104 Palestine 129 Suriname
5 Anguilla 30 Chad 55 Grenada 80 Malawi 105 Panama 130 Swaziland
6 Antigua & Barbuda 31 China 56 Guam 81 Malaysia 106 Papua New Guinea 131 Syria
7 Argentina 32 Colombia 57 Guatemala 82 Maldives 107 Paraguay 132 Tajikistan
8 Australia 33 Comoros 58 Guinea 83 Mali 108 Peru 133 Tanzania
9 Azerbaijan 34 Congo 59 Guinea Bissau 84 Mauritania 109 Philippines 134 Thailand
10 Bahamas 35 Cuba 60 Guyana 85 Mauritius 110 Qatar 135 Togo
11 Bahrain 36 Curacao 61 Haiti 86 Mexico 111 Russia 136 Trinidad
12 Bangladesh 37 Djibouti 62 Honduras 87 Micronesia 112 Rwanda 137 Tunisia
13 Barbados 38 Dominica 63 Hong kong 88 Mongolia 113 Saint Kitts & Nevis 138 Turkey
14 Belgium 39 Dominican Rep. 64 India 89 Montserrat 114 Saint Lucia 139 Turkmenistan
15 Belize 40 DR Congo 65 Iran 90 Morocco 115 Saint Vincent and the Grenadines 140 Turks & Caicos
16 Benin 41 East Timor (Timor Leste) 66 Israel 91 Mozambique 116 Sao Tome and Principe 141 Uganda
17 Bhutan 42 Ecuador 67 Ivory Coast 92 Myanmar 117 Saudi Arabia 142 United States of America
18 Bolivia 43 Egypt/Mesir 68 Jamaica 93 Namibia 118 Senegal 143 Uruguay
19 Bosnia and Herzegovina 44 El Salvador 69 Kenya 94 Nepal 119 Seychelles 144 Uzbekistan
20 Botswana 45 Equatorial guinea 70 Kosovo 95 Netherlands 120 Sierra Leone 145 Vanuatu
21 Brazil 46 Eritrea 71 Kuwait 96 Netherlands Antilles 121 Singapore 146 Venezuela
22 British Virgin Island 47 Ethiopia 72 Kyrgyztan 97 New Zealand 122 Solomon Island 147 Vietnam
23 Brunei Darussalam 48 Fiji 73 Laos 98 Nicaragua 123 Somalia 148 Yemen
24 Burkina Faso 49 France 74 Lebanon 99 Niger 124 South Africa 149 Zambia
25 Burundi 50 Gabon 75 Lesotho 100 Nigeria 125 South Korea 150 Zimbabwe
150
Update: 19 Agustus 2020 OIC Members (52)
#HoldingBUMNFarmasi

1. COVID-19

• Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan Virus SARS Cov-2.


• Virus SARS-Cov-2:
• Baru diketahui Desember 2019 di Wuhan, China.
• Masih satu famili dengan virus penyebab SARS dan MERS. “SARS Cov-2” lebih menular dibandingkan dengan
SARS & MERS
• Ditetapkan oleh WHO sebagai “Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia”.
• Ditemukan mutasi virus Covid-19 di Inggris, Afrika Selatan, Brazil dan beberapa negara Eropa. Lebih cepat
menular dan menyebar, belum terbukti lebih mematikan, belum terbukti tidak berespon dengan vaksin,
masih dilakukan penelitian tentang karakteristik virus yang mengalami mutasi tersebut.

• Data 25 Februari 2021


• Seluruh dunia
• Kasus (+) : 113.124.047
• Meninggal : 2.509.235 (CFR=2,22%)
• Sembuh : 88.737.09
• Indonesia
• Kasus (+) : 1.306.141
• Meninggal : 35.254 (CFR=2,70%)
• Sembuh : 1.112.725
#HoldingBUMNFarmasi

BAGAIMANA SESEORANG BISA TERTULAR?


1. Melalui droplet langsung (batuk, bicara, bersin) dari orang yang sakit kepada
orang yang sehat, melalui mulut, hidung, mukosa mata. Jarak 1-2 meter.
2. Percikan (ludah, ingus, lendir) orang yang sakit menempel (kontaminasi) pada
benda - benda sekitar (Meja, kursi tombol lift, komputer, mesin ATM dll); tangan
orang sehat memegang benda terkontaminasi; tangan terkontaminasi
menyentuh area wajah (mulut, mata, hidung).
3. Waspada penularan melalui udara (terbatas) pada ruang tertutup (ruang RS,
transportasi publik – KA, bus, angkot, pesawat dll.).

SIAPA YANG BISA MENULARKAN ?


PASIEN YANG MENGANDUNG VIRUS
“BERGEJALA / TIDAK”
#HoldingBUMNFarmasi

STRATEGI PENCEGAHAN & PENANGANAN COVID-19

5M 3T
• Memakai masker • Testing
• Menjaga jarak
• Mencuci tangan • Tracing VAKSINASI
• Menghindari • Treatment
kerumunan
• Mengurangi
mobilitas

Masyarakat Pemerintah Melengkapi 5M & 3T


#HoldingBUMNFarmasi

2. VAKSIN & VAKSINASI COVID-19?

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa


mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan,
masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang
telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang
ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu.

Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin melalui disuntikkan


maupun diteteskan ke dalam mulut untuk meningkatkan produksi
antibodi guna menangkal penyakit tertentu.

8
#HoldingBUMNFarmasi

PENGEMBANGAN VAKSIN

Post
Perlu Marketing
Surveillance
Waktu Registrasi
(PMS)
Uji Klinis I - III

Uji
Preklinik

Pengembangan
Vaksin Baru
#HoldingBUMNFarmasi

COVID-19 VACCINE ACCELERATED DEVELOPMENT

Traditional Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
vaccine Pre-clinical Phase I Phase II Phase III Phase IV
development Infrastructure
timeline
Manufacturing
Approval
Distribution

Accelerated Pre-clinical
vaccine Phase I
development Phase II
timeline
Phase III
Infrastructure
Manufacturing
Approval

Distribution Phase IV
Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10

• All usual safety and efficacy monitoring


mechanisms remain in place; such as adverse
• Normal vaccine development performs event surveillance, safety data monitoring &
each step in sequence long-term follow-up
• To accelerate COVID-19 vaccine • Phase IV post-marketing surveillance for side
development, steps are done in parallel effects is critical and essential
#HoldingBUMNFarmasi

PROSES PRODUKSI VAKSIN

Persiapan bibit vaksin

Kultivasi

Panen
Inaktivasi

Pemurnian Formulasi
Filling & Packaging
BULK – Konsentrat Vaksin
Vaksin
#HoldingBUMNFarmasi

WAKTU PROSES PRODUKSI VAKSIN

Active 6–8
UP STREAM Pharmaceutical
Ingedient (API) months

DOWN 3–4
Final Product
STREAM months
#HoldingBUMNFarmasi

MEKANISME KERJA VAKSIN

Aktivasi Sistem Kekebalan


Membentuk
Antibodi
Antigen Spesifik
Virus / Bakteri yang dimatikan /
dilemahkan / komponen

Injeksi /
Oral Menimbulkan Kekebalan
Manfaat vaksin bagi terhadap serangan mikroorganisme
individu yang divaksin tertentu sesuai antigen vaksin
#HoldingBUMNFarmasi

MANFAAT VAKSINASI
Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)

Vaksin Dibuat untuk Mencegah Penyakit

• Menyebabkan kematian/kecacatan.
• Pengobatan membutuhkan biaya besar.
• Mudah menular, menimbulkan wabah.
* Pencegahan dengan vaksinasi efektif.
#HoldingBUMNFarmasi

MANFAAT VAKSINASI COVID-19


Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, 31 Oct 2020
#HoldingBUMNFarmasi

3. SASARAN VAKSINASI PROGRAM

Penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksin


(Juta Jiwa)
Jumlah Penduduk Total 269,6
Jumlah penduduk > 18 tahun 188,7
Eksklusi (Ibu Hamil, Terpapar Covid, Komorbid Tidak Terkontrol) 7,2

Jumlah Penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksin 181,5

Tahapan vaksinasi dibagi 4 dengan pertimbangan:


- Ketersediaan vaksin, waktu kedatangan vaksin.
- Profil keamanan vaksin – EUA.
#HoldingBUMNFarmasi

TAHAPAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

Tahap2 Tahap 4
• Tenaga • Lansia • Masyarakat
Kesehatan rentan • Masyarkat lain
• Petugas Pelayanan
geospasial, sosial, dengan
Publik
dan ekonomi pendekatan
kluster
Tahap 1 Tahap 3
#HoldingBUMNFarmasi

SIAPA SAJA YANG BISA DIBERIKAN VAKSIN COVID-19

1. Dewasa Sehat Screening Kesehatan dulu


untuk menentukan:
2. Usia 18 th keatas
Layak divaksinasi Ditunda sampai
3. Tidak hamil terkontrol /
sembuh
4. Tidak memiliki alergi Tidak layak

terhadap vaksin /
komponen vaksin
Jadwal Pemberian 18-59 tahun 0 &14 hari
Covid-19
Jadwal Pemberian ≥60 tahun 0 & 28 hari

SE Dirjen P2P No: HK 02.02/I/368/2021


Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Bagi Kelompok Lansia, Komorbid, Penyintas dan Sasaran Tunda
#HoldingBUMNFarmasi

PEMBERIAN VAKSIN COVID-19 KONDISI KHUSUS


1. Lansia 3. Penyintas Covid bisa diberikan vaksin jika sudah sembuh > 3 bulan.
Vaksinasi bagi usia ≥ 60 tahun bisa dilakukan dengan jadwal 0, 28. 4. Ibu menyusui dapat diberikan vaksin.
Orang lanjut usia ≥ 60 tahun
5. Ibu Hamil vaksinasi tunda sampai melahirkan.
Skor kerapuhan lebih dari 3 tidak bisa divaksin.
Kriteria: 6. Sedang menderita penyakit jantung, ginjal-cuci darah, liver, tidak
bisa divaksin.
a. Kesulitan naik 10 tangga
b. Sering merasa kelelahan. 7. Sakit kanker: belum sembuh/masih minum obat, tidak bisa
divaksin, tunda sampai sembuh.
c. Memiliki 5 atau lebih penyakit (Hipertensi, Diabetes, Kanker, Penyakit Paru
Kronik, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri
sendi, stroke, penyakit ginjal). 8. Gangguan pembekuan darah, defisiensi imun, penerima produk
darah/transfusi: tunda dan rujuk.
d. Kesulitan berjalan 100-200 m.
e. Penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir. 9. Kontak erat dengan pasien konfirmasi (+):
2. Komorbid Apakah ada gejala demam/batuk/pilek/sesak dalam 7 hari ?
a. Hipertensi terkontrol, bila TD = 180/110 mmHg atau kurang boleh Bila tidak ada bisa divaksin.
divaksin. Bila > 180/110 mmHg ditunda
b. Diabetes terkontrol bisa dengan syarat tidak didapatkan komplikasi 10. Riwayat alergi berat/sesak/bengkak pada vaksinasi sebelumnya:
akut. tidak bisa diberikan.
c. Sembuh dari kanker bisa diberikan.
d. Epilepsi terkontrol bisa diberikan.
e. HIV terkontrol bisa diberikan.
f. PPOK terkontrol bisa diberikan.
SE Dirjen P2P No: HK 02.02/I/368/2021
Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Bagi Kelompok Lansia, Komorbid, Penyintas dan Sasaran Tunda
#HoldingBUMNFarmasi

PEMILIHAN VAKSIN COVID-19

Posisi saat ini seluruh dunia berlomba untuk mendapatkan vaksin yang cukup,
aman, berkhasiat, bermutu. Negara yang membutuhkan > stok vaksin yang ada.
• Vaksin yang dipilih aman, bermutu dan • Kemandirian --- Indonesia mampu
efektif. Dibuktikan dengan data-data memproduksi sendiri.
Uji Preklinis, Uji Klinis fase 1, fase 2 • Ada transfer teknologi.
dan fase 3. (upstream dan downstream).
• Aman, efek samping dapat ditoleransi.
• Bermutu (QMS, QA-QC). • Produsen memiliki QMS yang baik,
• Efikasi > 50% (WHO). produk PQ WHO.
• Cepat tersedia, jumlahnya mencukupi • Proses distribusi, penyimpanan dan
--- masyarakat Indonesia bisa layanan vaksinasi mampu laksana.
mengakses lebih awal. • Komunikasi & kerjasama yang baik.
• Harga terjangkau.
#HoldingBUMNFarmasi

STRATEGI PENYEDIAAN VAKSIN COVID-19


✓ Sinovac Biotech Ltd, China
*Vaksin lain masih proses
➢ Import Produk Jadi - Novavax - Moderna
- Pfizer - Astra Zeneca
➢ Tech transfer -J&J - Sinopharm
menggunakan bulk vaksin
covid-19 mitra ✓ Sinovac Biotech Ltd, China

➢ “Capacity Building” ✓ Coalition for Epidemic


Preparedness Innovations
(CEPI)

➢ Pengembangan vaksin dari proses hulu

SINERGI BUMN : KONSORSIUM VAKSIN COVID-19 NASIONAL

VAKSIN MERAH PUTIH


Aspek Regulasi :BPOM
#HoldingBUMNFarmasi

STRATEGI PENYEDIAAN VAKSIN COVID-19 – JANGKA PENDEK

Uji Klinis Fase lll Registrasi BPOM Produksi Rutin


Pengiriman vaksin Vaksin Jadi Pengajuan EUA
Sinovac dari Sinovac ke BPOM

Pengiriman Bulk vaksin


Vaksin Produksi Rutin
Sinovac / Tech Transfer
Jadi BF oleh BF
#HoldingBUMNFarmasi

STRATEGI PENYEDIAAN VAKSIN COVID-19 – JANGKA MENENGAH

Identifikasi Pembuatan Penelitian Seed Vaccine/ Road Map Konsorsium Nasional Vaksin COVID-19
antigen seed virus Vaksin Proto tipe

Lead : Lembaga Eijkman


Mitra : Bio Farma, BaLitbangkes, LIPI, Balitvet, Perg Tinggi

Maret
2020 Feb-Maret
2021
Serah terima
dengan
VAKSIN MERAH PUTIH Bio Farma

Pengembangan vaksin Covid-19 Uji Uji klinis Uji klinis Uji klinis
Upscaling Registrasi Komersial
Preklinis fase 1 fase 2 fase 3
berbasis rekombinan Sub Unit
Q1 Q2 Q3-4 Q3-4
2021 2021 2021 Pendampingan & 2022
Pengajuan EUA
BPOM
#HoldingBUMNFarmasi
#HoldingBUMNFarmasi

UJI KLINIS FASE 1 dan 2 DI CHINA (2) A Phase III, Observer-blind, Randomized, Placebo-
controlled Study of the Efficacy, Safety and
Immunogenicity of
SARS-CoV-2 Inactivated Vaccine
in Healthy Adults Aged 18-59 Years in Indonesia
(CoV2-0320)

• Hasil studi menunjukkan bahwa CoronaVac mampu menginduksi


respons antibodi dalam 4 minggu setelah imunisasi 2 dosis vaksin
dengan interval 14 hari.
Uji Klinis Fase III dilaksanakan multi centre
• Kesimpulan : Vaksin CoronaVac ditoleransi dengan baik dan di berbagai Negara:
menimbulkan respons humoral terhadap virus SARS-CoV-2. Hal 1. Indonesia. 2. Turki
ini menjadi dasar untuk persetujuan penggunaan darurat
CoronaVac (EUA) di Cina dan melanjutkan Uji Klinis fase 3. 3. Brazil 4. Chili

(2) https://www.thelancet.com/action/showPdf?pii=S1473-3099%2820%2930843-4
#HoldingBUMNFarmasi

REGISTRASI BPOM & EUA


VAKSIN COVID-19 (Sinovac-Bio Farma) MENDAPATKAN PERSETUJUAN BPOM BERUPA
EUA (EMERGENCY USE AUTHORIZATION), MULAI 11 JANUARI 2021
Quality. KEAMANAN
Berdasarkan data Kriteria evaluasi EUA Obat (Vaksin) oleh BPOM Efek samping
mutu: Zat aktif, ringan-sedang
Obat jadi,
Kepatuhan cGMP. Lokal: Nyeri, pegal, kemerahan, bengkak
Sistemik: Fatique, nyeri otot, demam,
Izin Edar EUA sakit kepala, mengantuk
Efficacy and Safety.
Berdasarkan: Studi Berlaku 5 tahun Hanya berlaku selama
non klinik, Studi kondisi kedaruratan
klinik.
EFIKASI > 50%
kesehatan masyarakat
(Standar WHO)
Product Kajian non klinis Sudah ada Kajian non klinis dan
Information. klinis sedang Bandung = 65,3 %
dan Klinis
Harus: Lengkap, berlangsung Turki = 91,25%
Objektif, Jelas Brazil = 50.4%

IMUNOGENICITY
Keputusan Kepala BPOM RI no. HK 02.02.1.2.11.20.1126 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persetujuan Penggunaan
Darurat (Emergency Use Authorizaation) Indonesia > 99%
#HoldingBUMNFarmasi

ASPEK HALAL VAKSIN

Material

Aspek Halal Vaksin

Produk
Halal

Fasilitas &
Peralatan Proses
#HoldingBUMNFarmasi

Roadmap Produk Vaksin / Farmasi Halal

Short Term Middle Term Long Term

• Edukasi dan Advokasi • Uji coba material • Lingkup Nasional:


pengganti pada Konsorsium
produk eksisting: farmasi halal
• Evaluasi Proses dan optimasi proses, bersama dengan
Material yang saat ini validasi, pengujian Kementerian dan
digunakan stabilitas, registrasi Lembaga Terkait
dll.
• Pengajuan sertifikasi • Lingkup Global:
dan fatwa halal atas • Pengembangan Harmonisasi kriteria
produk vaksin baru vaksin dan produk
produk existing
farmasi halal di
negara OKI
#HoldingBUMNFarmasi

Task Force Bio Farma


Produk Vaksin / Life Science Halal
Tim Advokasi Imunisasi
- Edukasi eksternal/internal

Tim Eksternal
- Komunikasi/konsultasi dengan K/L termasuk Lembaga Keagamaan

Tim Internal Persiapan Produk Halal


- Penyusunan Halal Assurance System
- Sertifikasi produk halal
- Koordinasi pengembangan produk halal

Tim Pengembangan Produk Halal


- Mengawal road map pengembangan produk halal
#HoldingBUMNFarmasi

Sertifikat Halal Produk Existing


Produk Dalam Proses
Produk yang 1. Meningitis Pelarut Pengkajian dan Konsultasi
sudah disertifikasi (partnership) Meningitis
TANTANGAN KOMPLEKSITAS
2. Vaksin Pelarut DAN KOMPONEN IMPORT
BCG BCG
1. Flubio

2. DT

3. Td

4. TT

5. Pentabio
Sistem Jaminan Halal
#HoldingBUMNFarmasi

(Halal Assurance System)


1. Kebijakan Halal
2. Tim Manajemen Halal
3. Pelatihan dan Edukasi
4. Bahan
5. Produk
6. Fasilitas Produksi
7. Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis
8. Mampu Telusur
9. Penanganan Produk yang Tidak
Memenuhi Kriteria
10. Audit Internal
11. Kaji Ulang Manajemen
#HoldingBUMNFarmasi

Statement Letter Hasil Pemeriksaan


Porcine Free for SARS-CoV-2 Laboratorium LPPOM MUI
dari SINOVAC Tidak terdeteksi DNA Porcine
Proses Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19 Sinovac – Bio Farma #HoldingBUMNFarmasi

PROSES WAKTU KETERANGAN


05 - 09 Oktober 2020 Melalui app Cerol
Registrasi Sertifikasi Halal BPJPH
No. Reg 67280
Penyerahan Kelengkapan Dokumen kepada
09 Oktober 2020 Simultan ke LPPOM MUI
BPJPH
Menyampaikan Dokumen Halal kepada Auditor Untuk percepatan distribusi dokumen
11 Oktober 2020
LPPOM MUI dan Komisi Fatwa ke pihak terkait
Inspeksi Fasilitas Sinovac di China 02 – 05 November 2020 Inspeksi bahan, fasilitas dan proses
Upload Dokumen Cerol 11 November 2020
Bertahap, tindaklanjut (TL) audit.
Setelah Inspeksi Fasilitas 04 Desember 2020
Persyaratan implementasi Halal
Training HAS 08 Desember 2020
Assurance System. TL audit.
Kelengkapan data bahan baku melalui
11 – 15 Desember -
kuesioner ke vendor Sinovac
Audit Visit Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19 05 Januari 2021 Di Bio Farma Bandung
Fatwa MUI No: 02 Th 2021 Tentang Vaksin
11 Januari 2021 Sidang Fatwa MUI
Covid-19 Sinovac Suci dan Halal
Sertifikat Halal Vaksin Covid-19 12 Januari 2021 Diterbitkan oleh BPJPH
#HoldingBUMNFarmasi

Fatwa MUI dan Sertifikat Halal


Vaksin Covid-19 Sinovac-Bio Farma

CoronaVac, Vaksin Covid-19, Cov2Bio


#HoldingBUMNFarmasi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai