Anda di halaman 1dari 29

KOMPLIKASI PADA FLEBOTOMI

Aldiana Astuti S.ST.,M.Biomed

1
PENDAHULUAN
• Metode yang paling sering digunakan untuk
mendapatkan darah pada pemeriksaan
laboratorium adalah pengambilan darah vena
(phlebotomy).

• Pengambilan darah vena dilakukan secara


langsung pada vena superfisial.

2
• Pada pelaksanaan pengambilan darah vena perlu diperhatikan
faktor-faktor berikut :

1. pemilihan metode yang sesuai (misal : pada vena yang kecil


atau mudah rusak, tidak digunakan metode vakum)
2. persiapan pasien
3. pelaksanaan pengambilan darah vena
4. pengumpulan spesimen
5. observasi pada tempat pengambilan darah sebelum pasien
diperbolehkan meninggalkan laboratorium.

3
Komplikasi yang sering terjadi
• 6 kategori, yaitu :
1. vaskular (paling sering)
2. infeksi
3. kardiovaskular
4. anemia
5. neurologis
6. dermatologis

4
1. Komplikasi vaskular

1. Perdarahan dari tempat tusukan jarum


2. Pembentukan hematoma

komplikasi vaskular yang sering terjadi.

5
Perdarahan
• dapat terjadi karena
1.obat yang menghambat pembekuan darah
seperti antikoagulan, anti-trombosit, obat anti-
inflamasi non-steroid.
2.gangguan pembekuan darah seperti
trombositopenia, gangguan fungsi trombosit,
defisiensi faktor pembekuan, kelainan hati yang
berat.

6
• Pada keadaan tersebut diperlukan :
– anamnesis yang baik
– penekanan tempat tusukan lebih lama.

• Pasien, keluarga pasien dan perawat


diberitahu agar memperhatikan adanya
perdarahan → lapor dokter.

7
Hematoma
Dapat terjadi karena :
pembuluh darah yang bocor dan masuk ke
dalam jaringan yang terjadi pada proses
pengambilan darah

8
Penyebab hematoma
1. jarum menembus dinding pembuluh darah
2. lubang jarum sebagian terletak di luar dinding pembuluh
darah
3. kurang penekanan tempat tusukan jarum pasca pengambilan
darah,
4. tourniquet dipasang terlalu dekat dengan tempat
pengambilan darah
5. melepaskan jarum sebelum tourniquet dilepas.

menyebabkan pembengkakan sekitar pengambilan darah

9
Pencegahan hematoma (1)

• tusukan jarum pada dinding paling atas vena


• tourniquet dilepas sebelum jarum dikeluarkan
• pengambilan pada vena yang besar
• jarum dipastikan sepenuhnya masuk ke dalam
pembuluh darah vena, karena bila hanya
sebagian (parsial) yang masuk dapat
menyababkan kebocoran ke dalam jaringan
lunak sekitar vena

10
Pencegahan hematoma (2)
• tekan daerah tusukan jarum dengan kapas atau
kasa steril minimal 1 menit, bila masih ada
perdarahan dilanjutkan penekanan 3 menit
• angkat lengan lebih tinggi dari posisi jantung
selama 3-5 menit
Bila terjadi hematoma
• kompres daerah hematoma atau beri obat
(salep).

11
TROMBOSIS
terutama disebabkan pengambilan darah berulang di tempat
yang sama.
• Pasien biasanya mempunyai kelainan koagulasi.
• Trombosis dalam vena menyebabkan edema dan
pembengkakan. Kalau trombosis dalam pembuluh darah
arteri dapat terjadi penurunan supply oksigen yang
disebabkan oleh penurunan sirkulasi.
• Vena yang sklerosis atau trombosis akan teraba keras.

12
2. INFEKSI
• Komplikasi kedua yang sering terjadi .
• Proses flebotomi dapat menyebabkan infeksi
dan sumber penularan infeksi dapat berasal
dari petugas atau proses pengambilan darah.
• Infeksi dapat terjadi lokal pada tempat
pengambilan darah atau sistemik.

13
• Komplikasi yang sering terjadi adalah :
1. selulitis (inflamasi jaringan)
2. plebitis (inflamasi atau infeksi pembuluh
darah).
• Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah
1. sepsis (infeksi darah)
2. septic arthritis (infeksi joint space)
3. osteomielitis (infeksi tulang).
14
PENCEGAHAN INFEKSI
1. menjaga kebersihan lingkungan kerja
2. membersihkan peralatan dan tempat kerja
yang tercemar darah atau cairan tubuh
3. melakukan prosedur antiseptis yang benar
4. pemakaian alat pengambilan darah sekali
pakai
5. menggunakan alat pelindung diri seperti
sarung tangan, jas lab dan masker.
15
PERHATIAN (1)
• Seorang flebotomis harus mengikuti peraturan di
tempat atau unit yang dikunjungi.
• Sarung tangan sekali pakai akan mengurangi
penyebaran kuman, terutama kuman yang
resisten di unit perawatan intensif.
• Pencucian tangan dilakukan sebelum dan
sesudah pengambilan darah. Pencucian tangan
sebaiknya dengan menggunakan sabun cair dan
air mengalir.
16
Perhatian (2)
• Seorang flebotomis yang sedang menderita
infeksi saluran nafas, kulit maupun mata harus
menggunakan alat pelindung agar tidak
menyebarkan penyakit pada pasien.
• Hindari pengambilan darah di tempat terdapat
luka bakar, infeksi atau peradangan.

17
3. KOMPLIKASI KARDIOVASKULAR
• Komplikasi kardiaovaskular termasuk
1. hipotensi ortostatik
2. syncope
3. shock
4. cardiac arrest
• Hipotensi ortostatik dapat disebabkan perubahan dari duduk
ke posisi berdiri atau akibat dari minum obat tertentu.
Kompensasi yang tidak mencukupi respon tekanan darah
menyebabkan hipotensi dan pada keadaan yang lanjut
menjadi syncope.

18
• Manifestasi syncope adalah
1. kesadaran hilang sementara
2. pusing
3. berkeringat
4. mual.

19
• Penyebab syncope adalah
1. respon vasovagal
2. aritmia
3. hipotensi ortostatik
4. penurunan volume
5. shock
6. cardiac arrest.

20
Respon vasovagal
• Emosi
• Stres
• Posisi berdiri yang lama
• Suhu udara yang panas
• Puasa
• Kehamilan
• dehidrasi

21
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN PASIEN
SYNCOPE
1. lepaskan tourniquet
2. keluarkan jarum
3. tekan bekas tusukan
4. pasien diletakkan pada posisi tidur, pakaian dilonggarkan, kaki
diletakkan lebih tinggi dari kepala,
5. kepala pasien diletakkan di antara lutut (kalau duduk)
6. pastikan ada petugas yang menjaga pasien dan pada posisi yang
aman (tidak jatuh)
7. cek nadi, tekanan darah, pernafasan dan selanjutnya observasi.

22
4. ANEMIA
• Anemia iatrogenik yang juga disebut anemia
nosokomial, atau anemia yang disebabkan
hilangnya darah untuk pemeriksaan
laboratorium.
• Pada umumnya terjadi pada pasien bayi, anak-
anak dan dewasa yang dirawat di ruang
intensive, serta pasien transplantasi.
• Pengambilan darah dilakukan berulang →
anemia kurang besi.
• Volume pengambilan darah (bayi & anak) →
diperhatikan/dihitung
23
5. KOMPLIKASI NEUROLOGIS
• Komplikasi neurologis lokal dapat disebabkan
tertusuknya saraf di tempat pengambilan
darah.
• Pasien merasa nyeri atau kesemutan,
• Penanganan :
- hentikan pengambilan darah.
- Lakukan pengambilan di tempat lain.

24
6. KOMPLIKASI DERMATOLOGIS

• Paling sering adalah reaksi alergi terhadap


antiseptik yang dipakai atau terhadap
- sarung tangan lateks
- plester
- tourniquet.
• Gejalanya kulit kemerahan dan dapat pula terjadi
shock.

25
Penanganan (1)
• Pada pasien alergi terhadap alkohol/isopropil
alkohol dapat digunakan povidone iodine
sebagai antiseptik.
• Harus diperhatikan bahwa pada pemakaian
povidone iodine dapat terjadi peningkatan
kadar kalium, fosfat dan asam urat. Hal
tersebut dapat diatasi dengan cara menghapus
kelebihan antiseptik tersebut dengan kasa
steril.
26
Penanganan (2)
• Komplikasi kulit yang lain adalah nekrosis.
• Plester digunakan yang tidak menyebabkan
alergi, demikian pula sarung tangan yang tidak
terbuat dari lateks.

27
RINGKASAN
• Seorang flebotomis harus melakukan prosedur
pengambilan darah dengan benar
• Mengetahui gejala, pencegahan dan
penanganan komplikasi
• Setiap kejadian pada flebotomi harus lapor
supervisor/dokter dan dicatat

28
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai