Anda di halaman 1dari 7

Komplikasi Flebotomi

Komplikasi berkenaan dengan tindakan Flebotomi

1. Syncope

Syncope adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadarannyabeberapa


saat/ sementara waktu sebagai akibat menurunnya tekanandarah. Gejala dapat berupa
rasa pusing, keringat dingin, nadi cepat,pengelihatan kabur/ gelap, bahkan bisa sampai
muntah.Hal ini biasanya terjadi karena adanya perasaan takut atau akibatpasien puasa
terlalu lama. Rasa takut atau cemas bisa juga timbul karena kurang percaya diri
Itulah sebabnya mengapa perlu memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan
pengambilan darah danprosedur yang akan dialaminya.
Penampilan dan prilaku seorang Flebotomis juga bisamempengaruhi
keyakinan pasien sehingga timbul rasa curiga/ was-wasketika proses pengambilan
darah akan dilaksanakan. Oleh sebab itupenampilan dan prilaku seorang flebotomis
harus sedemikian rupasehingga tampak berkompetensi dan Fropesional.

 Cara mengatasi
a. Hentikan pengambilan darah
b. Baringkan pasien ditempat tidur, kepala dimiringkan kesalah satusisi
c. Tungkai bawah ditinggikan ( lebih tinggi dari posisi kepala )
d. Longgarkan baju yang sempit dan ikat pinggang
e. Minta pasien menarik nafas panjang
f. Hubungi dokter
g. Pasien yang tidak sempat dibaringkan , diminta menundukan kepala diantara
kedua kakinya dan menarik nafas panjang

 Cara Pencegahan
a. Pasien diajak bicara supaya perhatiannya dapat dialihkan
b. Pasien yang akan dirawat syncope sebaiknya dianjurkan berbaringpada waktu
pengambilan darah
c. Kursi pasien mempunyai sandaran dan tempat/ sandaran tangan

2. Rasa Nyeri

Rasa nyeri berlangsung tidak lama sehingga tidak memerlukanpenanganan


khusus. Nyeri bisa timbul alibat alkosol yang belum keringatau akibat penarikan
jarum yang terlalu kuat.

 Cara pencegahan
a. Setelah disinfeksi kulit, yakin dulu bahwa alcohol sudah mongeringsebelum
pengambilan darah dilakukan.
b. Penarikan jarum tidak terlalu kuat
c. Penjelasan/ Menggambarkan sifat nyeri yang sebenarnya (memberi contoh )
3. Hematoma

Hematoma dalah terkumpulnya massa darah dalam jaringan (dalam Hal


Flebotomi : jaringan dibawah kulit ) sebagai akibat robeknyapembuluh darah.

Faktor penyebab terletak pada teknik pengambilandarah :


1. Jarum terlalu menungkik sehingga menembus dinding vena
2. Penusukan jarum dangkal sehingga sebagian lubang jarum beradadiluar
vena
3. Setelah pengambilan darah, tempat penusukan kurang ditekanatau kurang
lama ditekan
4. Pada waktu jarum ditarik keluar dari vena, tourniquet ( tourniket)belum
dikendurkan
5. Temapat penusukan jarum terlalu dekat dengan tempat turniket.

 Cara mengatasi
Jika dalam proses pengambilan darah terjadi pembengkakan kulitdisekitar
tempat penusukan jarum segera
a. Lepaskan turniket dan jarum
b. Tekan tempat penusukan jarum dengan kain kasa
c. Angkat lengan pasien lebih tinggi dari kepala (+- 15 menit)
d. Kalau perlu kompres untukmengurangi rasa nyeri

4. Pendarahan

Komplikasi pendarahan lebih sering terjadi pada pengambilandarah alteri.


Pengambilan darah kapiler lebih kurang resikonya.Pendarahan yang berlebihan ( atau
sukar berhenti ) terjadi karmaterganggunya system kouglasi darah pasien.
Hal ini bisa terjadi karena :
1. Pasien mengalami pengobatan dengan obat antikougulan
sehinggamenghambat pembekuan darah.
2. Pasien menderita gangguan pembekuan darah ( trombositopenia,defisiensi
factor pembeku darah (misalnya hemofilia )
3. Pasien mengidap penyakit hati yang berat ( pembentukanprotrombin,
fibrinogen terganggu )

 Cara mengatasi :
a. Tekan tempat pendarahan
b. Panggil perawat/dokter untuk penanganan selanjutnya

 Cara pencegahan :
a. Perlu anamnesis ( wawancara) yang cermat denga pasien
b. Setelah pengambilan darah, penekanan tempat penusukan jarumperlu ditekan
lebih lama.
5. Allergi

Alergi bisa terjadi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalamflebotom,


misalnya terhadap zat antiseptic/ desinfektan, latex yang adapada sarung tangan,
turniket atau plester.Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan,
rhinitis,radang selaput mata; kadang-kadang bahkan bisa (shock).

 Cara mengatasi :
a. Tenangkan pasien, beri penjelasan
b. Panggil dokter atau perawat untuk penanganan selanjutnya

 Cara pencegahan :
a. Wawancara apa ada riwayat allergi
b. Memakai plester atau sarung-tangan yang tidak mengandung latex.

6. Trombosis

Terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali ditempatyang sama


sehingga menimbulkan kerusaka dan peradangan setempatdan berakibat dengan
penutupan ( occlusion) pembuluh darah. Hal ini juga terlihat pada kelompok
pengguna obat ( narcotics ) yang memakai pembuluh darah vena.

 Cara pencegahan :
a. Hindari pengambilan berulang ditempat yang sama
b. Pembinaan peninap narkotika

7. Radang Tulang

Penyakit ini sering terjadi pada bayi karena jarak kulit-tulang yangsempit dan
pemakaian lanset yang berukuran panjang.

 Cara mengatasi :
Menggunakan lanset yang ukurannya sesuai. Saat ini sudahdipasarkan lanset
dalam berbagai ukuran disesuaikan dengankelompok usia.Setiap kejadian komplikasi
Flebotomi harus dilaporkan kepadadokter kepalda dan dicatat dalam buku catatan
tersendiri denganmencantumkan identitas pasien selengkapnya, tanggal dan jam
kejadian,dan tindakan yang diberikan.

8. Amnesia

Pada bayi, terutama bayi baru lahir dimana volume darah sedikit,pengambilan
darah berulang dapat menyebabkan anemia. Selain itupengambilan darah kapiler pada
bayi terutama yang bertulang dapatmenyebabkan selulitis, abses, osteomielitis,
jaringan parut dan nodulklasifikasi. Nodul klasifikasi tersebut mula-mula tampak
seperti lekukanyang 4-12 bulan kemudian akan menjadi nodul dan menghilang dalam
18-20 bulan.
9. Komplikasi neuologis

Komplikasi neurologist dapat bersifat local karena tertusuknyasyaraf dilokasi


penusukan, dan menimbulkan keluhan nyeri ataukesemutan yang menjalar ke lengan,
seperti yang sudah dijelaskansebelumnya. Walaupun jarang, serangan kejang (
seizures) dapat pulaterjadi.

 Cara mengatasi :
a. Pasien yang mengalami serangan saat pengambilan darah harusdilindungi dari
perlukaan.
b. Hentikan pengambilan darah, baringkan pasien dengan kepalamiringkan ke
satu sisi, bebaskan jalan nafas, hindari agar lidahtidak tergigit.
c. Segera mungkin aktifkan perlengkapan keselamatan, hubungi dokter
d. Lakukan penekanan secukupnya di daerah penusukan sambilmembatasi
pergerakan pasien.

Kegagalan pengambilan darah

Faktor yang dapat menyebabkan antara lain karena jarum kurang dalam. Jarum terlalu
dalam/tembus, lubang jarum menempel di dinding pembuluh darah, vena kolap atau
tabung tidak vakum. Vena kolaps dapatterjadi bila menarik penghisap dengan cepat,
menggunakan tabung yangterlalu besar atau jarum terlalu kecil.

1. HemokonsentrasI
Hemoknsentrasi terjadi karena pembendungan / pemasanganturniket yang
ketat dan lama ( > 1 menit), atau mengepal telapak tangandengan pemijatan atau
massage. Hal ini akan menyebabkan peningkatankadar hematokrit dan elemen
seluler lainnya, protein total,GTO,lipid total,kolestrol dan besi (Fe). Mengepalkan
tangan berulang akan meningkatkan kalium, Flosfat dan lakat.

2. Hemodilusi
Terjadi karena pengambilan darah dilengan dimana terdapatpemberian cairan
intra vena (infus ). Pengambilan darah di sisi influsharus di hindari sebisanya, jika
tidak memungkinkan, hentikan infuse 3-5menit, ambil darah dibagian distal
tempat infuse dan buang 3-5 cc darahyang pertama diambil.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan hemodilusiantara lain :
a. Kontaminasi oleh cairan interstitial / cairan jaringan padapengambilan
darah didaerah udem atau pada pasien obeis.
b. Kontaminasi alcohol yang belum kering pada pengambilan darahkapiler
c. Rasio darah : antikoagulan yang tidak sesuai
3. Hemolisis
Terjadi karena pengambilan darah dengan jarum yang terlalu
kecil,pengambilan darah yang sulit dimana dilakukan manupulasi jarum,
menarikpenghisap terlalu cepat,m engeluarkan darah dari jarum dengan menekan
secara keras/kasar,mengocok tabung dengan kuat, kontaminasi alcohol dan
pemakaiantorniket terlalu lama. Hemolisis akan menyebabkan peninggian analit-
analit yang banyak terdapat intrasel seperti LDH, kalium, magnesium, Fedan
Fosfor anorganik.
Masuknya factor jaringan Pengambilan darah yang sulit seperti pada vena
yang kecil, orangtua, anak kecil dan pasien dengan udem atau obesitas, atau
manupulasiterlalu banyak akan menyebabkan pelepasan factor jaringan yang akan
mengaktifkan factor pembekuan darah dan mengakibatkan perubahannilai
pemeriksaan hemostasisi. Sebaiknya pengambilan darah untukkoagulasi dilakukan
dengan dua tabung.

4. Kontaminasi
Pada pemeriksaan kultur darah, tindakan asepsis yang tidakadekuat atau
pengambilan darah pada lokasi yang mengalamiperadangan akan menimbulkan
kontaminasi.Plasma adalah cairan darah yang terdiri atas air yang di
dalamnyaterlarut zat organik, anorganik, dan zat-zat sisa yang tidak
berguna,sedangkan serum adalah salah satu bagian dari plasma darah, yaitu
padaprotein. Protein memiliki molekul yang cukup besar, jika darah diputar dalam
sentifuge, maka zat protein tersebut akan mengendap, sisanyaberupa cairan bening
atau jernih yang disebut serum.
DAFTAR PUSTAKA

Gandasoebrata, R.

Penuntun Laboratorium Rakyat. Dian Rakyat Bandung. 1992. Hal: 7-112. Patelki kaltim. Kompetensi
Profsional Flebotomi. [serial on internet] 6Juni 2010 [cited 21 Maret 2010]. Page
available:http//patelkikaltim.blogspot.com/2010/06/kompetensi-profesional-flebotomi.html

Arief, Mansyur.

Teknik Flebotomi dan Antikoagulan

[serial on internet][cited 20 Maret 2010]. Page available:http://www.scribd.com/doc/


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Anda mungkin juga menyukai