FLEBOTOMI
Zulfikar Ali Hasan S.ST.,M.Kes
Hello!
I am Fikar Oxy
Menjelaskan Tentang
Model Komunikasi
Defenisi Komunikasi
Komunikasi Menurut
Beberapa Ahli
James A. F.
Stoner
Proses dimana seseorang
Everett M. Rogers
yang sedang berusaha
memberikan pengertian Proses dimana suatu ide
dengan cara pemindahan dialihkan dari sumber yang satu
pesan kepada satu penerima atau lebih,
dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka
Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi
Profesional
Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses,
atau kejadian yang berkelanjutan, dimana masing-
masing elemen saling bergantung satu sama lain
Model komunikasi antar pribadi (Interpersonal)
6. Mengirim berbagai
1. Sumber mempunyai
gagasan, pemikiran bentuk umpan balik
kepada pengirim
atau kesan yang ….
5. Diterjemahkan kembali
atau diartikan kembali
2. Diterjemahkan atau
menjadi suatu gagasan
disandikan ke dalam
dan ….
kata-kata dan simbol-
simbol, kemudian ….
4. Penerima menangkap
simbol-simbol dan ….
3. Disampaikan atau
dikirimkan sebagai
berita kepada penerima
Komunikasi Profesional
• Panggil pasien sesuai namanya
• Bicara
memakai
dengan tim kesehatan
istilah medik seperti
“venipuncture” tapi dengan pasien
“untuk mendapatkan darah ”
• Mampu menerangkan prosedur yang
akan dilakukan pada pasien, jangan
pernah mengatakan bahwa flebotomi
tidak sakit. Dibicarakan akan terasa
sedikit sakit
Komunikasi Khusus
• Berkomunikasi dengan pasien
stroke atau dengan keterbatasan
lainnya tetap seperti
berkomunikasi dengan pasien
normal karena mereka masih
bisa mendengar
• Jangan
koma
berbicara pada pasien
Tanda Petugas yang Profesional
• Penampilan :
• Memakai baju yang bersih, tidak berlebihan (ketat, jeans,
seksi)
• Rambut ditata rapih, tanpa warna yang mencolok
• Tidak memakai perhiasan berlebih atau tattoo
• Kuku pendek dan bersih, tanpa pewarna
• Name tag jelas terbaca
• Make up dan parfum sederhana
• Tingkah Laku :
• Mengetuk pintu saat memasuki ruangan
• Menyapa, tersenyum
• Memperkenalkan diri, memandang,dan bicara jelas
• Menjelaskan tujuan dan prosedur flebotomi
• Mendengarkan dengan penuh perhatian
• Berpenampilan tenang
• Merespon keinginan pasien
Model – Model
Komunikasi
Model Stimulus-Response
Model Stimulus-Response (Rangsangan-Tanggapan), atau lebih populer
dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi
pada pihak penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi. Menurut
model ini, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada
dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu. Besar kecilnya pengaruh serta
dalam bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan
penyajian stimulus. Model ini memberikan gambaran tentang tiga (3)
elemen penting: Stimulus (S) yakni pesan, Organisme (0), dalam hal ini
pihak penerima (receiver); dan Response (I ) yakni akibat atau pengaruh
yang terjadi
MODEL KOMUNIKASI
BARNLUND
Model Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi
dalam diri seseorang. Pengertian komunikasi di sini
menunjuk pada proses pengolahan dan pembentukan
informasi melalui sistem syaraf dan otak manusia
sehubungan dengan adanya stimulus yang ditangkap
melalui pancaindra. Proses berpikir (mencerna dan
memahami suatu simbol), serta melakukan reaksi atas
suatu stimulus, adalah bagian dari proses komunikasi yang
terjadi dari dalam diri manusia.
MODEL KOMUNIKASI
BARNLUND
Model Komunikasi Antarpribadi
Proses komunikasi antarpribadi pada dasarnya merupakan
kelanjutan daripada proses komunikasi intrapribadi. Ada
dua elemen tambahan, yakni pesan (M) dan isyarat tingkah
laku verbal (Cbeh-v). Dengan demikian pola dan bentuk
komunikasi yang terjadi antara dua orang dipengaruhi oleh
hasil proses komunikasi intrapribadi yang terjadi dalam
dirinya masing-masing.
Model Lasswell
Menurut Lasswell, persoalan komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan
sederhana sebagai berikut. WHO? (siapa?) SAYS WHAT? (mengatakan apa?) TN
WHICH CHANNELS? (melalui saluran apa?) TO WHOM? (kepada siapa?) WITH
WHAT EFFECT? (dengan akibat apa?)
Model komunikasi klasik dari Lasswell ini menunjukkan bahwa pihak pengirim pesan
(komunikator) pasti mempunyai suatu keinginan untuk mempengaruhi pihak penerima
(komunikasi), dan karenanya komunikasi harus dipandang sebagai upaya persuasi. Setiap
upaya penyampaian pesan dianggap akan menghasilkan akibat, baik positif ataupun
negatif. Dan hal ini, menurut Lasswell banyak ditentukan oleh bentuk dan cara
penyampaiannya. Salah satu kelemahan dari model Lasswell ini adalah tidak
digambarkannya unsur feedback (umpan balik) sehingga proses komunikasi yang
dijelaskan bersifat linear/searah.
Service Quality
Definisi lama :
Ramah, Hormat, Siap membantu Pelanggan, dll
Definisi baru :
Rangkaian aktivitas yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan jika mungkin
melampaui harapan pelanggan
Developing
Communication
Skill
Tingkatan Komunikasi
Verbal : 7 %
Nada : 38 %
Bahasa Tubuh :
55%
Komunikasi Non Verbal
Nada
tinggi-rendah, jarak antar kata, kecepatan,
intonasi, artikulasi, volume
Bahasa Tubuh
Kontak mata, gerakan tangan, sikap tubuh,
jarak, ekspresi
EKSPRESI DAN KONTAK MATA
DO'S DONT'S
- Tatap lawan bicara dengan - Kedip-kedip
ramah - Main mata
- Melotot
- Senyum (mata harus ikut
- Pandangan menyelidik
tersenyum pada saat bibir
- Pandangan sinis
tersenyum)
- Pandangan meremehkan
- Tunjukkan semangat / antusias - Mengerutkan dahi
Menanggapi permasalahan yang - Cemberut
Sedang diutarakan - Menguap
- Mengeraskan rahang
POSTURE (Posisi Tubuh)
DO'S DONT'S
-Berdiri Tegak - Menyandar
- Bersidekap
-Duduk tegak - Bertopang dagu
- Menaruh tangan di belakang
- Pada saat duduk, condongkan kepala
bahu ke depan ketika - Menaruh tangan di saku
berinteraksi - Duduk di atas meja
- Mengangkat kaki ke meja
GESTURE (Gerakan Tubuh)
DO'S DONT'S
▪ Menganggukkan Kepala ▪ Mengorek kuping saat bicara
▪ Mengorek hidung saat berbicara
▪ Menunjuk lokasi yang jauh
Dengan telapak tangan ▪ Menggaruk-garuk kepala saat berbicara
Terbuka (tangan kanan) ▪ Menggunakan telunjuk untuk memanggil
orang dan menunjuk sesuatu yang jauh
▪ Menggunakan pena untuk
menerangkan hal yang detil ▪ Mendongakkan kepala secara berlebihan
▪ Mengangkat bahu
▪ Meminta maaf saat ▪ Menghela napas dalam-dalam
bersendawa
▪ Mengetukkan jari di meja
▪ Sering melirik jam
▪ Memalingkan muka saat berbicara
Killer Words Magic Words
1 Tanyanya di sana dong! Bagaimana kalau Bapak tanya disana?
2 Jadi cek up atau nggak ? Boleh saya tahu apakah bapak jadi cek up ?
3 Bapak harus menunggu di sini! Mohon Bapak tunggu sebentar...
Ibu, disini hanya untuk Kami menyediakan layanan...,apakah ibu
4
pemeriksaan... memerlukannya?
Saya harus pastikan dulu hal ini, mohon Bapak
5 Saya enggak tahu !
tunggu sebentar, saya akan bantu tanyakan
6 Saya juga enggak ngerti tuh! Mari saya bantu ibu untuk permasalahan ini
Ada beberapa alternatif solusi yang mungkin
7 Jangan complaint ke saya dong!
dapat ibu gunakan,misalnya....
Bagaimana ya, kita nggak bisa Bagaimana jika...saya akan bantu
8
lakukan apa-apa lagi nih. memprosesnya
Maaf Pak, laboratorium kami tutup 1 jam yang
9 Kenapa baru datang sekarang?
lalu, bagaimana jika....
Data-data yang perlu diisi dalam formulir ini
10 Isi formulirnya sih salah !
adalah....
Nggak bisa begitu, ini berarti Untuk mempercepat proses pendaftaran, maka
11
menyalahi prosedur kami. diperlukan identitas diri....
Maaf Pak, lab kami sudah tutup.Lab kami buka
Bapak tidak tahu saya ya kalau
12 dari pk.., apa Bapak berkenan untuk datang
kami sudah tutup?
kembali besok pagi?
Thanks!
Any questions?
You can find me at ig: @fikar_oxy
fikaroxy@poltekkes-mks.ac.id
fikaroxy@gmail.com