Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FLEBOTOMI DASAR

“TEKNIK KOMUNIKASI FLEBOTOMI”

DISUSUN OLEH
Rossa Veronneca
NIM : 51121021

DOSEN PEMBIMBING
Bastian, S, Si. T. M. Biomed

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
TEKNIK KOMUNIKASI FLEBOTOMI

I. Hari / Tanggal : Rabu / 16 Februari 2022

II. Tujuan
Mengetahui bagaimana teknik atau cara berkomunikasi yang baik dan
benar dalam flebotomi.

III. Dasar Teori


Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
dengan cara yang tepat, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari seluruh bidang
kehidupan. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk
gagasan atau informasi dari seseorang ke oranglain. Perpindahan pengertian
tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam
percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, tidak putus vokal dan
sebagainya dengan mana orang-orang bermaksud memberikan pengertian-
pengertian melalui pengiringan bermaksud secara simbolis, dapat
menghubungkan para anggota berbagai satuan orgainisasi yang berbeda dan
bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi.
(Ilona Vicenovie, 2015)
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh keduabelah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. (Effendy, 2002)
Dalam flebotomi juga ada yang namanya komunikasi dan hal tersebut
sangat penting sehingga dapat berpengaruh terhadap kenyamanan dan
keamanan pasien selama berlangsungnya tindakan pelayanan kesehatan.

1
Dalam flebotomi dibagi menjadi komunikasi interpersonal dan
komunikasi profesional. (Catur Anggono Putra, 2017)

IV. Alat dan Bahan



V. Prosedur Kerja
Komunikasi Interpersonal
1. Pra-Interaksi
2. Perkenalan
3. Orientasi
4. Tahap kerja
5. Evaluasi / Validasi
6. Terminasi
Komunikasi Profesional
1. Pra-Flebotomi
 Perkenalkan diri kepada pasien
 Cek kesesuaian identitas pasien
 Gali informasi tentang diet, alergi (latex) dan pengalaman pasien
sebelumnya
 Tanggapi rasa takut dan pengalaman pasien dengan tepat
 Sampaikan pemeriksaan dan prosedur yang akan dilakukan
 Pastikan mendapatkan persetujuan dari pasien
2. Saat Flebotomi
 Tetap jaga jarak aman
 Tanyakan apakah ada rasa sakit yang berlebihan
 Tenangkan pasien
 Fokus pada proses
 Tetap ramah dan tersenyum
 Lakukan eyes contact untuk meyakinkan pasien
 Perhatikan ekspresi pasien dan beri respon yang tepat
 Perhatikan komplikasi yang mungkin timbul saat proses flebotomi
3. Komunikasi Pasca Flebotomi

2
 Informasikan bahwa proses sudah selesai
 Informasikan proses selanjutnya (waktu selesai hasil pemeriksaan,
penanganan hasil, proses pemeriksaan lainnya (bila ada))
 Tawarkan bantuan bila diperlukan
 Ucapkan terimakasih dengan menyebut nama pasien
(Catur Anggono Putra, 2017)
Hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi baik verbal maupun non-
verbal antara lain sebagai berikut :
1. Kata dan bahasa
2. Intonasi
3. Nada (Tinggi, rendah, datar)
4. Ekspresi
5. Emotional
6. Kecepatan berbicara
7. Humor
8. Gerak tubuh atau gestur

VI. Hasil Praktikum


Teknik komunikasi dalam flebotomi
1. Interpersonal
2. Profesional
3. Verbal
4. Non-Verbal

VII.Pembahasan
Dalam flebotomi juga ada yang namanya komunikasi dan hal tersebut
sangat penting sehingga dapat berpengaruh terhadap kenyamanan dan
keamanan pasien selama berlangsungnya tindakan pelayanan kesehatan.
Dalam flebotomi dibagi menjadi komunikasi interpersonal dan komunikasi
profesional. (Catur Anggono Putro, 2017)
Komunikasi interpersonal merupakan sebuah pertukaran ide, informasi,
pendapat serta perasaan yang terkait dengan peristiwa pribadi, sosial,

1
organisasi, keluarga, nasional serta internasional pada dua insan yang
berada di lokasi yang sama. Berikut tahapan komunikasi interpersonal
flebotomi :
1. Pra-Interaksi, tahap persiapan sebelum bertemu pasien.
2. Perkenalan, pada tahap ini tenaga medis (flebotomis) memperkenalkan
diri dan menanyakan identitas pasien. (Catur Anggono Putro, 2017)
3. Orientasi merupakan tahap awal dalam proses pelayanan kesehatan yaitu
menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan dan memastikan
adanya persetujuan dari pasien sebelum dilakukannya tindakan. (Runhaar,
Sanders, & Yang, 2010).
4. Tahap Kerja, yaitu tahapan dimana tindakan atau pelayanan kesehatan di
lakukan.
5. Evaluasi / Validasi, evaluasi yaitu tahapan penaksiran terhadap pasien
sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Wrigstone, dkk (1956)
validitas / validasi yaitu tahapan mengarah kepada ketepatan interpretasi
hasil penggunan suatu prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan. (Ibrahim
& Wahyuni, 2012)
6. Terminasi, yaitu akhir dari pertemuan tenaga medis (flebotomis) dengan
pasien. (Christina, dkk, 2002)
Komunikasi Profesional Komunikasi profesional dapat diartikan
sebagai komunikasi efektif yang terkait dengan penggunaan teknologi
komunikasi dan informatika, serta peningkatan efisiensi melalui kontaksi
sosial media. Dalam komunikasi profesional terdapat beberapa keterampilan
yaitu:
 Keterampilan Verbal
 Keterampilan Mendengarkan
 Keterampilan Non-Verbal & Body Language
(Catur Anggono Putro, 2017)
Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata,
baik itu secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal paling banyak
dipakai dalam hubungan antar manusia, untuk mengungkapkan perasaan,
emosi, pemikiran, gagasan, fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya,

1
saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.
(Desak Putu, 2016)
Komunikasi Non-Verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.
Bisa silent language maupun body language. Pesan-pesan nonverbal sangat
berpengaruh terhadap komunikasi. Pesan atau simbol-simbolnonverbal sangat
sulit untuk ditafsirkan dari pada simbol verbal. (Desak Putu, 2016)
Hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi baik verbal maupun non-
verbal antara lain sebagai berikut :
1. Kata dan bahasa
2. Intonasi
3. Nada (Tinggi, rendah, datar)
4. Ekspresi
5. Emotional
6. Kecepatan berbicara
7. Humor
8. Gerak tubuh atau gestur

VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini kita mahasiswa mampu
memahami bagaimana teknik dan cara berkomunikasi dalam flebotomi.
Dengan demikian kita mampu menerapkannya di dunia kerja maupun
kehidupan sehari-hari.

IX. Referensi
Kurniati Yuli Putu Desak. 2016. Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non-
Verbal. Modul Komunikasi Kesehatan.
Sikumbang Tamrin Ahmad. 2017. Pendekatan, Kerangka Analisis dan
Perspektif. Jurnal Teori Komunikasi Analytica Islamica. Vol. 6 No. 1.
Lubis Elysa Evawani. 2012. Hambatan-Hambatan Komunikasi. Jurnal Ilmu
Komunikasi. Vol. 1 No. 1.
Situmeang Oisina Vicenovie Ilona. 2015. Pengertian Komunikasi dan
Hambatan Dalam Komunikasi. Modul Pengantar Ilmu Komunikasi.

3
Putro Anggono Catur. 2017. Komunikasi Flebotomi. Pelatihan Dasar
Flebotomi DPW PATELKI. DKI Jakarta.
Sari Indah. 2021. Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan. Modul
Praktikum Komunikasi. STKes. Muhammadiyah Palembang.
Heryana Ade. 2018. Komunikasi Efektif Pada Pelayanan Kesehatan.
Universitas Esa Unggul.
Lestari. 2018. Modul Pratikum Komunikasi Kesehatan. Universitas
Muhammadiyah. Kalimantan Timur.

Palembang, 23 Februari 2022

Pembimbing Praktikum Mahasiswa

Bastian S. Si, T. M. Biomed Rossa Veronneca


NBM : 13193920 NIM : 51121021

Anda mungkin juga menyukai