Anda di halaman 1dari 29

METODE PENCEGAHAN

INFEKSI DALAM PENGAMBILAN


SAMPEL DARAH DAN SAMPEL
BIOLOGI
KELOMPOK 2 :

1. Dinar Silky Azizah / 2014313453023


2. Claudya Putri Rudolof/ 2014313453002
3. Dewita Nggua/ 2014313453026
4. Christini Mesang / 2014313453013
5. Diki Yohanis Abner S./ 2014313453027

Flebotomi
D3 TEKNIK LABORATORIUM MEDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI
MALANG
2021
A. DEFINISI INFEKSI
Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat dinamis.
Penyebaran ini tentunya dapat merugikan orang- orang dalam kondisi sehat maupun bagi
pasien.Karena akan menambah penyakit atau menimbulkan penyakit.Infeksi merupakan
masuknya mikroorganisme yang memperbanyak diri dijaringan tubuh yang menyebabkan
peradangan.
Secara umum proses terjadinya penyakit melibatkan 3 faktor yang saling berinteraksi, antara
lain faktor penyebab penyakit (agen), faktor manusia atau pejamu (host), dan faktor
lingkungan. Penularan infeksi yang sering terjadi di lingkungan pelayanan medis sangat
beresiko terpapar ke tenaga kesehatan, pasien, pengunjung dan karyawan.
Potensi terinfeksinya mikroba saat pengambilan sampel cukup besar, mikroba yang dapat
menginfeksi atara lain:
1. Terinfeksi bakteri
2. Terinfeksi virus
3. Terinfeksi cairan kimia
4. Patogen toksik (kelompok kecil bakteri beracun) lainnya.
BAGIAN-BAGIAN DARAH
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
 Berfungsi mengangkut oksigen (O2)
ke organ dan jaringan tujuannya.

2. Sel Darah Putih (Leukosit)


Berfungsi untuk melawan infeksi dari
mikroba seperti virus, bakteri dan jamur.
3. Keping Darah/ platelets (Trombosit)
Tidak seperti sel darah merah dan putih,
trombosit bukan sel melainkan keping pecahan
sel yang lebih kecil. 
Fungsi trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. 

4. Plasma Darah
Komponen darah yang berbentuk
cairan berwarna kekuning-kuningan.
Berfungsi sebagai mengangkut sari
makanan ke sel-sel serta membawa
sisa pembakaran dari sel ke
tempat pembuangan 
B.  MACAM-MACAM SAMPEL PEMERIKSAAN
1) Darah
Darah adalah adalah cairan tubuh yang bertugas sebagai alat transportasi dalam pengangkutan oksigen dan
nutrisi ke seluruh jaringan tubuh serta pengangkutan sisa metabolisme dari jaringan tubuh . Dalam darah
Serum darah merupakan bagian dalam darah yang tidak mengandung zat pembekuan darah namun terdapat
protein.
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah,
dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah.
Susunan darah
Susunan darah yaitu serum darah atau plasma (komponen darah berbentuk cairan berwarna
kuning) darah terdiri atas :
 Air : 91,0%
 Protein : 8,0% terdiri dari (albumin, globulin, protrombin, dan fibrinogen)
NO. SUSUNAN PROTEIN DALAM KETERANGAN
DARAH
1. Albumin Protein utama di dalam darah manusia.
2. Globulin Globulin sebagian dihasilkan oleh hati, sebagian lagi dihasilkan sistem
imun (kekebalan tubuh). 
3. Protrombin Protein yang membantu proses pembekuan darah.
4. Fibrinogen protein plasma yang berperan penting dalam pembekuan darah.
 Mineral : 0,9% terdiri dari (natrium klorida, natrium bikarbonat, kalsium, fosfor, magnesium,
dan zat besi).

NO : SUSUNAN MINERAL DALAM KETERANGAN


DARAH
1. Natrium klorida dan natrium Senyawa yang berfungsi mengontrol kadar mineral dalam tubuh.
bikarbonat
2. Fosfor Mineral yang berperan penting dalam membentuk sel dan jaringan
tubuh.
3. Magnesium  Mineral yang dibutuhkan dalam perkembangan struktur tulang manusia.
Dan metabolisme tubuh.

4. Zat besi  Zat besi adalah mineral yang berperan penting untuk membentuk
hemoglobin di dalam sel darah merah. (Hemoglobin (Hb) adalah protein
kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke
seluruh tubuh).

5. Kalsium Mineral penting yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan pemeliharaan


tulang serta gigi.
Tabel contoh pemeriksaan laboratorium menggunakan sampel serum darah dan plasma
darah.
NO. PEMERIKSAAN

1. Serum darah Gula darah, kolestrol, golongan darah, rapid test, penentu kadar
HCG, dam zat lainny yang ada dalam darah
2. Plasma darah Sistem imun tubuh, penyakit yang membuat pembekuan darah, raid
test, tranfusi kepada para penderita hemophilia atau penyakit yang
membuat pembekuan darah lainnya.
2) Sampel biologis, terdiri dari :
- Urin -

- feses

feses, cairan otak, air ketuban, cairan sendi, muntahan, dsb. Biasanya digunakan
untuk diagnosis, uji klinik, terapi.
C. Pengkondisian Lingkungan Saat Pengambilan Sampel
Pengkondisian lingkungan saat pengambilan sampel darah maupun sampel biologis sangat
penting karena dapat menjadi salah satu hal yang mempengaruhi terjadinya infeksi saat
pengambilan sampel. Yang perlu diperhatikan adalah :
1. Persiapan pasien
Informasikan kepada pasien tentang hal-hal apa yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan oleh pasien sebelum dilakukan pengambilan sampel :
• Persiapan secara umum, seperti: puasa selama 8-10 jam sebelum pengambilan sampel.
• Jika pasien harus melakukan pengambilan sampel sendiri, contohnya (urin, dahak,
feses(tinja)) jelaskan tata cara pengambilannya.
• Jika pengambilan sampel harus dilakukan secara medis, misalnya pengambilan sampel
darah, asites (penimbunan cairan dalam rongga perut), sumsum tulang, dsb), jelaskan
tindakan yang akan dilakukan.
2. Peralatan sampling
Pastikan semua peralatan sampling telah disiapkan sesaat sebelum sampling.
D. WAKTU MENCUCI TANGAN BAGI PETUGAS MEDIS
 CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR
- Cara Mencuci Tangan dengan Sabun Dan Air
- Cara Mencuci Tangan dengan Antiseptik berbasis Alkohol
F. APD ( ALAT PELINDUNG DIRI)
Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan diri terhadap
bahaya kecelakaan Kerja. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam APD:
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang dihadapi
oleh pekerja/ petugas.
2. Tujuan pemakaian APD adalah melindungi tubuh dari resiko paparan darah serta cairan
tubuh.
3. Penggunanan APD dilakukan jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh /wajah
terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi
dari paetugas.
4. Melepaskan APD jika tindakan pemeriksaan telah selesai dilakukan.
5. Tidak dibenarkan menggantung masker dileher, memakai sarung tangan sambil menulis
dan menyantuh pemukaan lingkungan .
6. Alat Pelindung Diri harus memenuhi standar yang telah ada Standar Nasional Indonesia
(SNI)
G. LEVEL APD ( ALAT PELINDUNG DIRI)

1. Masker surgikal
 Adalah masker bedah (medis) sekali pakai.

2. Triage
 Suatu sistem pembagian prioritas klien
berdasarkan berat ringannya kondisi
klien/kegawatannya yang
memerlukan tindakan segera.
1.
H. JENIS-JENIS APD ( ALAT PELINDUNG DIRI)
1). Masker
• Masker digunakan untuk melindungi wajah dari cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien.

2). Alat pelindung Kepala


berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda
keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahanbahan kimia, jasad
renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim serta menjaga kebersihan kepala dan rambut.
3). Macam- macam sarung tangan
- Sarung tangan karet, berfungsi menjaga tangan dari bahaya pembakaran asam.

-Sarung tangan rumah tangga, dipakai saat memproses peralatan, menangani bahan – bahan
terkontaminasi bakteri.
- Sarung tangan bedah steril
Dipakai saat melakukan tindakan medis/ pembedahan.

- Sarung tangan pemeriksaan bersih


Untuk melindungi petugas saat memberikan pelayanan terhadap pasien.
4) Jas Lab
fungsinya agar para pemakainya terhindar dari paparan atau percikan bahan
kimia yang digunakan.

5). Perisai wajah (Face Shield)


Digunakan untuk melindungi mata dari percikan darah, cairan tubuh.
6). Safety Glasses
Alat pelindung mata ketika bekerja di dalam laboratorium.

7) Safety Googles
Dibutuhkan saat bekerja di laboratorium melindungi dari uap, cipratan, kabut ataupun
semprotan dari zat kimia berbahaya yang bisa menyerang mata.
8). Gaun Pelindung
Digunakan untuk melindungi baju petugas dari percikan darah, cairan serta melindungi pasien
dari paparan baju petugas dan tindakan steril.

9) Sepatu pelindung
Berfungsi melindungi kaki pasien dari tumpahan/ percikan atau carian tubuh ,mencegah dari
tusukan benda tajam dan kejatuhan alat-alat kesehatan.
H. TATA TERTIB LABORATORIUM
1) Pengguna laboratorium wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
2) Mengisi buku kunjungan laboratorium.
3) Mengetahui fasilitas laboratorium dan berkoordinasi dengan koordinator laboratorium.
4) Menyimpan barang bawaan didalam loker yang telah disediakan.
5) Dilarang membawa makanan dan minuman di dalam laboratorium.
6) tidak diperbolehkan bercanda selama praktikum.
7) Apabila mengalami kondisi tidak aman, seperti kecelakaan atau kerusakan alat segera melapor kepada
petugas laboratorium.
8) Ikut menjaga dan merawat fasilitas laboratorium.
9) Jika terjadi kebakaran, jauhkan semua bahan /barang dari api dan gunakan alat pemadam kebakaran yang
tersedia.
10) Mengetahui tindakan awal apabila terjadi keadaan darurat (emergency).
11) Tidak membawa keluar alat laboratorium tanpa izin.
12) Jika mengalami kesulitan atau memerlukan konsultasi dapat menghubungi Koordinator Laboratorium.

 
I. PROSES STERILISASI
1) Sterilisai dengan cara rebus
Mensterilkan peralatan dengan cara merebusnya dalam air sampai mendidih
(100C) dan tunggu selama 15-30 menit.
2) Sterilisasi dengan cara stoom (uap)
Mensterilkan dengan uap panas dengan autoclave dengan waktu, suhu, dan
tekanan tertentu.
3) Sterilisasi dengan cara panas kering:
Mensterilkan peralatan dalam oven dengan panas tinggi.
4) Sterilisasi dengan bahan kimia ( alcohol, sublimat, uap formalin)
Untuk peralatan yang cepat rusak bila terkena panas (sarung tangan, kateter)
J.PROSES DEKONTAMINASI
1. Proses dekontaminasi menggunakan larutan klorin 0,5%.
2. Gunakan sarung tangan ( sarung tangan tebal dari bahan karet) untuk memasukkan
instrument ke dalam larutan.
3. Siapkan wadah khusus dan bahan anti karat dengan ukuran yang memadai bagi sejumlah
peralatan instrument.
4. Jumlah cairan harus cukup untuk merendam seluruh instrument.
5. Rendam selama 10 menit.
6. Setelah semua instrument direndam, bersihkan sarung tangan di dalam larutan yang
sama.
7. Cuci tangan dengan sabun/ antiseptic.
8. Permukaan yang luas seperti meja periksa atau meja tindakan yang terkena darah/ cairan
tubuh dilakukan dekontaminasi dengan cara menyeka permukaan/ benda-benda yang
tercemar dengan larutan klorin 0.5%.
K. PROSES DESINFEKSI
1. Denaturasi protein mikroorganisme perubahan strukturnya hingga sifat-sifat khasnya
hilang.
2. Pengendapan protein dalam protoplasma ( zat-zat halogen, fenol, alcohol, dan garam
logam ).
3. Oksidasi protein( Oksidanasia ).
4. Mengganggu system dan proses enzim ( zat-zat halogen, alcohol ,dan garam logam ).
5. Modifikasi dinding sel dan atau membran sitoplasma ( desinfektasi dengan aktivitas
permukaan ).

Anda mungkin juga menyukai