I. TUJUAN PRAKTIKUM
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah :
Darah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan cara
melepas jarum lalu mengalirkan darah perlahan-lahan melalui dinding tabung.
Memasukkan darah dengan cara disemprotkan, apalagi tanpa melepas jarum,
berpotensi menyebabkan hemolisis. Memasukkan darah ke dalam tabung vakum
dengan cara menusukkan jarum pada tutup tabung, biarkan darah mengalir sampai
berhenti sendiri ketika volume telah terpenuhi.
Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara memutar-mutar
tabung 4-5 kali atau membolak-balikkan tabung 5-10 kali dengan lembut. Mengocok
sampel berpotensi menyebabkan hemolisis.
Urutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah : pertama – botol
biakan (culture) darah atau tabung tutup kuning-hitam kedua – tes koagulasi (tabung
tutup biru), ketiga – tabung non additive (tutup merah), keempat – tabung tutup merah
atau kuning dengan gel separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavendet
(EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-abu (NaF dan Na oksalat)
III.KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Alat hematologi adalah alat laboratorium yang berfungsi untuk pengukuran dan
pemeriksaan sel darah dan sampel darah.
2. Kita dapat mengetahui alat alat hematologi prosedur keja, cara perawatan alat, dan prinsip
kerja alat.
3. Dalam kegiatan pengambilan darah harus menunjukan ketelitian kerja
Praktikan,
I.PERSIAPAN PERALATAN
Sebelum memulai pengambilan darah perlu dipersiapkan terlebih dahulu peralatan
tindakan phlebotomy, seperti: sarung tangan, toumiquet, janum spuit, alkohol 70%, kain
kasakapas, plester, alat tulis, label dan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
IV.HASIL
V.PEMBAHASAN
Pengambilan darah vena sangat bermanfaat bagi setiap pemeriksaan hematologi.
Yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pemasangan turniket (tali pembendung)
pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi
(peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total,
AST, besi, kolesterol, lipid total)
melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan
masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
3. Penusukan
penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat
mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi
menyebabkan hematoma.
tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan
akibat hematoma
4. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika
dilakukan penusukan
VI.KESIMPULAN
Sampling darah vena secara baik dan benar sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan
tidak menimbulkan keluhan pada pasien.
1. Pembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan karena akan
terjadi hemokonsentrasi.
2. Vena yang dapat ditusuk yaitu: pada orang dewasa adalah vena fossa cubiti, pada bayi
vene juguralis superfialis atau sinus sagitalis superior.
3. Penusukkan harus tepat pada vena agar tidak menimbul hematum.
4. Pengisapan darah yang terlalu dalam akan menyebabkan darah membeku dalam spuit,
segera pisahkan darah ke dalam tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Praktikan,
I.PERSIAPAN PERALATAN
Sebelum memulai pengambilan darah perlu dipersiapkan terlebih dahulu peralatan
tindakan phlebotomy, seperti: sarung tangan, toumiquet, jarum, tube holder alkohol 70%,
kain kasakapas, plester, alat tulis, label dan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium.
II. KOMUNIKASI (INFORMED CONSENT)
Phlebotomis harus sudah menggunakan / memasang Alat Pelindung Diri (APD)
seperti : jas praktikum, sarung tangan, masker) sebelum memanggil pasien.
III.PENGAMBILAN DARAH
Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
Dipasang pembendung / tourniquet 4-5 jari diatas venepuncture.
Menetapkan vena dengan cara memegang lengan pasien dan meletakkan jempol
dibawah daerah venepuncture dan vena yang akan ditusuk didesinfeksi dengan cara
melingkar, dimulal dari tengah ke arah luar lebih kurang 2 cm sampai mengering.
Jangan menyentuh daerah yang sudah didesinfeksi.
Meminta paslen untuk membentuk kepalan agar vena dapat tampak terlihat jelas.
Jarum diarahkan sampai menyentuh vena yang sudah didesinfeksi dengan membentuk
sudut kurang dari 30 derajat dengan lubang jarum menghadap ke atas.
Lakukan tusukan ke sepanjang vena dengan lubang jarum menghadap ke atas.
Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior
tertancap pada tabung. maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung, Tunggu
sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung
pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
Setelah tabung dilepaskan dari holder, dilepas tourniquet.
Kapas diletakkan ditempat tusukan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas
beberapa saat lalu plester. JANGAN menarik jarum sebelum melepaskan tabung
vakum dari holder.
IV.HASIL
Pasien : Dariati
Usia : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pengambilan : darah vena dengan vakum (berhasil)
V.PEMBAHASAN
VLKESIMPULAN
Jadi, alat yang diperlukan dalam pengambilan darah dengan vakum ialah, sarung
tangan, toumiquet, jarum, tube holder alkohol 70%, kain kasakapas, plester, alat tulis,
label dan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium. Untuk pengambilannya sangat
menguntungkan karena bias diambil beberapa kali tanpa perlu melepas needle jika
pemeriksaannya diperlukan banyak darah dan pemeriksaan lanjutan.
Praktikan,