PENDAHULUAN
darah yang pertama (tahun 100 SM) dilakukan oleh dokter-dokter dari Syria
kepada lintah sebagai bentuk dasar. Dengan lanset ini seorang dokter
“lintah artificial”. Kini telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan
teknisi atau analis laboratorium tidak sejalan dengan tannggung jawab dan
pasien (atau orang sehat) yang dilekati oleh banyak hal yaitu sifat, perilaku,
masalah intern/pribadi dan lain-lain. Hal-hal ini sedikit banyaknya biasa
dan hal-hal ini pula yang harus biasa dihadapi dan diatasi seorang flebotomis.
menunjanng diagnosis dan pemantauan penyakit. Oleh sebab itu, peran dan
itu phlebotomy dan apa saja peralatan dan bahan yang digunakan dalam
phlebotomy
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Phlebototmy
lokasi pengambilan darah vena yang umunya didaerah vena fossacubiti yaitu
vena cubiti atau didaerah pergelangan tangan, selain itu vena yang dipilih
adalah jarum, torniket, kapas alkohol, sarung tangan, tabung dan tube
holder. Jarum yang digunakan harus sesuai dengan diameter vena. Jarum
melihat lokasi vena lebih jelas. Jika penggunaan torniket > 1 menit maka
kadar F VIII, faktor von willebrand dan tissue plasminogen activator akan
sehingga torniket tidak boleh terlalu kencang dan harus dipasang tidak lebih
dari 1 menit, saat darah sudah mengalir ke dalam tabung maka secepatnya
dan/atau pengisian tabung menjadi tidak tepat. Pemilihan lengan juga harus
mungkin. Darah tidak boleh diambil dari lengan yang terpasang infus.
adanya tekanan negatif dari tabung hampa udara (vakum), karena adanya
2.3.2 Tourniquet
penusukan phlebotomy.
2.3.3 Spuit
volume spuit bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang sampai
50ml yang biasanya digunakan untuk pemberian cairan sonde atau
syring pump.
2.3.4 Plester
pemusingan, serum akan berada di bagian atas gel dan sel darah
pemusingan, plasma akan berada di bagian atas gel dan sel darah
berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia
darah.
4. Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA.
darah (crossmatch)
5. Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya
tusukan jarum suntik bekas, benda tajam alat medis. Safety box
AST, besi, kolesterol, lipid total) melepas turniket sesudah jarum dilepas
merah.
3. Penusukan penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya
utukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan
sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang
METODE PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: Spuit 1 ml,
70%.
bekas suntikan untuk menekan bagian tersebut dan ditutup dengan plester
atau hepavyx.
9. Memindahkan sampel darah dari dalam spuit ketabung dengan cara
tabung.
10. Jika sampel harus diberi antikoagulan, maka segera mungkin darah
4.1 Hasil
cubital. Jumlah darah yang diperoleh tidak terlalu banyak atau sesuai
sampel akibat kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan nyeri pada pasien
yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil,
volume spuit bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml
yang biasanya digunakan untuk pemberian cairan sonde atau syring pump.
yang akan diambil. Dan juga untuk menambah tekanan vena yang akan
spuit.
Kapas alcohol merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah
Needle ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan
secara vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah
untuk menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk
digunakan dalam phlebotomy yang dilakukan pada anak kecil, bayi dan
balita.
tanpa spuit.
Tabung vakum tutup merah ini tanpa penambahan zat additive, darah
darah.
Tabung vakum tutup ungu ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk
jari selain dari itu lancet bisa diartikan sebagai perangkat berpegas yang
Safety Box diproduksi sesuai dengan standar WHO, yang terbuat dari
material paper board ramah lingkungan. Bahan material tahan tusukan, tahan
air, dan tahan bantingan dengan permukaan yang memiliki daya serap air
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berhasil dilakukan dengan benar dan jumlah darah yang diperoleh sesuai
kerja sehingga tidak akan terjadi hematoma, hemolisis dan lain sebagainya
dan juga kita harus menguasai alat damn cara penggunaannya agar dapat
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat praktikan berikan pada praktikum ini yaitu
http://noviasindi.mahasiswa.unimus.ac.id/wpcontent/uploads/sites/386
content/uploads/sites/413/2016/05/MAKALAHPENGAMBILAN_DA
http://khintanrahma22.mahasiswa.unimus.ac.id/2017/04/26/plebotomi/
http://noviasindi.mahasiswa.unimus.ac.id/wpcontent/uploads/sites/385