Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan

alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.

Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. membebaskan

bahan-bahan dari mikroba yan Alat-alat laboratorium merupakan alat yang

kita butuhkan dalam proses penelitian atau pun proses praktikum. Dalam

praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan

dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat

tersebut. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada

pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan

reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu

pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).

Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang

digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang

terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai

dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap

basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya

tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan

kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-

namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap

1
alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain

dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk

percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-

peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk

suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas

atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

1.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan maslah dalam praktikum ini adalah mencari

tahu bagaimana proses analisis darah ataupun mengetahui kegunaan

alat-alat tersebut.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah, supaya mahasiswa

dapat menggunakan cara dan peralatan dalam pengambilan analisis

darah.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dalam praktikum ini adalah agar mahasiswa

tahu dalam pengambilan analisis darah menggunakan alat dalam

prosedur.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Darah adalah komuditas produk yang mudah rusak atau tidak tahan lama,

diatur dan dipantau dengan peraturan yang ketat (Stranger, et al 2012), selain

itu darah merupakan komponen sistem transport yang sangat vital

keberadaannya yang berguna bagi semua orang dan harus dikelola. Darah

menjadi sumber daya yang langka dan berharga, setiap harinya banyak orang

yang membutuhkan donor darah di setiap rumah sakit maupun organisasi

lain. Menurut (Stranger, et al 2012) Produk yang tidak tahan lama atau mudah

rusak menimbulkan tantangan pada manajemen persediaan, perdagangan

kehabisan stok dan pemborosan terhadap ketersidaan karena

kadaluwarsa.Beberapa tahun terahir tingkat pemborosan masih terjadi di PMI

Cabang Kota Yogyakarta.Menurut Widianto (2015) bahwa masih adanya

rumah sakit yang masih kehabisan stok darah, maka dari itu di perlukan

sebuah manajemen persediaan.Manajemen persediaan atau Inventory

Management ialah istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau

sumber daya, barang maupun jasa yang disimpan dalam rangka pemenuhan

permintaan dimasa mendatang. Manajemen persediaan selain digunakan

untuk mengatur persediaan bahan baku juga dapat digunakan dalam mengatur

persediaan barang jadi sehingga perusahaan dapat merespon dengan cepat

apabila ada peningkatan permintaan barang dari konsumen. Persediaan darah

3
salah satu faktor penting dalam 2 menunjang kontinuitas operasional untuk

memenuhi kebutuhan atau permintaan di rumah sakit (isnahilda, 2014)

2.2 Jenis-Jenis Alat Yang Digunakan

1. Spuit Adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau

pemberian injeksi intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai

skala yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah darah yang akan

diambil, volume spuit bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang

sampai 50ml yang biasanya digunakan untuk pemberian cairan sonde

atau syring pump.

2. Tourniquet Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat

dari karet sintetis yang bisa merenggang. Digunakan untuk pengebat

atau pembendung pembuluh darah pada organ yang akan dilakukan

penusukan plebotomy. Adapun tujuan pembendungan ini adalah untuk

fiksasi, pengukuhan vena yang akan diambil. Dan juga untuk

menambah tekanan vena yang akan diambil, sehingga akan

mempermudah proses penyedotan darah kedalam spuit.

3. Kapas alkohol Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah

menyerap dan dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan

penggunaan kapas alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang

dapat mengganggu pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area

penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan.

4
4. Needle, Wing Needle Ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan

untuk pengambilan secara vakum. Needle ini bersifat non fixed atau

mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta container vacuum.

Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya

vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang

menghendaki pengambilan dengan jaru kecil.

5. Vacuum Tube Tabung vakum pertama kali dipasarkan dengan nama

dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa

udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada

jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti

mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.

6. Blood Container Tabung tempat penampungan darah yang tidak bersifat

vakum udara. Ini biasa digunakan untuk pemeriksaan manual, dan

dengan keperluan tertentu misalnya pembuatan tampungan sendiri

untuk efisiensi biaya.

7. Plester Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi,

sehingga membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya

infeksi akibat perlukaan atau trauma akibat penusukan.

5
2.3 Pengambilan darah kapiler

Pengambilan darah kapiler dimaksudkan untuk pemeriksaan laboratorium

dengan volume yang lebih sedikit dari pengambilan melalui vena.

Pengambilan ini umumnya digunakan untuk pemeriksaan dengan jumlah

dibawah 500 mikroliter.

1.4 Pengambilan Darah Vena

Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya

diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan

siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak

ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau

vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena

basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan

arteri brachialis dan syaraf median.

Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka

pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan.

Lakukan pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan

jarum yang ukurannya lebih kecil.

6
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat

Kegiatan praktikum instrumentasi 1 dengan materi pengenalan peralatan

analisis darah yang dilaksanakan pada tanggal 23 oktober 2018,Pukul 17.00-

18.50 WITA,di kampus STIKES BINA MANDIRI GORONTALO.

3.2 Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah:

1. Alat yang digunakan spuit, torniquit, kapas alkohol, needle, vakum tube,

lancet, plester, blood coontainer, alkohol, centerfuge.

2. Bahan yang digunakan darah.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang digunakan adalah:

1. Menyiapkan tourniquet, kapas kering, kapas alkohol, spuit, tabung dan

plester.

2. Meminta pasien untuk Posisi lengan pasien diluruskan

3. Melakukan perabaan (plapasi) pada lokasi vena yang akan ditusuk.

4. Pasien diminta untuk mengepalkan tangan.

5. Pasang tourniquet kurang lebih 3 jari diatas siku

7
6. Lokasi vena yang akan ditusuk diidentifikasi dengan menggenakan kapas

alkohol 70% dengan sekali usap.

7. Tusuk bagian vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan

kemiringan antara jarum dan kulit 15 derajat.

8. Setelah volume cukup dilepaskan tourniquet pada pasien diminta

membuka kepalanya

9. lepaskan tarik jarum dan segera letakan kapas kering , setelah itu ditutup

menggunakan plester.

10. memindahkan sampel dari dalam spuit ke tabung dengan cara melepaskan

jarum lalu mengalirkandarah perlahan melalui dinding tabung (jika harus

diberi antikoagulan, maka segera mungkin darah dimasukan ke tabung

dengan antikoagulan, campur dengan membolak balik tabung)

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dalam praktikum peralatan analisis darah

yaitu:

Tabel 4.1hasil yang diperoleh

NO NAMA/GAMBAR FUNGSI

9
10
4.2 Pembahasan

Meskipun terlihat sangat sederhana, terdapat berbagai tahap yang harus

dilakukan dengan benar apabila ingin mendapatkan hasil yang sempurna.

Cara yang digunakan adalah Phlebotomy yaitu pengambilan sample darah

dengan cara melubangi pembuluh darah vena subcutis. Alat yang digunakan

antara lain:

SpuitAdalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau

pemberian injeksi intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala

yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil,

volume spuit bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml

yang biasanya digunakan untuk pemberian cairan sonde atau syring pump.

Tourniquet Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat

dari karet sintetis yang bisa merenggang. Digunakan untuk pengebat atau

pembendung pembuluh darah pada organ yang akan dilakukan penusukan

plebotomy. Adapun tujuan pembendungan ini adalah untuk fiksasi,

pengukuhan vena yang akan diambil. Dan juga untuk menambah tekanan

vena yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses penyedotan

darah kedalam spuit.

11
Kapas alcohol Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah

menyerap dan dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol.Tujuan

penggunaan kapas alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat

mengganggu pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan

agar resiko infeksi bisa ditekan.

Needle, Wing NeedleIalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk

pengambilan secara vakum.Needle ini bersifat non fixed atau mobile

sehingga mudah dilepas dari spuit serta container vacuum. Penggantian

needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan

diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki pengambilan

dengan jaru kecil.

Vacuum TubeTabung vakum pertama kali dipasarkan dengan nama

dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara,

terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah

akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah

volume tertentu telah tercapai.

Blood ContainerTabung tempat penampungan darah yang tidak bersifat

vakum udara.Ini biasa digunakan untuk pemeriksaan manual, dan dengan

keperluan tertentu misalnya pembuatan tampungan sendiri untuk efisiensi

biaya.

Plester Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi,

sehingga membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya infeksi

akibat perlukaan atau trauma akibat penusukan.

12
Lancet Merupakan jarum kecil disposable yang digunakan untuk

pengambilan darah kapiler dipermukaan kulit atau ujung jari pasien.Bisa

berupa classic lancet yang terpisah dari pemantiknya.Atau bisa berupa

automatic lancet yang langsung bisa dipergunakan tanpa pemantik lagi.

Alkohol merupakan suatu senyawa organik organik yang tersusun dari

atom C, H dan O dengan rumus umum CnH2n+1OH.Ciri khas alkohol yaitu

terdapatnya gugus –OH pada rantai karbon.Rantai karbon dapat berupa gugus

alkil jenuh maupun tidak jenuh, gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula terikat

pada rantai siklik.Selain alkohol dengan satu gugus –OH dikenal pula alkohol

yang memiliki gugus –OH lebih dari satu.Alkohol yang memiliki satu gugus

–OH disebut alkohol monohodroksi, alkohol dengan dua gugus –OH disebut

alkohol dihidroksi dan seterusnya.

Centrifuge adalah merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan

tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar

tabung centrifuge. Pemakaiancentrifuge yang paling sering adalah untuk

pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa

dipakai untuk pemeriksaan (lunawula , 2012).

13
BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan

Kesimpulan dalam praktikum peralatan analisis darah adalah praktikum

yang membahas peralatan atau pun cara dalam pengambilan darah/vena

dengan menggunakan alat atau metode yang biasa digunakan dalam

pengambilan sampel darah yang dilakukan.

5.2 Saran

Adapun saran dalam praktikum ini yaitu,mahasiswa harus memahami

cara pengambilan darah yang baik dan benar dengan perosedurr yang telah di

sediakan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hendro , 2011 , pengenalan alat sampling darah, Radicologi. Sumedang

Isnahilda , 2014 , peralatan alat-alat laboratorium. IPA Biologi

Lunawula , 2012 , Alat-alat pengambilan sampel darah. PT. Jaya.

Surabaya

Moningka,2008 “Prinsip Kerja Praktikum.” PT. Gramedia: Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai