Disusun oleh :
Kelompok B02
F. Dasar teori
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy
yang berarti proses mengeluarkan darah. Suatu cara pengambilan darah
vena yang diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena
supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang
baik dan representative dengan menggunakan spuit.
Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah,
yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture)
dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum
dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan
venipuncture.
F. Langkah Kerja :
Langkah pertama yang harus disiapkan adalah mempersiapkan dan
menggunakan perlengkapan pelindung diri (safety), yaitu:
1. Menggunakan jas laboratorium atau baju pelindung agar tidak terkena
tumpahan darah/sample.
2. Menggunakan masker (pelindung pernafasan).
3. Mengunakan sepatu menutupi telapak kaki.
Tahapan Pra-Analitik :
1. Pastikan pasien merasa nyaman.
2. Membaca surat pengantar dokter untuk permintaan pemeriksaan.
3. Perkenalkan diri dan menjelaskan apa yang akan dilakukan.
4. Cocokkan identitas pasien.
5. Tanyakan pasein takut, tidak merasakan nyaman.atau mempunyai masalah
sebelumnya saat melakukan phlebotomy.
6. Siapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk mengambil sampel.
7. Cucilah tangan menggunakan sabun dan air hingga bersih dan
keringkan hingga benar-benar kering.
8. Pakailah perlengkapan pelindung diri, terutama handscoon.
Tahapan Analitik :
1. Pasangkan tourniquet pada lengan pasien dengan jarak pemasangan 3-4
jari dari lokasi penusukkan atau 7,5-10 cm dari lokasi penusukkan.
2. Pastikan posisi tangan tegak lurus dari bahu kebawah.
3. Lakukan palpasi pada saat tourniquet di kencangkan.
4. Pilihan lokasi penusukkan yaitu prioritas utama pada mediana cubiti lalu
yang kedua yaitu chepalic dan yang terakhir yaitu basilic.
5. Lalu jika sudah menentukan letak penusukan lakukan steril tangan dengan
mengantiseptik lokasi penusukan tersebut menggunakan alcohol swab. Lakukan
dengan 1 kali swab. Jangan lupa untuk kendorkan tourniquet di karenakan
pemasangan tourniquet paling lama yaitu 1 menit.
6. Siapkan needle pada holder
7. Tarik bagian bawah vena yang sudah di jadikan target untuk penusukkan
dengan jari jempol kiri
8. Pastikan bavel menghadap ke atas. Mulai penusukkan pada lokasi yang
sudah di targetkan dengan sudut 15 - 30 derajat.
9. Saat indikator darah pertama terlihat, masukkan tabung vacutainer pada
holder. Saat darah mengalir ke tabung, longgarkan tourniquet
10. Biarkan darah mengalir hingga batas tabung
11. Jika darah sudah berhenti mengalir, lepaskan tabung ari holder. Jangan lupa
untuk menghomogenkan tabung tersebut
12. Lakukan hal yang sama pada tabung berikutnya
13. Setelah selesai, letakkan Kassa kering diatas needle lalu tarik dengan cepat
needle pada holder tersebut dari atas permukaan kulit dan baru kita tekan kain
kassa tersebut. Ingatkan kepada pasien untuk tidak menekuk lengan terlebih
dahulu.
14. Lanjutkan homogenisasi tabung vacutainer dengan 180 derajat dengan
sebanyak 8-10 kali untuk tabung dengan antikoagulan, 5 kali untuk tabung serum,
3-4 kali untuk tabung sitrat.
15. Lihat kembali apakah darah masih keluar atau tidak. Jika sudah tidak keluar
tempelkan plester pada lokasi penusukkan tersebut.
16. Tutup needle pada holder lalu lepaskan dari holder dan buang needle ke
tempat yang sudah di sediakan (tempat pembuangan sampah medis/sharp
container).
17. perlihatkan bahwa sampel yang di ambil sudah di beri identitas pasien
tersebut dengan tepat. Sampaikan bahwa proses pengambilan darah telah
selesai. Ucapkan terima kasih kepada pasien.
Tahapan Pasca Analitik
1. Tulis identitas pasien pada label dan tempel pada tabung
2. Konfirmasi ulang identitas pasien
3. Beritahu janji hasil pemeriksaan
4. Ucapkan terimakasih kepada pasien
5. Tanyakan apakah ada yg bisa dibantu lagi atau tidak
G. Pembahasan Praktikum
Kelompok B02
Pada saaat pengambilan darah vena jarum tidak sesuai mengenai vena sehingga
darah tak keluar dan harus cari vena bagian lainnya . Kemungkinan dari kasus
yang terjadi ujung jarum saat menusuk tidak tepat sasaran ( melewati bagian
venadan kurang dalam ). Saat melakukan tindakan penusukan mahasiswa masih
ragu sehingga kesalahan saat terjadi penusukan bisa saja terjadi dan darah tak
mengalir .Ukuran jarum kadang tak sesuai dengan pembuluh darah vena bisa
lebih besar ukurannya atau lebih kecil sedangkan faktor hambatan lain
mempengarhuhi seperti sudah tidak vakum tabung vacutainer .
H. Dokumentasi
Kesimpulan :
Phlebotomis : Saya ( Sabrina Savira Putri )
Pasien : Nia Amanda Harahap
Kesimpulan : Keberhasilan mengambil sampel darah kapiler menggunakan
tabung hematokrit dan microtainer sedangkan pengambilan darah open system
dan close system hanya sedikit.
I. Lampiran
Alat dan Bahan
Hasil pengambilan darah vena ( Close system )