Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FLEBOTOMI

“Pengambilan Darah vena (Open system)”


Dosen Pengampu : Cepi Sukma,Amd.AK,SKM.

Disusun oleh :
Kelompok B02
Sabrina Savira Putri P3.73.34.2.20.042

Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Program Studi Teknik Laboratorium Medis –IV
Jalan Arteri JORR Jatiwarna kec. Pondok Melati, Bekasi, 17415.
A. Judul Laporan Pratikum :
Pengambilan darah vena (Open system )
B. Tujuan :
 Untuk mengetahui tekhnik pengambilan darah vena Close system dengan baik
dan benar
 Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan
 Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infection,needle stick injury
) akibat vena puncture bagi petugas maupun penderita
 Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah
 Untuk melatih pratikan dalam pengambilan darah close system agar lebih mahir
C. Hari ,tanggal dan jam pelaksanaan Pratikum :
Waktu
Hari : Rabu
Tanggal : 17 Maret 2021
Jam : 13.00 -16.20 WIB
D. Administrasi Flebotomi (Komunikasi)
Phlebotomis : "pasien selanjutnya, silahkan masuk. Assalamualaikum/selamat
pagi ibu, perkenalkan saya Sabrina savira putri dari petugas laboratorium, apakah ada
yang bisa saya bantu?"
Pasien : "saya mau periksa darah"
Phlebotomis : "baik bu, silahkan duduk"
Pasien : "iya"
Phlebotomis : "apakah ada formulir pengantar pemeriksaan laboratorium dari
dokter, ibu?"
Pasien : "iya, ada pengantar dari dokter"
Phlebotomis : "maaf bu, apakah boleh saya lihat form nya?"
Pasien : "iya, boleh"
Phlebotomis : "baik bu, untuk konfirmasi saja, mohon untuk menyebutkan
identitas ibu, nama lengkap ibu?"
Pasien : "Nia Amanda Harahap "
Phlebotomis : "tanggal lahir nya bu?"
Pasien : " 21 agustus 2002"
Phlebotomis : "alamat rumah nya bu?
Pasien : " Bekasi Jalan Saran no 19 Rt 02 /03 Bekasi"
Phlebotomis : "baik bu, menurut formulir pengantar laboratorium dari dokter
bu diminta untuk melakukan pemeriksaan CD4 dan untuk volume darah yang saya
butuhkan itu 3 cc ya bu .”
(Petugas laboratorium menyiapkan alat sampling dan melakukan konfrimasi ulang
sebelum melakukan plebotomi)
Phlebotomis : "mohon maaf ibu, mohon di tunggu sebentar, saya akan
mempersiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu"
Pasien : "iya"
Phlebotomis : " apakah ibu bersedia untuk diambil darahnya?"
Pasien : "iya, saya bersedia"
Phlebotomis : "ibu jangan khawatir karena jarum yang kami gunakan baru ya
bu"

(Petugas laboratorium melakukan sampling dan menulis identitas pasien di tabung


sampel dan mengkonfrimasi kepada pasien)

Phlebotomis : "baik bu, pengambilan darahnya sudah selesai ya bu. Saya akan
konfrimasi ulang identitas ibu ya. Nama lengkap ibu?"
Pasien : "Nia Amanda Harahap"
Phlebotomis : "tanggal lahir nya bu?"
Pasien : " 21 agustus 2002"
Phlebotomis : “apakah identitas ibu sudah sesuai?” (petugas laboratorium
sambil menunjukan tabung sampel kepada pasien)
Pasien : “sudah."
(Petugas laboratorium memberitahukan janji hasil, mengucapkan terima kasih, dan
menawarkan bantuan)
Phlebotomis : "untuk hasil pemeriksaan paling cepat 1 jam setelah pengambilan
sampel ya bu”
Phlebotomis : "apakah ada yang bisa saya bantu lagi, bu?"
Pasien : "tidak"
Phlebotomis : "terima kasih atas kepercayaan ibu terhadap laboratorium kami”
Pasien : “sama-sama”

E. Alat dan Bahan

NO ALAT KETERANGAN
1. Tourniquet merupakan alat yang berfungsi dalam
penekanan dan digunakan untuk mengontrol
sirkulasi vena dan arteri pada daerah
pembedahan dalam jangka waktu tertentu.
Tourniquet berfungsi untuk menghentikan
pendarahan pada luka terbuka, dengan tujuan
agar pasien tidak kehabisan darah.
2. Antiseptik untuk tindakan pre-injeksi,
pemasangan IV, pengambilan darah, melepas
jahitan, atau tindakan lainnya yang memerlukan
antisepsi. ALKOHOL SWAB merupakan salah
satu alat kesehatan berupa kapas atau tisu
alkohol antiseptik yang digunakan untuk
membersihkan luka dan pembersih alat-alat
medis.
3. Plester merupakan untuk menutup luka bekas
tusukan.

4. Safety box adalah tempat sampah untuk limbah


medis seperti membuang jarum suntik yang telah
dipakai oleh pasien/pengguna alat kesehatan
sekali pakai (disposable).

5. Alat suntik atau spuit (Inggris: syringe) adalah


pompa piston sederhana untuk menyuntikkan
atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik
terdiri dari tabung dengan piston di dalamnya
yang keluar dari ujung belakang.

6. kasa medis adalah sejenis kasa penyerap untuk


penggunaan medis, yang terbuat dari serat kapas
dari benih dewasa tanpa proses berulang, kain
katun polos yang ditenun dengan cara dipintal,
dihilangkan lemaknya, diputihkan dan
dimurnikan. Produk kasa medis umumnya dalam
bentuk lipat dan gulung
7. Tabung pengumpul darah Vacutainer adalah
tabung reaksi steril yang berbahan baku kaca
atau plastik, dengan penghenti karet yang
berwarna yang membuat segel vakum di dalam
tabung, memfasilitasi gambar volume cairan
yang telah ditentukan sebelumnya.

8. APD (jas lab, masker, sarung tangan, face shield,


dll): untuk menghindari kontaminasi dalam
bentuk apapun dan sebagai alat pelindung diri,
dan untuk menjaga keselamatan diri dan pasien

F. Dasar Teori
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti
proses mengeluarkan darah. Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena
dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan spuit.

Dalam praktek laboratorium kliniksalah satu pengambilan darah melalui tusukan vena
(venipuncture).Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu
istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.
G. Langkah Kerja ;

Langkah – langkah pada prosedur Venipuncture :

Prosedure pertama yang harus dilakukan seorang phlebotomis yaitu menggunakkan APD
(safety) yaitu
1. Menggunakan jas laboratorium atau baju pelindung agar tidak terkena
tumpahan darah/sample.
2. Menggunakan masker (pelindung pernafasan).
3. Mengunakan sepatu menutupi telapak kaki

Tahap Pra Analitik :


1. Identifikasi pasien; setidaknya dua pengenal (nama lengkap, alamat, tanggal lahir)
jangan melanjutkan prosedur jika ada ketidaksesuaian identifikasi, Formulir
Permintaan pemeriksaan harus tertulis jelas nama pasien, alamat, tanggal lahir, no
identitas, tanggal pengambilan sampel, jenis pemeriksaan yang diperlukan
2. Phlebotomis memperkenalkan diri dan menyampaikan prosedur yang akan
dilakukan
3. Verifikasi puasa untuk keperluan pemeriksaan tertentu (kapan terakhir makan,
minum)
4. Lakukan hand hygiene, kenakan sarung tangan; disarankan untuk tidak menyentuh
pasien tanpa sarung tangan
5. Posisikan pasien supaya nyaman, letakkan lengan pasien lurus diatas meja dengan
telapak tangan menghadap keatas

Tahapan Analitik :

1. Ikat lengan dengan cukup erat menggunakan tourniquet untuk membendung


alirandarah, kemudian pasien disuruh mengepal dan membuka tangannya beberapa
kali untuk mengisi pembuluh darah
2. Dalam keadaan tangan pasien masih mengepal, ujung telunjuk pemeriksa mencari
lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk
3. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol dan biarkan kering Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
4. Peganglah spuit dengan tangan kanan dan ujung telunjuk pada pangkal jarum
5. Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri diatas pembuluh darah supaya
pembuluh darah tidak bergerak, kemudian tusukkan jarum dengan sisi miring
menghadap keatas dan membentuk sudut ± 30o
6. Jarum dimasukkan sepanjang pembuluh darah ± 1 - 1½ cm
7. Dengan tangan kiri, pengisap spuit ditarik perlahan-lahan sehingga darah masuk
kedalam spuit, sementara itu kepalan tangan dibuka dan ikatan pembendung
direnggangkan atau dilepas sampai didapat sejumlah darah yang dikehendaki
8. Letakkan kapas pada tempat tusukan, jarum ditarik kembali
9. Pasangkan plester untuk menutup bekas tusukan pada lengan pasien
10. Alirkan darah yang terambil ke dalam tabung vacutainer EDTA
11. Segera bolak- balikkan vacutainer sesuai rekomendasi produsen tabung

Tahapan Pasca Analitik :


1. Tulis identitas pasien pada label dan tempel pada tabung
2. Konfirmasi ulang identitas pasien
3. Beritahu janji hasil pemeriksaan
4. Ucapkan terimakasih kepada pasien
5. Tanyakan apakah ada yg bisa dibantu lagi atau tidak

H. Dokumentasi Praktikum

Hambatan yang terjadi saat pengambilan :


1. Pada saat penusukan vena yang tidak pas pada vena sehingga darah tidak
langsung keluar dan harus di cari lagi vena nya.
2. Felling yang masih kurang dan masih ragu dalam penusukan.
3. Jika penusukan tidak tepat (melebihi vena, belum masuk ke vena, hanya
diatas vena) dapat menyebabkan darah tidak keluar dan tidak mengalir dengan
lancar.

I. Kesimpulan :
Phlebotomis : Saya ( Sabrina Savira Putri )
Pasien : Nia Amanda Harahap
Kesimpulan : Keberhasilan mengambil sampel darah kapiler menggunakan tabung
hematokrit dan microtainer sedangkan pengambilan darah open system dan close system
hanya sedikit.

J. Lampiran
 Alat dan Bahan

 Hasil pengambilan darah vena (Open system)


 Forum pemeriksaan pengambilan darah

Anda mungkin juga menyukai