Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH IMMUNOSEROLOGI

“PEMERIKSAANHBsAg”

OLEH :

NAMA : Muhamad Nabiel Syauqi

NIM : 711345319079

TINGKAT : 2A

POLTEKKES KEMENKES MANADO

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020
Pemeriksaan HBsAg

A. Judul Praktikum : Pemeriksaan HBsAg


B. Tujuan Praktikum :
 Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Pemeriksaan HBsAg
 Mahasiswa Mampu Memahami Pra Analitik, Analitik Dan Pasca Analitik-nya
C. Prinsip
HBsAg dalam sampel akan berikatan dengan anti HBs colloidal
gold konjugat membentuk komplek yang akan bergerak melalui membran area tes
yang telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi reaksi membentuk garis berwarna
merah muda keunguan yang menunjukkan hasil positif.
D. Dasar Teori
Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg)
merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini
dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter
peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia.
HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang
muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi,
mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg
merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang
sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada
kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif
yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar
10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap
positif selam bertahun-tahun.
Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk
mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah
hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah pendonor. Namun,
meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian
hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi virus hepatitis B melalui
beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang yang berisiko
tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan,
ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi,
hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.
E.Pra Analitik

Sampel Utama

 Hanya Serum Yang Harus Digunakan Untuk Pengujian


 Simpan Sampel Pada 2 - 8 ° C
 Sampel Dapat Disimpan Hingga Seminggu
 Jangan Gunakan Serum Hemolisis

Persiapan Pasien

 Tidak Diperlukan Persiapan Khusus Dari Pasien

Jenis Wadah Dan Aditif

 Mengumpulkan Terlalu Banyak Liter Darah Vena Dalam Kemasan Merah


Polos

Reagen / Bahan Habis Pakai

 Sampel Perangkat Uji HBsAg


 Penetes Sampel

Tindakan Pencegahan Keamanan

 Penggunaan Sarung Tangan Sekali Pakai Dan Alat Pelindung Diri Sangat
Dianjurkan
 Jika Ada Luka Atau Luka Di Tangan, Jangan Lakukan Tes
 Memakai Sarung Tangan Memetikan Tes Yang Harus Dilakukan
 Jangan Merokok, Minum Atau Makan Di Area Dimana Spesimen Atau Kit
Reagen Sedang Ditangani
 Tes Hanya Untuk Penggunaan Diagnostik In Vitro Dan Harus Dilakukan Oleh
Orang Yang Kompeten Saja
 Jangan Menggunakan Pipet Secara Mulut
 Semua Bahan Yang Digunakan Di Assy Dan Sampel Harus Didekontaminasi
Dalam Larutan Sodium Hipoklorit 1% Selama 30 - 60 Menit Sebelum
Dibuang Atau Dengan Autoklaf Pada 121 ° C Pada 15psi Selama 60 Menit
 Jangan Melakukan Autoclave Bahan Atau Larutan Yang Mengandung Sodium
Hypochlorite
 Mereka Harus Dibuang Sesuai Dengan Prosedur Keselamatan Yang Ada
 Cuci Tangan Secara Menyeluruh Setelah Penggunaan Kit
 Segera Konsultasikan dengan Dokter Dalam Kasus
- Kecelakaan Atau Kontak Dengan Mata
- Bahan Terkontaminasi Tertelan Atau Terkena Tusuk Kulit
 Tumpahan Harus Segera Didekontaminasi Dengan Sodium Hipoklorit
 Jangan Buka Kantong Foil Untuk Menghapus Produk Sampai Mencapai

F. Prosedur Kerja

1. Biarkan Alat Uji Dan Spesimen Menyeimbangkan Suhu Kamar Sebelumnya


2. Untuk Pengujian Lepaskan Perangkat Uji Dari Kantong Foil Yang Disegel Dan
Gunakan Segera
3. Pegang Pipet Secara Vertikel Transfer Tiga Tetes Serum Atau Plasma Ke Alat
Uji
4. Kemudian Tunggu Selama 15 Detik Sampai Garis Berwarna Muncul
5. Hasil Harus Dibaca Pada 15 Menit
6. Jangan Menafsirkan Hasil Setelah 30 Menit

Zat Pengganggu

 Jika Pengujian Dalam 3 Hari Tidak Memungkinkan, Spesimen Harus


Disimpan Dibekukan Pada - 20 ° C
 Spesimen Yang Mengandung Curah Hujan Yang Terlihat Atau Spesimen
Berawan Dapat Memberikan Hasil Tes Yang Tidak Konsisten
 Spesimen Tersebut Harus Diklarifikasi Sebelum Pengujian Dengan
Sentrifugasi Kecepatan Tinggi yaitu 10.000 rpm Selama 15 Menit Sebelum
Pengujian
 Spesimen Hemolisis Atau Spesimen Dengan Kontaminasi Mikroba Harus
Dibuang

G. Interpretasi Hasil

Positif
 Muncul Dua Garis Berwarna Berbeda
 Satu Baris> Wilayah Kontrol (C)
 Garis Lain> Wilayah Tes (T)

Catatan

- Intensitas Warna Di Daerah Garis Tes (T) Akan Bervariasi


Tergantung Pada Konsentrasi HBaSg Yang Ada Dalam Spesimen
- Oleh karena itu, Setiap Naungan Warna Di Wilayah Uji (T) Harus
Dianggap Positif
Negatif

 Satu Garis Berwarna Muncul Di Wilayah Kontrol (C)


 Tidak Ada Garis Berwarna Yang Tampak Muncul Di Wilayah Tes (T)

Tidak Valid

 Kegagalan Garis Kontrol Untuk Munculnya Volume Spesimen Yang


Tidak Cukup atau Teknik Prosedur yang Salah Adalah Alasan Yang
Paling Mungkin Untuk Kegagalan Jalur Kontrol
 Tinjau Prosedur Dan Ulangi Tes Dengan Perangkat Tes Baru
 Jika Masalah Masih Terjadi, Segera Hentikan Penggunaan Test Kit

H. Pembahasan
HBsAg (hepatitis B surfaceantigten) merupakan suatu tahap secara kualitatif yang
menggunakan serum atau plasma dimana bertujuan untuk mendeteksi adanya HBsAg
dalam serum atau plasma membrane yang dilapisi dengan anti HBsAgantibody pada
daerah garis test selama proses pemeriksaan, sampel serum atau plasma bereksi
dengan partikel yang ditutupi dengan anti HBsAg antibodi, campuran tersebut akan
meresap sepanjang membrane kromatografi dengan anti HBsAg, anti pada membrane
dan menghasilkan suatu hasil posotif pada daerah test, jika tidak menghasilkan garis
yang berwarna pada daerah testmenunjukan hasil yang negatif Pemeriksaan HBsAg
berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun
epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada
evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan
bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan
virus lain.

I. Kesimpulan

Pemeriksaan HBsAg Digunakan Sebagai Skrining Awal Dan Deteksi Dini Terhadap
Penderita Dan Carrier ( Pembawa ) Serta Membantu Menegakan Diagnosis Infeksi
Virus Hepatitis B.PemeriksaanHBsAg Juga Diperlukan Pada Pemantauan Terapi
Infeksi Hepatitis B Untuk Mengevaluasi Serokonversi Dan Perkembangan Infeksi
Hepatitis B.PemeriksaanHBsAg Dapat Dilakukan Secara Kualitatif Maupun Secara
Kuantitatif Dan Hasil Pemeriksaan HBsAg Yang Positif Dilanjutkan Dengan
Pemeriksaan HBsAg Konfirmasi.

J. Daftar Pustaka

 http://www.atlm.web.id/2016/05/laporan-praktikum-pemeriksaan-hbsag.html
 https://www.academia.edu/22128800/Pemeriksaan_HBsAg_pada_Hepatitis_B
_Virus?auto=download
 https://www.youtube.com/watch?v=c9inkXz2BHU&feature=youtu.be

Anda mungkin juga menyukai