Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Nabiel Syauqi

NIM : 711345319079

Tingkat : 2A

A. Judul : Pemeriksaan Golongongan Darah


B. Tujuan : Untuk mengetahui hasil pemeriksaan golongan darah.
C. Prinsip : Golongan darah didefinisikan dengan melihat aglutinasi yaitu Penggumpalan sel
darah merah akibat reaksi antara antibody dalam serum / plasma dengan antigen pada sel
darah merah
D. Dasar teori
Tes golongan darah adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mengetahui golongan
darah seseorang. Tes golongan darah di lakukan agar anda bisa dengan aman
menyumbangkan darah atau menerima transfusi darah.
Tes golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
golongan darah seseorang. Terdapat dua jenis penggolongan darah, yaitu sistem ABO dan
sistem rhesus (Rh).
Penggolongan darah didasarkan pada jenis antigen yang terdapat pada permukaan
sel darah merah. Antigen adalah zat yang membantu tubuh dalam mengidentifikasi zat
asing yang berpotensi membahayakan tubuh. Zat asing yang terdeteksi dalam tubuh akan
dihancurkan oleh sistem imunitas.
• Sistem ABO Pada sistem ABO, golongan darah terdiri atas empat jenis berikut:
Golongan darah A yang memiliki antigen
A Golongan darah B yang memiliki antigen B
Golongan darah AB yang memiliki antigen A dan B
Golongan darah O yang tidak memiliki antigen A maupun B
• Sistem rhesus
Sedangkan pada sistem rhesus, golongan darah terdiri atas dua tipe di bawah ini:
•Rhesus positif (Rh+), Orang dengan rhesus positif memiliki antigen Rh di
permukaan sel darah merahnya.
•Rhesus negatif (Rh-), Orang dengan rhesus negatif tidak memiliki antigen Rh.

Apabila darah tanpa antigen yang tidak dimiliki oleh tubuh memasuki pembuluh
darah, tubuh akan membentuk antibodi terhadap antigen tersebut. Darah ini akan dianggap
sebagai benda asing dan sistem imun tubuh akan menghancurkan sel darah.

Tes golongan darah penting dilakukan apabila pasien memerlukan transfusi darah
atau berencana mendonorkan darahnya. Golongan darah pendonor yang tidak sesuai
dengan golongan darah penerima (resipien) akan memicu terjadinya reaksi imun yang
berbahaya bagi pasien. Karena itu, tes ini diperlukan untuk mencegahnya.

E. Pra-Analitik : Alat dan Bahan


1) autoclik
2) lancet
3) slide
4) Reagen anti A,anti B,anti AB, dan anti D atau rhesus
5) serta kapas alkohol
6) batang pengaduk kecil
F. Analitik : Prosedur Kerja
1) Bersihkan daerah jari yang ingin ditusuk dengan kapas alkohol.
2) darah kapiler diambil dari jari pasien dengan menggunakan autoclik
3) Darah pertama dibersihkan dan darah selanjutnya digunakan untuk pemeriksaan.
4) Darah diletakkan pada objek gelas pada bagian kiri dan kanan
5) Teteskan darah dengan reagen anti anti A,B,AB,Dan D, sesuaikan . 1 tetes
perbandingan1:1 .
6) homogenkan
7) Dilihat adanya aglutinasi pada kedua tetesan tersebut dicatat hasil.
G. Pasca Analitik : Interpretasi Hasil
a) Golongan darah A : terdapat aglutinasi pada tetesan darah yang diberi reagen antiA.
b) Golongan darah B : terdapat aglutinasi pada tetesan darah yang beri Reagen anti B.
c) C. Golongan darah AB : terdapat aglutinasi pada tetesan kedua darah tersebut .
d) D . Golongan darah O. : Tidak ada aglutinasi pada kedua tetesan darah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai