Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI II

(PEMERIKSAAN PT DAN TT)

NAMA : AGUNG MAHEZA PUTRA


NIM : 18 3145 353 002
KELAS : 2018 A
KELOMPOK : II (DUA)

PROGRAM STUDY DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT, DAN
INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan cairan tubuh yang sangat vital bagi kehodupan
manuisa,yang bersirkulasi dalamjantung dan pembuluh darah. Darah
membawa oksigen dan nutrisi bagi seluruh sel dalam tubuh serta
mengangkut produk – produk hasil metabolism sel. Darah berada di dalam
suatu pembuluh darah arteri maupun vena, dan merupakan sebagian dari
system organ tubuh manusia yang berperan penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Volume darah total dalam manusia dewasa adalah berkisar 3,6 liter
(wanita) dan 4,5 liter (pria), (Firani, 2018).
Hemostasis merupakan proses gabungan aktivasi trombosit dan kaskade
koagulasi untuk membentuk bekuan. Aktivasi kaskade koagulasi terjadi
melalui dua jalur yaitu ekstrinsik dan intrinsik (1). Proses hemostasis diukur
dengan uji konvensional seperti jumlah trombosit, activated partial
thromboplastin time (aPTT) untuk pemeriksaan jalur intrinsik, international
normalized ratio (INR), prothrombin time (PT) untuk pemeriksaan jalur
ekstrinsik, thrombin time (TT), kadar fibrinogen, dan fibrin degradation
products, (Donaliazarti, 2015)
Perdarahan pasca melahirkan ada kalanya terjadi perdarahan yang hebat
dimana trombosit berperan penting dalam proses homeostatis. Uji masa
protombin (PT) berguna untuk menilai kemampuan faktor koagulasi jalur
ektrinsik dan jalur bersama, (Wahdaniah dan Tumpuk Sri. 2017)
Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) di seluruh
dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun. Kematian
maternal terjadi terutama di negara berkembang sebesar 99%. WHO
melaporkan pada tahun 2005 sebanyak 536.000 orang ibu hamil dan bersalin
meninggal di seluruh dunia. Angka kematian ibu di provinsi Kalimantan
Barat untuk tahun 2009 sebesar 403 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut
data profil kesehatan kota Pontianak, jumlah AKI pada tahun 2010 meningkat
menjadi 12 orang dari pada tahun 2009 yang hanya berjumlah 7 orang,
(Wahdaniah dan Tumpuk Sri. 2017).
Berdasarkan data rumah sakit umum St. Antonius Pontianak tahun 2009
didapatkan angka kejadian perdarahan post partum 1,84%, tahun 2010 angka
kejadian perdarahan post partum meningkat menjadi 2,17% dan tahun 2011
sebanyak 1.481 ibu bersalin dengan angka kejadian perdarahan post partum
sebesar 3,10%, (Wahdaniah dan Tumpuk Sri. 2017).
Oleh karena itu, hal yang melatar belakangi praktikum kali ini yaitu
pemeriksaan PT dan TT adalah agar mahasiswa dapat mengetahui prosedur
kerja dalam melaksanakan pemeriksaan PT dan TT dan agar mahasiswa dapat
mengetahui berapa nilai normal dan abnormal dalam pemeriksaan PT dan TT
B. Tujuan
Untuk mengetahui proses hemostasis, masa protrombin plasma
(Prothrombin time, PT) dan masa trombin (Trombin time: TT).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Darah
Darah merupakan cairan tubuh yang sangat vital bagi kehodupan
manuisa,yang bersirkulasi dalamjantung dan pembuluh darah. Darah
membawa oksigen dan nutrisi bagi seluruh sel dalam tubuh serta
mengangkut produk – produk hasil metabolism sel. Darah berada di dalam
suatu pembuluh darah arteri maupun vena, dan merupakan sebagian dari
system organ tubuh manusia yang berperan penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Volume darah total dalam manusia dewasa adalah berkisar 3,6 liter
(wanita) dan 4,5 liter (pria), (Firani, 2018).
B. Komponen Darah
Sel darah merah pada dasarnya adalah suatu kantung yang mengangkut )2
dan CO2 (dalam tingkat yang lebih rendah) di dalam darah. Sel darah merah
tidak memilikinukleus, organel, atau ribosom, tetapi dipenuhi oleh
hemoglobin, yaitu molekulyang mengandung besi yang dapat berkaitan
dengan O2 secara longgar dan reversible.Karena tidak mampumengganti
komponen – komponennya, sel darah merah memiliki usia yang terbatas,
yaitu sekitar `120 hari. Sel – sel bakal yang belum berdiferensiasi di sumsum
tulang, membentuk semua unsur sel darah, (Andryanto, 2011. Vol. 5, No. 2).
Sel darah putih leukosit adalah unit pertahanan tubuh. Sel ini menyerang
benda asing yang masuk, menghancurkan sel abnormal yang muncul di
tubuh, dan membersihkan debris sel, (Andryanto, 2011. Vol. 5, No. 2).
Menurut Andryanto, 2011 mengemukakan bahwa terdapat lima jenis sel
darah putih, yang masing – masing memiliki tugas yang berbeda yaitu:
1. Neutrofil, spesialis fagositik yang penting untuk memakan bakteri dan
debris.
2. Eosinofil, yang mengkhususkan diri menyerang cacing parasitic dan
berperan penting dalam reaksi alergi.
3. Basofill, yang mengeluarkan dua zat kimia histamine, yang juga dalam
merespon alergi, dan heparin yang membantu membersihkan partikel
lemak dalam darah.
4. Monosit, setelah keluar dari pembuluh,kemudian berdiam di jaringan dan
membesar untuk menjadi fagosit jaringan yang dikenal juga sebagai
makrofag.
5. Limfosit, yang membantu pertahanan tubuh terhadap invasi bakteri, virus
dan sasaran lain yang telah di program untuknya. Perangkat pertahanan
dimiliki lomfosit, antara lain adalah antibody dan respon imun seluler.
Keping darah atau trombosit adalah fragmen sel yang berasal dari
megakariosit besar di sumsum tulang. Keping darah berperan penting dalam
hemostasis , penghentian darah dari pembuluh yang cidera. Tiga langkah
utama dalam hemostasis adalah spasme vaskuler mengurangi aliran darah
melalui pembuluh yang cidera di tempat cidera pembuluh dengan cepat
menambal cacat yang terjadi. Keping darah mulai berkumpul apabila
berkontak dengan kolagen di dinding pembuluh yang rusah, (Andryanto,
2011, Vo. 5, No. 2).
C. Fungsi Utama Trombosit
Menurut Waterbury, 2001 mengemukakan bahwa tiga fungsi utama
trombosit ialah:
1. Pelepasan ADP trombosit yang menyebabkan agregasi kunder trombosit
pada bagian pembuluh darah yang rusak.
2. Pembentukan tromboxan A2 trombosit, suatu aggregator trombosit yang
kuat dan vasokonstriktor. Sebaliknya prostaglandin intermediate yang
dibentuk oleh trombosit di metabolisir dalam dinding pembuluh darah
menjadi protasiklin (PGI2) suatu zat antigreator dan vasodilator.
3. Peran serta trombosit dalam pembekuan darah. Beberapa reaksi bertingkat
koagulasi memerlukan lipid trombosit dan normalnya terjadi pada
membrane trombosit. Reaksi ini mencakup reaksi – reaksi yang mengikut
sertakan factor XI, VIII, X dan V.
D. Mekanisme Homeostasis
Homeostatis menyatakan seluruh mekanisme yang digunakan oleh tubuh
untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan
darah. Salah satu pemeriksaan penyaring untukmelihat kelainan pada proses
homeostatis adalah masa pendarahan. Masa pendarahan adalah terjadinya
perdarahan berkepanjangan setelah trauma superfisial yang terkontrol.Masa
perdarahan memanjang pada keadaan trombositopenia, penyakit von
willebrand, penyakit Glanzman trombastenia, penyakit bernadr solier, sebagai
besar kelainan fungsi trombosit dan setelah minum obat aspirin, (Wahdaniah
dan Tumpuk Sri. 2017)
Uji skrining pembekuan darah memungkinkan penilaian terhadap sistem
ekstrinsik dan intrinsik pembekuan darah dan juga perubahan sentral
fibrinogen menjadi fibrin. Uji masa protrombin (prothrombin time = PT)
berguna untuk menilai kemampuan faktor koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur
bersama, yaitu faktor I (fibrinogen), faktor II (prothrombin), faktor V
(proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan faktor X (faktor Stuart).
Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang PT selama 2 detik atau 10%
dari nilai norma, (Wahdaniah dan Tumpuk Sri. 2017).
E. Pengertian PT Dan TT
Prothrombin time (PT) adalah uji lama waktu pembekuan darah di alur
keluaran (extrinsic pathway) dan alur bersama (common pathway). Uji ini
dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan perdarahan dan untuk menilai
pengobatan yang dilakukan untuk mencegah perdarahan, (Misna, dkk. 2010).
PT digunakan untuk menguji kecepatan pembekuan darah melalui jalur
ekstrinsik dan jalur bersama yang melibatkan faktor pembekuan VII, X, V,
protrombindan fibrinogen, (Malik,2015).
++
TT hanya mengukur tahap ketiga pembekuan. Thrombin dan Ca
ditambahakan, dan wakyu untuk membentuk bekuan diukur.oleh karena itu
tahap pertama dan kedua koagulasi dilewati. Nilai (misalnya heparin), dengan
ketidak normalan kualitatif dan kuantitatif factor I (fibrinogen) dan jika ada
masalah polimerisasi fibrin (Speicher dan Smith, 1996)
Prothrombin adalah protein plasma (alfa-dua globulin) yang
mempunyaiberat molekul 68.700 konsentrasinya kira-kira 15 mg/dl.
Prothrombin merupakan protein tidak stabil yang mudah dapat dipecah
menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil (thrombin berat molekul 33.700),
(Lesmana Rony, dkk. 2017)
Thrombin adalah enzim proteolitik. Ia bekerja terhadap fibrinogen
demgam cara melepas empat peptide yang terberat molekul renda dari setiap
molekul fibrinogen, sehingga membentuk molekul fibin yang mempunyai
kemampan otomatis untuk berpolimerisasi dengan molekul fibrin molumer
yang lain denga secara demikian dalam beberapa detik banyak molekul fibrin
monomer yang lain berpolimerisasi menjadi benang –benang fibrin yang
panjang, sehingga terbentuklah reticulum bekuan. Bekuan darah terdiri dari
jaringan fibrinyang berjalan dalam segala arah dan menjerat sel-sel darah,
trombosit dan plasma. Benang-benang fibrin juga melekat pada permukaan
pemluh darah yang rusak, oleh karena itu bekuan darah menempel pada lubang
dipembluh darah sehingga mencegah kebocoran darah, (Lesmana Rony, dkk.
2017)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Adapun waktu yang digunakan pada praktikum yaitu sebagai berikut:
Hari : Jumat
Tanggal : 13 Desembar 2019
Waktu : 10.00-12.00 WITA
2. Tempat
Adapun tempat dilaksanakannya praktikum yaitu Laboraturium Patologi
DIV Teknologi Laboraturium Medis lantai 1, Geding D Universitas Mega
Rezky Makassar
B. Alat dan bahan
1. PT
a) Alat
1) Waterbath
2) Stopwatch
3) Mikropipet
4) Tabung reaksi
5) Pipet Tetes
6) Rak Tabung
7) Sentrifus
8) Torniquet
b) Bahan
1) Darah vena
2) Reagan PPT
3) Reagan CaCl2
4) Kapas
5) Alkohol Swab
6) Spoit 5 cc
7) Na Citrate 3,8 %
8) Tissue
2. TT
1. Alat
a. Waterbath
b. Stopwatch
c. Mikropipet
d. Tabung reaksi
e. Pipet Tetes
f. Rak Tabung
g. Sentrifus
h. Torniquet
2. Bahan
a. Darah vena
b. Reagen PTT
c. Reagen CaCl2
d. Kapas
e. Alkohol Swab
f. Spoit 5 cc
g. Na Citrate 3,8 %
h. Tissue
C. Prinsip percobaan
1. PT (Protombin Time) menilai terbentuknya bekuan darah ke dalam plasma
yang telah diinkubasi ditambahkan campuran tromboplastin jaringan ion
kalsium.
2. TT (ThrombinTime) adalah tes sederhana untuk menyaring kondisi yang
dapat mengganggu perubahan fibrinogen manjadi fibrin.
D. Cara kerja
1. PT
a. Disiapkan alat tan bahan yang akan digunakan
b. Diambil sampeldarah vena mengunakan spoit 3cc
c. Dicampur darah dengan antikoagulan
d. Disentrifuge selama 10-15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
e. Dipindahkan bagian plasma ketabung reaksi lainnya
f. Ditutup specimen untuk mencegah perubahan pH
g. Diinkubasi specimen pada suhu 2-25 0C dan harus dipriksa dalam 2
jam atau 4 jam
h. Dicairkan sampel pada suhu 37 0C dengan cara dihomogenkan secara
sempurna
i. Diitambahkan Reagan APTT sebanyak 100 mikro liter
j. Diinkubasi selam 3 menit pada suhu 37 0C
k. Ditambahkan CaCl2
l. Ditunggu hasil sampai terbentuk beku
2. TT
a. Disiapkan alat tan bahan yang akan digunakan
b. Dipipet plasma/kontrol kedalam tabung reaksi
c. Diinkubasi selama 3 menit pada suhu 37ºC
d. Ditambahkan reagen TT sebanyak 0,1 ml
e. Dicatat waktu yang diperlukan sampai terbentuk bekuan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan di laboratorium patologi klinik, lantai 2
Gedung D Universitas Mega Rezky Makassar yang di laksanakan pada tanggal 13
Desember 2019.
Adapun praktikum kali ini berjudul pemeriksaan PT dan TT. Prinsip dari
pemeiksaan PT (Protombin Time) adalah menilai terbentuknya bekuan darah ke
dalam plasma yang telah diinkubasi ditambahkan campuran tromboplastin
jaringan ion kalsium dan prinsip dari pemeriksaan TT (ThrombinTime) adalah tes
sederhana untuk menyaring kondisi yang dapat mengganggu perubahan
fibrinogen manjadi fibrin.
1. Pemeriksaan PT
Adapun langkah awal yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan. Adapun alat dan bahan yang akan digunakan
pada praktikum kali ini adalah waterbath, stopwatch, mikropipet, tabung
reaksi, darah vena, reagen PPT, CaCl, Natrium Citrat, spoit, alcohol swab,
plaster dan tourniquet.
Setelah itu, dilakukan pengambilan darah vena menggunakan spoit,
sebelum mengambil darah maka terlebih dahulu daerah yang akan ditusuk
didesinfeksi menggunakan alkohol 70%. Fungsi alcohol 70% untuk
mensterilkan daerah atau kulit yang akan diambil darahnya. Kemudian darah
dimasukkan kedalam tabung berwarna biru, yang mana tabung warna biru
mengandung natrium sitrat.
Langkah kedua darah disentrifuge 3000 rpm selama 15 menit. Fungsi
disentrifuge yaitu untuk memisahkan darah, plasma dan serum. Setelah
disentrifuge diambil bagian plasmanya sebanyak 100 ul menggunakan
mikropipet dan masukkan kedalam tabung reaksi. Kami menggunakan plasma
karena plasma mengandung fibrin.
Setelah itu, diinkubasi pada suhu 2-25 0C dan harus diperiksa dalam 2 jam
atau 4 jam, kemudian dicairkan sampel pada suhu 37 0C dengan cara
dihomogenkan secara merata,
Setelah diikubasi, dipipet reagen APTT sebanyak 100 ul kedalam tabung
reaksi lalu dihomogenkan dan diamkan selama 2-3 menit dengan suhu 37oC.
Fungsi reagen APTT yaitu mengandung activator plasma dan fosfolipid pada
sampel tes, dimana fosfolipid sebagai pengganti platelet.
Setelah itu, ditambahkan lagi reagen CaCl2 sebanyak 100 ul, homogenkan
di waterbath, agar mempercepat terbentuknya benang-benang fibrin atau
terjadi bekuan. Reagen CaCl2 berfungsi sebagai katalisator terbentuknya
fibrinogen atau untuk mempercepat terbentuknya benang-benag fibrin, hingga
terjadi bekuan. Ketika penambahan reagen CaCl2 secara bersamaan pula
stopwatch dijalankan, jika terjadi bekuan maka secara bersamaan pula
stopwatch dihentikan. Langkah terakhir dicatat hasil waktu yang diperoleh
sebagai hasil pemeriksaan PT.
Adapun hasil pemeriksaan PT adalah 12 detik (normal). Karena pada
pemeriksaan PT nilai rujukan baik pria maupun wanita yaitu 11-15 detik,
2. Pemeriksaan TT
Prosedur kerja dari pemeriksaan ini adalah yang pertama disiapkan alat
dan bahan yang akan di gunakan baik pada pemeriksaan PT dan TT seteah itu
dilakukan pengambilan darah vena kemudian darah yang sudah diambil
dimasukkan kedalam tabung hemostasis berwarna biru yang berisi natrium
sitrat fungsi dari tabung yang berisi natrium sitrat ini adalah sebagai
antikoagulan sehingga darah tidak membeku.
Setelah itu, darah tersebut disentrifus dengan kecepatan 3000rpm selama
10-15 menit fungsi dari proses sentrifus ini adalah untuk mengendapkan
plasma darah, plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan
berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, di mana sel darah
ditutup.
Setelah itu, dipipet plasma kedalam kedua tabung untuk pemeriksaan PT
dan TT sebanyak 100µl kemudian ditambahkan 100µl reagen Pts-1 dan reagen
thrombin time lalu dimasukkan kedalam tabung yang berisi plasma tersebut,
fungsi dari kedua reagen ini adalah sebagai kovaktor yaitu untuk memulai
reaksi pembekuan.
Setelah itu, di inkubasi selama 3-5 menit pada suhu 37oC, fungsi di
inkubasi pada suhu 37o untuk mempertahankan suhu karna reagen yang
digunakan harus pada suhu yang tetap dan agar kita dapat mengetahui laju
pembekuan darah pada suhu tubuh normal, lalu ketika sudah membeku
dihentikan stopwatch dan dicatat hasil yang didapatkan.
Adapun hasil dari pemeriksaan TT adalah normal, yaitu 12 detik. Adapun nilai
rujukan baik pria maupun wanita yaitu 8-14 detik.
Adapun faktor-faktor kesalahan pada pemeriksaan PT dan TT yaitu pada
proses pemipetan reagen yang kurang atau lebih dapat mempengaruhi hasil,
begitupun reagen yang digunakaan harus diinkubasi terlebih dahulu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pemeriksaan PT dan TT
yaitu 12 detik (normal). Karena pada pemeriksaan PT nilai rujukan baik pria
maupun wanita yaitu 11-15 detik, sedangkan pada pemeriksaan TT nilai
rujukan baik pria maupun wanita yaitu 8-14 detik.
B. Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah agar pada praktikum
selanjutnya kita dapat melakukan pemeriksaan PT maupun TT dengan metode
otomatis.
DAFTAR PUSTAKA

Andryanto. Endro, 2011 “Pengenalan Penyakit Darah Pada Citra Darah


Menggunakan Logika Fuzzy” Vol.5, No.2.

Donaliazarti, 2015”Pemeriksaan Hemostasis Saecara Komprehensif Dengan


Tromboelastografi” Vol, 2, No.8.

Firani.K.N, 2018 “Mengenali Sel – sel Darah dan Kelainan Darah” Malang: UB
Press.

Lesmana Rony, dkk, 2017. “Fisologi Dasar” Yogyakarta : CV. Budi utama

Malik I Muhammad, 2015. “Hubungan Hiperglikemia dengan Prothrombin Time


pada Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Aloksan”

Misnah, 2012. “Pemeriksaan Prothrombin Time Dan Activated Partial


Thromboplastin Time Dengan Humaclot Va Serta Sysmex Ca 500”
Vol.18, No.3

Speicher dan Smith, 1996.Pemilihan Uji Laboratorium Yang Efektif. Jakarta:


EGC

Waterbury.Larry, 2001I “ Buku Saku Hematologi” Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai