CLOOTING TIME
OLEH : KELOMPOK A1
LINA NUR KHASANAH (2320191006)
KARMITA HAMZAH (2320191011)
JULIYANTI H.TUNA (2320191007)
REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014)
PUTRI REGITA KATILI (2320191004)
KHUSNUL KHATIMAH (2320191005)
CANTIKA OKTAVIA DUKALANG (2320191009)
WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017)
SUCIYANTIN TAYEB (2320191002)
RAHMADINI M.MUKALAP (2320191001)
FATMA PAKAYA (2320191010)
TRISNANDA PERMATA ALI (2320191003)
SRI RAHMATIA RAUF (2320191012)
JUNELAN A.S PANDJU (2320191013)
MOH RIZAL ARIFIN (2320191016)
Adapun tujuan khusus pada praktikum yaitu untuk melihat waktu yang
2. LANDASAN TEORI
Darah merupakan unsur berupa cairan dalam tubuh manusia yang berperan
transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antara sel dan lingkungan
eksternal atau antara sel – sel itu sendiri, dimana transportasi semacam itu
kerusakan pada pembuluh darah, (Andryanto Endro, 2011, Vo. 5, No. 2).
Di dalam darah mengandung sel- sel darah serta cairan yang disebut
plasma darah yang berisi berbagai zat nutrisi maupun substansi lainnya.
Sekitar 55% darah merupakan komponen cairan atau plasma sisanya yang
45% adalah komponen sel-sel darah. Komponen sel-sel darah yang paling
banyak adalah sel darah merah atau eritrosit yang jumlahnya 41% rasio
volume sel-sel darah terhadap volume darah total disebut henotokrit (Hct).
Lebih dari 99% hemotokrit dibentuk oleh eritrosit, (Novi, dkk, 2018).
seluruh tubuh
4. Mengedarkan hormone
Darah sangat penting untuk menjeaga kondisi tubuh fisiologis dalam tubuh
nutrisi (Glukosa, protein, lemak, vitamin). Dan elektrolit. Darah juga berperan
2.2 Hemostasis
1. Fase Vaskuler Ini merupakan respond yang pertama kali muncul setelah
yang kasar atau rusak sehingga akan mengalami proses penempelan satu
pembuluhnya.
enzim yang terbentuk pada tiap reaksi akan menimbulkan enzim dalam jumlah
besar pada reaksi selanjutnya. Oleh karena itu perlu ada mekanisme kontrol
Proses pembekuan darah dimulai dari dua jalur intrinsik yang dicetuskan
oleh adanya fase kontak dan pembentukan kompleks activator F.X. kemudian
jalur ini akan meliputi diaktifkannya F.XII, F,XI, F.IX, F.VIII, High
Molecular Weight Kininogen (HMWK), prekallikrein (PK), PF.3, dan ion
kalsium. Jlur ekstrinsik terdiri dari reaksi tunggal yaitu denga adanya ion
adanya pembuluh d (arah yang luka, maka faktor VII akan teraktifasi menjadi
faktor VIIa (jalur ekstrinsik), faktor Xia, PF3, ion Ca (jalur intrinsik) akan
dan fibrinogen. Rangkaian reaksi koagulasi ini akan membentuk thrombin dan
sebagai hasil akhir dari proses pembekuan darah akan menstabilkan sumbatan
2.4 Fibrnolisis
darah akan terbuka kembali. Sistem fibrinolisis mulai bekerja sesaat setelah
degradation product (FDP). Dengan proses ini fibrin yang tidak diperlukan
2013).
Masa pembekuan atau clotting time (CT) adalah lamanya waktu yang
diperlukan darah untuk membeku. Metode yang paling banyak digunakan dan
dianggap paling baik adalah motode tabung (modifikasi lee dan white).
metode tersebut dianggap paling baik, tetapi masih banyak laboratorium yang
tidak menggunakan dan lebih memilih metode slide dengan alasan sampel
4. PROSEDUR KERJA
2. Ambil darah vena sebanyak 3 ml, pada saat darah tampak di dalam jarum
4. Amati tabung 1 setiap 30 detik, angkat tabung 1 keluar dari waterbath dengan
5. Pasca Analitik
6. PEMBAHASAN
Pemeriksaan masa pembekuan darah adalah salah satu tes laboratorium yang
digunakan mendiagnosa beberapa penyakit dan terbagi menjadi dua jenis metode
yaitu metode lee-white merupakan metode yang paling tua dan kurang
ketelitiannya. Tes ini mengkur waktu yang diperlukan oleh darah untuk membeku
di dalam tabung sedangkan pada metode slide merupakan metode pemeriksaan
masa pembekuan darah yang sering digunakan dalam keadaan darurat jika cara
tabung dan cara kapiler tidak dilakukan, metode ini dilakukan dengan
menggunakan slide dengan cara mengkail darah. Adapun hal pertama yang
dilakukan pada praktikum pemeriksaan masa pembekuan darah metode tabung dan
metode slide yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
spoit 3 cc sebanyak 1ml yang berfungsi agar diperoleh darah vena dan pada saat
darah sudah nampak mengalir diujung spoit dinyalakan stopwatch terlebih dahulu
yang dimana perlakukan ini berfungsi untuk mengetahui lamanya waktu yang
diperlukan darah untuk terbentuk bekuan lalu untuk metode tabung dimasukkan
darah kedalam masing-masing tabung reaksi yang terdiri dari 4 tabung sebanyak 1
ml, sedangkan untuk metode slide diteteskan darah pada objek glass. Selanjutnya
untuk metode tabung, dimiringkan tabung pertama setiap 30 detik yang berfungsi
melihat jika sudah terjadi pembekuan pada darah lalu setelah darah pada tabung
pertama telah membeku dilanjutkan perlakukan yang sama pada tabung kedua,
ketiga, dan keempat sampai terjadi pembekuan pada keempat tabung tersebut.
Setelah itu jika pada tabung keempat sudah terjadi pembekuan maka stopwatch
dihentikan sedangkan untuk metode slide dikail darah pada objek glass setiap 30
detik sampai terbentuk benang-benag fibrin. Fungsi dilakukan kail pada darah agar
berjenis kelamin perempuan dan berumur 20 tahun diperoleh hasil yaitu 6 menit
yaitu tidak tepat waktu menyalakan stopwatch pada saat darah pertama mengalir
diujung spoit dan jumlah darah yang digunakan tidak sesuai dengan yang telah
ditentukan.
7. KESIMPULAN
masa pembekuan darah metode tabung pada sampel darah Ny.”Lina nurkhasanah”
berjenis kelamin perempuan dan berumur 20 tahun diperoleh hasil yaitu 6 menit
30 detik (normal) .
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Hematologi dengan judul clooting time Kertas disusun oleh :
Nama : A1
Kelas :A
Prodi : D-III Analis Kesehatan
Pada hari ini.............tanggal.......bulan..............tahun 2021 telah di periksa dan
disetujui oleh asisten, maka dengan ini dinyatakan diterima dan dapat
mengikuti percobaan berikutnya.
Gorontalo, 2021
Pembingbing 1
Agung, dkk, 2018, “Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTS 2009 Ipa Terpadu”,
Jakarta: Erlangga.
Firani Khila N, 2018, “Mengenali Sel-Sel Darah Dan Kelainan Darah”, Malang: UB
press. Luvriani Eva, 2017, “Perbandingan Hasil Pemeriksaan Masa
Pembekuan Darah (Clotting Time) Metode Slide Dengan Metode Tabung
(Modifikasi Lee Dan White)”, Surakarta: Universitas Setia Budi Surakarta.