Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK

DARAH

Disusun Oleh:

Kelompok : 3
Kelas : 2.A1

1. ANITA (B1D019021)
2. ANNIDA FARIHA RAHMAH (B1D019022)
3. ARFAENI RIZKI RAHMAH (B1D019023)
4. Arjuna Anggara Putra Susanto (B1D019024)
5. ARJUNA SANJAYA (B1D019025)
6. ASRUL WAHYUDI (B1D019026)
7. ASYIFA SUKMAH RAMDINI (B1D019027)
8. AULIA AZIZAH (B1D019028)
9. AULIA HUSWATUN (B1D019029)
10. AWIDYA HERDINA (B1D019030)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Darah merupakan komponen penting dalam penilaian kondisi fisiologis tubuh. Sel darah
terdiri atas plasma darah dan sel darah. Sel darah melipiti eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Komponen darah tersebut dapat diamati setelah melakukan sentrifugasi sehingga
membentuk beberapa lapisan.

Sel darah merah atau eritrosit berupa cakram kecil biokonkaf, cekung pada kedua
sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan sabit yang saling
bertolak belakang. Sel darah merah berfungsi untuk mengantarkan zat-zat makanan,
oksigen, zat kimia hasil metabolism tubuh, dan hormon di dalam tubuh manusia. Sel darah
putih rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel darah merah, tetapi
jumlahnya lebih kecil. Sel darah putih atau yang disebut dengan eritrosit berfungsi sebagi
pertahanan tubuh dari virus dan bakteri. Trombosit atau keeping darah adalah sel kecil kira-
kira sepertiga ukuran sel darah merah. Trombosit atau keeping darah untuk mengumpulkan
darah.

Jadi dapat disimpulkan dalam praktikum kali ini akan dilakukan praktikum tentang
darah yaitu menghitung leukosit atau sel darah merah, eritrosit atau sel darah putih,
defrensiasi sel darah, dan pembekuan darah menggunakan sampel darah ayam.

1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN PRAKTIKUM


1.2.1 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menghitung jumlah leukosit dalam darah ayam
2. Menghitung jumlah eritrosit dalam darah ayam
3. Mengamati berbagai jenis sel-sel darah yang terdapat dalam preparat ulas
4. Mempelajari peristiwa pembekuan darah
1.2.2 KEGUNAA PRAKTIKUM
Kegunaan dari praktikum adalah untuk mengetahui macam-macam sel darah
mulai dari menghitung jumlah eritrosit dan leukosit dalam darah ayam serta
mempelajari peristiwa pembekuan darah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Darah

Darah merupakan komponen esensial maakhluk hidup yang berada dalam ruang
vaskuler,karena peranannya sebagai media komunikasi antar sel ke berbagai bagian tubuh
dengan dunia luar karena fungsinya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan ke paru-
paru untuk dikeluarkan, membawa zat nutrien dari saluran cerna ke jaringan kemudian
menghantarkan sisa metabolisme melalu organ sekresi seperti ginjal menghantarkan
hormon dan materi-materi pembekuan darah.(Tarwoto.2009). darah terdiri dari cairan
kompleks plasma tempat elemen seluler diantaranya eritrosit,leukosit dan tromosit.
(fitriyadi,khairil.2016)

2.2 Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merupakn salah satu komponen darah yang merupakan paling banyak banyak
dalam susunan komponen darah manusia.(Andika setiawan,et all.2014). sel darah merah
berbentuk cakram konkaf dengan diameter 7,5 mikron,tebaal bagian tepi 2 mikron dan
dengan tengahnya 1 mikron atau kurang, tersusun atas membran yang tipis sehingga mudah
menjadi diffusi oksigen,karbon dioksida dan sitoplasma tetapi tidak mempunyai inti. Sel
darah merah terdiri dari membran daan hemoglobin. Hemoglobin mengadung globin dan
ham e, hemoglobin menyusun 95% berat sel darah merah.(Aryaniratna,et al.2009). fungsi
eritrosit mengandung hemoglobin untukmengedarkan oksigen. Hemoglobin merupaakan
molekul protein di dalam darah dapat mengikat oksigen . salah satu indikator penting
dalam suplai, oksigen yang didalam tubuh adalaah oksigen saturaasi, karena oksigen
saturasi bisa menunjukkan apakah hemoglobin dapat mengikat oksigen atau tidak.
(maallo.2010).

2.3 Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit atau sel darah putih adalah sel yang mengandung inti, pada keadaan normal
jumlah sel darah putih adalah 5000-10.000 sel/mm3 . Leukosit terdiri dari 2 katagori yaitu
Granulosit dan Agranulosit.

a. Granulosit yaitu sel darah putih yang didalam sitoplasmanya terdapat granula.granula-
granula ini mempunyai perbedaan kemampuan mengikat warna misalnya paada
Eusinofil mempunyai granula berwarna merah terang, Basofil warna biru dan Netrofil
berwarna ungu pucat.
b. Agranulosit merupakan bagian dari sel darah putih dimana mempunyai inti sel satu
lobus dan sitoplasmanya tidak bergranula .yang termasuk agranulosit adalah Limfosit
dan Monosit. Limfosit terdiri dari limfosit B yang terbentuk imunitas cellular. Limfosit
B memproduksi anti body. Jika terdapat antigen, sedangkan limfosit T langsung
berhubungan dengan benda asing untuk di fagosit.(Tarwoto,et al.2009).
Fungsi utama leukosit adalah mengatasi inflamasi dan imunitas. Misalnya neutrofi
fungsi utamanya memakan benda asing atau fagositosis, demikian juga dengan monosit
limfosit T membunuh sel secara langsung atau membentuk limfokie suatu substansi
yang memeperkuat aktivitas sel fagosit. Sedangkan limfosit B mengahsilkaan anti
bodi,yaitu suatu molekul protein yang akan menghancurkan benda asing. Eusinofi dan
Basofi berfungsi sebagai tempat penyimpanaan berbagai material biologis kuat seperti
histamine,serotonin dan heparin, material ini sangat penting dalam suplai darah ke
jaringa.(Aryaniratna,et al.2009).

2.4 Trombosit

Trambosit merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 2-5 μm, berasal
dari petunasan sel raksara beri banyak mega kariosit yang terdapat dalam susmsum tulang
belakang pada darah keadaan normal jumlah trombosit sekitar 150.000-300.000/ μl darah
dan mempunyai masa hidup sekitar 1-2 minggu atau kira-kira 8 hari. Trombosit tersusun
atas substansi faspolipid yang penting dalam pembekuan dan juga menjaga keutuhan
pembuluh darah serta memperbaiki pembuluh darah kecil yang rusak. Trombosit
diproduksi di sumsum tulang belang sekitar 80% beredar disirkulasi darah dan hanya 20%
yang disimpan daalam limfa sebagai cadangan. Trombosit atau platelet merupakn bagian
dari sel darah yang sangat penting dalaam proses pembekuan darah fungsi trambosit
berkaitan dengan pembekuan darah dan hemostatis (menghentikan pendarahan) bila
pembuluh darah mengalami injuri atau kerusaan maaka daapat dihentikan dengan
serangkaian proses :

a. Permukaannya menjadi lengket, sehingga memungkinkan trombositsaling melekat dan


menutupi luka karena ada pembekuan darah.
b. Merangsang pengerutan pembuluh darah, sehingga terjadi penyempitan ukuran lubang
pembuluh darah. (Tarwoto,et al.2009).

2.5 Pembekuan Darah

Koagulasi darah atau pembekuan darah adalah tranformasi darah dan cairan menjadi gel
padat. Pembentukan suatu bekuan (clot) pada sumbat trombosit memperkuat dan
menunjang sumbat. Memperkuat tambalan yg menutupi lubang dipembuluh darah selain
itu, seiring dengan memadatnya darah disekitar efek pembuluh, darah darah tidak lagi
dapat mengalir. Kagulasi merupakan mekanisme hemostatik tubuh yang paling kuat, dan
hal ini diperlukan untuk menghentikan pendarahan.
Proses pembekuan darah terjadi melalui jaras atau jalur intrinstik dan ekstrinsik.

1. Jalur Intrinstik
Mencetuskan proses pembekuan darah Intravoskuler semua unsur yang diperlukan
untuk menghasilkan pembekuan melalui jalur intrinstik tersedia dalam darah. Jalur ini
melibatan 7 langkah terpisah berjalan pada saat faktor XII ( Faktor Hageman )
diaktifkan karena berkontak dengan kolagen yang terpanjang dipembuluh yang cidera
atau pembekuan benda asing dengan demikian pembentukan sumbat trombosit dan
reaksi brantal yang menyebabkan pembentukan bekuan darah secara simultan diaktifkan
ketika suatu pembuluh mengalami cidera.
2. Jalur Ekstrinsik
Jalur ini menyebabkan proses pembekuan darah yang keluar dari pembuluh darah
kejaringan sekitarnya sewaktu cidera. Dari faktor x dan seterusnya, langkah-langkah
kedua jalur tersebut identik.
Jalur ekstrinsik merupakan jalur pintas karena hanya memerlukan empat langkah
pembekuan yang diawali dengan adanya kontak dengan faktor-faktor jaringan selain
darah misalnya saat mengalami cidera, jaringan akan mengeluarkan suatu kompleks
protein yang disebut tromboplastin jaringan yang kemudian akan langsung
mengaktifkan faktor x, melewatkan semua langkah pendahuluan pada jalur estrinsik.
Untuk selanjutnya, kedua jalur mengalami proses identik (Aryani Ratna,et all.2009).
BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
10 Maret 2020 pukul 08.00-10.00 WITA, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan
Bioteknologi Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

3.2 Materi Praktikum

3.2.1 Alat Praktikum

 Mikroskop
 Well
 Kamar Hitung
 Pipet tetes
 Pipet Ukur
 Pipet Mikro
 Mikroskop Slide
 Cover Glass
 Counter Check
 Ependop

3.2.2 Bahan Praktikum

 Darah Mencit.
 Larutan Turk.
 Larutan NaCL.
 Larutan Hayem.
 Larutan Giemsa
 Alkohol

3.3 Metode Praktikum.

3.3.1. Menghitung Leukosit

 Menyiapkan alat dan bahan.


 Mengambil cairan turk sebanyak 90 µl, dengan pipet mikro lalu ditempatkan di
well.
 Mengambil darah Mencit 10 µl dengan pipet mikro, dan di campur dengan
cairan turk yang ada di dalam well, kemudian dicampur sampai homogen di
dalam well
 . Meneteskan cairan ke kamar hitung dengan pipet mikro, sebaiknya dilakukan
dengan dua orang.
 Mengamati jumlah leukosit dengan mikroskop menggunakan perbesaran 10 x.
 Menghitung jumlah leukosit menggunakan counter check, harus dilakukan
dengan teliti.

3.3.2 Menghitung Eritrosit


 Menyiapkan alat dan bahan.
 Mengambil cairan hayem sebanyak 990 µl dengan pipet mikro lalu ditempatkan
di ependop.
 Mengambil darah ayam 10 ul dengan pipet mikro, dan dicampur dengan cairan
turk yang ada didalam ependop, dicampur sampai homogen didalam well.
 Meneteskan cairan ke kamar hitung dengan pipet mikro.
 Mengamati jumlah eritrosit dengan mikroskop menggunakan perbesaran 10 x.
 Menghitung jumlah eritrosit dengan counter check, harus dilakukan dengan
teliti.

3.3.3 Pembekuan Darah

 Menyiapkan alat dan bahan.


 Mengambil darah Mencit dengan cara memotong ujung ekor Mencit untuk
diambil darahnya, lalu diteteskan di slide sebanyak 2 buah slide.
 Meneteskan cairan NaCL pada salah satu slide.
 Memeriksa pembekuan darah pada 30 detik pertama sampai 4 kali 30 detik
dengan cara menggores dengan lidi.
 Menghitung pembekuan darah setiap 30 detik sebanyak 4 kali 30 detik, jika
belum beku dalam 30 detik pertama hasilnya negatif dan selanjutnya sampai 4
kali 30 detik.
 Membandingkan waktu pembekuan darah tanpa tambahan NaCL dan dengan
tambahan NaCL, lalu diberi tanda (+) jika terjadi pembekuan darah dan tanda (-)
jika tidak terjadi pembekuan darah.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum

Hasil Penghitungan Leukosit.

Dalam penghitungan leukosit terdapat 4 kolom, masing-masing kolom terdapat 16 kotak,


total kotak berjumlah 64 kotak.

Hasil dari pengamatan sebagai berikut:


I

76 93 105 99
87 92 102 111
111 89 102 77
124 88 90 57
Total Leukosit = 1503

II

120 105 130 131


109 121 115 125
124 113 121 81
102 104 112 80
Total Leukosit = 1793

III

97 126 98 106

99 107 86 111

113 94 90 90

115 84 110 89

Total Leukosit = 1615


IV

94 105 84 80

85 90 91 91
103 99 112 93
104 111 102 120

Total Leukosit = 1564

Jumlah Total Leukosit (N) = 6475


Rumus : Total Leukosit = N x 50

Hasil Penghitungan Eritrosit


Dalam penghitungan eritrosit terdapat 1 kolom yang terdapat 25 kotak, penghitungan
dilakukan pada kotak yang pinggir sudut dan satu kotak tengah.

Hasil:

12 5

9 7
Total Eritrosit = 37

Jumlah Total Eritrosit (N) = 37


Rumus Eritrosit = N x 10.000
Pembekuan Darah.

Pengamatan Setiap 30 Detik

Tetesan darah 1 2 3 4

I - + + +
Tanpa NaCL
II - - - -
Dengan NaCL
Keterangan : (-) = belum ada pembekuan

(+) = terjadi pembekuan

Pembahasan Praktikum.

Menghitung Leukosit

Diketahi : N = 6475

Rumus : Total Leukosit = N x 50

= 6475 x 50 = 323.750

Menghitung Eritrosit

Diketahui : N = 37

Rumus : Total Eritrosit = N x 10.000

= 37 x 10.000 = 370.000
Pembekuan Darah.

Pembekuan atau penggumpalan darah atau disebut juga koagulasi terjadi apabila
darah ditampung dan dibiarkan begitu saja, akan terjadi suatu massa yang menyerupai
gel yang kemudian menjadi massa yang memadat dengan meninggalkan cairan jernih
yang disebut serum darah. Kumpulan ini terjadi dari filament-filament fibria yang
mengikat sel darah merah.

Pada praktikum ini menggunakan darah Mencit, dengan dua buah sampel yaitu
dengan ditambah NaCL dan tanpa NaCL dan di dapatkan hasil darah yang di tambah
NaCL tidak mengalami pembekuan dalam 4 kali 30 detik dikarenakan konsentrasi
larutan NaCL dengan darah mencit sama dengan konsentrasinya atau disebut dalam
keadaan isotani.
BAB V

5.1 Kesimpulan.

1. Adapun hasil dari perhitungan leukosit (sel darah merah) =1x102.


2. Adapun hasil dari perhitungan eritrosit (sel darah putih) =405,550.
3. Adapun bagian-bagian dari diveresiensi sel darah ialah. Lymphocyte, monocite,
polymorphonuclear leukocite, bosoptul cucinophil.
4. Mempelajari pristiwa pembekuan darah dengan menggunakan tikus pembekuan
darah atau pengumpaan darah atau di sebut juga koegulasi terjadi di kondisi darah
di tampung dan di biarkan begitu saja, pada praktikum kali ini penggunaan mencit
atau tikus dengan dua buah sempel dan di tambah NaCl dan tanpa Nacl.

5.2 Saran.

Sebaiknya dalam praktikum kali ini waktu yang telah di tentukan di gunakan
sebaik-baiknya sehingga praktikum dapa berjalan sesuai apa yg di ingikan selain itu kerja
sama antara asisten praktikum harus di tingkatkan, terutama dalam pembimbingan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Ratna, ddk. 2009. Anatomi dan Fisiologi Trams info. Media Jakarta

Khairil, Fitriyadi, Sutikao. 2016 Pengenalan jenis Golongan Darah menggunakan


Jaringan syaraf tiruan perceptron jurnal masyarakat informatika

Mallo, Pricilia, Yelame. 2012. Rancang Bangun alat ukur kadar Hemoglobin dan
Oksigen dalam Darah dengan sensor Oximeter secara non Invasive
jurnal Teknik elektro dan computer

Andika setiawan. 2014. Segimentas citra sel Darah merah Berdasarkan morfologi sel
untuk mendeteksi Anomia Defisiensi Besi. Jurnal IFSMART vol. 3. 1.
2301-7201

Tarwoto, et all. 2019. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa kebidanan. Trang info
media, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai