Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Dengan ucapan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
segala kesempatan dan kemudahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
walaupun masih banyak kekurangan dari berbagai segi. Shalawat dan salam
kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah merubah budaya adat
dan tingkah laku yang konservatif dan tercela kedunia yang penuh norma toleran,
mulia dan modern.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat saya harapkan, hal ini
semata demi untuk perbaikan di masa yang akan datang sehingga akan menjadi
lebih baik lagi.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya
kepada kita semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun
sederhana dapat bermanfaat bagi para pembaca yang telah saya susun ini. Amiin
ya robbal „alamin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya darah merupakan cairan yang berada dalam tubuh manusia
maupunhewan yang berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat dalam tubuh, seperti O2,
CO2,hormon, dan lain sebagainya. Selain itu darah juga meupakan suatu faktor
kehidupan.Tanpa darah didalam tubuh mahluk hidup (manusia maupun hewan), maka
mahluk hidup tersebut tidak akan mendapatkan energi yang berasal dari Oksigen.
Hemoglobin merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam sel darah
merahyang berfungsi untuk mengikat oksigen dalam darah. Hemoglobin merupakan zat
yangmenentukan warna pada darah yang berhubungan dengan nilai hematokrit, sel darah
merah,dan sel darah putih. Darah yang merupakan cairan dengan volume yang berbeda-
beda tergantung pada jenis kelamin, ukuran tubuh, dan umur yang setiap saat beredar ke
seluruhbagian tubuh.
Menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih sangat penting untuk
diketahui agar dapat mengetahui tingkat kekabalan seseorang yang memiliki antibodi
untuk melawan suatu jenis penyakit. Untuk lebih jelasnya sehingga dilakukan praktikum
tentangdarah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, menghitung jumlah sel
darah merah dan sel darah putih dan sediaan apus darah tepi.
Pemeriksaan darah rutin adalah pemeriksaan rutin dan mencakup sel-sel darah
dan bagian-bagian lain dari darah yang meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematocrit,
jumlah eritrosit,leukosit, dan trombosit (Niki Diagnostic Center, 2011).
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh
darah. Darah terdiri dari dua bagian, yaitu sel-sel darah (butir-butir darah) dancairan
darah (plasma darah). Sel-sel darah merupakan bagian yang mempunyai bentuk. Ada 3
macam sel darah yaitu, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih(leukosit), dan
keping darah (trombosit) (Wulangi, 1993).
Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-
sel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut
zat-zat sisametabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.Darah manusia berwarna
merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung besi dalam bentuk
heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah juga
mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati
untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. Untuk dapat melihat
perbedaan dari sel darah dengan plasma dapat dilakukan dengan carasentrifugasi
tabung hematokrit berisi darah yang telah diberi bahan anti pembekuan.
Eritrosit,Leukosit, Plasma Dapat dilihat untuk bagian yang berwarna merah
merupakan eritrosit, selapis tipis warna putih merupakan kumpulan sel-sel darah putih
( leukosit) dan cairan kuning merupakan plasma (widayati,2010).
B. Eritrosit
Pada umumnya sel darah merah yang tidak berinti mempunyai ukuran lebih
kecil dibandingkan dengan sel darah merah yang berinti. Sel darah merah yang
ukurannya paling besar terdapat pada hewan amfibia (Eckert, 1978).
Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat sekitar 5 juta eritrosit atau sekitar 99%,
oleh karena itu setiap pada sediaan darah yang paling banyak menonjol adalah sel-sel
tersebut. Dalam keadaan normal,eritrosit manusia berbentuk bikonkaf dengan
diameter sekitar 7 -8 mikrometer, tebal ± 2.6 mikrometer dan tebaltengah ± 0.8
mikrometer dan tanpa memiliki inti.
Komposisi molekuler eritrosit menunjukan bahwa lebih dari separuhnya terdiri
dari air (60%) dan sisanya berbentuk substansi padat. Secara keseluruhan isi eritrosit
merupakan substansi koloidal yang homogen, sehingga sel ini bersifat elastis dan
lunak. Eritrosit mengandung protein yang sangat penting bagi fungsinya yaitu globin
yang dikonjugasikan dengan pigmen membentuk hemoglobin untuk mengikat oksigen
yang akan diedarkan keseluruh bagian tubuh.Seperti halnya sel-sel yang lain,
eritrositpun dibatasi oleh membran plasma yang bersifat semi permeable dan berfungsi
untuk mencegah agar koloid yang dikandungnya tetap didalam.
Dari pengamatan eritrosit banyak hal yang harus diperhatikan untuk
mengungkapkan berbagai kondisi kesehatan tubuh. Misalnya tentang bentuk, ukuran,
warna dan tingkat kedewasaan eritrosit dapat berbeda dari normal. Jika dalam sediaan
apus darah terdapat berbagai bentuk yangabnormal dinamakan poikilosit, sedangkan
sel-selnya cukup banyak maka keadaan tersebut dinamakan poikilositosis. Eritrosit
yang berukuran kurang dari normalnya dinamakan mikrositdan yang berukuran lebih
dari normalnya dinamakan makrosit.Warna eritrosit tidak merata seluruh bagian,
4
melainkan bagian tengah yang lebih pucat, karena bagian tengah lebih tipis daripada
bagian pinggirnya.
Pada keadaan normal bagian tengah tidak melebihi 1/3 dari diameternya
sehingga selnya dinamakan eritrosit normokhromatik.Apabila bagian tengah yang
pucat melebar disertai bagian pinggir yang kurang terwarna maka eritrosit tersebut
dinamakan eritrosit hipokromatik. Sebaliknya apabila bagian tengah yang memucat
menyempit selnya dimanakan eritrosit hiperkhromatik (Widayati, 2010).
Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah,
sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi
bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik),
gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa
ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan
lupus, dll.
Prinsip :
Darah diencerkan lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu dengan
mengalikan terhadap faktor perhitungan,sehingga diperoleh jumlah eritrosit dalam
satuan volume darah. Pengenceran darah dengan Hayem menyebabkan lisisnya sel
selain eritrosit dan trombosit, sehingga memudahkan pehitungan sel eritrosit , darah
diencerkan 201x dan sel eritrosit dihitung pada 5 bidang kecil.
Alat :
Mikroskop
Bilik hitung
Deck Glass
Transferpet 4 ml, dan 20 mikroliter
Tabung
Cara Kerja :
a. Indeks Eritrosit
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan
sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED
merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi
akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,
rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
C. Leukosit
Leukosit adalah sel darah yang mengendung inti, disebut juga sel darah putih.
Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme
terhadap zat-zat asingan. Sebenarnya leukosit merupakan kelompok sel dari beberapa
jenis.
1. Granulosit
Yang mempunyai granula spesifik, yang dalam keadaan hidup berupa tetesan
setengah cair,dalam sitoplasmanya dan mempunyai bentuk inti yang
bervariasi.Terdapat tiga jenis leukosit granuler : Neutrofil, Basofil, dan Asidofil (atau
eosinofil)yang dapat dibedakan dengan afinitas granula terhadap zat warna netral, basa
dan asam (Junqueira dan Carneiro,2007).
2. Agranulosit
Tujuan :
Untuk menghitung jumlah leukosit dalam darah
Prinsip kerja :
Darah yang telah di encerkan lalu di hitung jumlah leukosit dalam volume
pengenceran tertentu dengan cara mengalikan terhadap faktor perhitungan jumlah
leukosit dan di peroleh jumlah leukosit dalam satuan volume darah.
8
Alat :
pipet thoma leukosit
kamar hitung (improved neubaure)
dek glass/cover glass
counter tally
tissue
mikroskop
Bahan pemeriksaan :
darah yang telah di beri EDTA
Reagen :
larutan turk
Cara kerja:
Hisaplah darah dengan pipet thoma leukosit sampai tanda garis tanda 0,5 tepat
Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet.
Lalu hisaplah larutan turk samapai tanda 11 (hati - hati jangan sampai terjadi
gelembung udara).
Lalu kedua ujung pipet di tutup dengan menggunakan jari lalu kocok sampai
darah dan larutan turk homogen.
Letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca penutungnya / cover
glass (supaya kaca penutupmudah lengket pada bagian kedua tunggul di basahi
dengan sedikit air).
Lalu ambil pipet thoma tadi dan kocok kembalai, lalu buang kira - kira 3 - 4
tetes.
Tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung (improved neubaure)
dan diamkan sebentar.
Kemudian leukosit di hitung dalam 4 bidang besar dengan perbesaran lensa
objektif 10x dan 40x untuk memperjelas.
9
butir darah putih yang melebihi batas normal (leukositosis) yang disebabkan oleh
pengeluaran zat-zat tertentu dari benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan jaringan
mati yang meningkatkan permeabilitas sinusoid sumsum tulang sehingga sumsum
tulang akan mengeluarkan granulosit dan monosit kedalam peredaran darah.
D. Trombosit
Trombosit atau disebut juga keping darah merupakan sel yang berbentuk agak
bulat, tidak mengandung inti, tidak berwarna, berat jenisnyarendah dan berukuran
kecil dengan diameter antara 1 sampai 4 mikron. Volumesetiap trombosit antara 7
sampai 8 mikron3 dan jumlahnya bervariasai antara150000 sampai 400000 per
mm, tetapi jumlahnya rata-ratanya adalah 250000 per mm3. dinding trombosit
bersifat sangat rapuh dan cenderung untuk melekat pada permukaan kasar seperti
pada pembuluh darah yang robek. Setelah banyak yang melekat pada permukaan
kasar, trombosit kemudian mengalami aglutinasi (Wulangi, 1993).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak
ada keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan
pada kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP),
supresi sumsum tulang, dll.
Tujuan :
Untuk mengetahui jumlah trombosit dan leukosit dalam lapang pandang
Prinsip Kerja:
Darah di campur dengan reagen rees ecker kedalam pipet erytrosit sampai tanda 101.
Dilakukan dengan penambahan Magnesium Sulfat yang berfungsi sebagai
pengenceran .
12
Alat :
Pipet eritrosit
Bilik hitung
Lancet
reagen rees ecker dan Giemsa Mikroskop
Magnesium sulfat
Kaca preparat Alkohol
Bahan pemeriksaan:
darah vena
darah kapiler
Cara kerja :
E. Hemoglobin (Hb)
Menurut Sonjaya (2010) bahwa hemoglobin adalah gabungan antara hemo
danglobin yang mempunyai berat molekul 65.000. Hemo mempunyai 4% dari
berathemoglobin yang memberikan derajat kemerahan eritrosit. Hemoglobin disebut juga
sebagai pigmen respirasi karena mempunyai peranan dalam mengangkut gas yang
terlibatdalam proses respirasi yaitu O2 dan CO2. Hemoglobin adalah pigmen respirasi
yangterdapat dalam eritrosit yang terdiri atas Hem dan Globin yang berperan dalam
mengikatO2 untuk warna darah merah.
Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita 12-16 gram/dL, wanita hamil
10-15 gram/dL. Nilai normal anak 11-16 gram/dL, batita 9-15 gram/dL, bayi 10-17
gram/dL, neonatus 14-27 gram/dL
Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi.
Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia
leukemik, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-
obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid.
Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.
Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD
(bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera,
dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan
gentamisin. (Anonimb, 2011)
Menurut Frandson (1992) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kadarhemoglobin pada makhluk hidup adalah jenis kelamin dimana pria jumlah
hemoglobinnyalebih besar dari wanita, dimana jumlah sel darah merah pada pria lebih
banyak yaknisekitar 5.440.000/mm³ dibanding dengan jumlah sel darah merah pada
wanita yakni ±4.800.00/mm³, faktor kedua adalah spesies, jumlah sel darah merah,
ketinggian tempatdimana untuk menjaga keseimbangan tubuh dan kadar Hemoglobin
stabil, maka sum-summemproduksi sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan
orang tinggal di dataranrendah, dan kondisi kesehatan individu dimana jumkah
hemoglobin biasanya dibawah atau30 atau sekitar 5 gr per ml darah. Selain dipengaruhi
14
oleh diferensiasi zat besi gizi tekanankurang baik, kekurangan asam folat, vitamin C yang
kurang, kekurangan vitamin B12 danhemolisa sel darah merah dapat menyebabkan
anemia.
F. Hematokrit
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah.
Secara kasar, hematokrit biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.Menurut Sadikin
(2001) bahwa hematokrid adalah persentase volume seluruh SDMyang ada di dalam
darah yang diambil dalam volume tertentu. Untuk tujuan ini, darahdiambil dengan
semperit dalam suatu volume yang telah ditetapkan dan dipindahkan kedalam suatu
tabung khusus berskala hematokrit.
Untuk pengukuran hematokrit ini, darahtidak boleh dibiarkan menggumpal
sehingga harus diberi antikoagulan.setelah tabungtersebut dipusingi dengan kecepatan
dan waktu tertentu, maka SDM akan mengendap.Hematokrid berfungsi untuk
memberikan gambaran umum, apakah konsentrasi SDM seseorang cukup atau tidak.
Akan tetapi, bila terjadi anemia, kerap kali diperlukaninformasi lebih lanjut,
bagaimana konsentrasi rata-rata hemoglobin/SDM, bagaimanavolume SDM, apak
kecil (makrositik), biasa (normatik) atau lebih besar dari biasa(makrositik).
Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-47%, wanita hamil 30-46%. Nilai
normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, neonatus 40-68%.
Ht tinggi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan
kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare, diabetes
melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.
Ht rendah (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung,
perlemakan hati, hemolisis, pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht
<15%. (Anonimb, 2011).
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan darah rutin adalah pemeriksaan rutin dan mencakup sel-sel darah dan
bagian-bagian lain dari darah yang meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematocrit, jumlah
eritrosit,leukosit, dan trombosit. Manfaaf pemeriksaan darah rutin adalah untuk membantu
diagnose, sebagai pencernaan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit dan sebagai petunjuk
kemajuan penderita anemia atau infeksi.
Darah terdiri dari beberapa elemen yakni bagian cair dan padat, bagian padat
sendiri terdiri dari eritrosit, leukosit, dan keping darah. Untuk megetahui jumlah eritrosit
dan leukositdapat dilakukan penghitungan eritrosit dan eritrosit dengan menggunakan
hemasitometer.
16
DAFTAR PUSTAKA