DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
PRODI S1 KEPERAWATAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar isi
Cover
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ..................................................................................................................
2. Saran .........................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar oksigen
dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon dioksida dan zat sisa ke
organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu sistem yang disebut
sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan
pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo
atau hemato yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis warna
merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah tersebut mengandung
banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan bahwa darah tersebut mengandung
sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada
darah disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory
protein) yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
C. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah, organ pembentuk darah,
penyakit. Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler (bagian
padat darah).
Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta mempengaruhi
sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki warana kekuning-kuningan yang
didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen.
Sisanya berisi bahan organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan mengangkut zat sisa
metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ pengeluaran.
Pada gambar 1.1 Skema susunan darah manusia, disebutkan bahwa plasma darah terdiri
atas serum dan fibrinogen. Seperti yang telah dijelaskan diatas, fibrinogen adalah sumber fibrin
yang berfungsi dalam proses pembekuan darah, sedangkan serum adalah suatu cairan berwarna
kuning. Serum berfungsi sebagai penghasil zat antibodi yang dapat membunuh bakteri atau
benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani yaitu, erythos
yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit merupakan bagian sel darah
yang mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat oksigen.
Sedangkan darah yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-
paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan
mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam
100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah
memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi,
sehinnga diperlukan diet seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa
berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya
berkurang maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya disebabkan oleh pendarahan hebat,
penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf atau berbentuk piringan pipih
seperti donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan tebalnya sekitar
2 µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-sel lainnya yang terdapat pada tubuh
manusia. Jumlah sel darah merah adalah jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel
darah lainnya. Secara normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel
darah merah atau setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah merah. Pada
perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per milimeter kubiknya sebanyak 4,5 juta.
Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana eritrosit
diproduksi dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya akan pecah menjadi
partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang rusak dihancurkan oleh
limpa dan yang lolos akan dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari
hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel
darah merah yang baru. Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi
sekitar 2 juta eritrosit per detik. Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritoprotein (EPO) yang
disintesa ginjal. Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu pertandingan sebagai
doping. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yang berkembang
ini dinamakan retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari semua darah yang beredar.
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah. Namun jumlah sel
darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah
terdapat 6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti
(nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus
dinding kapiler. Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak tetap
(ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah merah.
Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%. Plasmanya bersifat
netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-macam dan berwarna merah kebiruan.
Neutrofil bertugas untuk memerangi bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula
mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk mencegah
bakteri berkembang biak serta menghancurkannya
Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya sekitar 5%. Eosinofil
akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang disebabkan oleh cacing. Plasmanya
bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan menjadi merah tua apabila ditetesi dengan eosin.
Eosinofil memiliki granula kemerahan. Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri,
mengatur pelepasan zat kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya hanya sekitar 1%.
Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil ditetesi dengan larutan basa, maka akan
berwarna biru. Sel darah putih ini juga bersifat fagositosis. Selain itu, basofil mengandung zat
kimia anti penggumpalan yang disebut heparin.
Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam tubuh, maka
tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda asing. Akibatnya tubuh
memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk menghancurkan antigen. Glikoprotein
yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut
disuntikkan kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai
antigen untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita sendiri. Hal tersebut
juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan (fagositosis). Fagosit terdiri
dari dua macam:
Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran yang paling kecil,
bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping darah dibuat di dalam sumsum merah
yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pendek. Setiap 1 mm3 darah terdapat 200.000 –
300.000 butir keping darah. Trombosit yang lebih dari 300.000 disebut trombositosis, sedangkan
apabila kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari.
Meskipun demikian trombosit mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembekuan darah.
Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi kasar. Jika
trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit akan pecah. Pecahnya
trombosit akan menyebabkan keluarnya enzim trombokinase yang terkandung di dalamnya.
Enzim trombokinase dengan bantuan mineral kalsium (Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam
tubuh dapat mengubah protombin menjadi trombin. Selanjutnya, trombin merangsang fibrinogen
untuk membuat fibrin atau benang-benang. Benang-benang fibrin segera membentuk anyaman
untuk menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel darah).
Bagian – bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis besar, fungsi utama
darah adalah sebagai berikut:
1. Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat sisa
metabolisme, hormon, dan air.
2. Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif ke organ
tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar antara 36 – 37oC.
3. Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah putih.
4. Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
Banyak penyakit serta kelainan yang disebabkan oleh sistem peredaran darah manusia. Di
bawah ini adalah beberapa penyakit ataupun kelainan yang disebabkan oleh sel – sel darah :
1. Anemia
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin sel
darah merah hingga di bawah normal sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam
jumlah yang diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari pendarahan hebat, seperti
akibat kecelakaan, berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan meningkatnya
penghancuran sel darah merah.
Anemia biasanya banyak diderita oleh kaum perempuan. Hal ini disebabkan karena setiap
satu bulan sekali perempuan mengalami pendarahan yang lumayan banyak yaitu saat menstruasi.
Anemia dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan kepala terasa
melayang.pengobatan yang diberikan pada pasien anemia berupa tranfusi darah. Salah satu
tindakan pencegahannya adalah dengan rajin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi, misalnya bayam, atau bisa juga dengan mengonsumsi suplemen penambah darah.
2. Leukemia
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika proses pematangan
dari stem sel menjadi sel darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan perubahan ke arah
keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kemoterapi, kemoterapi
berguna untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain kemoterapi, penderita leukimia
bisa juga melakukan transplantasi sumsum tulang, namun transplantasi sumsum tulang adalah
proses yang cukup rumit karena memerlukan pendonor sumsum tulang dengan tingkat
kecocokan yang cukup tinggi.
3. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik), maksudnya dapat diturunkan
pada keturunannya. Penderita penyakit ini tidak dapat menghentikan pendarahan akibat luka
karena darahnya sukar membeku. Untuk pengobatan penderita hemofilia sepertinya agak sulit
dilakukan, karena penyakit ini adalah penyakit keturunan. Pada pendarahan yang cukup serius,
misalnya saja mengalami kecelakaan, maka penderita hemofilia bisa saja mengalami kematian
karena darahnya sukar membeku. Sebaiknya para penderita hemofilia berhati-hati dengan benda-
benda tajam ataupun sesuatu yang bisa menyebabkan mereka mengeluarkan darah. Hemofilia
hanya diderita oleh kaum laki-laki, tetapi gen ini dibawa oleh perempuan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler (bagian
padat darah).
Saran
Jika ada kekurangan dalam makalah kami mohon di berikan saran atau tanggapan agar
makalah yang kami buat bisa menjadi lengkap atau tersusun dengan sebagaimana seharusanya
DAFATAR PUSTAKA