Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MANDIRI

KOMUNIKASI DAN PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Disusun Oleh:

VIONA NUR HARDIANTI

NIM: 1911304078

PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT GONORE

A. Pendahuluan
Gonore adalah penyakit kelamin yang disebabkan karena infeksi bakteri
Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan bagian putih mata dan dapat menular dari orang ke orang. Ini
biasanya juga ditularkan ketika Anda melakukan kontak seksual dengan orang yang
terinfeksi, atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka. Gonore, atau biasa
disebut dengan kencing nanah, ini juga dapat menular dari ibu kepada anak. Gonore
sebagian besar bisa memengaruhi uretra, rektum, atau tenggorokan. Pada wanita,
gonore juga dapat mempengaruhi organ reproduksi.

Tidak banyak orang menyadari bahwa mereka memiliki penyakit kelamin ini,
karena penyakit ini jarang menunjukkan gejala apapun. Penyakit menular seksual ini
paling sering terjadi pada orang yang aktif secara seksual karena kondisi ini menyebar
selama kontak seksual. Namun faktanya, kondisi ini juga dapat memengaruhi bayi.
Indonesia merupaka salah satu negara yang tidak dapat lepas dari arus globalisasi dan
terjadi keterbukaan informasi sehingga batasan ruang dan waktu semakin menyenpit.
Globalisasi selain memberikan efek positif ternyata juga membawa efek berupa
perubahn perilaku ke arah yang tidak sehat seperti semakin meluasnya penggunaan
obat dan juga seks bebas. Berdasarkan hal tersebut dan adanya keinginan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat , maka direncanakan kegiatan penyuluhan
mengenai penyakit kelaman yaitu gonore.

B. Pengkajian
1. Pengkajian Faktor Predisposisi

a. Riwayat

Dalam rangka penceghan penyakit menular seksual yang beredar


dimasyarakat, selama tahun 2011 telah dilakukan pengambilan sampel dan
pengujian laboratorium sejumlah 9000 sampel. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa 8.6 % atau sejumlah 774 sampel positif terkena penyakit gonore.

b. Kesiapan Belajar

Sekelompok warga merasa khawatir dengan perkembangan zaman


khususnya penyakit menular seksual. Oleh karena itu, seorang warga yang kritis
mengusulkan kepada ketua RT untuk meminta bantuan dari pihak puskesmas
untuk melakukan penyuluhan tentang penyakit menular seksual tersebut kepada
semua warga di lingkungannya.

c. Motivasi Belajar

Masyarakat memberikan tanggapan positif terhadap rencana penyuluhan


tersebut. Masyarakat memiliki antusiasme yang tinggi terhadap penyuluhan yang
akan dilakukan. Mereka berharap dengan adanya penyuluhan tersebut dapat lebih
mengetahui bahaya dari penyakit gonore.

d. Kemampuan Belajar

Terdapat sekitar 80% warga setempat yang mampu membaca dan mengerti
bahasa Indonesia. Mengetahui kenyataaan tersebut, penyuluhan akan
dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dalam kegiatan ini
diharapkan informasi yang disampaikan oleh pihak puskesmas dapat diterima
dengan baik. Bagi masyarakat yang kurang mengerti bahasa Indonesia akan
mendapatkan penyuluhan khusus dari kader kesehatan setempat dengan
menggunakan bahasa daerah setempat. Masalah tentang masyarakat yang kurang
mengerti tentang bahasa Indonesia dapat diatasi juga dengan menggunakan
bahasa campuran daerah setempat dalam pelaksaaan penyuluhan.

2. Pengkajian Faktor Pemungkin

Di puskesmas kecamatan setempat terdapat petugas analis kesehatan yang mampu


memberikan penyuluhan dengan baik karena sering mengikuti berbagai pelatihan
penyuluhan kesehatan. Petugas analis kesehatan tersebut juga memiliki wawasan
yang luas tentangberbagai penyakit menular seksual salah satunya penyakit gonore.
Penyuluhan kesehatan tersebut akan dilaksanakan menggunakan metode ceramah
dengan alat bantu berupa leaflet.

3. Faktor Penguat

Seorang warga yang juga merupakan kader kesehatan memberikan dorongan


kepada warga sekitarnya untuk berkonsultasi kepada pihak puskesmas kecamatan
terkait dengan gejala penyakit pada beberapa warga disekitarnya. Pihak kelurahan
pun menyambut dengan baik rencana tersebut dan siap menyediakan tempat serta
peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan penyuluhan kesehatan yang
akan dilakukan di desa tersebut.

C. Analisis Data
DATA MASALAH ETIOLOGI
Perkembangan teknologi Kurangnya pengetahuan Perilaku masyarakat yang
yang masuk ke Indonesia dan kesadaran warga tidak suka berganti-ganti
ternyata juga membawa tentang bahaya penyakit pasangan dan penggunaan
dampak negatif yaitu menular seksual yang jarum suntik secara
berupa pergaulan bebas, salah satunya adalah berulang bagi pengguna
seks bebas, dan narkoba. penyakit gonore. narkoba.
Berdasarkan data yang
diperoleh dari 8 orang
yang melakukan
pemeriksaan gonore
terdapat 2 orang yang
positif mengidap penyakit
gonore.

D. Perencanaan Tindakan
Tindakan yang direncanakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan
melakukan promosi atau pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Berikut adalah
rancangan pembelajaran yang harus dipersiapkan untuk penyuluhan kesehatan.
1. Topik

Penyakit gonore

2. Sasaran
Masyarakat desa sekitar
3. Tujuan
a. Tujuan Umum

Sasaran penyuluhan kesehatan adalah seluruh warga desa. Setelah mengikuti


penyuluhan kesehatan ini, diharapkan agar masyarakat mampu memahami
tentang penyakit gonore.

b. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian penyakit gonore
b. Mengetahui penyebab dari penyakit gonore
c. Mengetahui tanda dan gejala dari penyakit gonore
d. Mengetahui cara pencegahan dari penyakit gonore
e. Mengetahui cara pengobatan dari penyakit gonore
4. Materi
1. Pengertian penyakit gonore
2. Penyebab penyakit gonore
3. Tanda dan gejala penyakit gonore
4. Pencegahan penyakit gonore
5. Pengobatan penyakit gonore

E. Metode Penelitian
Metode pembelajaran yang tepat adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

F. Alat Bantu Pembelajaran


Media yang digunakan untuk penyuluhan antara lain:

1. Leaflet tentang penyakit gonore, meliputi:


a. Pengertian penyakit gonore
b. Penyebab penyakit gonore
c. Tanda dan gejala penyakit gonore
d. Pencegahan penyakit gonore
e. Pengobatan penyakit gonore
2. Kursi 100 buah
3. Meja 3 buah
4. LCD proyektor 2 buah
5. Laptop

G. Tempat Pelaksanaan
1. Tempat
Gedung serba guna warga desa
2. Setting tempat duduk

a b c Keterangan:

a. Penyuluh
b. Penyuluh
c. Moderator
d. Masyarakat
d e
e. Fasilitator
f. Observer

H. Waktu Pelaksanaan
1. Hari : Minggu
2. Tanggal : 10 November 2019
3. Waktu : 08.00 – 10.00 WIB
4. Alokasi waktu :
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
08.00 – Pembukaan: 1. Menjawab salam
08.25 1. Salam pembuka dari penyuluhan
2. Memperkenalkan diri, 2. Mendengarkan
1 menjelaskan topic dan 3. Memberikan
tujuan dari penyuluhan tanggapan
3. Menggali pengetahuan
peserta tentang penyakit
gonore
08.25 – 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan dan
09.30 a. Pengertian penyakit memperhatikan
gonore penyampain materi
b. Penyebab penyakit oleh penyuluh
gonore 2. Memberikan
c. Tanda dan gejala pertanyyan
penyakit gonore 3. Memperhatikan
2 d. Pencegahan penyakit jawaban yang
gonore diberikan
e. Pengobatan penyakit 4. Memberikan
gonore tanggapan atas
2. Memberi kesempatan jawaban yang
peserta untuk bertanya diberikan oleh
3. Mendengarkan dan penyuluh
memperhatikan
4. Menjawab pertanyaan yang
diberikan peserta
5. Mengajukan pertanyan
kepada peserta apakah
sudah mengerti atau belum

09.30 - Penutup: 1. Mendengar dan


10.00 1. Melakukan eveluasi dan memperhatikan
memberikan pertanyaan 2. Memberi tanggpan
2. Menyimpulkan materi yang 3. Mengajukan
3 telah disampaikan pertanyaan pabila
3. Memberikan kesempatan masih ada yang
kepada peserta untuk kurang jelas
bertanya kembali apabila 4. Memberikan
kurang jelas tanggapan
4. Memberikan jawaban yang 5. Menjawab salam
diajukan peserta penutup
5. Mengucapkan salam
penutup

I. Rencana Evaluasi
No Aspek Waktu Metode Alat Evaluator
1. Kognitif Segera setelah Tanya Daftar
penyuluhan jawab pertanyaan
mengenai
penyakit
gonore
2. Afektif Segera setelah Tanya
penyuluhan jawab
3. Psikomotorik 3 minggu setelah Observasi Lembar
penyuluhan observasi

J. Lampiran Evaluasi
1. Aspek Kognitif
Berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari penyakit gonore?
b. Apa penyebab dari penyakit gonore?
c. Apa saja tanda dan gejala dari penyakit gonore?
d. Bagaimna cara pencegahan dari penyakit gonorea?
e. Bagaimana cara mengobati seseorang yang telah mengidap penyakit gonore?
2. Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
a. Dari penjelasan yang telah diberikan, bagaimana kesimpulan Anda tentang
penyakit gonore?
b. Apa tindakan yang akan Anda lakukan setelah mengerti tentang bahaya dari
penyakit gonore?
3. Aspek Psikomotorik
No Keterangan Ya Tidak
1. Membatasi pergaulan bebas
2. Memberi pemahaman kepada
masyarakat tentang bahaya
penyakit gonore
3. Menghindari hal-hal yang dapat
menyebabkan timbulnya
penyakit gonore
MATERI PEMBELAJARAN

GONORE

A. Pengertian Gonore
Gonore adalah penyakit kelamin yang disebabkan karena infeksi bakteri dan
dapat menular dari orang ke orang. Ini biasanya juga ditularkan ketika Anda
melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, atau melakukan kontak
dengan cairan tubuh mereka. Gonore, atau biasa disebut dengan kencing nanah, ini
juga dapat menular dari ibu kepada anak.

Gonore sebagian besar bisa memengaruhi uretra, rektum, atau tenggorokan.


Pada wanita, gonore juga dapat mempengaruhi organ reproduksi. Gonore terdapat
dimana-mana diseluruh dunia dan merupakan penyakit kelamin terbanyak dewasa
ini. Tidak ada imunitas bawaan, walaupun bagi orang yang pernah menderita penyakit
ini. Juga tidak ada perbedaan mengenai kekebalan antara berbagai suku bangsa, jenis
kelamin atau umur (Martiastutik, 2008). WHO memperkirakan bahwa tidak kurang
dari 25 juta kasus baru ditemukan setiap tahun di seluruh dunia. Menurut CDC,
diperkirakan sekitar 820.000 orang di AS mengalami infeksi gonorrhea baru setiap
tahunnya (CDC, 2015; WHO, 2014). Beberapa strain kuman gonokokus di seluruh
dunia saat ini resisten terhadap penisislin, tetrasiklin, dan agen antimikroba lama
lainnya, sehingga menyebabkan perubahan dalam pengobatan (WHO, 2014; Daili &
Nilasari, 2016).

B. Penyebab Gonore
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea. Bakteri ini tertarik pada
selaput lendir dari tubuh Anda atau pada daerah hangat dan lembap di saluran
reproduksi Anda, seperti leher rahim, saluran rahim, dan saluran tuba pada wanita, dan
di uretra pada wanita dan laki-laki. Neisseria gonorrhoeae termasuk golongan
diplokok, bersifat tahan asam, berbentuk biji kopi berukuran lebar 0,8 μm dan panjang
1,6 μm. Pada sediaan langsung dengan pewarnaan Gram, bakteri ini bersifat Gram-
negatif, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat
mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu diatas 39C dan tidak tahan zat
disinfektan (Daili, 2014). Masing-masing kokus berbentuk ginjal atau biji kopi
dengan sisi yang datar berhadap-hadapan. Bakteri ini patogen pada manusia dan
biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear (PMN).

Gonokokus menyerang membran mukosa terutama mukosa epitel kuboid atau


lapis gepeng yang belum berkembang (imatur) dari saluran genitourinaria, mata,
rektum dan tenggorokan. Gonokokus akan melakukan penetrasi permukaan mukosa
dan berkembang biak dalam jaringan subepitelial serta menghasilkan berbagai
produk ekstraseluler yang dapat mengakibatkan kerusakan sel. Adanya infeksi
gonokokus akan menyebabkan mobilisasi leukosit PMN (polimorfonuklear),
menyebabkan terbentuknya mikro abses subepitelial yang pada akhirnya pecah dan
melepaskan PMN dan gonokokus (Martiastutik, 2008; Daili, 2014).
Dalam lingkungan ini, bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak. Bakteri Neisseria
gonorrhea penyebab kencing nanah ini sering tertular dari satu orang ke orang lain
selama kontak seksual, termasuk pada hubungan oral, anal, atau vagina.

C. Tanda Dan Gejala Penyakit Gonore


Penularan terjadi melalui kontak seksual dengan penderita gonore. Masa
inkubasi penyakit sangat singkat, pada pria umumnya bervariasi antara 2-8 hari,
dengan kebanyakan infeksi menjadi simptomatik dalam 2 minggu. Kadang-
kadang masa inkubasi terjadi lebih lama dan hal ini disebabkan karena penderita telah
mengobati diri sendiri, tetapi dengan dosis yang tidak cukup atau gejala sangat samar
sehingga tidak diperhatikan oleh penderita. Hanya sekitar 10% dari infeksi ini yang
asimptomatik pada pria (Daili & Nilasari, 2016; Garcia et al., 2008). Masa
inkubasi pada wanita sulit ditentukan karena pada umumnya asimptomatik, dan baru
diketahui setelah terjadinya komplikasi (Daili & Nilasari, 2016).
Gejalanya pada laki-laki:
Sebagian besar laki-laki mungkin tidak akan menyadari gejala bahwa ia telah
mengidap gonore, karena beberapa laki-laki memang tidak mendapatkan gejalanya.
Gejala yang paling umum dan paling pertama dikenali adalah rasa panas atau terbakar
ketika buang air kecil. Setelah itu akan diikuti oleh gejala lainnya berupa:
 Frekuensi buang air kecil yang cukup sering
 Keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau
kehijau-hijauan)
 Bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis
 Bengkak atau nyeri pada testis
 Sakit tenggorokan yang datang terus-menerus

Ketika telah diobati, infeksi ini mungkin masih akan bertahan di tubuh selama
beberapa hari. Pada kasus yang jarang ditemui, gonore dapat menyebabkan kerusakan
pada tubuh, khususnya urethra dan testis. Rasa nyeri juga dapat dirasakan hingga ke
rektum.

Gejalanya pada perempuan:

Beberapa perempuan sulit mengidentifikasi gejala gonore ini, sebab gejala yang
muncul ada kemiripan dengan infeksi lain. Gejala penyakit seksual menular pada
perempuan ini awalnya tidak terbentuk dengan jelas, seperti infeksi jamur vagina pada
umumnya, sehingga beberapa perempuan salah menebak infeksi yang diidapnya.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang muncul pada perempuan:

 Keluar cairan dari vagina (berair, menyerupai krim, sedikit kehijauan)


 Ketika buang air kecil, adanya sensasi nyeri dan rasa panas
 Frekuensi buang air kecil yang cukup sering
 Munculnya bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi
 Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual
 Rasa nyeri juga dirasakan pada perut bagian bawah atau nyeri panggul
 Bengkak pada vulva
 Rasa terbakar atau panas di tenggorokan (ketika sudah melakukan oral seks)
 Demam
Pada anak-anak yang lahir dengan gonore, gejala biasanya muncul pada mata.
Kemungkinan ada tanda--tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter
Anda. Jangan abaikan sembelit yang bisa menjadi gejala gonore. Sembelit bukan
gejala gonore yang umum.
Namun, sembelit bisa menjadi gejala dari infeksi gonore yang sudah menyerang
area rektum (anus). Jika bakteri mulai menyerang dan menginfeksi area anus, gejala
yang mungkin timbul termasuk anus gatal, sembelit, rasa sakit saat BAB, dan
keluarnya cairan asing dari lubang anus (yang bisa disertai atau tanpa perdarahan). Jika
tidak segera diobati, infeksi gonore di rektum atau anus bisa menyebabkan
pembentukan abses (benjolan bernanah) di dalam anus. Infeksi ini pada anus lebih
umum terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria lewat seks anal.

D. Pencegahan Gonore
Untuk mengurangi risiko infeksi penyakit kelamin ini, silakan lakukan pencegahan
berikut ini:
 Gunakan kondom dengan benar setiap kali Anda berhubungan seks
 Jangan ganti-ganti pasangan seks
 Batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi
 Cegah dengan melakukan vaksin HPV sebelum berusia 26 tahun
 Bila Anda merasa terinfeksi, hindari kontak seksual dan periksa ke dokter
 Gejala pada organ kelamin seperti keputihan atau rasa panas selama buang air
kecil serta nyeri atau ruam sebaiknya menjadi tanda untuk berhenti melakukan
seks dan konsultasi dengan dokter segera.
 Bila Anda diberi tahu menderita kencing nanah atau penyakit menular seksual
lain dan menerima pengobatan, Anda sebaiknya memberi tahu pasangan Anda
sehingga mereka bisa memeriksakan diri ke dokter dan diobati juga.

E. Pogobatan Gonore
Gonore bisa diobati dengan menggunakan antibiotik oral atau injeksi. Jika
Anda memiliki kondisi ini pasangan Anda juga harus diobati pada saat yang sama
untuk menghindari infeksi dan penyebaran penyakit lebih lanjut.
Jika bayi Anda lahir saat Anda mengalami gonore, bayi Anda harus menerima obat
segera setelah lahir untuk mencegah infeksi. Gonore mempengaruhi anak-anak pada
bagian mata mereka lebih dahulu. Jika infeksi mata terjadi, mereka dapat diobati
dengan antibiotik.
Berikut beberapa macam obat kencing nanah berupa antibiotik yang digunakan untuk
menyembuhkan gonore:
 Ceftriaxone (rocephin), adalah obat Antibiotik ini digunakan secara bersamaan
dengan azithromycin untuk menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri yang
sudah mencapai darah.
 Azithromycin (zithromax, zmax) adalah antibiotik yang digunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri
 Cefixime dan sefalosporin adalah antibiotik ini digunakan sebagai pengganti
bila ceftriaxone tidak tersedia. Obat ini menghambat sintesis dinding sel bakteri
dan digunakan bersamaan dengan azithromycin. Keduanya digunakan bila
pasien tidak memiliki komplikasi.
 Doxycycline adalah obat antibiotik ini menghambat sintesis protein yang dapat
memicu pertumbuhan bakteri. Doxycycline digunakan selama 10 sampai 14
hari dengan dosis 100 mg sebagai tambahan dosis tunggal ceftriaxone untuk
mengobati radang panggul (PID).
 Erythromycin adalah obat salep tetes antibiotik yang direkomendasikan untuk
digunakan pada bayi yang baru lahir untuk mencegah penyakit konjungtivitis
(radang konjungtiva mata).
Pengobatan Gonore dipersulit oleh kemampuan N. gonorrhoeae untuk
mengembangkan resistensi terhadap antimikroba. Sefiksim 400 mg telah banyak
digunakan sebagai dosis tunggal pengobatan oral untuk gonore, namun beberapa
laporan pengobatan terbaru menunjukkan kegagalan sefiksim 400 mg sebagai
pengobatan dosis tunggal. Oleh sebab itu pedoman pengobatan terbaru yang
diberikan oleh CDC merekomendasikan Ceftriaxon 250 mg intramuskular dosis
tunggal dan Azitromisin 1gr oral dosis tunggal untuk pengobatan infeksi gonokok
tanpa komplikasi. Cefixime hanyalah sebuah alternatif pilihan jika pemberian injeksi
intramuskular tidak mungkin atau ditolak oleh pasien (CDC, 2015; Bignell & Unemo,
2012).
DAFTAR PUSTAKA

Gonore: Obat, Penyebab, Diagnosis, Gejala, dll. • Hello Sehat, diakses dari

https://hellosehat.com/penyakit/gonore/#h-definisi (diakses pada tanggal 03


November 2019)

Gonore, diakses dari


https://www.alodokter.com/gonore (diakses pada tanggal 03 november 2019)
Harningtyas, Dwi “Pemberian Terapi Oral Untuk Pasien Uretritis Gonore Dengan
Komplikasi Lokal” diakses dari
https://e-journal.unair.ac.id › BIKK › article › viewFile (diakses pada tanggal
04 November 2019)
LAMPIRAN MATERI PPT

Slide 1

Slide 2
Slide 3

Slide 4
Slide 5

Slide 6
Slide 7

Slide 8
Slide 9

Slide 10
Slide 11

Anda mungkin juga menyukai