Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“PROSES INFEKSI”

Disusun Oleh

Nama : Indah Normalasari


NIM : PO.62.20.1.19. 094
Prodi : DIII Keperawatan
Kelas : Reguler XXII C

Dosen Pengampu

Ns. Fetty Rahmawaty, M.kep

NIP : 197611051999032001

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala kuasa-
Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun Makalah yang berjudul “Proses Infeksi” sesuai
dengan waktu yang ditentukan.

Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat bagi para pembaca
terutama pada para mahasiswa keperawatan yang akan mempelajari materi ini.

Penulis juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar
makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.

Penulis, 30 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

1.3 Tujuan............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Proses Terjadinya Infeksi ............................................................................. 2

2.2 Upaya Pencegahan Infeksi ........................................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan........................................................................................................8

3.2 Saran ............................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen, dan bersifat
sangat dinamis. Secara umum proses terjadinya penyakit melibatkan tiga faktor yang saling
berinteraksi yaitu : faktor penyebab penyakit (agen), faktor manusia atau pejamu (host), dan
faktor lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana proses terjadinya infeksi ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui proses terjadinya infeksi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Terjadinya Infeksi


1. Pengertian Infeksi

Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam


tubuh yang menyebabkan sakit. Infeksi merupakan suatu kondisi penyakit yang
disebabkan oleh masuknya kuman patogen atau mikroorganisme lain ke dalam tubuh
yang dapat menimbulkan reaksi tertentu.

Contoh reaksi tersebut adalah perubahan sekunder berupa peradangan


(inflamation) yang ditandai antara lain oleh vasodilatasi pembuluh darah lokal,
peningkatan permeabilitas kapiler dan pembengkakan sel.

2. Penyebab Terjadinya Infeksi


- Bakteri
Bakteri dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup
didalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan
jaringan tubuh dan benda mati lainnya.

Penyakit Agen Umum

Primer

Impetigo

 Impetigo krutosa Streocococcus β – hemolyticus

 Impetigo bulosa Staphylococcus aureus

Seluitis dan erisipelas Grup A Streptococci

Staphylococcus scaled syndrome S.aureus

Folikutitis S.aureus

Superfisial folikulitis

Staphylococcus folikulitis S.aureus

Klebsiella pneumoniae, Enterobacter


Gram-negatif folikulitis
aerogene, Proteus vulgaris.

2
Furunkel S.aureus

Pitted keratolisis Gram – positif coryneforms

Sekunder

Citrobacter fruendii, Acinetobacter


Ulkus diabetikum
baumanii

Pseudomonas aeruginos,
Luka bakar
Burkholderia cepacia

- Virus
Virus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid), karenanya harus masuk
dalam sel hidup untuk diproduksi.
- Fungi
Fungi terdiri dari ragi dan jamur
- Parasit
Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah
protozoa, cacing dan arthropoda.
3. Cara Penularan Infeksi
- Kontak
Langsung, tidak langsung, droplet
- Udara
Debu, kulit lepas
- Alat
Darah, makanan, cairan intra vena
- Vektor / serangga
Nyamuk, lalat
4. Tipe Infeksi
- Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagain tubuh dimana mikroorganisme
tinggal (luka terinfeksi)
- Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang
lain dan menimbulkan kerusakan. (radang tenggorokan, TB Paru)
- Bakterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri (leukimia)
- Infeksi akut : infeksi yang muncul dalam waktu singkat

3
- Infeksi kronik : infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama
(dalam hitungan bulan sampai tahun)
5. Tanda-tanda Infeksi
1. Tanda Infeksi Lokal
a) Rubor : Warna merah
Rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang
mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul,terjadi pelebaran
arteriola yang mensuplai darah ke daerah peradangan.
Sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler
meregang dengan cepat terisi penuh dengandarah.Keadaan ini disebut
hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna merahlokal karena peradangan
akut.
b) Kalor : Panas
Kalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut.Kalor
disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang
memiliki suhu 37oC disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami radang
lebih banyak dari pada ke daerah normal.
c) Tumor : Pembengkakan
Pembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar ditimbulkan
oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan
interstitial.
d) Dolor : Rasa nyeri
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang
ujung-ujung saraf.Pengeluaran zat seperti histamin atau zat bioaktif lainnya
dapat merangsang saraf.Rasa sakit disebabkan pula oleh tekanan yang
meninggi akibat pembengkakan jaringan yang meradang.
e) Functiolaesa : Gangguan fungsi
Berdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang hilang (Dorland,
2002).Functio laesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan
tetapi belum diketahui secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi
jaringan yang meradang.
2. Tanda Infeksi Sistemik
- Demam
- Malaise
4
- Anoreksia
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Diare
6. Rantai Proses Infeksi
a. Agen Infeksius
Kemampuan mikroorganisme menimbulkan infeksi tergantung pada jumlah
mikroorganisme yang masuk, potensi menyebabkan penyakit, kemampuan
mikroorganisme masuk ke dalam tubuh hospes, kerentanan hospes, kemampuan
untuk hidup dalam tubuh hospes.
b. Sumber Infeksi (Reservoir)
Habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, antara lain manusia,
hewan, tumbuhan dan lingkungan.
c. Pintu Keluar (Portal of exit)
Tempat mikroorganisme dapat meninggalkan reservoir, misalnya saluran
pernapasan (pada saat bersin, batuk), saluran pencernaan (feses), darah dari luka
terbuka, dll

d. Metode Penyebaran
Penyebaran langsung, penyebaran tidak langsung melalui media atau vektor,
penyebaran melalui udara.
e. Pintu Masuk (Portal of entry)
Tempat masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh hospes. Umumnya masuk
melalui jalur yang sama seperti reservoir.
f. Hospes yang rentan
Individu tempat mikroorganisme berkembang. Individu yang rentan beresiko
mengalami infeksi.
7. Proses Infeksi
- Tahap Inkubasi
Periode sejak masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh hingga
munculnya gejala. Inkubasi disebut juga masa tunas, masa dari mulai masuknya
kuman kedalam tubuh (waktu kena tular) sampai pada waktu penyakit timbul.
Setiap penyakit berlainan masa ikubasinya. Penularan penyakit dapat terjadi
selama masa inkubasi.
5
Lamanya masa inkubasi dipengaruhi oleh:
- Jenis mikroorganisme.
- Virulensi atau ganasnya mikroorganisme dan Jumlah mikroorganisme.
- Kecepatan berkembang biaknya mikroorganisme dan Kecepatan pembentukan
toksin dari mikroorganisme.
- Porte de’entre (pintu masuk dari mikroorganisme).
- Endogen (daya tahan host atau tuan rumah).
- Tahap Prodormal
Dimulai dari munculnya gejala umum hingga munculnya gejala spesifik. Pada
tahap ini individu sangat infeksius (mudah menularkan / menyebarkan
mikroorganisme patogen ke orang lain).
- Tahap Sakit
Periode dengan perkembangan gejala spesifik yang dapat menimbulkan
menifestasi pada orang yang terinfeksi dan seluruh bagian tubuh. Penderita
dalam keadaan sakit.Merupakan tahap tergangunya fungsi organ yang dapat
memunculkan tanda dan gejala (signs and symptoms) penyakit.Dalam
perjalanannya penyakit akan berjalan bertahap.
Pada tahap awal,tanda dan gejala penyakit masih ringan.Penderita masih
mampu melakukan aktivitas harian dan masih dapat diatasi dnegan berobat
jalan.Pada tahap lanjut,penyakit tidak dapat diatasi dengan berobat jalan,karena
penyakit bertambah parah,baik secara obyektif maupun subyektif.
Pada tahap ini penderita tidak mampu lagi melakukan aktivitas sehari-hari dan
jika berobat umumnya membutuhkan perawatan. Penularan mikroorganisme
melalui hidung, mulut, telinga, mata, urin, feses, sekret dari ulkus, luka, kulit,
organ-organ dalam.
- Tahap Konvalensi
Periode mulai dari penurunan gejala hingga individu sehat kembali. Waktunya
berbeda-beda setiap individu.
Sembuh sempurna : Penderita sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan
fungsi sel/jaringan/organ tubuh kembali seperti sediakala.
Sembuh dengan cacat : Penderita sembuh dari sakitnya namun disertai adanya
kecacatan. Cacat dapat berbentuk cacat fisik, cacat mental, maupun cacat sosial.

6
Pembawa (carier) : Perjalanan penyakit seolah-olah berhenti, ditandai dnegan
menghilangnya tanda dan gejala penyakit. Pada kondisi ini agen penyebab
masih ada dan masih potensial sebagai sumber penularan.
8. Sistem Pertahanan Terhadap Infeksi
- Kulit : sebum yg mengandung asam lemak yg mampu membunuh beberapa
jenis bakteri
- Mulut : saliva membuang partikel yg mengandung mikroorganisme
- Saluran pernapasan : silia di jalan napas bagian atas menjebak mikroorganisme
yg diinhalasi
- Saluran urinarius : pembilasan dari aliran urine dpt membuang mikro organisme
yg ada pada saluran urinarius
- Saluran pencernaan : keasaman lambung secara kimia merusak mikroorganisme
yg tidak tahan asam
9. Factor – factor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial.
Secara umum factor yang mempengaruhi terjadinya nosocomial terdiri dari 2
bagian besar, yaitu :
1. Factor Endogen ( umr, seks, penyakit penyerta, daya tahan tubuh dan kondisi
– kondisi local ).
2. Factor Eksogen ( lama penderita dirawat, kelompok yang merawat, alat
medis, serta lingkungan ).

2.2 Upaya Pencegahan Infeksi


Secara umum, tanggung jawab perawat dalam pencegahan infeksi antara lain :
1. Mendidik individu agar terhindar dari infeksi
Melalui upaya imunisasi, perbaikan nutrisi, istirahat dan tidur yang cukup,
menghindari stress.
2. Membiasakan diri mencuci tangan
Cuci tangan merupakan salah satu upaya paling efektif dalam mengontrol
infeksi.
3. Mencegah penyebaran kuman melalui tindakan desinfeksi/sterilisasi.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh
yang menyebabkan sakit. Infeksi merupakan suatu kondisi penyakit yang disebabkan oleh
masuknya kuman patogen atau mikroorganisme lain ke dalam tubuh yang dapat
menimbulkan reaksi tertentu.

3.2 Saran
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan
membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang
infeksi, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan oleh infeksi itu
sendiri. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia A dan Wilson Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit Edisi 6, Buku 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

J. Corwin, Elisabeth. 2007. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Mandal, B.K. dan Wilkins, E.G.L. 2006. Penyakit Infeksi Edisi 6, Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai