BAB II
IMAMAT
Pada bab ini akan membahas latar belakang kitab dan latar belakang teks
Imamat. Ada beberapa yang akan dibahas yaitu meliputi latar belakang budaya,
nama dan isi kitab Imamat, penulis kitab Imamat, waktu penulisan, waktu
Kitab Imamat berasal dari wahyu Yahweh yang diberikan kepada Musa di
“Kemah Pertemuan” (1:1) dan di gunung Sinai (25:1) selama sebelas bulan Israel
tinggal di Sinai sesudah peristiwa Keluaran dari Mesir (bdg. Keluaran 19:1;
40:17; Bilangan 10:11).1 Kitab Imamat merupakan kitab ketiga dalam Pentateukh,
sering juga disebut sebagai salah satu kitab Taurat (Torah). Dengan demikian
perlu bagi kita untuk mengatahui apa yang dimaksud dengan Torah dan
disatukan dalam pentateukh. Taurat (dalam bahasa Ibarani: Torah) adalah nama
yang diberikan orang-orang Yahudi kepada lima kitab pertama dari Kitab
Perjanjian Lama, yaitu kitab Kejadian, kitab Keluaran, kitab Imamat, kitab
1
Andrew E. Hill dan John H. Wilton, Survei Perjanjian Lama (Jawa Timur : Yayasan
Penerbit Gandum Mas, 1998), 189.
2
Stefen Leks, Menuju Tanah Terjanji (Flores : Nusa Indah, 1978), 8.
13
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Istilah Torah berasal dari kata yarah yang artinya ‘menuntun’, ‘mengajar’
atau ‘memerintah’.3 Sering kali mendengar kata hukum, dan kita berpikir
mengenai hukum dalam arti yang lazim, yaitu: peraturan, ketetapan, perintah, dan
sebagainya. Dalam arti alkitabiah dapat dijumpai keterangan bahwa Hukum Ilahi
ialah sejumlah peraturan yang dinyatakan Allah kepada manusia. Kata “hukum”
(Taurat) berasal dari kata dasar “mengajar” tetapi berhubungan erat dengan kata
lain yaitu “memberi dasar, meletakan pedoman”. Kata Taurat mencakup kehendak
yang tidak terbatas pada lingkungan hukum saja, melainkan melingkupi pengajran
dari ayah dan ibu (Ams. 1:8; 3:1), pengajaran oleh orang bijak (Ams. 13:14),
Timur Dekat kuno yang dikenal istilah sekarang Timur Tengah. Timur
Tengah merupakan wilayah yang subur sampai ke Mesir yang meliputi daerah
melimpah (banjir), tapi ini terjadi pada waktu tertentu, banjir membawa kesuburan
pada tanah dan air yang dibutuhkan untuk kehidupan. Orang Mesir pada
14
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
“Mesopotamia” berarti ‘daerah di antara dua sungai’ Ada dua sungai besar, yaitu
sungai Efrat dan Tigris. Wilayah Mesopotamia utara diapit oleh dua sungai
tersebut. Sungai Efrat dan Tigris mendapatkan air dari pegunungan Armenia dan
Kurdistan yang selalu tertutup salju. Wilayah ini melandai ke selatan, mulai dari
m di atas permukaan laut. Jadi wilayah utara itu merupakan plateau yang diapit
oleh dua sungai, membujur dari pegunungan utara sampai dengan wilayah dekat
kota Bagdad.9
Sungai Tigris, yaitu sungai yang di sebelah timur, bemata air di pegunungan
Tagras. Sering terdapat hujan, sehingga sungai Tigris tak pernah kekurangan air.
Karena sungai Tigris lebih pendek ketimbang sungai Efrat, yang di sebelah barat,
maka alirannyapun lebih deras. Wilayah utara di sepanjang sungai Tigris itu
Timur Dekat Kuno tidak hanya orang Israel yang mempraktikkan upacara
kuil-kuil. Upacara pembasuhan dan tata cara pengurapan dan pengudusan tersebut
sebelum ibadah atau kebaktian yang dilakukan di hadapan para dewa merupakan
hal-hal yang umum baik dalam agama orang Mesopotamia maupun Mesir. Agama
9
Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan Petunjuk Mempelajari Dan Mengajarkan Alkitab,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002), 43
10
Ibid., 44
11
Andrew E. Hill & John H. Wilton, Survei Perjanjian Lama (Jawa Timur : Yayasan Penerbit
Gandum Mas, 1998), 190
15
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Dewa tertinggi El, yang dipercayai sebagai pencipta alam semesta dan sekaligus
kepala dewa dari semua dewa. Dewa yang penting adalah Baal yaitu dewi Anath,
Astarot dan Ashera. Agama Kanaan adalah agama kesuburan, yang selalu
bentuk upacara agama, dalam beberapa hal agama Isreael memiliki kekudusan
dari agama-agama lain di Timur Tengah kuno. Ada beberapa perbedaan yaitu
meliputi gagasan wahyu ilahi dan teofani secara langsung, sifat etis
monotheisme13 yang ketat, pemahaman mengenai dosa manusia, sifat etis dan
moral yang tinggi dari agama Ibrani yang berlawanan dengan pemujaan dewa-
dewi kesuburan dari bangsa Kanaan, dan hakikat yang kudus serta benar dari
godaan bagi bangsa Israel dalam menggumuli imannya. Maka dalam hukum
melekat kuat bagi bangsa Israel maupun bangsa-bangsa lain di sekitarnya pada
masa itu. Kaum laki-laki lebih dominan dibandingkan dari kaum perempuan. 16
12
Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan Petunjuk Mempelajari Dan Mengajarkan Alkitab,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002), 117-118
13
Monoteisme dalam KBBI artinya ajaran agama yang menyakiniadanya satu Tuhan saja
14
Ibid., 190-191.
15
Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 1, (Malang: Gandum Mas, 1996), 32.
16
Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 1, (Malang: Gandum Mas, 1996), 30.
16
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Dalam budaya patriakhal, kaum laki-laki menjadi salah satu figur yang amat
Dalam bahasa Ibrani, sesuai dengan kebiasaan kuno yang lazim dipakai di
Timur Dekat, dipakai kata pertama, yaitu “wayidrat” yang berarti “Dan Dia
memanggil”.17 Dalam beberapa terjemahan kitab ini sering terdapat judul yang
(memekai Judul Leviticus dan dalam semua terjemahan bahasa Inggris Leviticus
Judul dalam bahasa Indonesia, disebut “Imamat” menunjuk ke pada isi kitab
ini, sama seperti judul Leviticus tersebut. Judul “Imamat” lebih dekat bila
hukum itu ditaati dan peristiwa-peristiwa itu digunakan pada setiap zaman dalam
17
Robert M. Patreson, Tafsiran Alkitab : Kitab Imamat, (Jakarta : Gunung Mulia, 1994), 2.
18
Septuaginta merupakan terjemahan ke dalam bahsa Yunani yang di buat pada abad ketiga
sebelum Masehi
19
Vulgata merupakan terjemahan ke dalam bahasa Latin yang dibuat kira-kira 400 M
20
Robert M. Patreson, Tafsiran Alkitab : Kitab Imamat, (Jakarta : Gunung Mulia, 1994), 2.
21
Ibid., 187.
22
Ibid., 2
23
Ibid, 2-3
17
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
hukum yang terdapat kitab ini yaitu mengenai Ibadah, kekudusan, kenajisan,
perbedaan antara yang haram dan yang halal, dan kelakuan etis dalam kehidupan
sehari-hari. Kumpulan hukum tersebut berguna agar umat Israel tetap setia kepada
2. Makanan (1)
3. Kelahiran (12)
24
Ibid, 14
25
Andrew E. Hill & John H. Wilton, Survei..., 191-192
18
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
1. Pasal 1: 1 s/d 77:38. Bagian ini mengenai ibadah, dan dalam pasal 1 s/d 3
peraturan tentang korban penghapusan dosa dalam 4:1 s/d 5:13 serta korban
penebus salah dalam 5:14 s/d 6:7. Lebih lanjut misalnya disebut kapankah
berangkali ini membuat pembaca heran. Tetapi pasal 1 s/d 7 ini terdiri dari
dialamatkan pada orang-orang Israel pada umumnya (lihat 1;2) dan berisi
apa yang seharusnya diketahui kaum awam tentang korban, dan yang
kedua, yaitu 6:8 s/d 7:38, dialamatkan kepada “Harun dan anak-anaknya”,
26
Robert M. Patreson, Tafsiran Alkitab : Kitab Imamat.., 3
19
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
yaitu para imam (lihat 6:9),dan berisi pengetahuan khusus yang mereka
perlukan.
2. Pasal 8:1 s/d 10:20. Bagian ini mengenai imam-imam, dalam pasal 8 s/d 9
10:1-7 cerita tetantang kesalahan serta kematian kedua anak Harun, yaitu
3. Pasal 11:1 s/d 15:33. Tema bagian ini ialah perbedaan antara yang najis
(atau haram) dan yang tahir (atau tidak haram). Pasal 11 membedakan
tidak haram yang boleh dimakan dan yang haram yang dilarang bagi
parah, yang menurut tradisi sama dengan kusta tetapi yang sesungguhnya
hanya pada manusia tetapi juga pada pakaian dan rumah. Pasal 15 berisi
20
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
dirayakan sekali setahun dan menjadi penting sekali bagi orang Israel,
dipersatukan oleh satu tema yang menonjol, yaitu kekudusan. Tuhan, Allah
Israel, bersifat kudus, sebab itu umat yang denganNya Dia masuk
kepada-Nya.
Dalam penulisan pasti memuat suatu tujuan yang ingin dicapai oleh penulis.
Demikian pula dengan penulisan kitab Imamat. Tujuan kitab Imamat ialah
sebagai umat yang kudus, yaitu umat yang dengannya Tuhan masuk dalam
hubungan perjanjian dan yang dipilih serta dipanggil untuk melayani Dia.27
sebab Aku, TUHAN Allahmu, kudus” (Imamat 19:2). Secara khusus Kitab
Imamat bertujuan menjelaskan bangsa Israel harus hidup di hadapan Tuhan sesuai
dengan status mereka sebagai umat pilihan. Ini berarti umat Israel harus hidup
kudus yaitu terpisah dari kecemaran, dosa, najis, dan lainnya. Begitupun dengan
cara hidup, sifat dan tingkah lakunya harus berbeda dengan yang lainnya. Dalam
konteks Kitab Imamat, umat yang kudus adalah mereka yang sepenuhnya seluruh
27
Ibid, 14
21
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Terjadi suatu perkembangan dari kata kudus yang berasal dari kata ‘qadosy’
adalah kudus” berarti Allah bersifat rohani dan manusia bersifat jasmani, dan
Allah tidak kelihatan dan manusia kelihatan. Allah terpisah dari dosa sedangkan
manusia berdosa. Allah berada di tempat kudus dan manusia tidak bersama di
tempat yang kudus karena dosa. Jadi Allah telah memilih dan mengkhususkan
maka secara moral menjadi bagian dari konsep kekudusan-Nya dan tuntutan-Nya
Dengan mengacu pada arti kata dipisahkan dan dikhususkan ada 2 hal yang
dapat dijelaskan:31
1. Hal dipisahkan dari dunia berarti dipisahkan dari hal-hal duniawi dan
22
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
2. Hal dikhususkan untuk Allah berarti banhwa umut Israel, yang telah
Pembebas, yaitu Allah (Im. 20:29). Mereka harus hidup sesuai dengan
kebiasaan baru yang terikat pada kehendak Allah yang kudus itu (Im.
19:2). Sikap terhadap Allah adalah antara “patuh” dan “tidak patuh”.
26:14-15).
Siapa penulis kitab Imamat tidak disebutkan. Namun, ada dua kemungkinan
bahwa kitab tersebut ditulis oleh satu orang penyunting atau lebih dari satu
penyunting.
1. Mereka yang berpegang pada tanggal awal untuk Keluaran umat Israel dari
Mesir menempatkan penulisan kitab ini pada paruhan pertama dari Abad
23
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
muncul lebih dari dua puluh kali dalam naskah tersebut (paling tidak sekali
dalam setiap pasal kecuali 2, 3, 9, 10 dan 26). 33 Pada zaman kuno sudah
berdasarkan sebuah pemikiran yang menyatakan bahwa tidak mungkin Musa yang
menulis seluruh bagian dalam Kitab Pentateukh. Beberapa bukti yang meragukan
bahwa Musa merupakan penulis Pentatuekh yaitu terdapat dalam Ulangan 34:1-
12, yang mencatat tentang kematian dan penguburan Musa. Sangat tidak mungkin
apabila Musa sendir yang menulis tentang kematiannya. Sehingga hal ini
mengindikasikan bahwa bagian ini ditulis oleh orang lain setelah kematian
Musa.35
32
Andrew E. Hill & John H. Wilton, Survei..., 188.
33
Ibid, 187
34
V. Indra Sanjaya, Membaca Lima Kitab Pertama Alkitab I, (Yogyakarta: Kanisius, 2003),
29.
35
Gleason L. Archer, A Survei of the Old Testament, (Chicago: Moody Press, 1994), 95.
36
Bdk. Haris Stepen L, Understanding The Bible, (Palo Alto: Mayfield, 1985), 84.
24
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
narasi yang sudah ada. Sumber ini merupakan sepertiga dari Kitab
Ulangan. Salah satu yang merupakan ciri khas ialah penyebutan nama
Kejadian, bagian yang cukup besar dari Kitab Keluaran dan Bilangan,
25
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
sumber dari kitab Imamat. Ada beberapa ciri-ciri sumber P yaitu sebagai
berikut :37
juga digambarkan sebagai pribadi yang adil, tidak berbelas kasihan dan
hidup. Ini terlihat dari para imam yang melakukan pekerjaan, cara pikir,
seperti Hari Sabat, sunat, dan lainnya. Dan menonjolkan hukum dan
d. Salah satu tradisi yang mementingkan kuasa firman Allah. Firman Allah
Konteks yang terdapat didalam sumber P ini, ketika orang Israel berada di
pembuangan Babel. Ada banyak kesulitan yang mereka alami, bangsa Israel
asing dan di negeri asing. Sehingga mereka menganggap tanah Babel tidak layak.
bangsa Israel dipegang oleh imam yang berasal dari keturunan Harun dan yang
37
Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama (Bandung : Bina Media Informasi,
2009), 52-53.
26
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
kekuatan baru seorang pemimpin yang dipakai oleh Allah dalam menjalankan
misi. Yaitu seorang raja dibawah pimpinan raja Koresy dari kerajaan persia dalam
kancah politik Timur Tengah Kuno. Para imam mulai memikirkan suatu masa
Suatu peristiwa yang dialami oleh bangsa Yehuda membuat mereka merasa
tertindas, terbuang dan terlupakan oleh Allah. Oleh karena itu umat tidak lagi
percaya kepada Allah Israel. Dengan Alasan demikian pula mereka menganggap
kehancuran Yehuda merupakan petunjuk akan kekalahan Allah Israel dari para
dewa Babel. Itulah penyebab sebagian umat Israel beralih menyembah dewa-dewa
asing. Dalam menghadapi situasi, keadaan yang menimpa umat Israel yang
yang rapi, maka tulisan-tulisan mereka banyak terdiri dari berbagai ketetapan,
Para sarjana Alkitab yang menganut suatu teori banyak penulis atau
27
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
sumber P ditulis pada masa pembuangan di Babel tetapi bukan berasal dari Musa.
antara pengajaran di dalam kitab Imamat dan kitab Hakim-hakim dan Samuel
mengenai soal kekudusan, pribadi, perang, dan korban darah (misalnya Im. 17:10-
16 dan 1 Samuel 14:33-34) dan kutipan-kutipan dari kitab Imamat yang terdapat
dalam kitab-kitab perjanjian Lama lainnya jelas di tulis sebelum pembuangan atau
pada masa pembuangan (misalkan Ul. 26:14; Yeh 18:13; 20:9). Yehezkiel sering
Dalam sumber P sendiri dibedakan dua bahan yang terpisah sebagai P1 dan
imam di zaman pembuangan ke Babel, yaitu antara tahun 597 dan 539 SM. Para
imam (pengarang) itu memusatkan perhatiannya pada ibadat dan hirarki imamat.
secara umum. Pentateukh dianggap sebagai wahyu Allah yang berotoritas dan
dinyatakan melalui Musa ketika zaman Ezra. Tiga agama, yaitu Yudaisme, Islam
41
Andrew E. Hill & John H. Wilton, Survei..., 188
42
Ensklopedia Alkitab Masa Kini, (Jakarta : Yayasan Kominikasi Bina Kasih, 2001), 429
43
Stepen Leks, Menuju Tanah Terjanji...,(Flores : Nusa Indah, 1978), 98
28
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
dan Kristen juga menerima pendapat tersebut bahwa Musa tidak hanya perantara
pembuangan dan sesudah pembuangan ke Babel yaitu antara 597-539 oleh para
imam. Para imam menuliskan karyanya, tentu untuk diterapkan dalam kehidupan
umat yang sudah mengalami perubahan besar. Bangsa Israel berpaling dan
Pengantar Teks
mengkhususkan sebuah keluarga yang menjadi nenek moyang dari Israel, yaitu
keluarga Abraham, yang telah dipilih. Maksud sebenarnya Kejadian 12-50 ialah
keluarga pilihan Allah. Seorang sebagai pilihan Allah ialah Abram, tetapi nama
itu oleh Tuhan sendiri dirubah menjadi Abraham, sehingga nama itu merupakan
tanda pilihan dan janji Tuhan. Abraham dipilih dari seluruh sukunya dan
dipanggil oleh Allah dari daerah Mesopotamia dan dijadikan pangkal suatu
bangsa baru.45
44
R.K. Harrison, Introduction to the Old Tesment..., 497
45
C. Grenen Ofm, Pengantar ke dalam Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisius, 1980), 93-
95
29
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Namun tidak hanya Abraham yang menjadi pilihan Allah, Musa salah satu
orang yang dikhususkan dan dipilih untuk memimpin dan membawa bangsa Israel
keluar dari Mesir. Selama empat puluh tahun Musa membimbing umat Israel di
gurun dan mengatasi kesulitan dan hambatan. Musa menjadi pemimpin sipil dan
militer, pembuat hukum, pemimpin agama dan pengatur ibadat. Musa menjadi
perantara antara Allah dan umat Israel dan sebaliknya. Terutama ia menjadi
perantara perjanjian yang diadakan Tuhan dengan umat Israel dan memberinya
19:1 dst). Seperti peristiwa Musa ketika Ia tidak mematuhi perintah-Nya maka
menjadi pedoman hidup Israel sebagai umat Allah. Tempat suci-Nya berada di
Ini berarti pemisahan dari kecemaran dan dosa, karena mereka yang berdosa dan
cenderung melakukan dosa. Hukum ini bersifat umum, dan bersifat khusus dalam
upacara dan moral. Melalui hukum-hukum yang berlaku memisahkan Israel dari
bangsa lain dan mengkhususkan bagi pelayanan kepada Allah yang telah
kepada Israel sebagai bangsa yang diperintahkan oleh hukum Musa dalam setiap
Sama seperti Imamat pasal 1-7. Dalam Imamat pasal 17-26 ini terdapat salah
satu tugas imam Israel ialah menyampaikan kehendak Tuhan kepada umat,
46
Ibid, 75-76
30
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
mengenai hukum dan ketetapan kuno. Tugas tersebut menjadi titik tolak bagi
Kekudusan”. Diambil dari yang asasi48 yang menghubungkan semua pasal satu
dengan yang lain, yaitu “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus”
49
(Im. 19:2; bnd 20:7, 8, 26; 21:6, 8,15, 23: 22:9, 16, 32). Tuhan telah
memisahkan mereka dari semua bangsa lain dan kekhususan mereka bagi-Nya.
Mereka harus memelihara kekudusan itu dengan menaati secara tegas semua
hukum-Nya.
Hukum kekudusan ini mempunyai sifat-sifat khusus. Dan yang paling nyata
ialah termasuk didalamnya ajaran tentang aspek kehidupan yang jauh lebih
banyak daripada yang terdapat dalam kumpulan hukum-hukum yang lain. Dalam
kepada orang Israel dan katakan kepada mereka : Akulah TUHAN, Allah.
mana kamu diam dahulu ; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat
orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup
47
Ruwet dalam KBBI artinya rumit
48
Asasi dalam KBBI artinya bersifat dasar, pokok.
49
Robert M. Patreson, Tafsiran Alkitab : Kitab Imamat, (Jakarta : Gunung Mulia, 1994), 234
50
Ibid., 234
31
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
TUHAN.” (Im. 18:1-5). Itulah yang menjadi alasan bagi tuntutan kesucian
suatu daftar nasihat dan daftar hukuman yang amat panjang. Ini pun bukan untuk
Teks Imamat 19: 2, 4, 12, 17, 18 memuat sebuah perintah bahwa umat
Israel harus menjadi umat yang kudus, sebab Allah adalah kudus. Hal tersebut
pasal ini tidak hanya dialamatkan kepada kelompok orang khusus tetapi kepada
setiap orang Israel. Umat Israel pun harus saling mengasihi: “Kasihilah sesamamu
Umat yang kudus ialah umat yang terpisah dari bangsa-bangsa lain. Umat
dipisahkan dari dunia (Mesir) melalui peristiwa Exodus. Dasar kehidupan bagi
berbicara kepada umat dalam melaksanakan hukum Taurat dan menjadi model
berbeda (terpisah) dari dewa lainnya. Ia terpisah dari makhluk ciptaan. Sifat khas
dalam Perjanjian Lama ialah kudus. Salah satu dalam menjalankan hidup kudus
51
J.Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab 1 Kejadian s/d Ester (Jakarta : Yayayan Komunikasi
Bina Kasih, 1989 4), 109
52
Ibid., 110.
53
Stepen Leks, Menuju Tanah Terjanji..., (Flores : Nusa Indah, 1978), 97.
32
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
ialah dengan mentaati Hukum Taurat. Umat, tempat, benda dapat disebut kudus,
Dalam bagian ini, penulis akan memaparkan apa yang dimaksud dengan
kekudusan dan bagaimanakah seseorang dapat menjadi kudus agar makna dari
Israel dan pedoman bagi para iman yang bertanggung jawab melaksanakannya.
Dalam kekudusan Allah ditekankan, dan bagaimana cara hidup umat Israel supaya
melestarikan hubungan mereka yang istimewa dengan Dia. Umat Allah harus
menjadi kudus. Sebagian besar dalam pasal 19 : 2, 4, 12, 17, 18 merupakan bagian
juga terdapat sebuah ungkapan yang dianggap baik sebagai keterangan sebuah
perintah yang ditujukan bukan kepada orang khusus melainkan kepada setiap
orang. Perintah yang berupa larangan agar umat tetap hidup dalam kekudusan.
Israel merupakan umat yang kudus, karena hubungan khusus antara mereka
dengan TUHAN, tetapi sekaligus mereka diperintah untuk menjadi kudus dalam
dapat menjadi kudus ialah dengan penyucian dari dosa melalui korban. Korban
sesuatu yang khusus. Dimulai dari seorang perantara yaitu seorang imam. Imam-
33
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
dipersembahkan suatu korban penghapusan dosa, dan suatu korban bakaran, dan
Cuping telinga kanannya, ibu jaru kanan dan ibu jari kaki kanannya, harus
kaki tangan harus dimeteraikan dengan darah dan untuk menginjak halaman.
Halaman rumah Tuhan, sebelah kaki harus dimeteraikan dengan darah. Mezbah
harus dipercik dengan darah juga (8:15, 19, 24). Darah adalah dasar satu-satunya
agar telinga dapat mendengar khusus apa yang diperintahkan Tuhan, karena
telinga dapat mendengar dari segala macam suara maka daripada itu hanya
diperuntukan bagi Tuhan. Diperikan pada tangan agar digunakan untuk berbuat
khusus untuk melakukan kebaikan, kaki dapat melabgka kemana saja tetapi
55
J.Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab 1 Kejadian s/d Ester (Jakarta : Yayayan Komunikasi
Bina Kasih, 1989),103-104
34
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
35