Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN DASAR

"TUGAS INDIVIDU"
Dosen Pengampu : Ns. Alfeus Manuntung, S.Kep, Mkep

Disusun Oleh :

Nama : Jainal Abidin


Nim : PO.62.20.1.19.095
Kelas : Reguler XXII C

JURUSAN DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN 2020
Tugas Individu :

1. Pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan cairan obat melalui penyuntikan
disebut….
2. Sebutkan macam-macam bentuk obat yang dimasukkan melalui parenteral!
3. Berapa macam cara penyuntikan parenteral?
4. Jelaskan pengertian penyuntikan IM!
5. Sebutkan berapa sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IM!
6. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui IM
7. Jelaskan pengertian penyuntikan SC!
8. Jelaskan pengertian penyuntikan IC!
9. Sebutkan sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan SC!
10. Sebutkan sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IC!
11. Tindakan menarik plugger spuit pada saat penyuntikan disebut …
12. Apakah tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan IV, IM, dan SC?
13. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui SC?
14. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui IC?
15. Jelaskan perbedaan cara penyuntikan SC dan IC!
16. Fungsi penyuntikan SC dan IC adalah…..
17. Kenapa setiap pasien yang akan mendapat injeksi antibiotik, terlebih dahulu harus
dilakukan skin test?
18. Bayi R dibawa ke RS dengan T: 40°C. Dokter memberi terapi injeksi Pragesol 20 mg/8 jam
+ 2 cc aquadest. Dengan sediaan Pragesol yang tersedia 80 mg/ml dan volume obat 2 ml.
Berapa cc yang harus disuntikkan?
19. Tn. A datang ke RS pada pukul 16.00 WIB, dengan keluhan pusing dan menggigil, diare
hari ke-3 dengan konsistensi feses cair dimana T: 39,5°C, TD: 90/80 mmHg, RR: 20x/mnt
dan HR: 60 x/mnt.

Anjuran terapi dokter: Injeksi Cefotaxime 2 mg/8 jam. Berapa cc obat tersebut diinjeksikan
dan kapan obat tersebut kembali diinjeksikan?
  20. Ny. G mendapat injeksi Humulin sebanyak 25 µ, dimana Humulin yang tersedia adalah 100
µ. Berapa µ yang dimasukkan jika diinjeksi dengan spuit 80 µ dan 100 µ
Jawab :

1. Pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan cairan obat melalui penyuntikan
disebut….

JAWAB :

Parenteral/Injeksi

2. Sebutkan macam-macam bentuk obat yang dimasukkan melalui parenteral!

JAWAB :

a. Pemberian Obat Intrakutan (IC)

Pemberian obat IC merup. Cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam


jaringan kulit, dengan tujuan untuk melakukan tes reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan. Pemberian intrakutan pada dasarnya di bawah dermis atau epidermis, secara
umum pada daerah lengan bagian ventral.

b. Pemberian Obat Subkutan (SC)


Pemberian obat SC adalah pemberian obat melalui suntikan ke bawah kulit yang
dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha
sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilikus (abdomen).

c. Pemberian Obat Intravena (IV)

Pemberian obat IV langsung adalah pemberian obat yang dilakukan melalui vena,
a.l vena mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis
(leher), dan vena frontalis/temporalis (kepala), serta bertujuan memberikan obat dengan
reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah.

 Pemberian Obat Melalui Wadah Cairan Intravena


 Pemberian Obat Melalui Selang Intravena

d. Pemberian Obat Intramuskular (IM)


Pemberian obat IM dilakukan dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan
otot. Lokasi penyuntikan adalah pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal (dengan
posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid).
Tujuan pemberian obat dengaan cara ini adalah agar absorpsi obat > cepat.

3. Berapa macam cara penyuntikan parenteral?

JAWAB :
Ada 4 cara yaitu :
a. Intrakutan (IC)
b. Subkutan (SC)
c. Intravena (IV)
d. Intramuskular (IM)

4. Jelaskan pengertian penyuntikan IM!

JAWAB :
Penyuntikan Intramuskular (IM)
Pemberian obat IM dilakukan dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan
otot. Lokasi penyuntikan adalah pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal (dengan
posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid). Tujuan
pemberian obat dengaan cara ini adalah agar absorpsi obat > cepat.

5. Sebutkan berapa sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IM!

JAWAB :

Sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IM!

 Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus (90 derajat)


 Pada daerah paha (vastus lateralis), anjurkan pasien untuk berbaring telentang
dengan lutut sedikit fleksi.
 Pada ventrogluteal, anjurkan pasien untuk miring, tengkurap, atau telentang dengan
lutut dan pinggul pada sisi yang akan dilakukan penyuntikan dalam keadaan fleksi
 Pada daerah dorso gluteal, anjurkan pasien untuk tengkurap dengan lutut diputar
ke arah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan
diletakkan di depan tungkai bawah
 Pada daerah deltoid (lengan atas), anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring
mendatar dengan lengan atas fleksi.

6. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui IM

JAWAB :
Jenis-jenis obat IM
a. MATOLAC :
Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat
b. FENTANYL
Untuk depresi pernafasan, cedera kepala, alkhoholisme akut, serangan asma akut,
intolerensi hamil, laktasi.

c. DOLGESIK
Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri paska operasi.
d. DURALGIN
Untuk analgesik seperti : nyeri setelah operasi, neuralgia.
e. BCG
Perlindungan Penyakit : TBC/Tuberkolosis
f. DPT/DT
Perlindungan Penyakit : Difteri (infeksi tenggorokan), Pertusis (batuk rejan) dan
Tetanus(kaku rahang).
g. Hepetitis B
Perlindungan Penyakit : Infeksi Hati/Kanker Hati mematikan
h. Hepetitis A
Perlindungan Penyakit : Hepetitis A (Penyakit Hati)
7. Jelaskan pengertian penyuntikan SC!

JAWAB :
Subkutan (SC)

Pemberian obat SC adalah pemberian obat melalui suntikan ke bawah kulit yang
dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha
sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilikus (abdomen).

8. Jelaskan pengertian penyuntikan IC!

JAWAB :
Intrakutan (IC)
Pemberian obat IC merup. Cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam
jaringan kulit, dengan tujuan untuk melakukan tes reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan. Pemberian intrakutan pada dasarnya di bawah dermis atau epidermis, secara
umum pada daerah lengan bagian ventral.

9. Sebutkan sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan SC!

JAWAB :

Sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan SC!

 Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 45° atau 90°
pada permukaan kulit
 dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu,
paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilikus (abdomen).

10. Sebutkan sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IC!

JAWAB :

Sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IC!

 Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut


15-20° pada permukaan kulit
 Pemberian intrakutan pada dasarnya di bawah dermis atau epidermis, secara
umum pada daerah lengan bagian ventral.

11. Tindakan menarik plugger spuit pada saat penyuntikan disebut …

JAWAB :
Aspirasi

12. Apakah tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan IV, IM, dan SC?

JAWAB :
A. Tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan IM
Apabila pada injeksi intramuscular secara tidak sengaja ujung jarum menembus
pembuluh darah, maka obat yang disuntikkan akhirnya masuk secara intravena. Hal ini
dapat mengakibatkan terbentuknya emboli sebagai akibat reaksi komponen kimia dari
obat tersebut, Apabila darah masuk tertarik, dan tehnik injeksi yang Anda lakukan
adalah intramuscular, maka prosedur yang Anda lakukan salah. Jarum yang semestinya
mencapai jaringan otot rupanya bersarang dipembuluh darah. Hal ini biasanya terjadi
karena lokasi injeksi kurang tepat. Cabut jarum dan ulangi prosedur penyuntikan dari
awal.

B. Tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan IV


Suntikkan jarum dengan sudut sekitar 45 derajat atau kurang ke dalam vena yang
telah Andatentukan. Jarum mengarah ke arah proximal sehingga obat yang nanti
disuntikkan tidak akanmenyebabkan turbulensi ataupun pengkristalan di lokasi suntikan.

Lakukan aspirasi Bila tidak ada darah, berarti perkiraan Anda salah.
Beberapa organisasi keperawatan mengajarkan untuk terus berusaha melakukan probing
dan mencari venanya, selama tidak terjadi hematom. Beberapa lagi menganjurkan untuk
langsung dicabut dan prosedur diulangi lagi. Bila ada darah yang masuk, berwarna
merah terang, sedikit berbuih, dan memiliki tekanan,segera tarik jarum dan langsung
lakukan penekanan di bekas lokasi injeksi tadi. Itu berarti Andamengenai arteri.

C. Tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan SC

Tegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan SC) Lakukan
penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 45° atau 90° pada
permukaan kulit Lakukan aspirasi,

Tujuan melalukan aspirasi agar mengetahui suntikan apakah mengenai vena dan
mengeluarkan darah, bila tidak ada darah semprotkan obat perlahan lahan hingga habis.

13. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui SC?

JAWAB :
A.Vaksin,
B. Narkotik,
C. Heparin,
D. Obatobatan pra operasi,
E Insulin

14. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui IC?

JAWAB :

A. Vaksin Bacillus Calmette Guerrin (BCG) 0,05 ml


B. 0,1 ATS atau ADS + 0,9 NaCl untuk menetralisir endotoksin dari kuman tetanus atau
difteri.

C. Adrenalin 1%.

D. 0,1 ml vaksin sel diploid manusia (pasteur mariex) untuk vaksin rabies.

E. Ekstrak allergen

15. Jelaskan perbedaan cara penyuntikan SC dan IC!


JAWAB :
Cara Penyuntikan SC
 Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan atau bebaskan suntikan dari pakaian.
Apabila menggunakan baju, maka buka atau lipat ke atas
 Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan, setelah itu
tempatkan pada bak injeksi
 Desinfeksi dengan kapas alkohol
 Tegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan SC)
 Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 45° atau 90° pada
permukaan kulit
 Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah semprotkan obat perlahan lahan hingga habis
 Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol. Masukkan spuit yang telah terpakai ke
dalam bengkok

Cara penyuntikan IC

 Bebaskan daerah yg akan dilakukan suntikan. Bila menggunakan

baju lengan panjang, buka dan gulung ke atas.

 Pasang perlak/pengalas di bawah bagian yg akan disuntik.


 Ambil obat yg akan diberikan, tes alergi, kemudian larutkan/encerkan dgn aquades
(cairan pelarut). Lalu, ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai + 1 cc, dan siapkan pd
bak injeksi atau steril.
 Desinfeksi dgn kapas alkohol pd daerah yg akan disuntik
 Tegangkan dgn tangan kiri atau daerah yg akan disuntik
 Lakukan penusukan dgn lubang menghadap ke atas dgn sudut 15-20° pd permukaan
kulit
 Semprotkan obat hingga terjadi gelembung
 Tarik spuit dan jangan lakukan masase

16. Fungsi penyuntikan SC dan IC adalah…..

JAWAB :
Fungsi pemberian obat SC ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin
yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.

Fungsi pemberian obat IC :

1.      Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.


2.      Memperlancar proses pengobatan dan menghindari pemberian obat.
3.      Membantu menentukan diagnose terhadap penyakit tertentu misalnya, (tuberculin
test)
4.      Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test )
5.      Digunakan untuk test tuberculin atau test alergi terhadap obat-obatan
6.      Pemberian vaksinasi.

17. Kenapa setiap pasien yang akan mendapat injeksi antibiotik, terlebih dahulu harus
dilakukan skin test?

JAWAB :

1. Tes kulit hanya direkomendasikan untuk antibiotik golongan penisilin, harus


menggunakan penisilin dan metabolitnya yang telah terbukti menimbulkan reaksi alergi.
2. Tes kulit terhadap penisilin dengan metabolit determinan mayor dan minor
merupakan tes yang paling dipercaya untuk evaluasi IgE-mediated alergi penisilin. Nilai
ramal negatif tes kulit terhadap penisilin adalah mendekati 100%, dan nilai ramal
prositif adalah antara 40%-100%.

3. Tes kulit memberikan bukti sensitisasi terhadap obat tertentu tetapi harus selalu
dinterpretasikan sesuai konteks klinis dan tidak digunakan untuk skrining alergi obat.

4. Berhubung saat ini di Indonesia belum tersedia sediaan metabolit penisilin, maka tes
kulit untuk antibiotik tidak direkomendasikan. Jika diperlukan antibiotik secara
parenteral, maka diperlukan perangkat penanganan reaksi anafilaksis.

18. Bayi R dibawa ke RS dengan T: 40°C. Dokter memberi terapi injeksi Pragesol 20 mg/8 jam
+ 2 cc aquadest. Dengan sediaan Pragesol yang tersedia 80 mg/ml dan volume obat 2 ml.
Berapa cc yang harus disuntikkan?
JAWAB :

Dosis pragesol = 20/50 x 2 ml


= 0,5 ml
= 0,5 cc

Pemberian obat = dosis pragesol + 2 cc aquadest


= 0,5 cc + 2 cc
= 2,5 cc
Jadi, jumlah dosis yang harus disuntikan adalah 2,5 cc

19. Tn. A datang ke RS pada pukul 16.00 WIB, dengan keluhan pusing dan menggigil, diare
hari ke-3 dengan konsistensi feses cair dimana T: 39,5°C, TD: 90/80 mmHg, RR: 20x/mnt
dan HR: 60 x/mnt.

Anjuran terapi dokter: Injeksi Cefotaxime 2 mg/8 jam. Berapa cc obat tersebut diinjeksikan
dan kapan obat tersebut kembali diinjeksikan?

JAWAB :
Bisa diberikan sebanyak 1 sampai 2 gram melali infus setiap 6-8 jam
Dosis maksismal penggunaan Cefotaxime adalah sebanyak 2 gr suntikan setiap 4 jam dalam
waktu 14 hari.
Tn. A caranya
Cefotamin dosis 500 mg dicairkan dengan 5 cc aquades dan dibutuhkan tiap pemberian
injeksi per 8 jam adalah 2 cc dan pemberian berikutnya pukul 00.00 wib.

20. Ny. G mendapat injeksi Humulin sebanyak 25 µ, dimana Humulin yang tersedia adalah
100 µ. Berapa µ yang dimasukkan jika diinjeksi dengan spuit 80 µ dan 100 µ
JAWAB :

Jika menggunakan spuit 80 µ sebanyak 3/2


Jika menggunakan spuit 100 µ sebanyak 1/4

Anda mungkin juga menyukai