"TUGAS INDIVIDU"
Dosen Pengampu : Ns. Alfeus Manuntung, S.Kep, Mkep
Disusun Oleh :
1. Pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan cairan obat melalui penyuntikan
disebut….
2. Sebutkan macam-macam bentuk obat yang dimasukkan melalui parenteral!
3. Berapa macam cara penyuntikan parenteral?
4. Jelaskan pengertian penyuntikan IM!
5. Sebutkan berapa sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IM!
6. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui IM
7. Jelaskan pengertian penyuntikan SC!
8. Jelaskan pengertian penyuntikan IC!
9. Sebutkan sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan SC!
10. Sebutkan sudut penyuntikan dan daerah penyuntikan IC!
11. Tindakan menarik plugger spuit pada saat penyuntikan disebut …
12. Apakah tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan IV, IM, dan SC?
13. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui SC?
14. Jelaskan nama-nama obat yang bisa disuntikkan melalui IC?
15. Jelaskan perbedaan cara penyuntikan SC dan IC!
16. Fungsi penyuntikan SC dan IC adalah…..
17. Kenapa setiap pasien yang akan mendapat injeksi antibiotik, terlebih dahulu harus
dilakukan skin test?
18. Bayi R dibawa ke RS dengan T: 40°C. Dokter memberi terapi injeksi Pragesol 20 mg/8 jam
+ 2 cc aquadest. Dengan sediaan Pragesol yang tersedia 80 mg/ml dan volume obat 2 ml.
Berapa cc yang harus disuntikkan?
19. Tn. A datang ke RS pada pukul 16.00 WIB, dengan keluhan pusing dan menggigil, diare
hari ke-3 dengan konsistensi feses cair dimana T: 39,5°C, TD: 90/80 mmHg, RR: 20x/mnt
dan HR: 60 x/mnt.
Anjuran terapi dokter: Injeksi Cefotaxime 2 mg/8 jam. Berapa cc obat tersebut diinjeksikan
dan kapan obat tersebut kembali diinjeksikan?
20. Ny. G mendapat injeksi Humulin sebanyak 25 µ, dimana Humulin yang tersedia adalah 100
µ. Berapa µ yang dimasukkan jika diinjeksi dengan spuit 80 µ dan 100 µ
Jawab :
1. Pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan cairan obat melalui penyuntikan
disebut….
JAWAB :
Parenteral/Injeksi
JAWAB :
Pemberian obat IV langsung adalah pemberian obat yang dilakukan melalui vena,
a.l vena mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis
(leher), dan vena frontalis/temporalis (kepala), serta bertujuan memberikan obat dengan
reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah.
JAWAB :
Ada 4 cara yaitu :
a. Intrakutan (IC)
b. Subkutan (SC)
c. Intravena (IV)
d. Intramuskular (IM)
JAWAB :
Penyuntikan Intramuskular (IM)
Pemberian obat IM dilakukan dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan
otot. Lokasi penyuntikan adalah pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal (dengan
posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid). Tujuan
pemberian obat dengaan cara ini adalah agar absorpsi obat > cepat.
JAWAB :
JAWAB :
Jenis-jenis obat IM
a. MATOLAC :
Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat
b. FENTANYL
Untuk depresi pernafasan, cedera kepala, alkhoholisme akut, serangan asma akut,
intolerensi hamil, laktasi.
c. DOLGESIK
Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri paska operasi.
d. DURALGIN
Untuk analgesik seperti : nyeri setelah operasi, neuralgia.
e. BCG
Perlindungan Penyakit : TBC/Tuberkolosis
f. DPT/DT
Perlindungan Penyakit : Difteri (infeksi tenggorokan), Pertusis (batuk rejan) dan
Tetanus(kaku rahang).
g. Hepetitis B
Perlindungan Penyakit : Infeksi Hati/Kanker Hati mematikan
h. Hepetitis A
Perlindungan Penyakit : Hepetitis A (Penyakit Hati)
7. Jelaskan pengertian penyuntikan SC!
JAWAB :
Subkutan (SC)
Pemberian obat SC adalah pemberian obat melalui suntikan ke bawah kulit yang
dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha
sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilikus (abdomen).
JAWAB :
Intrakutan (IC)
Pemberian obat IC merup. Cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam
jaringan kulit, dengan tujuan untuk melakukan tes reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan. Pemberian intrakutan pada dasarnya di bawah dermis atau epidermis, secara
umum pada daerah lengan bagian ventral.
JAWAB :
Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 45° atau 90°
pada permukaan kulit
dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu,
paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilikus (abdomen).
JAWAB :
JAWAB :
Aspirasi
12. Apakah tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan IV, IM, dan SC?
JAWAB :
A. Tujuan dari tindakan aspirasi pada saat penyuntikan IM
Apabila pada injeksi intramuscular secara tidak sengaja ujung jarum menembus
pembuluh darah, maka obat yang disuntikkan akhirnya masuk secara intravena. Hal ini
dapat mengakibatkan terbentuknya emboli sebagai akibat reaksi komponen kimia dari
obat tersebut, Apabila darah masuk tertarik, dan tehnik injeksi yang Anda lakukan
adalah intramuscular, maka prosedur yang Anda lakukan salah. Jarum yang semestinya
mencapai jaringan otot rupanya bersarang dipembuluh darah. Hal ini biasanya terjadi
karena lokasi injeksi kurang tepat. Cabut jarum dan ulangi prosedur penyuntikan dari
awal.
Lakukan aspirasi Bila tidak ada darah, berarti perkiraan Anda salah.
Beberapa organisasi keperawatan mengajarkan untuk terus berusaha melakukan probing
dan mencari venanya, selama tidak terjadi hematom. Beberapa lagi menganjurkan untuk
langsung dicabut dan prosedur diulangi lagi. Bila ada darah yang masuk, berwarna
merah terang, sedikit berbuih, dan memiliki tekanan,segera tarik jarum dan langsung
lakukan penekanan di bekas lokasi injeksi tadi. Itu berarti Andamengenai arteri.
Tegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan SC) Lakukan
penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 45° atau 90° pada
permukaan kulit Lakukan aspirasi,
Tujuan melalukan aspirasi agar mengetahui suntikan apakah mengenai vena dan
mengeluarkan darah, bila tidak ada darah semprotkan obat perlahan lahan hingga habis.
JAWAB :
A.Vaksin,
B. Narkotik,
C. Heparin,
D. Obatobatan pra operasi,
E Insulin
JAWAB :
C. Adrenalin 1%.
D. 0,1 ml vaksin sel diploid manusia (pasteur mariex) untuk vaksin rabies.
E. Ekstrak allergen
Cara penyuntikan IC
JAWAB :
Fungsi pemberian obat SC ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin
yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
17. Kenapa setiap pasien yang akan mendapat injeksi antibiotik, terlebih dahulu harus
dilakukan skin test?
JAWAB :
3. Tes kulit memberikan bukti sensitisasi terhadap obat tertentu tetapi harus selalu
dinterpretasikan sesuai konteks klinis dan tidak digunakan untuk skrining alergi obat.
4. Berhubung saat ini di Indonesia belum tersedia sediaan metabolit penisilin, maka tes
kulit untuk antibiotik tidak direkomendasikan. Jika diperlukan antibiotik secara
parenteral, maka diperlukan perangkat penanganan reaksi anafilaksis.
18. Bayi R dibawa ke RS dengan T: 40°C. Dokter memberi terapi injeksi Pragesol 20 mg/8 jam
+ 2 cc aquadest. Dengan sediaan Pragesol yang tersedia 80 mg/ml dan volume obat 2 ml.
Berapa cc yang harus disuntikkan?
JAWAB :
19. Tn. A datang ke RS pada pukul 16.00 WIB, dengan keluhan pusing dan menggigil, diare
hari ke-3 dengan konsistensi feses cair dimana T: 39,5°C, TD: 90/80 mmHg, RR: 20x/mnt
dan HR: 60 x/mnt.
Anjuran terapi dokter: Injeksi Cefotaxime 2 mg/8 jam. Berapa cc obat tersebut diinjeksikan
dan kapan obat tersebut kembali diinjeksikan?
JAWAB :
Bisa diberikan sebanyak 1 sampai 2 gram melali infus setiap 6-8 jam
Dosis maksismal penggunaan Cefotaxime adalah sebanyak 2 gr suntikan setiap 4 jam dalam
waktu 14 hari.
Tn. A caranya
Cefotamin dosis 500 mg dicairkan dengan 5 cc aquades dan dibutuhkan tiap pemberian
injeksi per 8 jam adalah 2 cc dan pemberian berikutnya pukul 00.00 wib.
20. Ny. G mendapat injeksi Humulin sebanyak 25 µ, dimana Humulin yang tersedia adalah
100 µ. Berapa µ yang dimasukkan jika diinjeksi dengan spuit 80 µ dan 100 µ
JAWAB :