Anda di halaman 1dari 24

KONSEP EVALUASI

KEPERAWATAN
OLEH NERS NITA
PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan
untuk menilai apakah tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. (Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi,
perawat dapat mengetahui seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaan telah tercapai.
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yg menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,
rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. 
Perawat dapat memonitor kealpaan yg terjadi slm tahap pengkajian,
diagnosa, perencanaan, dan pelaksanaan tindakan.
TUJUAN EVALUASI
1. Melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
2. Mengadakan hub dgn klien berdasarkan respon klien thd tindakan kep.
yg telah diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan:
a. Mengakhiri rencana tindakan (klien telah mencapai tujuan yg
ditetapkan)
b. Memodifikasi rencana tindakan (klien mengalami kesulitan utk
mencapai tujuan)
c. Meneruskan rencana tindakan (klien memerlukan waktu yg lebih lama
utk mencapai tujuan).
PROSES EVALUASI Proses evaluasi terdiri dari 2
tahap:
1) Mengukur pencapaian tujuan klien.
2) Membandingkan data yg terkumpul dgn tujuan
dan pencapaian tujuan.
Mengukur Pencapaian tujusn klien
a. KOGNITIF (Pengetahuan)
 Mengidentifikasi pengetahuan yg spesifik, yg diperlukan setelah klien diajarkan tentang
teknik tertentu.
 Lingkup evaluasi : Pengetahuan thd penyakit, mengontrol gejala2, pengobatan, diet, aktifitas,
resiko komplikasi, pencegahan, pengukuran, dll.
 Evaluasi kognitif bisa diperoleh dari melalui interview atau test tertulis.
 Interview
Cara terbaik mengevaluasi pengetahuan adalah dengan interview.
Dapat menggunakan beberapa strategi, Mis : recall knowledge,
komprehensif, dan aplikasi fakta.
 Tes Tulis
Menggunakan kertas dan pulpen utk mengevaluasi pengetahuan yang
sudah diajarkan.
b) Affektif (Status Emosional)
 Cenderung penilaiannya subjektif dan sukar dievaluasi.
 Hasil penilaian emosi ditulis dlm bentuk perilaku. Mis: cemas yg
berkurang, klien ada kemauan berkomunikasi.
 Didapatkan melalui observasi langsung, feedback dari staff
kesehatan yg lain.
c) Psikomotor
 Penilaian dilakukan melalui observasi langsung pada perilaku sesuai dgn
tujuan/kriteria hasil.
 Mis: Evaluasi cara menginjeksi insulin dgn benar
 Evaluasi apakah klien:
1. Memegang alat dan bahan dengan benar
2. Jarum tidak terkontaminasi
3. Memilih tempat penyuntikan dan menyiapkan lokasi
4. Memasukkan jarum pada sudut 900
5. Menginjeksi insulin dengan benar
d) Perubahan fungsi tubuh dan gejala
 Evaluasi mencakup observasi terhadap aspek status kesehatan klien.
 Evaluasi bisa dilakukan dengan cara observasi secara langsung,
interview dan pemeriksaan fisik.
 Mis: tidak ada tanda dan gejala adanya wheezing dalam waktu 48
jam, utk evaluasi hasilnya maka perawat mengauskultasi suara paru
pada bagian anterior atau posterior dada.
PENENTUAN KEPUTUSAN PADA TAHAP EVALUASI
3 kemungkinan keputusan:
1. Klien telah mencapai hasil yg ditentukan dalam tujuan. (perawat
mengkaji masalah klien lebih lanjut atau mengevaluasi outcomes yg
lain).
2. Klien masih dalam proses mencapai hasil yg ditentukan. (perlu
penambahan waktu, resources, dan intervensi mungkin diperlukan
sebelum tujuan tercapai)
3. Klien tidak dapat mencapai hasil yg ditentukan. (identifikasi alasan
mengapa masalah timbul).
Ada 2 Komponen untuk Mengevaluasi Kualitas Tindakan Keperawatan
1. Proses (formatif)
 Fokusnya pada aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan
keperawatan.
 Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan dilaksanakan dan terus
menerus dilaksanakan sampai tujuan tercapai.
 Evaluasi merefleksikan observasi perawat dan analisis terhadap respon klien langsung pada
tindakan keperawatan.
1. Hasil (sumatif)
 Fokusnya pada perubahan perilaku/status kesehatan klien pada akhir tindakan perawatan
klien.
 Tipe ini dilaksanakan pada akhir tindakan secara paripurna.
KOMPONEN EVALUASI
1. Menentukan kriteria, standar, dan pertanyaan evaluasi.
2. Mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru.
3. Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan
standar.
4. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan.
5. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.
MENENTUKAN KRITERIA, STANDAR, PERTANYAAN EVALUASI
1. Kriteria
 Pedoman observasi utk pengumpulan data dan penentuan kesahihan data yg
terkumpul
 berdasarkan outcomes atau kriteria hasil
2. Standar Praktek
 Digunakan utk mengevaluasi praktek keperawatan secara luas.
 Menggunakan standar praktek keperawatan (ANA)
3. Evaluasi question
 Pengkajian : Apakah pengkajian dpt dilakukan pd klien
 Diagnosa : Apakah diagnosa disusun bersama klien 
Perencanaan : Apakah tujuan diidentifikasi dlm perencanaan
 Pelaksanaan : Apakah klien diberitahu thd tindakan yg akan
diberikan
 Evaluasi : Apakah modifikasi tindakan keperawatan diperlukan
MENGUMPULKAN DATA MENGENAI KEADAAN TERBARU
KLIEN
1. Siapa yg bertanggung jawab dalam pengumpulan data ?
2. Kapan data dikumpulkan ?
3. Alat apa yg digunakan untuk mengumpulkan informasi ?
MENGANALISA DAN MEMBANDINGKAN DATA THD
KRITERIA DAN STANDAR
1. Membandingkan data evaluasi dgn kriteria serta standar yang sudah
ada.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yg mungkin bisa mempengaruhi
efektifitas pelayanan keperawatan.
MERANGKUM HASIL DAN MEMBUAT KESIMPULAN
1. Menyimpulkan efektifitas terhadap semua tindakan yang telah
dilaksanakan.
2. Menentukan suatu kesimpulan pada setiap diagnosa yang telah
dilakukan intervensi.
3. Tidak mungkin membuat suatu perencanaan yang 100% berhasil
atau 100% salah.
MELAKSANAKAN TINDAKAN YG SESUAI BERDASARKAN
KESIMPULAN
1. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah
diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, rencara
tindakan keperawatan.
2. Walaupun pengkajian dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan aspek2 khusus perlu dikaji ulang dan penambahan
data untuk akurasi suatu tindakan keperawatan.
MELAKSANAKAN TINDAKAN YG SESUAI BERDASARKAN
KESIMPULAN
1. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah
diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, rencara
tindakan keperawatan.
2. Walaupun pengkajian dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan aspek2 khusus perlu dikaji ulang dan penambahan
data untuk akurasi suatu tindakan keperawatan.
CONTOH :
1. Tujuan Tercapai
Diagnosa Keperawatan : Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif
Tujuan : Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan pada tanggal
3/3/2020.
Evaluasi :
S = Sekarang saya dapat membatukkan dahak
O = Paru-paru bersih saat diauskultasi
A = Gangguan bersihan jalan napas sudah teratasi (tujuan tercapai)
P = Intervensi dihentikan
2. Tujuan tercapai sebagian.
 Diagnosa Keperawatan : Gangguan bersihan jalan napas tidak efektif
 Tujuan : Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan pada tanggal
3/3/2020
 Evaluasi :
S = Sekarang saya dapat membatukkan dahak tapi yang keluar masih sedikit.
O = Paru-paru saat diauskultasi masih ada suara paru abnormal seperti crakles
masih ada sedikit, perubahan frekuensi 18x/menit, pernapasan teratur.
A = Gangguan bersihan jalan napas masih ada ( tujuan tercapai sebagian)
P = Lanjutan latihan batuk efektif secara teratur.
3. Tujuan tidak tercapai :
Diagnosa Keperawatan : Gangguan bersihan jalan napas tidak efektif
Tujuan : Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan tanggal 3/3/2020
Evaluasi :
S = Sekarang saya tetap batuk dan dahak masih tetap banyak di dalam dada saya.
O = Paru-paru saat diauskultasi masih ada bunyi paru abnormal seperti crakles,
frekuensi pernasan 24x/menit, pernapasan irreguler
A = Gangguan bersihan jalan napas tetap ada (tujuan tidak tercapai)
P = Lanjutan flaping, claping dan sucton, (kalo perlu), latihan batuk efektif secara
teratur dan konsul dalam pemberian obat pengencer dahak.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai