Oleh:
KELOMPOK 9
AGNES DEVI NIRMALAWATI (161366)
AGUSTINA WANTI (161367)
CITA FRANSISKA (161372)
MIA PRATAMAWATI (161387)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatnya
sehingga makalah Anytropologi mengenai kebudayaan yang berhubungan dengan medis di
masyarakat dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Kami juga menghaturkan terimakasih pada
ibu Ns.Ifa Pannya Sakti,S.kep. sebagai dosen mata kuliah Antropologi Kesehatan yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang hubungan kebudayaan dengan kesehatan pada ibu hamil.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menerapkan kepada
masyarakat.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Isi........................................................................................................................... 2
3.2 Kesimpulan.......................................................................................................... 5
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Isi
- Pengertian budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh suatu kelompok
orang yang diwariskan dari generasi ke generasi.
- Pengertian kebudayaan adalah penciptaan batin atau akal budi manusia seperti
kepercayaan ataupun adat istiadat.
-Pengertian adat istiadat
Adat adalah aturan (perbuatan) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala.
Adat merupakan wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya,norma,
hukum, dan aturan-aturan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Istiadat
merupakan adat kebiasaan. Dengan demikian adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidah
sosial yang sejak lama ada dan telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.
- Kebudayaan ibu hamil dan suami dilarang membunuh binatang
Mitos tentang ibu hamil dan suami dilarang membunuh binatang sampai saat ini
masih popular di masyarakat. Mitos hampir tersebar di seluruh masyarakat Indonesia
dengan berbagai karakteristik yang berbeda.Mitos bisa diartikan sebagai suatu cerita daerah
yang menceritakan Dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung tentang alam
semesta. Mitos berkembang di masyarakat dari mulut ke mulut, yang diwariskan secara
turun menurun oleh nenek moyang dan memiliki maksud tertentu seperti sebuah
kepercayaan yang ditampilkan sebagai sesuatu yang sangat dekat bagi kehidupan manusia di
lingkungan yang sifatnya patut di percaya dan dijadikan teladan atau pedoman hidup.
Kebudayaan tentang ibu hamil dan suami dilarang membunuh binatang karena jika itu
dilakukan bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya, contohnya :
Suami membunuh seekor ular maka, anak yang di lahirkan kulitnya bersisik seperti ular itu
menurut sesepuh zaman dahulu , dan kebudayaan tersebut sampai saat ini masih di percaya
oleh masyarakat.
- Hubungan kebudayaan dengan kesehatan
Faktanya , tentu saja tidak demikian, cacat janin di sebabkan oleh kekurangan gizi
pada bayi maupun ibu, penyakit keturunan dan pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin
paling banyak di sebabkan karena penyakit, gerakan berlebihan yang dilakukan oleh ibu
(benturan) dan faktor psikologis ( shok, stress, pingsan ). Tetapi yang perlu diingat
membunuh binatang adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.
BAB III
SKENARIO IBU HAMIL TIDAK BOLEH MEMBUNUH BINATANG
3.1 Skenario
Tokoh :
Di suatu hari ada sepasang suami istri pergi ke sawah untuk bertani. Seorang istri tersebut
sedang mengandung 7 bulan. Pada saat itu di sebuah sawah..
Bu To : Ular...pak ular..!!!
Pak To :Oh.... ini ularnya (dengan cepat segera menyangkul ular di depannya )
Pak To : La ini tadi istri saya ketakutan, saya panik dan langsung saya bunuh saja.
Nenek : Kamu itu salah nak, istrimu sedang hamil jadi kamu sebagai suami tidak boleh membunuh
binatang.
Nenek : Begini nak, menurut nenek moyang sepasang suami istri yang istrinya yang sedang
mengandung tidak diperbolehkan membunuh binatang karena akan menyebabkan cacat
pada bayimu.
Bu To : Omegot.... pak!!!
Nenek kemudian langsung meninggalkan mereka,setelah itu sepasang suami istri itu pun pulang
menuju ke rumah. Sesampainya di rumah Bu To sangat khawatir.
Pak To : Sudahlah buk, jangan terlalu dipikirkan berpikir positif saja buk semoga tidak terjadi apa-
apa pada bayi kita.
Pak To : Ayo buk ( sambil memegang tangan istrinya kemudian mereka duduk ).
Bu To : Begini lo dok, waktu saya ke sawah dengan suami saya ada ular sehingga suami saya panik
dan langsung di bunuh.
Pak To : Iya dok, istri saya takut kerena menurut orang zaman dahulu membunuh binatang akan
menyebabkan cacat janin apakah benar dok?
Dokter : Ya jadi begini pak bu, sebenarnya membunuh binatang tidak ada hubungannya dengan
kandungan itu hanya mitos, kalau ibu masih ragu mari saya periksa dulu.
Beberapa menit kemudian setelah pemeriksaan ternyata tidak ada masalah pada janinnya.
Dokter : Ini buk hasilnya menunjukkan baik-baik dan tidak ada cacat janin, sebenarnya cacat janin
tersebut disebabkan oleh gerakan berlebihan seperti terbentur dan faktor psikologis seperti
syok, stress, dan pingsan buk.
Pak To : Itu lo buk dengar kata dokter,tidak usah percaya pada mitos.
Bu To : iya pak.
Di Indonesia mempunyai beragam budaya dan adat serata kepercayaan yang masih
kental tentang kebudayaan pada saat hamil tidak boleh membunuh binatang pada daerah
setempat. Tidak hanya itu saja tetapi adat istiadat orang zaman dahulu cukup banyak apalagi
pada orang yang sedang hamil. Terdapat adat istiadat yang tidak baik dan ada pula yang
tidak masuk akal. Sehingga perlunya masyarakat memilih apa yang seharusnya dilakukan
dan apa yang sebaiknya ditinggalkan. Peran dari seorang perawat untuk meluruskan tentang
adat kebudayaan pada daerah tersebut sangatlah penting, agar masyarakat lebih mengetahui
hal yang sebenarnya.