Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

G DENGAN GANGGUAN SISTEM


KARDIOVASKULAR: CONGESTIVE HEART FAILURE (GAGAL JANTUNG
KONGESTIVE) DI BANGSAL ANGGREK - BOGENVILLE RSUD
PANDANARANG BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk


Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:

WAHYU EKO PRIHANTONO

J 200 100 007

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A . Yani Tromol pos I – Pabelan, Kartasura, Telp. (0271) 717417
Fax : 715448 Surakarta 57102

SURAT PERESETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing tugas akhir :


Nama : Fahrun Nur R, S.Kep, Ns, M.Kes
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan
tugas akhir dari mahasiswa :
Nama : Wahyu Eko Prihantono
NIM : J200100007
Program Studi : DIII Keperawatan
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. G DENGAN
GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR : CONGESTIVE
HEART FAILURE ( GAGAL JANTUNG KONGESTIVE) DI
BANGSAL ANGGREK-BOUGENVILLE RSUD
PANDANARANG BOYOLALI
Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan ini du buat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 23 Juli 2013


Pembimbing

Fahrun Nur R, S.Kep, Ns, M.Kes


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. G DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULAR : CONGESTIVE HEART FAILURE (GAGAL JANTUNG
KONGESTIVE) DI BANGSAL ANGGREK - BOUGENVILE RSUD
PANDANARANG BOYOLALI.

(Wahyu Eko Prihantono, 61 halaman,2013)

ABSTRAK

Latar Belakang : Kejadian gagal jantung kongestive dipengaruhi oleh pola makan,
kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat bahkan tingkat ekonomi dan pendidikan
menjadi beberapa penyebab dari penyakit ini.
Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal jantung
kongestive yang meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Methode : Methode yang digunakan adalah dengan melakukan Asuhan Keperawatan pada
pasien gagal jantung kongestive.
Hasil : Setelah dilakukan asuahan keperwatan selama 3x24 jam didapatakan hasil sesak
nafas berkurang, pola nafas efektif, curah jantung meningkat, nyeri berkurang, dan terjadi
peningkatan toleransi aktivitas.

Kesimpulan : Pengkajian kondisi pasien, pemeriksaan penunjang lengkap, kolaborasi


antara tim kesehatan maupun keluarga penting untuk mengatasi masalah. Dukungan
istirahat, peningkatan kekuatan & kontraksi jantung, menghilangkan penimbunan cairan,
serta dukungan diet yang baik akan mengatasi masalah yang muncul.

Kata kunci : Gagal jantung kongestive


NURSING CARE On MRS. G WITH DISTRUBING CARDIOVASKULAR
SYSTEM: CONGESTIVE HEART FAILURE IN ANGGREK - BOUGENVILLE
ROOM On PANDANARANG GOVERNMENT HOSPITAL OF BOYOLALI

(Wahyu Eko Prihantono, 61 pages, 2013)

ABSTRACT
Background of study: Incident of congestive heart failure influence by bad food’s habbit,
smoke, bad life style, even economic and education. That is be several cause from this
disease.
Goals: To know about nursing care on the patient with congestive heart failure with
including diagnose, intervention, implementation, and evaluation.
Methode : With doing nursing care on the patient with congestive heart failure.
Result: After the writer doing nursing action during 3 x 24 hours, the writen get the result
out of breath effective, cardiac output increased, pain decreased, and happen increased
tolerance about activity.

Conclusion: study about condition of patient, complete inspection support, collaboration


between medical team and family is important to solve the problem. Rest support, increased
strength and contractility of the heart, eliminating retention, and also good support of the
diet will solve the problem.

Keywords: Congestive heart failure


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit gagal jantung kongestif merupakan masalah yang menjadi

perhatian didunia saat ini, gagal jantung kongestif merupakan salah satu penyebab

kematian tertinggi di dunia. Pola makan, kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat

bahkan tingkat ekonomi dan pendidikan menjadi beberapa penyebab dari penyakit

ini.

Berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia / WHO (2013)

menyebutkan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada tahun

2008, mewakili 30% dari semua kematian global. Dari kematian ini, diperkirakan

7,3 juta disebabkan oleh penyakit jantung. Negara berpenghasilan rendah dan

menengah yang tidak proporsional terpengaruh: lebih dari 80% kematian penyakit

kardiovaskular terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah dan terjadi

hampir sama pada pria dan wanita.

Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011), penyakit

jantung dan pembuluh darah telah menjadi salah satu masalah penting kesehatan

masyarakat dan merupakan penyebab kematian yang utama. Sedangkan

berdasarkan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2007, menunjukkan bahwa

1
prevalensi penyakit jantung secara nasional adalah 7,2%. Penyakit jantung iskemik

mempunyai proporsi sebesar 5,1% dari seluruh penyakit penyebab kematian di

Indonesia, dan penyakit jantung mempunyai angka proporsi 4,6% dari seluruh

kematian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang penulis angkat

adalah “ Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gagal Jantung

Kongestive ?”.

C. Tujuan

1. Tujuan umum :

Agar penulis mampu mempelajari Asuhan Keperawatan pada pasien dengan

Gagal Jantung Kongestive secara komprehensif, sehingga mampu mencapai hasil

yang terbaik dalam mengatasi masalah keperawatan pada pasien dengan Gagal

Jantung kongestive.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan gagal jantung kongestive

b. Mampu menyusun analisa data pada pasien dengan gagal jantung

kongestive.
c. Mampu menyusun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan

gagal jantung kongestive.

d. Mampu melaksanakan intervensi keperawatan pada pasien gagal jantung

kongestive.

e. Mampu mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan pada pasien

gagal jantung.

f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien gagal jantung pada

pasien gagal jantung kongestive.

g. Mampu melakukan dokumentasi keperawatan pada pasien dengan gagal

jantung kongestive.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Gagal Jantung Kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa

darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap

oksigen dan nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat

jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan

dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian

ventrikel kiri. (Smeltzer & Bare, 2002)

B. Etiologi

Penyebab dari Gagal Jantung Kongestif menurut Brunner dan Suddarth (2002)

adalah sebagai berikut :

1. Kelainan otot jantung,

2. Aterosklerosis coroner,

3. Hipertensi sistemik atau pulmonal,

4. Peradangan dan penyakit miokardium degenerative,

5. Penyakit jantung lain,

6. Faktor sistemik,
C. Patofisiologi

Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan

kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah

jantung normal. Konsep curah jantung paling baik dijelaskan dengan persamaan CO

= HR X SV dimana curah jantung (CO : Cardiac Output) adalah fungsi frekwensi

jantung (HR : Heart Rate) x volume sekuncup (SV: Stroke Volume).

Frekwensi jantung adalah fungsi saraf otonom. Bila curah jantung

berkurang, system saraf simpatis akan mempercepat frekwensi jantung untuk

mempertahankan curah jantung. Bila mekanisme kompensasi ini gagal untuk

mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup

jantunglah yang harus menyesuaikan diri untuk mempertahankan curah jantung.

Pada gagal jantung, jika satu atau lebih lebih dari ketiga faktor tersebut

terganggu, hasilnya curah jantung berkurang. Kemudahan dalam menenukan

pengukuran hemodinamika melalui prosedur pemantauan invasive telah

mempermudah diagnose gagal jantung kongestif dan mempermudah penerapan

terapi farmakologis efektif. (Brunner & Suddarth,2002)


BAB III

RESUME KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

Pasien bernama Ny. G, dengan Umur 75 tahun, jenis kelamin adalah

perempuan dengan NO RM 13430193, pasien tinggal di alamat gendrungan 4/3,

demangan, sambi, boyolali, Pendidikan terakhir SD dan bekerja sebagai petani,

pasien masuk RSUD Pandan Arang pada 29 april 2013 jam 11.20 WIB dengan

keluhan sesak nafas dan nyeri dada dengan diagnosa Obs. Dyspnea d/d CHF.

A. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS : Ketidak Penurunan volume
- Pasien mengatakan mengalami sesak efektifan paru
nafas, tidak berkurang walaupun saat pola nafas
istirahat
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
DO :
- Keadaan umum lemah
- TTV
TD : 153/80 mmHg, RR : 28 kali/menit
0
N : 80 kali/menit, S : 37 C
- I :ada retraksi dinding dada
P:simetris, ada otot bantu pernafasan
P:sonor
A:terdengar ronchi basah/crales
- Terdapat cupping hidung
- Mukosa bibir pucat
- Pasien tampak gelisah
2. DS : Penurunan Gangguan volume
- Pasien mengatakan mengalami sesak curah jantung sekuncup
nafas, tidak berkurang walaupun saat
istirahat
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
- Pasien mengatakan nyeri dibagian dada
kiri dan menjalar ke perut atas
DO :
- Keadaan umum lemah
- TTV
TD : 153/80 mmHg, RR: 28 kali/menit
N : 80 kali/menit, S : 37 0 C
- I : ictus cordis tampak melebar
P : ictus cordis melebar ke lateral
P : batas jantung melebar
A: S1=S2 reguler lemah
- Warna kulit pucat, akral kulit dingin,
- Capillary reffil time 4 detik
- Bunyi jantung S1 = S2 reguler tunggal
lemah
- JVP teraba 5 cm
3. DS : Nyeri akut Iskemia jaringan
- Pasien mengatakan nyeri dibagian dada jantung
kiri dan menjalar ke perut bagian atas
P : nyeri karena iskemia jantung
Q : Rasanya seperti ditusuk – tusuk
R : dada bagian kiri menjalar ke perut
kuadran atas
S : skala nyeri 7
T : hilang timbul
DO :
- TTV
TD :153/80 mmHg, RR : 28 kali/menit
0
N : 80 kali/mnt, S : 37 C
- I : ictus cordis tampak melebar
P : ictus cordis melebar ke lateral
P : batas jantung melebar
A: S1 = S2 reguler tunggal lemah
- EKG tidak ada ST elevasi
- Perut tidak simetris
- Perut teraba kencang dibagian kuadran
atas
4. DS : Intoleransi Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan badan terasa lemas aktivitas antara suplai
- Keluarga pasien mengatakan dalam oksigen dan
beraktivitas pasien harus dibantu kebutuhan oksigen
- Pasien mengatakan mengalami sesak
nafas, tidak berkurang walaupun saat
istirahat
DO :
- TTV
TD : 153/80 mmHg, RR : 28 kali/menit
N : 80 kali/mnt, S : 37 0 C
- I :ada retraksi dinding dada
P:simetris, ada otot bantu pernafasan
P:sonor
A:terdengar ronchi basah/crales
- Warna kulit pucat, akral kulit dingin,
- Terjadi kelelahan saat aktivitas
- Ekstremitas atas dan bawah mengalami
kelemahan karena sesak nafas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan volume paru
II. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan volume sekuncup
III. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan jantung
IV. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dan kebutuhan oksigen
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai masalah yang muncul

dalam Asuhan Keperawatan pada Ny. G dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular :

Gagal Jantung Kongestive.

A. Pengkajian

Dari hasil pengkajian yang dilakukan secara langsung didapatkan data secara

keseluruhan terjadi kesesuaian antara teori dengan data yang didapatkan dari kasus,

akan tetapi ada beberapa ketidak sesuaian diantaranya pada :

1. Pola – pola fungsional :

a) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan

b) Pola Nutrisi dan Cairan

c) Pola Eliminasi

2. Pemeriksaan Fisik :

Jantung pada pasien tidak mengalami takikardia, pasien mengalami gagal

jantung kongestif yakni ketidakmampuan pada kedua ventrikel untuk memompa

darah, tidak ada bunyi S3 dan S4, gambaran EKG sinus ritmia, terjadi kardiomegali

karena didapatkan ictus cordis melebar, akan tetapi rontgen thorax tidak dilakukan,
sehingga gambaran kardiomegali tidak bisa diperkuat dengan pemeriksaan

penunjang.

Ekstremitas pada kasus tidak ada edema dependen maupun pitting edema,

turgor kulit bagian bawah pasien masih baik, walaupun pada pasien gagal jantung

mengalami peningkatan tekanan sistemik akan tetapi pasien tidak mengalami

edema. Output urine pasien masih baik, karena mendapatkan obat-obatan diuretik.

B. Diagnosa yang muncul pada kasus dan terdapat pada literatur

a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan volume paru.

Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat (Nanda

NICNOC,2012). Diagnosa penulis tegakan menjadi prioritas diagnosa pertama

karena ketidakefektifan pola nafas akan memperburuk kondisi dan diagnosa

yang lain seperti penurunan curah jantung, nyeri dan intoleransi aktivitas. Juga

akan menimbulkan resiko terjadinya asidosis respiratori maupun metabolik.

b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan volume

sekuncup. Ketidakadekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi

kebutuhan metabolisme (Nic Noc,2012:105). Diagnosa penulis tegakan sebagai

prioritas diagnosa kedua karena penurunan curah jantung akan menggangu

sistem vaskularisasi darah, menyebabkan sel dan jaringan mengalami

kekurangan suplai oksigen maupun nutrient, menyebabkan perubahan

membrane kapiler – alveolar, edema, peningkatan tekanan vena porta.


c. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan jantung. Diagnosa

penulis tegakan sebagai prioritas diagnosa ketiga karena nyeri / gangguan

kenyamanan akan semakin memperberat kondisi sesak nafas pada pasien,

menambah kecemasan dan kegelisahan, serta sulit untuk mempertahankan

kondisi stabil untuk menurunkan sesak nafas.

d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai oksigen dan kebutuhan oksigen. Diagnosa penulis tegakan sebagai

diagnosa keempat karena intoleransi aktivitas akan membatasi mobilisasi dari

pasien, menurunkan kemampuan aktivitas mandiri, meningkatkan resiko

dekubitus karena tirah baring, meningkatakan resiko defisit perawatan diri

karena penurunan tingkat kemandirian dalam beraktivitas.

Diagnosa yang muncul pada literatur tetapi tidak muncul di kasus :

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan produksi hormone

ADH. Peningkatan retensi cairan isotonik (Nic Noc,2012:317).

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi hormone

ADH. Kelebihan atau kekurangan oksigenasi/eliminasi karbondioksida di

membrane kapiler alveolar (Nanda NICNOC,2012).


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari asuhan keperawatan Pada Ny. S dengan Congestive Heart Failure (Gagal

Jantung Kongestive) di bangsal Anggrek - Bogenville RSUD Pandan Arang Boyolali,

penulis, melakukan tindakan selama 3 hari dan penulis menemukan 4 diagnosa

keperawatan yang muncul pada Ny. S

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari, kemudian diperoleh 2

masalah teratasi dan 2 masalah teratasi sebagian.

B. Saran

1. Bagi Perawat

a. Mampu memberikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan kondisi pada pasien

gagal jantung kongestive, melakukan pengkajian secara lengkap untuk

mengetahui keluhan yang muncul, dan menyusun rencana keperawatan yang

sesuai dengan kondisi dan prioritas masalah pasien.


DAFTAR PUSTAKA

H.M. S. Noer. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
penerbit
FKUI
James K, Stoller, F. Amincota, B. F. mondrell.2005. The Clevel and Clinic Intensive
Review of
Internal Medicine Fourth edition. Philadelphia PA. USA: Lippincot williams and
wilkins.
Kimberly A. J. Bilotta. 2012. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi Keperawatan Edisi
2,
Jakarta: EGC
L. M. Tierney, S. J. Mc Phee, M. A. Papadakis.2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran
Ilmu
Penyakit Dalam : Salemba Medika
Marschall, S. Ringge, M.A. Greganti. Netter’s Internal Medicine. USA : Library of
Congress
Catalog No 2001132777
M. E. Doengoes. 2003. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Stephen J. Mc. Phee, William F. Gannong. 2002 . Patofisiologi Penyakit. Jakarta : EGC

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: EGC

Tim indeks. 2011. Nursing The Series for Clinical Excellence. Jakarta Barat: Indeks

Udjianti Wajan J. 2011. Asuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskular. Salemba Medika

Wilkinson, Ahern. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Nanda Nic Noc, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai