NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A . Yani Tromol pos I – Pabelan, Kartasura, Telp. (0271) 717417
Fax : 715448 Surakarta 57102
ABSTRAK
Latar Belakang : Kejadian gagal jantung kongestive dipengaruhi oleh pola makan,
kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat bahkan tingkat ekonomi dan pendidikan
menjadi beberapa penyebab dari penyakit ini.
Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal jantung
kongestive yang meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Methode : Methode yang digunakan adalah dengan melakukan Asuhan Keperawatan pada
pasien gagal jantung kongestive.
Hasil : Setelah dilakukan asuahan keperwatan selama 3x24 jam didapatakan hasil sesak
nafas berkurang, pola nafas efektif, curah jantung meningkat, nyeri berkurang, dan terjadi
peningkatan toleransi aktivitas.
ABSTRACT
Background of study: Incident of congestive heart failure influence by bad food’s habbit,
smoke, bad life style, even economic and education. That is be several cause from this
disease.
Goals: To know about nursing care on the patient with congestive heart failure with
including diagnose, intervention, implementation, and evaluation.
Methode : With doing nursing care on the patient with congestive heart failure.
Result: After the writer doing nursing action during 3 x 24 hours, the writen get the result
out of breath effective, cardiac output increased, pain decreased, and happen increased
tolerance about activity.
PENDAHULUAN
perhatian didunia saat ini, gagal jantung kongestif merupakan salah satu penyebab
kematian tertinggi di dunia. Pola makan, kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat
bahkan tingkat ekonomi dan pendidikan menjadi beberapa penyebab dari penyakit
ini.
menyebutkan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada tahun
2008, mewakili 30% dari semua kematian global. Dari kematian ini, diperkirakan
7,3 juta disebabkan oleh penyakit jantung. Negara berpenghasilan rendah dan
menengah yang tidak proporsional terpengaruh: lebih dari 80% kematian penyakit
jantung dan pembuluh darah telah menjadi salah satu masalah penting kesehatan
1
prevalensi penyakit jantung secara nasional adalah 7,2%. Penyakit jantung iskemik
Indonesia, dan penyakit jantung mempunyai angka proporsi 4,6% dari seluruh
kematian.
B. Rumusan Masalah
Kongestive ?”.
C. Tujuan
1. Tujuan umum :
yang terbaik dalam mengatasi masalah keperawatan pada pasien dengan Gagal
Jantung kongestive.
2. Tujuan Khusus
kongestive.
c. Mampu menyusun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan
kongestive.
gagal jantung.
jantung kongestive.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap
oksigen dan nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat
dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian
B. Etiologi
Penyebab dari Gagal Jantung Kongestif menurut Brunner dan Suddarth (2002)
2. Aterosklerosis coroner,
6. Faktor sistemik,
C. Patofisiologi
kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah
jantung normal. Konsep curah jantung paling baik dijelaskan dengan persamaan CO
Pada gagal jantung, jika satu atau lebih lebih dari ketiga faktor tersebut
RESUME KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
pasien masuk RSUD Pandan Arang pada 29 april 2013 jam 11.20 WIB dengan
keluhan sesak nafas dan nyeri dada dengan diagnosa Obs. Dyspnea d/d CHF.
A. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS : Ketidak Penurunan volume
- Pasien mengatakan mengalami sesak efektifan paru
nafas, tidak berkurang walaupun saat pola nafas
istirahat
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
DO :
- Keadaan umum lemah
- TTV
TD : 153/80 mmHg, RR : 28 kali/menit
0
N : 80 kali/menit, S : 37 C
- I :ada retraksi dinding dada
P:simetris, ada otot bantu pernafasan
P:sonor
A:terdengar ronchi basah/crales
- Terdapat cupping hidung
- Mukosa bibir pucat
- Pasien tampak gelisah
2. DS : Penurunan Gangguan volume
- Pasien mengatakan mengalami sesak curah jantung sekuncup
nafas, tidak berkurang walaupun saat
istirahat
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
- Pasien mengatakan nyeri dibagian dada
kiri dan menjalar ke perut atas
DO :
- Keadaan umum lemah
- TTV
TD : 153/80 mmHg, RR: 28 kali/menit
N : 80 kali/menit, S : 37 0 C
- I : ictus cordis tampak melebar
P : ictus cordis melebar ke lateral
P : batas jantung melebar
A: S1=S2 reguler lemah
- Warna kulit pucat, akral kulit dingin,
- Capillary reffil time 4 detik
- Bunyi jantung S1 = S2 reguler tunggal
lemah
- JVP teraba 5 cm
3. DS : Nyeri akut Iskemia jaringan
- Pasien mengatakan nyeri dibagian dada jantung
kiri dan menjalar ke perut bagian atas
P : nyeri karena iskemia jantung
Q : Rasanya seperti ditusuk – tusuk
R : dada bagian kiri menjalar ke perut
kuadran atas
S : skala nyeri 7
T : hilang timbul
DO :
- TTV
TD :153/80 mmHg, RR : 28 kali/menit
0
N : 80 kali/mnt, S : 37 C
- I : ictus cordis tampak melebar
P : ictus cordis melebar ke lateral
P : batas jantung melebar
A: S1 = S2 reguler tunggal lemah
- EKG tidak ada ST elevasi
- Perut tidak simetris
- Perut teraba kencang dibagian kuadran
atas
4. DS : Intoleransi Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan badan terasa lemas aktivitas antara suplai
- Keluarga pasien mengatakan dalam oksigen dan
beraktivitas pasien harus dibantu kebutuhan oksigen
- Pasien mengatakan mengalami sesak
nafas, tidak berkurang walaupun saat
istirahat
DO :
- TTV
TD : 153/80 mmHg, RR : 28 kali/menit
N : 80 kali/mnt, S : 37 0 C
- I :ada retraksi dinding dada
P:simetris, ada otot bantu pernafasan
P:sonor
A:terdengar ronchi basah/crales
- Warna kulit pucat, akral kulit dingin,
- Terjadi kelelahan saat aktivitas
- Ekstremitas atas dan bawah mengalami
kelemahan karena sesak nafas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan volume paru
II. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan volume sekuncup
III. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan jantung
IV. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dan kebutuhan oksigen
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai masalah yang muncul
A. Pengkajian
Dari hasil pengkajian yang dilakukan secara langsung didapatkan data secara
keseluruhan terjadi kesesuaian antara teori dengan data yang didapatkan dari kasus,
c) Pola Eliminasi
2. Pemeriksaan Fisik :
darah, tidak ada bunyi S3 dan S4, gambaran EKG sinus ritmia, terjadi kardiomegali
karena didapatkan ictus cordis melebar, akan tetapi rontgen thorax tidak dilakukan,
sehingga gambaran kardiomegali tidak bisa diperkuat dengan pemeriksaan
penunjang.
Ekstremitas pada kasus tidak ada edema dependen maupun pitting edema,
turgor kulit bagian bawah pasien masih baik, walaupun pada pasien gagal jantung
edema. Output urine pasien masih baik, karena mendapatkan obat-obatan diuretik.
Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat (Nanda
yang lain seperti penurunan curah jantung, nyeri dan intoleransi aktivitas. Juga
PENUTUP
A. Simpulan
Dari asuhan keperawatan Pada Ny. S dengan Congestive Heart Failure (Gagal
B. Saran
1. Bagi Perawat
H.M. S. Noer. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
penerbit
FKUI
James K, Stoller, F. Amincota, B. F. mondrell.2005. The Clevel and Clinic Intensive
Review of
Internal Medicine Fourth edition. Philadelphia PA. USA: Lippincot williams and
wilkins.
Kimberly A. J. Bilotta. 2012. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi Keperawatan Edisi
2,
Jakarta: EGC
L. M. Tierney, S. J. Mc Phee, M. A. Papadakis.2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran
Ilmu
Penyakit Dalam : Salemba Medika
Marschall, S. Ringge, M.A. Greganti. Netter’s Internal Medicine. USA : Library of
Congress
Catalog No 2001132777
M. E. Doengoes. 2003. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Stephen J. Mc. Phee, William F. Gannong. 2002 . Patofisiologi Penyakit. Jakarta : EGC
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC
Tim indeks. 2011. Nursing The Series for Clinical Excellence. Jakarta Barat: Indeks
Wilkinson, Ahern. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Nanda Nic Noc, Jakarta: EGC