MAKALAH
Disusun Oleh:
Muhamad Safei
Nahdah Dyah Nadila
Novryanti Gledys
Ratna Farida
Tri Wahyuni
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah yang telah melimpahkan segala
berkah,nikmat,serta, hidayah-nya, sehingga tulisan dengan judul” Makalah Anatomi
Fisiologi Sistem Hematologi” dapat diselesaikan.
Penulis menyadari tulisan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak
.oleh karena itu ,penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebanyak banyaknya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tulisan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna ,oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tulisan ini
,akhir kata semoga allah SWT membalas semua kebaikan yang telah di berikan dan
mudah mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang....................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Definisi...............................................................................................2
B. Komposisi Darah................................................................................2
C. Plasma Darah (Bagian Cair Darah)....................................................2
D. Korpuskuler (Bagian Padat Darah)....................................................3
E. Fungsi Darah......................................................................................7
BAB III Penutup
A. Kesimpulan.........................................................................................10
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar
oksigen dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon
dioksida dan zat sisa ke organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia
terkoordinasi dalam suatu sistem yang disebut sistem peredaran darah. Sistem
peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato
yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua
jenis warna merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa
darah tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua
menandakan bahwa darah tersebut mengandung sedikit oksigen atau dalam arti
lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan
oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory
protein) yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan
bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air
seni.
B. Tujuan
1. Mampu mendreskipsikan bagian-bagian darah.
2. Mengetahui fungsi darah.
3. Mengetahui hubungan darah dengan kesehatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
B. Komposisi Darah
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45%
Korpuskuler (bagian padat darah)
C. Plasma Darah (Bagian Cair Darah)
Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair
serta mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah
memiliki warana kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air,
8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi
bahan organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk
mengangkut dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh
manusia, dan mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari
seluruh jaringan tubuh ke organ pengeluaran.
Plasma darah terdiri atas serum dan fibrinogen. Seperti yang telah dijelaskan
diatas, fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses
pembekuan darah, sedangkan serum adalah suatu cairan berwarna kuning.
2
Serum berfungsi sebagai penghasil zat antibodi yang dapat membunuh
bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita
3
Pada perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per milimeter kubiknya
sebanyak 4,5 juta.
Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses
dimana eritrosit diproduksi dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah
yang rusak akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam
hati dan limpa. Sebagian besar sel yang rusak dihancurkan oleh limpa dan
yang lolos akan dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat
besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum
merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru. Sumsum
merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2 juta
eritrosit per detik. Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritoprotein
(EPO) yang disintesa ginjal. Hormon ini sering digunakan para atlet
dalam suatu pertandingan sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah
meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yang berkembang ini
dinamakan retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari semua darah yang
beredar.
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah.
Namun jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah.
Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat 6.000-9.000 sel darah putih.
Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus).
Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat
menembus dinding kapiler. Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah,
kelenjar limfa, dan limpa (kura)
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening),
bentuk tidak tetap (ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel
darah merah.
4
Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:
5
Monosit adalah leukosit tidak bergranula. Inti selnya besar dan
berbentuk bulat atau bulat panjang. Diproduksi oleh jaringan limfa dan
bersifat fagosit.
Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke
dalam tubuh, maka tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut
adalah benda asing. Akibatnya tubuh memproduksi zat antibodi melalu sel
darah putih untuk menghancurkan antigen. Glikoprotein yang terdapat pada
hati kita, dapat menjadi antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut
disuntikkan kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan
dapat dianggap sebagai antigen untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai
antigen untuk diri kita sendiri. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
a) Sel Fagosi
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan
(fagositosis). Fagosit terdiri dari dua macam:
Neutrofil, terdapat dalam darah
Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk
kedalam jaringan atau rongga tubuh
b) Sel Limfosit
Limfosit terdiri dari:
T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar
limfa di dasar leher)
B Limfosit (B Sel)
6
penghalang terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya kemampuan ini
dapat mencengah terjadinya serangan virus
Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi
kasar. Jika trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit
akan pecah. Pecahnya trombosit akan menyebabkan keluarnya enzim
trombokinase yang terkandung di dalamnya. Enzim trombokinase dengan
bantuan mineral kalsium (Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam tubuh
dapat mengubah protombin menjadi trombin. Selanjutnya, trombin
merangsang fibrinogen untuk membuat fibrin atau benang-benag. Benang-
benang fibrin segera membentuk anyaman untuk menutup luka sehingga
darah tidak keluar lagi.
E. Fungsi Darah
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang
padat (sel darah). Bagian – bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam
tubuh. Secara garis besar, fungsi utama darah adalah sebagai berikut:
a. Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen,
zat-zat sisa metabolisme, hormon, dan air.
b. Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh
yang aktif ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap
stabil, yaitu berkisar antara 36 – 37oC.
7
c. Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh
sel darah putih.
d. Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
Banyak penyakit serta kelainan yang disebabkan oleh sistem peredaran darah
manusia
8
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel
darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan perubahan ke arah
keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
kemoterapi, kemoterapi berguna untuk menghambat pertumbuhan sel-
sel kanker. Selain kemoterapi, penderita leukimia bisa juga melakukan
transplantasi sumsum tulang, namun transplantasi sumsum tulang
adalah proses yang cukup rumit karena memerlukan pendonor
sumsum tulang dengan tingkat kecocokan yang cukup tinggi.
3. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik),
maksudnya dapat diturunkan pada keturunannya. Penderita penyakit
ini tidak dapat menghentikan pendarahan akibat luka karena darahnya
sukar membeku. Untuk pengobatan penderita hemofilia sepertinya
agak sulit dilakukan, karena penyakit ini adalah penyakit keturunan.
Pada pendarahan yang cukup serius, misalnya saja mengalami
kecelakaan, maka penderita hemofilia bisa saja mengalami kematian
karena darahnya sukar membeku. Sebaiknya para penderita hemofilia
berhati-hati dengan benda-benda tajam ataupun sesuatu yang bisa
menyebabkan mereka mengeluarkan darah. Hemofilia hanya diderita
oleh kaum laki-laki, tetapi gen ini dibawa oleh perempuan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45%
Korpuskuler (bagian padat darah. Plasma Darah (bagian cair darah) terdiri
dari plasma.
Korpuskuler (bagian padat darah) terdiri dari :
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
3. Keping Darah (Trombosit)
Darah didalam tubuh kita mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan,
oksigen, zat-zat sisa metabolisme, hormon, dan air.
2. Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ
tubuh yang aktif ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu
tubuh tetap stabil, yaitu berkisar antara 36 – 37oC.
10
3. Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh
oleh sel darah putih.
4. Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
11
DAFATAR PUSTAKA
http://ida-diyanti.blogspot.com/2012/01/makalah-darah-hematologi.html (Diakses 30
oktober 2012)
http://anemiadefisiensibesi.blogspot.com/2011/03/makalah-gangguan-sistem-
hematologi.html (Diakses 30 oktober 2012)
http://id.scribd.com/doc/101836134/makalah-hematologi (Diakses 30 oktober 2012)
http://anemiadefisiensibesi.blogspot.com/2011/03/makalah-gangguan-sistem-
hematologi.html (Diakses 30 oktober 2012