Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

anatomi fisiologi dalam sistem


hematologi
1.1 Latar Belakang
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta
jaringan yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari
sistem transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang
terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.
Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran
mengenai sel darah, organ pembentuk darah, dan kelainan yang
berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah. Setiap orang
mengetahui bahwa pendarahan pada akhirnya akan berhenti ketika
terjadi luka atau terdapat luka lama yang mengeluarkan darah kembali.
Saat pendarahan berlangsung, gumpalan darah beku akan segera
terbentuk dan mengeras, dan luka pun pulih seketika. Sebuah kejadian
yang mungkin tampak sederhana dan biasa saja di mata Anda, tapi tidak
bagi para ahli biokimia. Penelitian mereka menunjukkan, peristiwa ini
terjadi akibat bekerjanya sebuah sistem yang sangat rumit. Hilangnya
satu bagian saja yang membentuk sistem ini, atau kerusakan sekecil apa
pun padanya, akan menjadikan keseluruhan proses tidak berfungsi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi dalam sistem hematologi itu ?

1.3 Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga
kesehatan atau tenaga medis dapat memahami berkaitan
dengan anatomi dan fisiologi sistem hematologi.

1.4 Manfaat
Makalah ini di buat oleh kami agar meminimalisir kesalahan
dalam tindakan praktik keperawatan yang di sebabkan oleh
ketidakpahaman dalam anatomi fisiologi dalam sistem
hematologi sehingga berpengaruh besar terhadap
kehidupan klien.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komposisi dan struktur Darah Manusia.


· Karakteristik
1. Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen
pembentuk) tertahan dan di bawa dalam matriks cairan (plasma).
2. Darah lebih berat dibandingkan dengan air dan lebih ketal.
Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta Ph 7.4 (7.35-7.45).
3. Warna darah bervariasi dan merah terang sampai merah tua
kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa ke sel darah
merah.
4. Volume darah tetap sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa
berukuran rata-rata, dan kurang sedikit pada perempuan dewasa.
Volume ini bervariasi sesuai dengan ukuran tubuh dan berbanding
terbalik dengan jumlah jaringan edukosa dalam tubuh. Volume ini juga
bervariasi dengan perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.
2.2 Fungsi Sel Darah dan Plasma Darah
Pada Tubuh Manusia.
a. Zat makanan dan mineral, antara lain
glukosa, gliserin, asam amino, asam lemak,
kolesterol, dan garam mineral.
b. Zat hasil produksi dari sel-sel, antara lain
enzim, hormon, dan antibodi.
c. Protein,
d. Karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen.
2.3 Nilai dan Ukuran Normal Komponen
Darah Manusia.
Nilai-nilai sel darah dewasa normal :
a. Sel darah merah : 4,2 - 6,2 juta per ml darah
b. Sel darah putih : 5000 - 10.000 juta per ml darah
c. Trombosit : 140.000 - 340.00 per ml darah
d. Hematokrit (% sel darah merah) : 45-52% untuk pria;
36-48% untuk wanita
e. Hemoglobin : 14,0-17,4 gram per 100ml untuk pria;
12,0-16,0 gram per 100ml untuk wanita. (Elizabeth J
Corwin, 2001).
2.4 Sel-Sel Darah Merah, Anemia, dan Polisitemia.
A. Sel darah merah
Sel darah merah atau yang disebut eritrosit berasal
dari bahasa yunani, yaitu erythros berarti merah dan krytos
yang berarti selubung/sel. Sel ini tidak memiliki intisel,
mitokondria, atau ribosom. Sel ini tidak dapat melakukan
mitosis, fosforilasi oksidatif sel, atau pembentukan protein.
Sel darah merah mengandung protein hemoglobin yang
mengangkut sebagian besar oksigen yang diambil di paru
ke sel-sel diseluruh tubuh. Hemoglobin menempati sebagian
besar ruang intrasel eritrosit. Sel darah matang dikeluarkan
dari sum-sum tulang dan hidup sekitar 120 hari untuk
kemudian mengalami disintegrasi dan mati. Sel-sel darah
merah yang mati diganti oleh sel-sel baru yang dihasilkan
oleh sumsul tulang. (Elizabeth J Corwin, 2001)
B. Anemia
Anemia adalah defisiensi sel darah merah atau
kekurangan hemoglobin. Hal ini mengakibatkan penurunan
jumlah sel darah merah, atau jumlah sel darah merah tetap
normal. Tetapi jumlah hemoglobinnya sub normal. Karena
kemampuan darah untuk membawa oksigen berkurang.
Maka individu akan terlihat pucat atau kurang tenaga.
a. Penyebab umum dari anemia:
· Perdarahan hebat
· Akut (mendadak)
· Kecelakaan
· Pembedahan
· Persalinan
b. Gejala
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan
oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini,
bervariasi.Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan,
kurang tenaga dan kepala terasa melayang.Jika anemia
bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung.
c. Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan
adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume
darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam
suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut
merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit
(CBC/complete blood count).
d. Macam-macam anemia
1.Anemia Hemoragis
2. Anemia Aplastika
3.Anemia Megaloblasitik
4. Hemolisis karena malaria atau reaksi dg obat2an
5. Nutrional Anemia
6. Anemia Pernisiosa
7. Renal Anemia
Leukosit (Sel darah putih).
ü Sel darah putih atau leukosit adalah sel darah yang membentuk
komponen darah yang berada di plasma darah .
GRANULOSIT : Leucocyt yang bergranulla berbutir butir /granule :
Basofil , Eosinofil dan Neutrofil.
Granulosit
Jumlahnya hampir 75% dariseluruh leukosit, plasmanya
mengandung granula (butir-butir halus), dibuat didalam sumsum merah
oleh jaringan retikulo endotelium.Granulosit merupakan sel fagosit,
memakan benda asing, terutama bakteri.Oleh karena itu, granulosit
dapat menembus dinding kapiler, disebut diapedesis serta masuk ke
jaringan-
jaringan.Apabila terjadiluka, granulosit akan berkumpul pada luka untuk
memakan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.Granulosit yang mati
akan berkumpul berupa nanah. Macam-macam sel yang terdapat
kedalam tipe granulosit antara lain :
1. Neutrofil
2. Eosinofil
3. Basofil
2.6 Imunitas dan Alergi.
Imunitas
Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme
yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan
mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.
ALERGI
Alergi merupakan respons sistem imun yang tidak tepat dan
kerap kali membahayakan terhadap subtansi yang biasanya tidak
berbahaya. Reaksi alergi merupakan manifestasi cidera jaringan yang
terjadi akibat interaksi antara antigen dan antibody. Kalau
2.7 Golongan Darah
Sebelum lahir, molekul protein yang di tentukan secara genetic
disebut antigen muncul di permukaan sel darah merah. Antigen ini, tipe
A dan tipe B bereksi dengan antibody pasanagnnya, yang mulai terlihat
sekitar 2 sampai 8 bulan setelah lahir.
a. Karena reaksi antigen –antibodi menyebabkan aglutinasi
(penggumpalan) sel darah merah, maka atigen disebut aglutinogen dan
antibody pasangannya disebut aglutinin.
b. Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A maupun tipe B,
atau hanya mewarisi salah satunya atau bahkan keduanya sekaligus.

2.8 Hemostatis dan Pembekuan Darah


Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat
putusnya atau robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi
ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang.
Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan
pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang
menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
2.9 Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembekuan Darah
13 Faktor Pembekuan Darah

1. Fibrinogen
2.Prothrombin
3.Jaringan Tromboplastin
4.Kalsium
5.Proaccelerin
6.Sebuah faktor koagulasi
7.Proconvertin:
8.Antihemophilic faktor
9.Tromboplastin Plasma komponen, sebuah faktor koagulasi
penyimpanan yang relatif stabil
10.Stuart faktor
11.Tromboplastin plasma
12. Hageman
F12. ibrin-faktor yang menstabilkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta
jaringan yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari
sistem transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan
yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian
korpuskuli.
Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran
mengenai sel darah, organ pembentuk darah, dan kelainan yang
berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah.
3.2 Saran.
Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran agar dalam ilmu
kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi
sistem hematologi secara tepat agar terhindar dari kesalahan dalam
tindakan baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan
perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk
memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan dan
berhubungan pula dengan darah.

Anda mungkin juga menyukai