Anda di halaman 1dari 3

PENUGASAN RESUME AIRWAY DAN BREATHING MANAGEMENT

43_Staningsih HK

Kematian karena masalah airway disebabkan :

 Kurang pengetahuan mengenali masalah


 Tidak mampu membebaskan gangguan jalan nafas dengan cepat
 Tidak mampu memasang alat bantu nafas dengan benar
 Aspirasi isi lambung

Potensial terjadi sumbatan jalan nafas pada kondisi :

 Pasien penurunan kesadaran


 Trauma mid face
 Fr ramus mandibulla
 Trauma leher
 Trauma maksifacial

Pengkajian :

1. Mengenali adanya sumbatan jalan nafas


 Pangkal lidah jatuh kebelakang pada pasien tidak sadar
 Ada darah/ cairan di rongga mulut atau hidung
 Oedema larink
2. Inspeksi : gelisah, agitasi, sianosis,retraksi pernafasan
3. Auskultasi : suara abnormal snoring, gurgling, stridor

Penatalaksanaan  harus hati hati pada :

 Saat membuka jalan nafas karena akan menggerakan leher


 Pada multiple trauma
 Trauma dengan penurunan kesadaran
 Trauma maksilofacial

Penatalaksanaan  tanpa alat bantu  head tilt, chin lift, jaw trust

Penatalaksanaan  sumbatan lidah OPA, NPA

 Sumbatan darah  suction

Pemasangan ETT dengan indikasi :

 Pasien henti jantung


 Pasien tidak mampu bernafas adekuat : edema paru, SGB,
 Pasien koma/ tidak ada reflek, perdarahan massif di rongga mulut

Komplikasi pemasangan ETT :

 ETT masuk esofagus


 Luka pada bibir dan lidah
 Gigi patah
 Laserasi pada farink dan trachea
 Kerusakan pita suara
 Perforasi faring dan esofagus
 Muntah dan aspirasi
 Pelepasan adrenalin dan noradrenalin akibat rangsangan intubasi
 ETT masuk ke salah satu lubang bronkus

Penatalaksanaan sumbatan nafas

 LMA
 Nedle Krikotiroidotomi  menusukan jarum ke krikoid

Penyulit dalam penatalaksanaan airway

o Pasien gelisah
o Tidak sadar
o Sulit buka mulut
o Trauma maksilofacial berat

Pertimbangkan :

o Pemberian sedasi atau pelumpuh


o Pertimbangan krikoidotomy
o Suction

VENTILASI

Pemeriksaan

Inspeksi : jejas, pergerakan dada simetris/asimetris, pola pernafasan, frekuensi nafas

Auskultasi : bising nafas

Palpasi : krepitasi

Perkusi : sonor, hipersonor, dullnes

Saturasi O2

Rentang pernasan normal

 Dewasa  12-20 x/mnt


 Anak  15-30x/mnt
 Bayi  25-50 x/mnt

Tujuan terapi oksigen

 Meningkatkan kadar oksigen


 Tek parsial pksigen dialveolus meningkat
 Difusi oksigen lebih banyak
 Kadar oksigen darah cukup
 Persediaan oksigen jaringan cukup
 Mencegah hipoksia

Pemberian oksigen  Pocket masone way, ukuran dan Teknik benar, posisi benar, sambungkan ke
oksigen dengan aliran 10-15 l/mnt

Kadar oksigen bertambah 4% untuk setiap tambahn 1 lt/mnt oksigen

1. Aliran rendah konsentrasi rendah  binasal canul


2. Aliran rendah konsentrasi tinggi simple mask
3. Aliran rendah konsentrasi tinggi non rebreating mask
4. Aliran tinggi konsentrasi tinggi ventury mask
5. Aliran tinggi konsentrasi tinggi bag valve mask

Kapan pemberian oksigen dihentikan :

 Pasien sudah merasa nyaman


 Pernafasan dan so2 normal
 TD, N normal

Anda mungkin juga menyukai