Waktu Gejala respirasi yang baru dirasakan maupun yang memberat, terjadi
dalam 1
Minggu
Foto toraks Opasitas bilateral, bukan disebabkan oleh efusi, atelektasis maupun
nodul paru
Disebabkan oleh kegagalan respirasi, bukan disebabkan karena gagal
Sumber edema jantung
maupun kelebihan cairan
Derajat hipoksemia
Ringan 200 mmHg < PaO2/FIO2 ≤ 300 mmHg dengan PEEP atau CPAP ≥ 5
cmH2O
Sedang 100 mmHg < PaO2/FIO2 < 200 mmHg dengan PEEP > 5 cmH2O
28
Nursing Diagnosis
Gg pertukaran gas bd perubahan membran kapiler alveol
karena peningkatan permeabilitas; cedera paru; kolap
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. hilangnya fungsi jalan
nafas, peningkatan sekret pulmonal, peningkatan resistensi
jalan nafas
Penurunan CO b.d. peningkatan tekanan intrathorak akibat
ventilasi tekanan positif
Disfunctional ventilator weaning response bd kongesti jalan
napas; inadekuat rest dan nutrisi; nyeri, kecemasan
Intoleransi aktivitas bd ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dan demand karena peningkatan work of breathing
29
Nursing Diagnosis & Interventions
Nursing Diagnosis Interventions
Penurunan CO b.d. 1. Monitor dan catat VS/2jam (penting utk deteksi dini
peningkatan tekanan penurunan CO)
intrathorak akibat 2. Ukur & catat output urine/jam (penurunan output
ventilasi tekanan urine <30 ml/jam, tanda awal penurunan CO)
positif 3. Kaji LoC/4jam atau lebih sering lagi (penurunan LoC
tanda dini hipoksia serbral akibat penurunan CO)
4. Cek bunyi jantung dan paru secara sering (adanya
bunyi abnormal, indikasi gagal jantung)
5. Timbang BB/hari (indikator status cairan & utk deteksi
retensi cairan)
6. Lakukan higiene kulit scr sering
7. Pertahankan caira iv sesuai order
8. Beri analgetik, sedatif, neuromuscular blocker sesuai
kebutuhan.
30
Nursing Diagnosis & Interventions
Nursing Diagnosis Tujuan/kriteria hasil Interventions
Gg pertukaran gas Dalam 12-24 jam dari 1. Kaji st pernapasan (frekuensi, kedalaman,
bd perubahan dimulainya intervensi ps irama, dan penggunaan otot bantu napas)
membran kapiler memperlihatkan pertukaran 2. Kaji tanda/gejala respiratory distress (gelisah,
alveol karena gas yang adekuat, ditandai: cemas, confusion, tacipnea (RR >20x/mnt)
peningkatan • Pao2: >60 mmHg 3. Kaji bunyi napas . Bunyi tambahan biasanya
permeabilitas; • Paco2: <45 mmHg terdengar pd tahap lanjut ARDS
cedera paru; kolap • pH: 7.35-7.45 mmHg 4. Monitor nilai AGD serial. Jelaskan perlunya
• Dlm 4-6 hari dari analisa berulang
dimulainya intervensi: 5. Bandingkan saturasi hasil AGD dengan saturasi
RR 12-20 mnt, kedalam pulse oximetry utk akurasi. Konsulkan jika nilai
dan pola normal pulse oximetry <90%
(eupnea) 6. Beri oksigen dan monitor saturasi oksigen
Bunyi napas bersih/ 7. Monitor dan catat hasil test fungsi paru
wheezinf (-/-), ronchi (-/-) 8. Ajarkan pursed-lip bereathing technique
di kedua paru 9. Posisikan semi /high Fowler’s
10.Pertahankan peralatan intubasi emergensi siap
pakai di samping tempat tidur
31
Nursing Diagnosis & Interventions
Nursing Tujuan/kriteria hasil Interventions
Diagnosis
Intoleransi Dalam 24-48 jam 1. Atur pengkajian dan prosedur keperawatan
aktivitas bd dari dimulainya yg dilakukan pd ps agar tidak mengganggu
ketidakseimba intervensi ps istirahat (at least 90-120 min)
ngan antara memperlihatkan 2. Ajarkan tehnik releksasi progresif (libatkan
keluarga)
suplai oksigen peningkatan 3. Kurangi takut/kecemasan pasien: jelaskan
dan demand toleransi dalam semua prosedur
karena beraktivitas. 4. Istirahatkan setelah makan (utk menghindari
peningkatan Kriteria hasil: kompetisi suplai oksigen selama proses
work of • Menyatakan lelah digesti
breathing berkurang 5. Monitor saturasi oksigen selama aktivitas
• Menunjukan untuk mengevaluasi pembatasan aktivitas
peningkatan dan keadaan oksigenasi
toleransi aktivitas 6. Kaji suhu tubuh tiap 2-4 jam, dan atasi jika
bertahap ada peningkatan: utk menurunkan demand
oksigen
32