PEMBAHASAN
Ventilator
3.1 Definisi :
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau
seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi (Hendi,2008)
3.4 Kontraindikasi
18
5. Pasien dengan COPD
19
diberikan oleh ventilator juga dapat dibatasi oleh faktor seperti tekanan jalan
napas (mis., ventilator daur volume dapat disusun untuk segera menghentikan
aliran inspirasi jika tekanan jalan napas melebihi nilai yang ditetapkan).
20
spontan (5); mode waktu (T), yaitu tekanan membantu napas yang diberikan pada
kecepatan yang telah ditentukan sebelumnya; dan spontan/waktu (S/T), yaitu
ventilator diubah ke cara waktu jika napas spontan gagal dibawah keccpatan yang
ditentukan (Fishman et al., 2008). Ventilasi mode kontrol terbimbing (assist-control
mode ventilation, ACMVatau AC) sering digunakan untuk memulai ventilasi
mekanis dan ketika pasien berisiko untuk henti napas (mis., overdosis atau cedera
kepala). Napas terbimbing dipicu oleh usaha inspirasi; akan tetapi, jika kecepatan
respirasi gagal di bawah jumlah yang ditetapkan (mis., 14 kali per menit), napas
yang dikendalikan ventilator diberikan pada volume tidal atau tekanan tidal spesifik
dan kccepatan aliran inspirasi.
21
digunakan beta sama dengan SIMV ketika usaha respirasi tertekan. Bantuan
ventilator dapat dilepaskan secara perlahan selama penyapihan.
Ventilasi frekuensi tinggi memberi volume gas yang kecil yang diberikan
pada kecepatan yang cepat. Diindikasilkan pada pasien yang secara hemodinamik
tidak stabil dan tidak toleran terhadap MV konvensional. Gunakan sedasi yang
diperlukan dan kemungkinan paralisis farmakologis (Perrin, 2009).
22
ditetapkan; napas akan
diberikan pada
kecepatan yang telah
diatur jika pasien tidak
memulai.
Ventilasi mandatory Napas mandatori
intermiten diberikan oleh ventilator
tersinkronisasi(synchronized disinkronasi dengan
intermittent mandatory usaha inspirasi pasien.
ventilation) ,SIMV)
Tekanan jalan napas positif Tekanan positif
kontinu(continuous positive diperhankan pada jalan
airway pressure, CPAP) napas; semua napas
spontan
Tekanan ekspirasi akhir Digunakan bersama
positif(positive end- dengan mode ventilator
expiratory pressure,PPEP) lain; tekanan jalan napas
positif dipertahankan
sepanjang siklus
respirasi.
Ventilasi bantuan Aliran inspirasi tekanan
tekanan(pressure support membantu usaha
ventilation,PSV) inspirasi pasien,
menurunkan kerja napas.
23
(Gambar 3.1) Grafik pola napas dari
tabel 3.1
24
3.7 PENGATURAN VENTILATOR
Selain untuk memilih mode ventilasi, parameter lain yang diatur untuk
memenuhi kebutuhan pasien individual ketika ventilasi tekanan positif
digunakan. Untuk sebagian besar pasien dewasa, kecepatan awal nya diatur antara
12 dan 15 napas per menit. Dengan ACMV atau SIMV, kecepatan respirasi pasicn
sering kali lebih tinggi daripada pengaturan ventilator akibat napas spontan. Karbon
dioksida yang diekshalasi (ETCO2) atau PCO2 dapat digunakan untuk menentukan
kecepatan. PCO2 kurang dari 35 mmHg mengindikasikan hiperventilasi dan
alkalosis respiratorik: kecepatan yang diatur diturunkan. PCO2 di atas 45 mmHg
atau ETCO2 lebih dari 45 mmHg mengindikasikan hipoventilasi dan kebutuhan
untuk meningkatkan kecepatan.
Volume tidal yang diatur mengendalikan jumlah gas yang dialirkan dengan
setiap kali napas ventilator. Volume tidal orang dewasa normal saat istirahat adalah
sekitar 7 mL/kg berat badan, atau 400 hingga 550 mL. Volume tidal yang diberikan
olch ventilasi mekanis sedikit lebih tinggi (500 hingga 750 mL) untuk
mengompensasi ruang mati slang. Volume tidal yang lebih tinggi dapat
mcnyebabkan trauma jaringan paru.
Parameter Penjelasan
Kecepatan (f) Jumlah nafas yang diberikan ventilator
per menit: biasanya 12 hingga 15 pada
25
orang dewasa menggunakan ACMV,
dapat lebih rendah pada SIMV
Volume tidal (Vt) Jumlah gas yang diberikan dengan
setiap napas ventilator : biasanya 8
hingga 10 mL/kg berat badan
Konsentrasi oksigen (FIO2) Persentase oksigen yang diberikan
dengan napas ventilator: dapat diatur
antara 21% (udara ruangan) dan 100%
Rasio I:E Durasi inspirasi terhadap ekspirasi :
biasanya 1:2 hingga 1:1,5
Kecepatan aliran Kecepatan udara yang diberikan
Sensitivitas Usaha yang diperlukan oleh pasien
untuk memulai napas dibantu ventilator
Batas tekanan Tekanan maksimal dalanm jalan napas
yang akan mengakhiri napas ventilator
26
akibat proses penyakit yang mendasari dan adanya slang endotrakea yang terus-
menerus. Meskipun ketika asepsis ketat digunakan untuk auctioning dan prosedur
respirasi lain, jalan napas bawah terkontaminasi dalam 24 jam intubasi. Sekresi
sering kali kental dan banyak, meningkatkan risiko atclektasis.
Barotrauma
27
Efek Gastrointestinal .Komplikasi gastrointestinal umumnya berkaitan
dengan ventilasi mekanis yang lama. Ulkus tekan (gastritis erosif) dapat terjadi,
menyebabkan hemorragi gastrointestinal yang tidak terlalu nyeri. Penyekat reseptor
H2 histamin atau sucralfate sering kali digunakan untuk mencegah ulkus tekan.
Udara bocor sekitar slang endotrakea dapat menyebabkan distensi lambung; slang
nasogastrik sering kali dipasang untuk mencegah muntah. Sedasi dan medikasi lain
digunakan selama ventilasi mekanik dapat memperlambat motilitas usus,
menyebabkan konstipasi.
Penyapihan
SlMV dan PSV digunakan untuk penyapihan ketika durasi ventilasi mekanik
lebih lama dan pengondisian kembali otot pernapasan diperlukan. Ketika SIMV
28
digunakan, jumlah napas dibantu ventilator mandatory diturunkan secara bertahap
seiring dengan ABG, ETCO2, dan kecepatan pernapasan dimonitor. Ketika pasien
dapat menoleransi SIMV pada 4 napas per menit tanpa periode istirahat bantuan
ventilator yang lebih besar, penyapihan CPAP atau T-piece diusahakan sebelum
ekstubasi (Fishman et al., 2008).
Penyapihan Akhir
Perhatian harus diberikan untuk status cairan dan elektrolit serta nutrisi
adekuat. Ventilasi mekanis meningkatkan retensi natrium dan air akibat efeknya
pada curah jantung. Perfusi ginjal menurun, menstimulasi sistem reninangiotensin-
29
aldosteron untuk menahan natrium dan air. Kateter Swan-Ganz sering kali dipasang
untuk memonitor tekanan arteri pulmonal dan curah jantung. Jalur arteri
memungkinkan analisis gas darah berulang dan monitoring tekanan arteri yang
kontinu. Elektrolit serum diambil secara sering, dan asupan, haluaran, dan berat
badan harian dimonitor secara cermat. Nutrisi enteral atau parenteral diberikan
selama ventilasi mekanis, karena slang endotrakea melarang makan. slang
pemberian nasogastrik, gastrostomi, atau jejunostomi ditempatkan untuk nutrisi
enteral. Selang jejunostomi dapat digunakan untuk mengurangi risiko regurgitasi
dan aspirasi.
30