A. Topik
Pencegahan Resiko Bunuh Diri
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang
diberikan
2. Tujuan Khusus
Sesi 1
a. Klien dapat meningkatkan harga diri
b. Klien dapat berpikir positif terhadap dirinya
Sesi 2
a. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif
b. Klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis
C. Landasan Teori
Bunuh diri adalah segala sesuatu perbuatan dengan tujuan untuk
membinasakan dirinya sendiri dan dengan sengaja dilakukan oleh seseorang yang tau
akan akibatnya yang mungkin pada waktu yang singkat (W.F. Maramis, 1992) .
Bunuh diri adalah tindakan agresif terhadap diri sendiri untuk mengakhiri
kehidupan (Budi Anna Keliat, 1993) .
Bunuh diri adalah suatu tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri
untuk mengakhiri kehidupan. Bunuh diri merupakan koping terakhir dari individu
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.( Jenny., dkk. (2010). Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa ) .
34
Resiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang
dapatmengancam kehidupan. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena
merupakan perilaku untuk mengakhiri kehidupannya. Perilaku bunuh diri disebabkan
karena stress yang tinggi dan berkepanjangan dimana individu gagal dalam
melakukan mekanisme koping yang digunakan dalam mengatasi masalah. Beberapa
alasan individu mengakhiri kehidupan adalah kegagalan untuk beradaptasi, sehingga
tidak dapat menghadapi stress, perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan
hubungan interpersonal/ gagal melakukan hubungan yang berarti, perasaan marah/
bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri, cara untuk
mengakhiri keputusasaan (Stuart, 2006).
D. Klien
1. Kriteria
- Klien yang sehat fisik
- Klien dengan harga diri rendah kronis
- Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya
- Klien dengan resiko bunuh diri
2. Proses Seleksi
- Berdasarkan observasi klien sehari- hari
- Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai perilaku
klien sehari- hari
- Hasil diskusi kelompok
- Berdasarkan asuhan keperawatan
- Adanya kesepakatan dengan klien
E. Pengorganisasian
1. Waktu
a. Hari/ tanggal :
b. Jam :
c. Acara :
- Pembukaan :
35
- Perkenalan pada klien :
- Perkenalan TAK :
- Penutup
d. Tempat :
e. Jumlah pasien :
2. Tim Terapis
a. Leader
Tugas Leader:
d. observer
Tugas observer
36
- Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
- Mendampingi peserta TAK
- Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
- Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Anggota
Tugas Anggota
- Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
37
CO LEADER
LEADER
PASIEN PASIEN
PASIEN PASIENN
FAILITATOR FASILITATOR
PASIEN PASIEN
F. Pembagian Tugas
Leader : M. Muklis
Co Leader : Samsul Hadi
Observer : Dewi Ayu L.
Fasilitator : Wartiani Dianingrum
Yuli Solich S. N
Asmaul Khusnah
Erita Dwi R.
38
Sesi 1
Stimulasi persepsi : Pencegahan Bunuh Diri
Mencegah Keinginan untuk Bunuh Diri
Tujuan :
1. Klien dapat mengendalikan saat ada keinginan atau dorongan untuk bunuh diri
2. Klien dapat mengekspresikan perasaannya
Setting :
Alat
Metode
39
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah keinginan untuk
bunuh diri
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
b. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
c. Terapis menanyakan apakah klien masih ada keinginan bunuh diri
d. Terapis menanyakan apa yang dilakukan klien saat keinginan tersebut
muncul
e. Terapis menjelaskan cara mengalihkan bila keinginan untuk bunuh diri
muncul dengan modifikasi lingkungan psikis.
f. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis meminta klien menceritakan kembali cara mengalihkan bila
keinginan bunuh diri muncul secara tertulis.
40
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 2 stimulasi persepsi : pencegahan resiko bunuh diri , kemampuan klien yang
diharapkan adalah mampu menceritakan kembali cara mencegah bila keinginan
bunuh diri. Formulir evaluasi sebagai berikut :
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki oleh klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi , TAK stimulasi persepsi
pencegahan resiko bunuh diri. Klien mampu menuliskan cara mengalihkan bila
keinginan bunuh diri muncul dan tingkatkan reinforcement (pujian).
41
Sesi 2
Tujuan
Setting
Alat
Metode
1. Diskusi
2. Permainan
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri,
harga diri rendah.
b. Membuat kontrak dengan kien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama )
42
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap tentang hal positif
diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan.
d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.
e. Terapis membagikan kertas yang kedua.
f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri,
kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasanya dilakukan di rumah dan
dirumah sakit.
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara
bergiliran sampai semua klien mendapat giliran.
h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan dating.
1. menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang
dapat diterapkan dirumah sakit dan dirumah.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
43
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
presepsi: harga diri rendah sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah menuliskan
pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif (kemampuan) yang dimiliki.
Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 2
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
No. Nama klien Menulis pengalaman yang Menulis hal positif diri
tidak menyenangkan sendiri
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. Beri tanda cek jika klien mampu dan
tanda silang jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
44
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperaawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi harga diri
rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami
kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif
dirinya dan tingkatkan rinforcement (pujian).
45
Sesi 3
Tujuan :
Setting
Alat
Metode
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 4.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapiutik.
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis pakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
46
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan TAK
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada kien yang meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan kertas HVS dan spidol, masing-masing satu buah untuk
setiap klien
b. Terapis meminta klien menuliskan siapa orang yang paling disayangi dan
dicintai
c. Terapis meminta klien memilih dari salah satu orang yang dicintai, siapa yang
paling dekat dan paling dipercaya oleh klien
d. Terapis menjelaskan pentingnya koping yang adaptif dan menganjurkan klien
untuk berbagi masalah kepada orang yang paling dekat dan dipercaya agar
klien tidak merasa tertekan dan terbebani
e. Terapis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup (masa depan) agar
bersemangat berusaha mewujudkan dan optimistis
f. Terapis meminta klien menuliskan masing-masing tujuan hidup (masa depan)
klien di kertas yang telah dibagikan.
g. Terapis meminta klien untuk membacakan tujuan hidup (masa depan) yang
telah ditulisnya secara bergantian
h. Terapis memberikan pujian dan mengajak tepuk tangan klien lain jika satu
orang klien telah selesai membacakan.
i. Terapis meminta klien melihat lagi tujuan hidupnya (masa depannya),
mencoret tujuan yang sulit (tidak mungkin) dicapai.
j. Terapis meminta klien membaca ulang tujuan hidup (masa depan) yang
benar-benar realistis ( seperti langkah d).
k. Terapis memberikan pujian kepada klien setiap selesai membacakan tujuan
hidupnya.
47
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian kepada kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk menyimpan kertas tersebut dan menuliskan lagi\
tujuan hidup yang mungkin masih ada dan pengalaman-pengalaman yang
menyenangkan bersama orang yang dicintai dan membacanya kembali agar bisa
menggunakan mekanisme koping yang adaptif
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang,
2. Menyepakati waktu dan tempat untuk TAK
Evaluasi
48
5 Membaca tujuan hidup (masa
depan)
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 4, TAK stimulasi persepsi :
Menggunakan Mekanisme Koping yang Adaptif. Misalnya : Klien mampu berbagi masalah
dengan keluarga. Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.
49
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti.Jakarta: Erlangga.
50
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I. Definisi .............................................................................................................. 3
51
52