( CHD ) ATAU PENYAKIT JANTUNG BAWAAN A. Definisi Congenital heart disease (CHD) atau penyakit jantung Congenital adalah kelainan yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir, tetapi kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejala segera setelah bayi lahir, tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan bahkan beberapa tahun (Ngastiah) Penyakit jantung konginetal atau penyakit jantung bawaan adalah sekumpulan malfofasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah ada sejak lahir (Buku ajar Ilmu penyakit dalam, 1134) Etiologi Penyebab penyakit jantung Congenital berkaitan dengan kelainan perkembangan embolik, pada usia lima sampai delapan minggu, jantung dan pembuluh darah besar dibentuk. Gangguan perkembangan mungkin disebabkan oleh faktor-faktor prenatal seperti infeksi ibu selama trimester pertama. Agen penyebab lain adalah rubella. Inlfuensa atau chicken pox. Faktor-faktor prenatal seperti ibu yang menderita diabetes militus denbgan ketergantungan pada insulin serta faktor-faktor genetic juga berpengaruh untuk terjadinya penyakit jantung congenital. Selain faktor orang tua, insiden kelainan jantung juga meningkat pada individu. Faktor-faktor lingkungan seperti radiasi, gizi ibu yang jelek, kecanduan obat-obatan dan juga mempengaruhi perkembangan embrio. empengaruhi perkembangan embrio. Klasifikasi Terdapat berbagai cara penggolongan penyakit jantung congenital : penggolongan yang sangat sederhana adalah penggolongan yang didasarkan pada adanya sianosis serta vaskularisasi paru. 1. Penyakit jantung bawaan (PJB) non sianotik dengan vaskularisasi paru bertambah, misalnya defek septum (DSV), defek septum atrium (DSA), dan duktus atrium (DSA) dan duktus arterius parsisten (DAP). 2. PJB non sianotik dengan vaskularisasi paru normal. Pada penggolongan ini termasuk ini stenosis aorta (SA), stenosis pulmonal (SP) dan koarktasio aorta. 3. PJB sianotik dengan vaskularisasi paru berkurang. Pada penggolongan ini yang paling banyak adalah tetralogi fallot (TF). 4. PJB sianotik dengan vaskularisasi paru bertambah, misalnya transposisi arteri besar (TAB)
Klasifikasi gagal jantung Class I Penderita penyakit jantung tanpa limitasi aktivitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan dyspnoe atau kelelahan Class I Penderita penyakit jantung disertai sedikit limitasi dari aktivitas fisik. Saat istirahat tidak ada keluhan. Aktivitas sehari-hari menimbulkan dyspnoe atau kelelahan Class III Penderita penyakit jantung disertai limitasi aktifitas fisik yang nyata. Saat istirahat tidak ada keluhan. Aktivitas fisik yang lebih ringan dari aktivitas sehari-hari menimbulkan dyspnoe atau kelelahan Class IV Penderita penyakit jantung yang tak mampu melakukan setiap aktivitas fisik tanpa menimbulkan keluhan, gejala-gejala jantung bahkan mungkin sudah nampak saat istirahat. Setiap aktivitas fisik akan menambah beratnya keluhan . Patofisiologi
Yaitu sinonim atrial septal defect ialah defek septum interatrial (DSI)
- Gambaran anatomis
3. Tipe sinur venosur, kadang-kadang disertai dengan stenosisi mitral (sindrom lutembacher)
Aliran darah pintas kiri ke kanan pada tipe ostium sekundum dan tipe venosus akan menyebabkan kelemahan dan sesak napas. Umumnya pada usia dewasa muda
- Gambaran anatomis
Terdapat 4 macam lokasi anatomis, walaupun tidak dapat dibedakan secara klinis.
1. VSD membronosa tepat di belakang bawah kristal supraventritular pada septum membranosa
2. Supra Krista atau konal terletak diatas Krista supraventikulear dekat katup pulmoner
4. Muskular, terletak kearah apekis dan bagian otot septum interventrikkuler, jenis ini sering ditemukan ganda
VSD pada orang dewasa muncul dengan 3 gambaran klinis dan perjalanan penyakit yang berbeda yaitu :
1. VSD kecil tanpa aliran darah pintas dan gangguan hemodinamik yang berarti
3. VSD besar dengan stenosis pulmoner yang sulit dibedakan dengan tehnologi fallot
- Gambaran anatomis
Pada masa janin PDA merupakan saluran penting bagi aliran darah dari arteri pulmonal kiri ke aorta desendens, terletak distal dari percabangan arteri subklavika kiri
1. PDA kecil tanpa gangguan hemodinamik yang berarti. Tekanan arteri pulmonal normal dan perbandingan aliran pulmonal dengan aliran sistematik 1,5 : . Diagnosa sangat mudah terdapat bising kontinum digaris sternal kiri atas. Foto roentgen paru dan EKG normal. Resiko tinggi yang mungkin terjadi ialah endonarditis klasifikasi duktus dan gagal jantung kiri
3. PDA besar muncul dengan tekanan arteri pulmonal sama dengan tekanan aorta. Aliran darah pintas seperti ini akan mengakibatkan gagal jantung kiri pada minggu pertama bayi premature atau bulan ke 23 bayi cukup bulan.
- Gambaran anatomis
Stenosis pulmoner dapat berbentuk valvuvar, subvalvuvar (infundibular) dan supraval vular (peripheral pulmonary artery stenosis atau coarctatio)
Ketiga jenis stenosis pulmoner tersebut akan muncul dengan bising sistolik di daerah garis sternal kiri bagian atas. Sejumlah penderita stenosis berat, sehingga menimbulkan keluhan cepat lelah, dispenea, angina atau sinkope dan sianosis sentral
- Gambaran klinis
2. Obstruksi aliran jantung kanan yang bermakna, biasanya stenosisi pulmoner infundibular, sehingga tekanan ateri pulmonal dapat dipertahankan secara normal disertai hipertropi ventrikel kanan dan overrinding aorta
- Gejala klinis
1. Cepat lelah, karena resistensi vascular sistematik menurun, aliran pulmoner menurun dan akibatnya oxygen content juga menurun
2. Spells terutama pada saat aktivitas. Seperti menangis, spasme otot-otot dioutflow tract, sehingga stenosis pulmoner akan meningkatkan, aliran pulmoner akan menurun pula
2. Pada auskultaasi terdengar bising sistolik yang keras terutama didaerah garis sentral kiri bagian tengah, bunyi II tunggal dan keras
5. Eko kardiogram memperlihatkan dilaktasi sorta, everriding aorta dengan dilatasi vevtrikel kanan, bahkan VSD juga terlihat. Komplikasi Tf yang paling sering ialah cerebro vascular diseade (CVD) dan abses serebral
- Gambaran anatomis
Sejumlah 95% CA lokalisasinya diperifes arteri subklavia kiri. Sebelum duktus arterial (pasca duktal). Praduktal sering ditemui pada bayi, sedangkan pasca duktal lebih sering ditemukan pada orang dewasa disertai gejala lebih ringan
- Gejala klinis
Hipertensi bagian atas tubuh, akan mengakibatkan sistem kolateral bertambah. Arteri aksilaris kanan melalui arteri memaria interna, scapular dan interkostal. Anomaly yang sering ditemukan ialah aorta biksuspid dengan segala akibatnya
Pada bayi, tanda yang nampak adalah gejala gagal jantung kanan/ kiri karena ventrikel kanan berfungsi sebagai ventrikel sistematik yang emmompa darah ke aorta distal melalui PDA
Pada orang dewasa biasanya muncul sebagai hipertensi mulai usia muda, tanpa gagal jantung. Diagnosa dapat ditegakkan apabila ditemukan nadi femoral yang lemah dan kecil
- Gambaran anatomis
1. TPB lengkap atau transposisi dekstro, ventrikel berada diposisi normal (d-100p) dan berhubungan dengan atrium normal (artrioventricular concordance)
Posisi ventrikel terbalik (1-10p) yakni ventrikel kanan morfologik berada di kiri, berfungsi sebagai ventrikel sistemaatik ventrikel kiri secara morfologik berada di sebelah kanan. Berfungsi sebagai ventrikel yang memompa darah ke apru; hubungan atrium dengan ventrikel tidak normal (antrio ventrikuler discordance)
- Gejala klinis
1. Transposisi pembuluh darah besar komplit (complete transposisi of the great arteries). Sangat jarang ditemukan pada orang dewasa. Ditemukan 3 bentuk variasi anatomic, yaitu :
Terjadi aliran darah 2 pintas arah untuk meningkatkan saturasi O2, walaupun bisanya pasienmeninggal karena hipoksia, kecuali bila dilakukan septostomi
Biasanya pasien meninggal dunia dalam usia muda. Bila berhasil hidup maka cenderung timbul kelainan veskuler paru obstruktif berat dengan kegagalan jantung kanan pada tahun pertama
Adanya Sp menyebabkan aliran darah ke paru yang cukup untuk mencegah hipoksia, tetapi tidak menimbulkan gagal jantung
Daftar Pustaka
Dongoes, Marilyn E, Jane R Kenly. 1998: Maternal / Newborn Care Plan : Gudelines for client care E. a Davis Company : Philadelphia
Mansjoer, Arif. 1999: Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I : Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
Mattsion, Susan. 2000 : Care Curriculum For Maternal-Newborn second edition : advision of Harcourtbrace & Company : Philadelphia.
Ngastiyah. 1997 : Perawatan Anak Sakit : Penerbit buku Kedokteran EGC: Jakarta
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departamen Kesehatan. 1993 : Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Penerbit buku Kedokteran EGC : Jakarta