Anda di halaman 1dari 22

1

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Tgl Pengkajian: 22 Maret 2016 Pukul: 08.10 WIB Oleh: Kelompok IX

I. IDENTITAS
a. Pasien:
Nama : Tn. M
Tempat/tgl lahir (umur) : Jetis, Sleman/20 September
1961 (55 tahun)
Agama : Kristen
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh (kuli bangunan)
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tgl. Masuk RS : 22 Maret 2015
No. RM : 01-99-xxxxx
Ruang : PBL IX
Diagnosis Kerja/Medis : Hernia Nukleus Pulposus
Alamat : Jetis, Sleman Yogyakarta

b. Keluarga/penanggung jawab:
Nama : Ny.A
Hubungan : Anak kandung
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jetis, Sleman Yogyakarta

c. Riwayat kesehatan
2

1. Keluhan utama saat dikaji


Klien mengatan klien mengeluh nyeri punggung.
O (onset) = klien mengatakan bahwa klien mengeluh
terasa nyeri pungung, nyeri terasa sejak tiga hari yang
lalu sebelum masuk rumah sakit.
P (Provocative) = nyeri di pungung, klien mengeluh
nyeri bertambah jika batuk, bersin, dan mengangkat
benda berat.
Q (Quality) = klien mengatakan nyeri seperti senut-
senut.
R (Region) = nyeri di pungung.
S (Scale) = saat di tanya oleh Ibunya klien mengatakan
nyeri di rasakan 1-10, nyeri klien berada di skala 6.
T (Treatment) = klien sudah pernah melakukan
pegobatan nyeri di pungung dengan kompres air hangat,
namun hanya dilakukan sebanyak dua kali dan nyeri
tidak berkurang.
U (Understanding) = Keluarga klien tidak memahami
nyeri yang dirasakan, klien selalu memencet bel
meminta perawat menangani nyeri yang dirasakan, klien
merasa cemas.
V (Value) = klien mengatakan ingin nyerinya berkurang
dan hilang agar cepat sembuh dan kembali beraktivitas.
2. Keluhan tambahan
Klien mengatakan terasa baal dan kesemutan pada kedua
kaki, refleks tendon patella dan achilles mengalami
0
penurunan, saat dilakukan elevasi dengan sudut 70
salah satu kaki klien terasa nyeri, pada tiga tahun yang
lalu klien pernah mengalami jatuh dengan posisi duduk.

3. Alasan utama masuk rumah sakit


3

Terasa nyeri punggung


4. Riwayat penyakit sekarang
Tanggal 22 Maret 2016 pukul 05.30 klien tiba di IGD
dengan keluhan nyeri pungung. Di IGD klien kemudian
di pasang infus RL ditangan kiri dengan 20 tetes per
menit. Pukul 06.30 klien tiba di ruang PBL IX (ruang
anak) dengan kondisi Compos Mentis, lemas, mengeluh
nyeri perut, mual muntah, tanda – tanda vital TD =
120/70 mmhg, Nadi = 84 X / menit, suhu 38,7 0C,
Respirasi 22 x / menit.
5. Riwayat penyakit yang lalu
Riwayat jatuh dengan posisi duduk.
6. Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.

d. Kesehatan Keluarga
-

II. POLA FUNGSI KESEHATAN


a. Pola nutrisi-Metabolik

1. Sebelum sakit

a) Frekuensi makan (dalam 24 jam) : 3 kali sehari

b) Jenis makanan/diet : tidak ada diet khusus

c) Porsi yang dihabiskan : satu porsi

d) Makanan yang disukai : nasi goreng

e) Makanan yang tidak disukai : klien menyukai semua jenis

makanan

f) Makanan pantang : tidak ada makanan pantang


4

g) Makanan tambahan/vitamin : tidak mengkonsumsi makan

tambahan dan vitamin

h) Kebiasaan makan : klien biasanya makan di rumah

i) Nafsu makan: nafsu makan baik dan tidak ada keluhan

sebelum sakit

j) Banyaknya minum (cc/24 jam) : kurang lebih 1500 cc / 24

jam

k) Jenis minuman : air putih dan kopi

l) Minuman yang tidak disukai :teh

m) Minuman pantang : tidak ada minuman pantang

n) Perubahan BB 6 bulan terakhir: tidak ada perubahan berat

badan 6 bulan terakhir.

2. Selama sakit (saat di Rumah Sakit)

a) Jenis diet: bubur

b) Frekuensi makan : 3 kali sehari

c) Porsi makan yang dihabiskan : satu perempat ¼ porsi

d) Banyak minum dalam sehari : 5-6 gelas kurang lebih 1500

cc / 24 jam

e) Keluhan: klien mengatakan sedikit mual jika akan makan

b. Pola Eliminasi
1. Sebelum sakit

a) Buang air besar BAB

1) Frekuensi (x/24 jam) : 1 kali


5

2) Waktu : pagi hari

3) Warna : kuning kecoklatan

4) Konsistensi : kadang lembek kadang padat

5) Posisi waktu BAB : jongkok

6) Penghantar untuk BAB : tidak ada

7) Keluhan : tidak ada keluhan

8) Upaya yang dilakukan : tidak ada

b) Buang air kecil (BAK)

1) Frekuensi (x/24 jam) : 4-5 kali

2) Jumlah (cc/24 jam) : sekali BAK 150 cc (4-5 X 150)

600 – 750 cc / 24 jam

3) Warna : kadang putih jernih dan kuning pekat

4) Bau : amoniak urine

5) Keluhan : tidak ada

2. Selama sakit

a) Buang Air Besar (BAB)

1) Frekuensi : keluarga klien mengatakan saat datang di RS

klien BAB 1 kali

2) Waktu : klien BAB kira-kira pukul 05.10 tanggal 22 Maret

2016

3) Warna : kuning

4) Konsistensi : lembek

5) Keluhan: tidak ada


6

b) Buang air kecil (BAK)

1) Frekuensi (x/24 jam) : 4-5 kali

2) Jumlah (cc/jam) :

sekali BAK 100 cc (4-5 X 100 = 400 - 500 cc / 24 jam

3) Warna : kuning pekat

4) Bau : Amoniak urine

5) Keluhan : tidak ada keluhan

c. Pola Aktifitas istirahat-tidur


1. Sebelum sakit
a. Keadaan aktifitas sehari-hari

AKTIFITAS 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian/berdandan √
Eliminasi √
Mobilisasi di tempat tidur √

Ambulasi √
Naik tangga √
Ket. 0 = mandiri

1= dibantu sebagian

2= perlu bantuan orang lain

3= perlu bantuan orang lain dan alat

4= tergantung total

b. Kebutuhan tidur
1) Jumlah tidur dalam sehari
7

a) Tidur siang : klien mengatakan jarang


tidur siang
b) Tidur malam : 7-8 jam
2) Kebiasaan pengantar tidur : menonton TV
3) Keluhan dalam hal tidur : tidak ada keluhan
c. Kebutuhan istirahat
1) Kapan : saat pulang sekolah
2. Selama sakit
a) Keadaan Aktifitas

KEMAMPUAN 0 1 2 3 4
PERAWATAN DIRI

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di TT √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

Ket.

0= mandiri

1= alat bantu

2= dibantu orang lain

3= dibantu orang lain dan alat

4= tergantung total

b) Kebutuhan Tidur
Jumlah tidur dalam sehari
8

1) Tidur siang : klien mengatakan cemas


karena nyerinya , kalau siang hari tidak bisa
tidur saat tidur malam juga sering terbangun
karena nyeri yang kadang-kadang timbul
2) Tidur malam : 4-5 jam
3) Pengantar untuk tidur : menonton TV
4) Keluhan tidur : Klien mengatakan klien
gelisah karena nyeri yang dirasakan tidak
kunjung hilang padahal sudah dibarikan obat
namun nyeri masih ada.
c) Kebutuhan istirahat: klien mengatakan jenuh, bosan,
dan tidak betah dengan suasana lingkungan rumah
sakit.

d. Pola Kebersihan Diri (sebelum sakit)


1. Kebersihan kulit
Pasien biasa mandi 2 kali sehari dengan menggunakan
sabun dan tidak ada keluhan saat mandi.
2. Kebersihan rambut
Pasien biasa mencuci rambut 2 hari sekali dengan
menggunakan shampo lifeboy dan tidak ada keluhan pada
saat mencuci rambut.
3. Kebersihan telinga
Klien membersihkan telinga dengan cuttom but sering
hampir 2 hari sekal, pasien tidak menggunakan alat
pendengaran.
4. Kebersihan mata
Pasien biasa membersihkan mata pada saat mandi, tidak
ada keluhan pada mata.
5. Kebersihan mulut
Pasien mengosok gigi setiap kali mandi dan sebelum tidur
9

6. Kebersihan kuku
Klien memotong kuku bila sudah panjang.

e. Pola Management Kesehatan – Persepsi Kesehatan


1. Pemahaman tentang arti sehat : klien tidak memahami
penyakitnya
2. Intelektual : Klien tidak mengetahui penyakit yang di
alaminya
3. Gaya hidup yang berhubungan dengan kesehatan : klien
tidak mengkonsumsi NAPZA, Alkohol, Rokok, dan kopi.

f. Pola reproduksi-seksualitas
-

g. Pola kognitif-persepsi/sensori
1. Keadaan mental : sadar penuh
2. Tingkat ansietas : sedang
3. Kemempuan mengambil keputusan : klien biasanya bila
mengambil keputusan berdiskusi dengan anggota keluarga
yang lain
4. Berbicara / komunikasi
a) Isi : jelas
b) Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Jawa
5. Kemampuan membaca baik.
6. Selama sakit pasien bisa berkomunikasi dengan baik.
7. Selama sakit pasien bisa memahami informasi dengan
baik.
8. Ketrampilan berinteraksi pasien memadai
9. Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran dan
tidak ada gangguan pendengaran sebelum sakit.
10

10. Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan


tidak ada gangguan penglihatan.
11. Penciuman : indra penciuman baik, klien dapat menghirup
aroma minyak angin.
12. Perabaan : klien tidak mengeluh adanya gangguan indra
perabaan.
13. Pengecapaan : klien mengatakan lidah klien terasa pahit.
14. Persepsi ketidaknyamanan klien tidak nyaman dengan
keadaan sakitnya

h. Pola Konsep Diri


1. Identitas diri : klien mengatakan bahwa klien sakit karena
dulu berobat tidak kerumah sakit.
2. Ideal diri : saya ingin cepat sembuh agar bisa kembali
bekerja dan beraktivitas agar bisa membantu ekonomi
keluarga saya.
3. Harga diri: klien mengatakan cemas dan merasa tidak
berdaya, klien ingin cepat sembuh.
4. Gambaran diri: klien mengatakan selalu dibantu oleh
keluarga.
5. Peran diri: saya sudah 3 hari istirahat di rumah, ditambah
beristiraat lagi di rumah sakit, saya sudah tidak bisa
beraktivitas dengan baik, saya ingin cepat sembuh.

i. Pola Koping
1. Pengambilan keputusan : dibantu oleh keluarga
2. Hal yang dilakukan jika mempunyai masalah : diam

j. Pola Peran – berhubungan


1. Status pekerjaan: buruh (kuli bangunan)
11

2. Apakah klien berkecimpung dalam kelompok masyarakat :


tidak.
3. Sistem pendukung pasien ada yaitu keluarga yang tinggal
dalam rumah yang sama.

k. Pola Nilai dan keyakinan


1. Sebelum sakit
a) Larangan agama : tidak melakukan kegiatan yang
dilarang agama
b) Kegiataan keagamaan : pergi kegereja setiap hari
minggu
2. Selama sakit : berdoa setip kali akan makan dan tidur
3. Pendampingan selama sakit : tidak ada

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Pengukuran TB : 170 cm
b. Pengukuran BB : 62 kg
c. Pengukuran tanda vital
1. Tekanan darah:110/90 mmHg, diukur di lengan kanan,
posisi pasien supinasi, ukuran manset dewasa.
2. Nadi: 74 x / menit, reguler, diukur di arteri radialis,
kualitas teraba lemah.
3. Suhu: 38, 7ºC, diukur dengan termometer mekanik.
4. Respirasi : 20 x / menit, reguler, tipe pernapasan dangkal.

d. Nyeri

Keluarga klien mengatan klien mengeluh nyeri punggung.


12

O (onset) = klien mengatakan bahwa klien mengeluh terasa


nyeri pungung, nyeri terasa sejak tiga hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit.
P (Provocative) = nyeri di pungung, klien mengeluh nyeri
bertambah jika batuk, bersin, dan mengangkat benda berat.
Q (Quality) = klien mengatakan nyeri seperti senut-senut.
R (Region) = nyeri di pungung.
S (Scale) = saat di tanya oleh Ibunya klien mengatakan nyeri di
rasakan 1-10, nyeri klien berada di skala 6.
T (Treatment) = klien sudah pernah melakukan pegobatan nyeri
di pungung dengan kompres air hangat, namun hanya dilakukan
sebanyak dua kali dan nyeri tidak berkurang.
U (Understanding) = Keluarga klien tidak memahami nyeri
yang dirasakan, klien selalu memencet bel meminta perawat
menangani nyeri yang dirasakan, klien merasa cemas.
V (Value) = klien mengatakan ingin nyerinya berkurang dan
hilang agar cepat sembuh dan kembali beraktivitas.

e. Tingkat Kesadaran
1. Kualitatif : Compos Mentis
2. Kuantitatif : GCS E=4 V=5 M=6

f. Urutan Pemeriksaan Fisik:


1. Integumen secara umum
warna kulit sawo matang, turgor kulit tidak elastis, akral
dingin, tidak terdapat luka.
2. Kepala
Bentuk kepala oval, kulit kepala bersih tidak terdapat lesi,
tidak ada ketombe. Pertumbuhan rambut lebat dan tidak
13

mudah rontok. Kesan wajah simetris dan tidak ada


pembengkakan, dan finger frint (+) .

3. Mata
Mata klien bersih, sklera berwarna putih, konjungtiva
merah muda tidak anemis, reflek pupil (+), klien dapat
membaca dengan baik, pemeriksaan TIO mata kiri dan
kanan tidak ada nyeri.
4. Hidung
Posisi septum simetris, tidak ada sekret hidung, saat
palpasi sinus tidak terdapat nyeri sinus, fungsi pembauan
baik, klien tidak menggunakan aksesoris seperti tindik.
5. Telinga
Telinga bersih dan tidak ada cairan yang keluar dari
telinga klien dapat mendengar dentikan jam tangan
disamping telinga klien sejauh 5 cm, baik di telinga kanan
maupun telinga kiri.
6. Mulut dan tenggorokan
Kemempuan berbicara baik, keadaan bibir klien kering
dan pecah-pecah, warna lidah merah pucat, keadaan
palatum bersih, uvula berada ditengah, gigi klien berwarna
putih, tidak terdapat nyeri saat menelan.
7. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat nyeri
tekan saat dipalpasi, tidak terdapat lesi dan bekas luka.
8. Dada
a) Inspeksi
Ictus kordis terlihat di ICS 5 sinistra linea mid
clavicularis, tidak terdapat luka, warna kulit sawo
matang.
14

b) Palpasi
Batas jantung klien:
1) Batas atas: ICS 3 dextra 2 cm dari sternum, ICS
3 sinistra 2 cm dari sternum
2) Batas bawah: ICS 4 sinistra 2 cm dari sternum,
ICS 5 sinistra linea mid clavicularis

Batas jantung hepar berada di ICS 4 – 8 sinistra

Saat palpasi thorax sambil menyebutkan angka 77


terdengar rensonans suara yang sama.

c) Perkusi
Pada ICS 3 dextra terdengar suara pekak yang
menandakan terdapat organ jantung, di ICS 1 dan 2
dextra lebih terdengar sonor, pada ICS 3 sinistra
terdengar pekak yaitu batas jantung atas di ICS 1
dan 2 terdengar suara sonor selanjutnya saat perkusi
di ICS 4 terdengar sonor dan di ICS 4 dan ICS
terdengar suara pekak.
Saat perkusi ginjal tidak terasa nyeri.
d) Auskultasi
Auskultasi dilakukan di sepanjang lapang paru
terdengar suara vesikuler di sepanjang lapang paru,
bronchial terdengar di ICS 2 sinistra dan dextra,
tracheal terdengar di trakea.

9. Abdomen
a) Inspeksi
Klien tidak mengalami asites
b) Auskultasi
Peristaltik usus klien 18 kali per menit
15

c) Perkusi
Suara perkusi tympani, tidak ada cairan ataupun
tumor.
d) Palpasi
Terdapat nyeri tekan diperut klien

10. Anus dan rectum


Dengan alasan privasi klien menolak untuk diperiksa.
11. Genetalia
Dengan alasan privasi klien menolak untuk diperiksa.
12. Ekstermitas
a) Atas
Anggota gerak atas lengkap, tidak ada kelainan pada
jari, bentuk kuku klien kotak, berwarna merah muda,
tidak terdapat clubbing finger tidak terdapat edema.
b) Bawah
Anggota gerak bawah lengkap namun saat di periksa
refleks tendon dan patella terjadi penurunan dan saat
dilakukan elevasi dengan sudut 70 0 klien mengeluh
nyeri di salah satu kakinya.

IV. RENCANA PULANG


a. Di tempat tinggalnya sendiri dan pasien tinggal dengan anaknya
b. Keinginan tinggal setelah pulang: Pasien mengatakan ingin
tinggal di rumah setelah pulang.
c. Pelayanan kesehatan yang digunakan sebelumnya: Pasien
mengatakan pelayanan kesehatan yang digunakan sebelumnya
adalah dokter praktek yang buka klinik di rumah.
d. Kendaraaan yang digunakan saat pulang: Pasien mengatakan
kendaraan yang digunakan saat pulang adalah mobil.
16

e. Antisipasi terhadap keuangan setelah pulang: Keuangan klien


sepenuhnya di tanggung oleh klien pribadi dan anak-anaknya
f. Antisipasi masalah perawatan diri: Perawatan diri dibantu
keluarga
V. DIAGNOSTIK TEST
Terlampir
VI. PROGRAM PENGOBATAN
-
VII. ANALISIS DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1 DS : Nyeri Akut Agens cidera
Klien mengatan klien mengeluh biologis
nyeri punggung.
O (onset) = klien mengatakan
bahwa klien mengeluh terasa
nyeri pungung, nyeri terasa sejak
tiga hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit.
P (Provocative) = nyeri di
pungung, klien mengeluh nyeri
bertambah jika batuk, bersin,
dan mengangkat benda berat.
Q (Quality) = klien mengatakan
nyeri seperti senut-senut.
R (Region) = nyeri di pungung.
S (Scale) = saat di tanya oleh
Ibunya klien mengatakan nyeri
di rasakan 1-10, nyeri klien
berada di skala 6.
T (Treatment) = klien sudah
pernah melakukan pegobatan
17

nyeri di pungung dengan


kompres air hangat, namun
hanya dilakukan sebanyak dua
kali dan nyeri tidak berkurang.
U (Understanding) = Keluarga
klien tidak memahami nyeri
yang dirasakan, klien selalu
memencet bel meminta perawat
menangani nyeri yang dirasakan,
klien merasa cemas.
V (Value) = klien mengatakan
ingin nyerinya berkurang dan
hilang agar cepat sembuh dan
kembali beraktivitas.

DO :
1. Wajah klien
mengeringai
2 DS : Ansietas Proses penyakit
1. Klien mengatakan cemas

DO :
Keluarga Klien selalu
memencet bel meminta
nyeri yang dirasaka klien
cepat diberi obat, raut
wajah klien tidak tenang
3 DS : klien mengatakan 3 tahun Hambatan Gangguan
yang lalu pernah jatuh dengan mobilitas fisik muskoloskeletal
posisi duduk
18

DO :
a. saat dilakukan pemeriksaan
refleks tendon patella dan
achilles terjadi penurunan
b. saat dilakukan elevasi dengan
sudut 70 0 terasa nyeri di salah
satu kaki klien

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera biologis, ditandai dengan :
DS :
Klien mengatan klien mengeluh nyeri punggung.
O (onset) = klien mengatakan bahwa klien mengeluh terasa nyeri
pungung, nyeri terasa sejak tiga hari yang lalu sebelum masuk rumah
sakit.
P (Provocative) = nyeri di pungung, klien mengeluh nyeri bertambah jika
batuk, bersin, dan mengangkat benda berat.
Q (Quality) = klien mengatakan nyeri seperti senut-senut.
R (Region) = nyeri di pungung.
S (Scale) = saat di tanya oleh Ibunya klien mengatakan nyeri di rasakan
1-10, nyeri klien berada di skala 6.
T (Treatment) = klien sudah pernah melakukan pegobatan nyeri di
pungung dengan kompres air hangat, namun hanya dilakukan sebanyak
dua kali dan nyeri tidak berkurang.
U (Understanding) = Keluarga klien tidak memahami nyeri yang
dirasakan, klien selalu memencet bel meminta perawat menangani nyeri
19

yang dirasakan, klien merasa cemas.


V (Value) = klien mengatakan ingin nyerinya berkurang dan hilang agar
cepat sembuh dan kembali beraktivitas.
DO :
1. Wajah klien mengeringai
2 Ansietas berhubungan dengan proses penyakit, ditandai dengan:
DS :
1. Klien mengatakan cemas
DO :
1. Klien selalu memencet bel meminta nyeri yang dirasakan klien
cepat diberi obat, raut wajah klien tidak tenang
3 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
ditandai dengan:
DS : klien mengatakan 3 tahun yang lalu pernah jatuh dengan posisi
duduk
DO :
a. saat dilakukan pemeriksaan refleks tendon patella dan achilles terjadi
penurunan
b. saat dilakukan elevasi dengan sudut 70 0 terasa nyeri di salah satu kaki
klien
20

C. RENCANA KEEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. M
Nomor RM : 01-99-xxxxx
Ruangan : PBL IX
Tanggal : 22 Maret 2016
Nama mahasiswa : Kelompok III
DIAGNOSIS TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN
DAN DATA TUJUAN DAN TINDAKAN

PENUNJANG KRITERIA HASIL

Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016
Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB
Nyeri akut Setelah dilakukan NIC : 1) Mengetahui
tindakan Pain Management secara cepat
berhubungan dengan
keperawatan selama 1) Observasi reaksi dan tanggap
agens cidera biologis. nonverbal dari terhadap
3 x 24 jam,
ketidaknyamanan kondisi pasien
diharapkan masalah 2) Membantu
2) Ajarkan tentang
nyeri dapat teratasi. pasien
tehnik non
NOC : farmakologi mengurangi
1. Pain level rasa nyerinya
2. Pain control 3) Membantu
3) Berikan informasi
3. Comfort level pasien dan
tentang nyeri, berapa
keluarga untuk
Dengan kriteria hasil lama nyeri akan
mengetahui
: berkurang dan
tingkat nyeri
1) Mampu antisipasi
yang dirasakan
mengontrol nyeri ketidaknyamanan
(tahu penyebab dari prosedur
nyeri, mampu 4) Kolaborasikan
pemberian analgetik 4) Meringankan
menggunakan,
nyeri yang
tehnik
dirasakan
nonfarmakologi
pasien
untuk
mengurangi
nyeri, mencari
bantuan)
2) Melaporkan
bahwa nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
21

manajemen nyeri
3) Mampu
mengenali nyeri
(skala, intensitas,
frekuensi, dan
tanda nyeri)

4) Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016
Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB
Ansietas berhubungan Setelah dilakukan NIC : 1). Membantu
dengan proses tindakan 1). Gunakan pendekatan menstabilkan
keperawatan selama yang menenangkan emosi klien
penyakit
3 x 24 jam, 2). Pahami perspektif 2). Untuk
- diharapkan Ansietas pasien terhadap cemas mengetahui
klien teratasi 3). Dengarkan dengan penyebab stres
NOC : penuh perhatian klien
1. Anxiety self- 4). Instruksikan klien 3). Menunjukan
control rasa simpati dan
menggunakan teknik
2. Anxiety level empati
3. Coping relaksasi
4). Membatu klien
Dengan Kriteria
untuk lebih rileks
Hasil:
1). Klien mampu
mengidentifikasikan
cemas
2). Klien mampu
mengungkapkan
cemas
3). Klien mampu
menjunjukan cara
untuk mengontrol
cemas
4). Vital sign klien
dalam rentang
normal
Tekanan
Darah=120/80
mmhg
22

Suhu=36,5-37,5 C
Nadi=60-100
X/Menit
Respirasi=16-20
X/Menit
Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016 Tgl : 22 maret 2016
Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB Jam : 08:00 WIB
Hambatan mobilitas Setelah dilakukan 1.monitor vital sign 1.mengontrol vital
fisik berhubungan tindakan sign klien
dengan gangguan keperawatan selama 2. kaji kemempuan klien 2. untuk
muskuloskeletal 3 x 24 jam, untuk mobilisasi mengetahui sejauh
diharapkan: mana kemampuan
1.klien klien dalam
meningkatkan beraktivitas
aktivitas 3. berikan alat bantu bila 3. mencegah resiko
2. mengerti tujuan klien memerlukan jatuh
meningkatkan 1.
aktivitas
3. memverbalisasi
perasaan dalam
meningkatkan
mobilitas
1.

D. IMPLEMENTASI
-
E. EVALUASI
1. Nyeri klien berkurang skala 0
2. Klien mengtakan tenang dan senang setelah di berikan penegetahuan
tentang penyakit yang klien alami
3. Klien dapat beraktivitas secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai