IRAMA JANTUNG
OLEH :
KEL0MPOK I
V I T R A L I S TA N D I A B A N G
H U S N U L K H AT I M A H
SURIANTI
MARLIN HEMRI RANGLALIN
WA R H A M N I A R P I N
NURUL MUTMAINNAH
A S M A WAT I
HARDIANTI MULIANI PUTRI
E L I S A B E T H T R I S N A WAT I
N U R WA H D A N I A R A
Laporan Pendahuluan
(ARHYTHMIA)adalah :
Merupakan komplikasi yang sering terjadi pada
infark miokardium.
Perubahan pada frekuensi dan irama jantung
yang disebabkan oleh konduksi elektrolit
abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).
Gangguan irama jantung dapat di bagi dua:
1. Gangguan irama fibrilasi(tidak kuncup)pada serambi beresiko
stroke
2. Gangguan irama fibrilasi (tidak kuncup) pada bilik jantung
berakibat langsung fatal.
a. Sinus Takikardi
b. Sinus bradikardi
c. Komplek atrium prematur
d. Takikardi Atrium
e. Fluter atrium.
f. Fibrilasi atrium
g. Komplek jungsional prematur
h. Irama jungsional
i. Takikardi ventrikuler
Penyebab dan factor resiko gangguan irama jantung
Terapi medis
Terapi mekanis
Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
a. Pengkajian primer :
1. Airway
Apakah ada peningkatan sekret ?
Adakah suara nafas : krekels ?
2. Breathing
Adakah distress pernafasan ?
Adakah hipoksemia berat ?
Adakah retraksi otot interkosta, dispnea, sesak nafas ?
Apakah ada bunyi whezing ?
3. Circulation
Bagaimanakan perubahan tingkat kesadaran ?
Apakah ada takikardi ?
Apakah ada takipnoe ?
Apakah haluaran urin menurun ?
Apakah terjadi penurunan TD ?
Bagaimana kapilery refill ?
Apakah ada sianosis ?
b. Pengkajian sekunder
Riwayat penyakit
Faktor resiko keluarga
Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung,
hipertensi
Penggunaan obat digitalis, quinidin dan obat anti aritmia lainnya kemungkinan
untuk terjadinya intoksikasi
Kondisi psikososial
Pengkajian fisik
Aktivitas
Sirkulasi
Integritas ego
Makanan/cairan
Neurosensori
Nyeri/ketidaknyamanan
Pernafasan
Keamanan
Diagnosa Keperawatan
dan
Intervensi
a. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan
konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas miokardia.
Kriteria hasil :
Mempertahankan/meningkatkan curah jantung adekuat yang dibuktikan oleh
TD/nadi dalam rentang normal, haluaran urin adekuat, nadi teraba sama, status
mental biasa
Menunjukkan penurunan frekuensi/tak adanya disritmia
Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan kerja miokardia.
Intervensi :
Raba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi, keteraturan,
amplitudo dan simetris.
Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adanya denyut jantung
ekstra, penurunan nadi.
Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan.
Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi; bradikardi; disritmia atrial;
disritmia ventrikel; blok jantung
Lanjutan:
Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama
fase akut.
Demonstrasikan/dorong penggunaan perilaku pengaturan stres misal
relaksasi nafas dalam, bimbingan imajinasi
Selidiki laporan nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas dan faktor
penghilang/pemberat. Catat petunjuk nyeri non-verbal contoh wajah
mengkerut, menangis, perubahan TD
Siapkan/lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi
Kolaborasi :
Pantau pemeriksaan laboratorium, contoh elektrolit
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
Berikan obat sesuai indikasi : kalium, antidisritmi
Siapkan untuk bantu kardioversi elektif
Bantu pemasangan/mempertahankan fungsi pacu jantung
Masukkan/pertahankan masukan IV
Siapkan untuk prosedur diagnostik invasif
Siapkan untuk pemasangan otomatik kardioverter atau defibrilator
b. Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi
pengobatan berhubung dengan kurang informasi/salah
pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi.
Kriteria hasil :
menyatakan pemahaman tentang kondisi, program pengobatan
Menyatakan tindakan yang diperlukan dan kemungkinan efek
samping obat
Intervensi :
Kaji ulang fungsi jantung normal/konduksi elektrikal
Jelakan/tekankan masalah aritmia khusus dan tindakan terapeutik
pada pasien/keluarga
Identifikasi efek merugikan/komplikasiaritmia khusus contoh
kelemahan, perubahan mental, vertigo.
Lanjutan:
Anjurkan/catat pendidikan tentang obat. Termasuk mengapa obat
diperlukan; bagaimana dan kapan minum obat; apa yang dilakukan
bila dosis terlupakan
Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan
berlebihan
Kaji ulang kebutuhan diet contoh kalium dan kafein
Memberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk
dibawa pulang
Anjurkan psien melakukan pengukuran nadi dengan tepat
Kaji ulang kewaspadaan keamanan, teknik mengevaluasi pacu
jantung dan gejala yang memerlukan intervensi medis
Kaji ulang prosedur untuk menghilangkan PAT contoh pijatan
karotis/sinus, manuver Valsava bila perlu
TERIMA KASIH