Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ADAB ATAU AKHLAK PERGAULAN DALAM ISLAM”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURUL ILMI

KELAS : XII MIA

MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH DATARANG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat


dan rahmat-NYA, serta-merta atas izin-NYA sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang akhlak pergaulan dalam islam ini.
Melalui tulisan makalah yang singkat dan pendek ini, semoga kita lebih
memahami tentang akhlak pergaulan yang baik menurut islam dan menyadari
bahwa kita perlu mengenal lebih mendalam tentang penting akhlak pergaulan
dalam hidup dan kehidupan didunia. Tidak hanya sampai disitu, kitapun
diharapkan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga
mengucapkan mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, karena penulis
menyadari masih banyak yang harus di perbaiki dan dibenarkan.

Tabbinjai ,November, 2020

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………....i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akhlak Pergaulan Dalam Islam...............................3
2.2 Aturan Pergaulan Dalam Islam..................................................4
2.3 Akhlak Pergaulan Dalam Bermasyarakat..................................6
2.4 Penyimpangan Pergaulan Menurut Islam................................10
2.5 Solusi Penyimpangan Pergaulan..............................................11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..............................................................................14
3.2 Saran........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ahklak mulia dalam pergaulan adalah akhlak yang sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam dalam alqur’an dan hadist. Akhlak dalam
pergaulan yang baik telah diajarkan oleh rasullullah kepada setiap umat
khususnya umat islam. Setiap aturan dalam islam tentang akhlak dalam
pergaulan bertujuan tentang cara bagaimana manusia memposisikan dirinya
sebagai mahkluk tuhan demi terwujud suatu kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat sesuai dengan yang diingankan oleh Allah SWT.
Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari
usaha orang-orang yang bertakwa. Memiliki akhlak yang baik, seseorang
akan diangkat derajatnya kederajat yang lebih tinggi oleh tuhan. Aklhak
mulia tersebut menyangkut tentang etika, budi-pekerti dan  moral sebagai
manifestasi dari pendidikan agama.
Tegaknya aktivitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang
itu yang dapat menerangkan bahwa orang itu telah memiliki akhlak yang
baik. Semua bermuara pada realisasi tanggung jawab kepada Allah SWT. Jika
seseorang telah memahami tentang akhlak maka akan menghasilkan
kebiasaan hidup yang baik yang diinginkan oleh Allah SWT.

1.2  Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akhlak Pergaulan Dalam Islam?
2. Bagaimana Aturan Pergaulan Dalam Islam?
3. Bagaimana Akhlak Pergaulan Dalam Bermasyarakat?
4. Apa saja Penyimpangan Pergaulan Menurut Islam?
5. Bagaimana Solusi Penyimpangan Pergaulan?
1.3  Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Akhlak Pergaulan Dalam Islam
2. Untuk mengetahui Bagaimana Aturan Pergaulan Dalam Islam
3. Untuk mengetahui Bagaimana Akhlak Pergaulan Dalam Bermasyarakat
4. Untuk mengetahui Apa saja Penyimpangan Pergaulan Menurut Islam
5. Untuk mengetahui Bagaimana Solusi Penyimpangan Pergaulan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak Pergaulan Dalam Islam


ٌ َ‫ )أَ ْخال‬berasal dari
Dilihat dari sudut etimologi perkataan “ Akhlak “ ( ‫ق‬
ٌ ُ‫ ُخل‬ ) yang menurut lughat diartikan
bahasa Arab jama’ dari “ Khuluqun “ ( ‫ق‬
adat kebiasaan ( al-adat ), perangai, tabi’at ( al-sajiyyat ), watak ( al-thab ),
adab / sopan santun ( al-muru’at ), dan agama ( al-din ) . Kata tersebut
ٌ ‫خَ ْل‬ ) yang
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan “ Khalqun “ ( ‫ق‬
berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan “ Khaliq “ ( ‫ق‬ ٌ ِ‫اَل‬O‫خ‬ ) yang
ٌ ْ‫ َم ْخلُو‬ ) yang berarti yang di ciptakan dan
berarti pencipta dan “ makhluq “ ( ‫ق‬
dari sinilah asal mula perumusan ilmu akhlak yang merupakan koleksi ugeran
yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara Makhluk dengan
Khaliq dan antara Makhluk dengan makhluk .
Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya ‘Al- Akhlaq’ merumuskan
pengertian akhlak sebagai: Akhlak ialah suatu ilmu yang menjelaskan arti
baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh setengah
manusia kepada yang lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan
apa yang harus diperbuat.
Menurut Imam Ghazali, akhlak yang mulia mempunyai empat perkara
yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian
(menundukkan hawa nafsu) dan bersifat adil.
Kata akhlak tersebut banyak ditemukan dalam hadits Nabi Saw.
Dalam salah satu haditsnyaRasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku
hanya diutus untuk menyempurnakanakhlak yang mulia”. (HR. Ahmad).
Sedangkan dalam al-Quran hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu
khuluq. Allah menegaskan, “Dan sesungguhnyakamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung.” (QS. al-Qalam (68): 4). Khuluq adalah ibarat dari
kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu dipilih yang baik
untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang buruk dibenci  dan
dihilangkan .
Sehingga akhlak juga dibagi menjadi dua,yaitu akhlak baik (Al-
Hamidah) dan akhlak buruk (Adz-Dzamimah).
Kata yang setara maknanya dengan akhlak adalah moral dan etika.
Kata-kata ini sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama
atau sopan .
Sedangkan pergaulan sendiri memiliki makna interaksi antara sesama
manusia,baik individu dengan individu,tau individu dengan kelompok,contoh
disekitar kita bisa jadi masyarakat, teman sekolah, teman bermain dan lain
sebagainya.

2.2 Aturan Pergaulan Dalam Islam


Islam telah mengatur etika pergaulan. Perilaku tersebut merupakan
batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku
tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para pelakunya.
Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup
aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot
merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh
diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada
lawan jenis jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta
menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut
sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka
dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat
sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh
transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman: “…dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung
ke dadanya…” (QS. 24: 31).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah
kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-
istri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke
seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, sehingga tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyanyang.” (QS. 33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi menegaskan sebuah tata krama
yang harus diperhatikan, beliau bersabda:
“Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki
lain, begitu juga perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan
lain. Dan tidak boleh laki-laki berkumul dengan laki-laki lain dalam satu
kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berkemul dengan
sesama perempuan dalam satu kain.” (HR. Muslim).
2. Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan
sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa.
Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam
adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam
pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada
kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan
merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an
Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32: “Dan janganlah kamu
mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
dan suatu jalan yang buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar
dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai
berikut :
Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang
bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka
yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu
berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah
bujuk rayu syetan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh
bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam
adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi
bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah
dilarang. Nabi bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai
mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan (HR.
Ahmad).
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi
dengan perempuan, kecuali disertai muhrimnya.”(HR. Bukhari Muslim
dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin).

2.3  Akhlak Pergaulan Dalam Masyarakat


Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja.
Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara
pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
1. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama
muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah
mendoakan teman tersebut.

Allah swt berfirman:


َ‫تَ َذ َّكرُون‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫لَ ُك ْم‬ ‫خَ ْي ٌر‬ ‫ َذلِ ُك ْم‬ ‫أَ ْهلِهَا‬ ‫ َعلَى‬ ‫ َوتُ َسلِّ ُموا‬ ‫تَ ْستَأْنِسُوا‬ ‫ َحتَّى‬ ‫بُيُوتِ ُك ْم‬ ‫ َغ ْي َر‬ ‫بُيُوتًا‬ ‫تَ ْد ُخلُوا‬  ‫اَل‬ ‫آَ َمنُوا‬  َ‫الَّ ِذين‬ ‫أَيُّهَا‬ ‫يَا‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan
memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik
bagimu, agar kamu selalu ingat”. (QS. An-Nur/24: 27)
2. Berjabat Tangan
Berjabat tangan dengan bersalaman dapat menunjukkan keakraban,
kerukunan, persahabatan, atau permintaan maaf . menurut sebuah hadis
berjabat tangan dilakukan dengan menyambut tangan dari yang
menjabatnya, bukan dengan menunduk, mendekap atau memeluk. Berjabat
tangan dilakukan hanya dengan sesama mahram, maka diharamkan sesuai
hukum fikih seorang laki-laki menjabat tangan wanita yang bukan
mahramnya, begitu pula sebaliknya. “Tak pernah sekali-kali tangan
Rasulullah menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya”. (HR.
Bukhari Muslim).
3. Menghindari Berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis)
Khalwat menurut bahasa berarti pengasingan diri. Rasulullah
melarang perbuatan ini, karena seorang Muslim menyepi dengan wanita
yang bukan mahramnya, maka setan akan menjadi teman ketiganya.
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah
bersendirian dengan seorang wanita di suatu tempat tanpa disertai
mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiga adalah setan”. (HR.
Ahmad)
Dalam hal menjaga pandangan Allah berfirman dalam surah An-
Nur ayat 30-31 yang artinya: 
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya: yang demikian itu lebih
suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.
Dan bukanlah kepada para perempuan yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluanya dan
janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa)
terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada
suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-
putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-
laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islam mereka
atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua)
yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan, atau anak-anak
yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka
menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-
orang yang beriman, agar kamu beruntung”. (QS. An-Nur24: 30-31)
4. Mencari Teman Yang Baik
Agar remaja tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan tindakan
kenakalan remaja, remaja hendaklah memilih teman yang baik dalam
pergaulannya. Pergaulan akan mempengaruhi prilaku seseorang. Orang
yang berteman dengan orang yang baik kemungkinan besar ia akan baik.
Sebaliknya orang yang berteman dengan orang jahat kemungkinan besar ia
akan jahat. Karena itu remaja hendaknya memilih teman yang baik agar ia
juga ikut baik. Hal ini telah dimisalkan oleh Rasulullah saw melalui
ungkapannya: 
“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (solehah) dan
teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api
pandai besi.
Pembawa minyak wangi mungkin akan menciptakan minyak
wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan
mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi
mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau
yang tidak sedap”. (HR. Bukhari)
a. Meminta izin
Kita sebagai umat yang beragama tidak boleh meremehkan
hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang
milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu.
b. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya
menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup
mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang
lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan
tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan
penuh kasih sayang.
c. Bersikap santun dan tidak sombong
Bersikap santun sangat dianjurkan oleh islam dalam bergaul
karena dengan bersikap santun teman yang bergaul dengan kita akan
mersa nyaman dekat dengan kita, islampun melarang semua
mahluknya untuk sombong karena perbuatan tersebut sangat dibenci
oleh allah, dan hanya allah lah yang berhak untuk sombong.
d. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang
lembut, dengan gaya yang wajar .
e. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam
sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara
teman.
f. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian
yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara
teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat
merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan
Allah dan manusia.
g. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah
kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang
lain.
h. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang
benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan
kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu
bentuk kasih sayang terhadap teman.
Demikian beberapa tata cara pergaulan yang dilandasi nilai-
nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan
pedoman dalam bergaul. Mudah-mudahan ini bisa kita jadikan
renungan atau muhasabah.

2.4  Penyimpangan Pergaulan Menurut Islam


1. Penggunaan Narkoba
Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak
hanya dari kalangan dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja.
Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini banyak sekali siswa-siswi usia
sekolah yang menggunakan narkoba dari SMA, mahasiswi bahkan siswa-
siswi Sekolah Dasar.
Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran
para remaja sebagai berikut :
Datang dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan
alasan menjernihkan fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh.
Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus
yang semula menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian
mereka merasa ketagihan. Datang dari rasa ingin tahu dan ingin
mencoba.
Pada dasarnya narkoba sendiri ialah zat yang bersifat adiktif yaitu
zat yang dapat mempengaruhi atau membuat ketagihan yang dapat
merusak sistem syaraf motorik dan jaringan pertahanan tubuh.
2. Mengonsumsi Khmar
Yang disebut khmar adalah segala sesuatu minuman dan makanan
yang bisa menyebabkan mabuk, seperti dijelaskan dalam hadits
berikut:“Setiap yang memabukkan berarti khamr, dan setiap khamr
hukumnya haram” (HR. Bukhary dan Muslim).
3. Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan
pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas
sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar.
Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah
yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan
beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku
seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan
AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya.
4. Perkelahian antar Kelompok atau Tawuran
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan
masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian
atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu
rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele
sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok. Tawuran
merupakan suatu penyimpangan sosial dan akan menimbulkan akibat,
diantaranya :
a. Meresahkan warga masyarakat setempat
b. Memutus tali silaturahmi

2.5  Solusi Penyimpangan Pergaulan


Beberapa solusi yang dapat membendung perilaku penyimpangan
social diantaranya:
1. Kesadaran diri sendiri
Kesadaran diri sendiri sangatlah penting dalam menyelesaikan
penyimpangan, dengan adanya kesadaran dari tiap individu untuk
berhenti melakukan penyimpangan. membantu dalam menyelesaikan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Dengan kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menjauhi
semua perbuatan-perbuatan yang dilarang olehnya dan menjalankan
semua yang diperintahkannya.
3. Perbanyak dzikir
Memperbanyak dzikir, melaksanakan sholat lima waktu akan
membentengi diri kita dari pengaruh dan godaan-godaan setan untuk
berbuat hal yang tidak baik.
4. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi perilaku manusia, maka untuk
menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang
baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-
orang yang sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan
masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan.
5. Keluarga
Keluarga juga punya andil dalam membentuk pribadi seseorang ,
jadi untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan
keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Mulailah
perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski
dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca do’a
setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik
kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan,
memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik
tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
6. Sekolah atau Kampus
Sekolah atau Kampus adalah lembaga pendidikan formal yang
memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal
yang bisa kita lakukan di sekolah atau kampus untuk memulai perbaikan
remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan lewat
kegiatan keagamaan seperti rohis, patroli keamanan sekolah dan lain
sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka
kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang
dan teratasi.
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan beberapa
hal antara lain:
1. Islam adalah agama yang sempurna yang di dalamnya pula
mengajarkan mengenai
2. akhlak pergaulan yang akan menuntun manusia untuk bergaul dengan
baik yang diberkahi oleh allah
3. Islam melarang setiap manusia untuk mendekati semua hal atau
perbuatan yang akan mendatangkan atau berdekatan dengan zina
4. Hidup itu pilihan yang akan menimbulkan sebab dan akibat yang terjadi
apabila kita memilih suatu pilihan seperti halnya pilihan apakah kita
akan memilih dan menetapkan pergaulan yang sesuai dengan ajaran
islam atau pergaulan yang sesuai dengan ajaran yang berkembang di
dunia yang modern ini

3.2    Saran
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memiliki akhlak
yang terpuji agar mendapatkan ridho dari Allah SWT termasuk dalan hal
pergaulan, baik sesama jenis maupun dengan berlawanan jenis agar tidak
terpengaruh dari godaan syetan yang akan mengusik keimanan kita kepada
Allah SWT.  Karena sesungguhnya hanya orang-orang yang berakhlak
mulialah yang akan diterima oleh Allah SWT di sisinya, dan semoga kita
sebagai muslim dan muslimah termasuk golongan-golongan yang
dimuliakan oleh Allah SWT yang akan berada disampingnya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an  dan terjemahannya

Modul Paket Studi Islam Khairu Ummah, Drs. Ahmad Yani, LPPD Khairu
Ummah: Jakarta Pusat

Pergaulan pemuda-pemudi dalam islam, muhamad pristian habib,: universitas


diponegoro

Himpunan hadist pilihan, hadis shahih bukhari, husein bahreisy, al-


ikhlas:Surabaya

Anda mungkin juga menyukai