Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CARA MEMBACA ISTIADZAH DAN BASMALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Baca Tulis Al-Qur’an

Dosen Penghimpun : Ahmad Amin

Oleh :
Kelompok III
- Fajriana
- Fiqriani Haruna
- Aswar

JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MAJENE

2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala,.


Rabb yang maha esa, rabb yang maha pengasih lagi maha penyayang. Atas kehendaknya kami
dapat menyelelesaikan makalah baca tulis al-qur’an: isti’adzah dan basmalah

Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan buku penunjang materi perkuliahan baca
tulis al-qur’an

Dengan adanya makalah ini kami berharap mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua dan
dapat pula dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Namun dalam menyusun makalah ini masih
jauh dari apa yang dinamakan kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan beberapa saran
serta kritik guna membangun semuanya dengan baik dan guna menambah pengetahuan kita
bersama.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
A. Pengertian isti’adzah dan basmalah .................................................................................................. 5
B. Hukum Membaca Isti’adzah Dan Basmalah .................................................................................... 7
BAB III ....................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................. 11
Kesimpulan ............................................................................................................................................. 11
Saran ....................................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kitabullah Al Karim, Wahyu Yang Terakhir Diturunkan Dari Langit Ke Bumi. Allah
Menjaganya Dari Pengubahan Dan Penggantian Baik Tulisan Maupun Bacaannya Dan
Menjadikannya Sebagai Rahmat Dan Petunjuk Bagi Manusia. Inilah Al Qur’an Yang Agung.
Kita Terhitung Beribadah Dengan Membaca, Menghafal, Dan Mengamalkan Kandungannya.
Oleh Karena Itu, Menjadi Kewajiban Bagi Seluruh Umat Untuk Mengetahui Bagaimana Cara
Membaca Al Qur’an Dengan Baik Dan Benar Menggunakan Hukum Tajwid Dan Hukum
Membaca Al Qur’an Dengan Kitab Yang Khusus Mempelajari Tentang Bacaan Al Qur’an.
Makalah Ini Ditulis Agar Manjadi Pendorong Bagi Para Pembaca, Kaum Muslimin, Untuk
Meningkatkan Kesungguhan Dalam Memperhatikan Saat Membaca Kitab Rabb Nya. Disamping
Agar Menjadi Semacam Nasihat Bagi Kaum Muslimin, Juga Sebagai Bentuk Tolong Menolong
Diatas Kebaikan Dan Ketakwaan. Alloh Yang Menjadi Setiap Tujuan Dan Dia Lah Penolong
Kita, Dia Lah Sebaik Baik Penolong.

1.2 Rumusan Masalah


Melihat Dari Latar Belakang Yang Di Paparkan Di Atas, Diperoleh Rumusan Masalah
Sebagai Berikut:

1. Apa Pengertian Istiadzah Dan Basmalah ?

2. Apa Hukum Membaca Istiadzah Dan Basmalah ?

1.3 Tujuan Penulisan


Maksud Dan Tujuan Dibuatnya Makalah Ini Adalah Untuk Mengetahui Pengertian Isti’adzah
Dan Basmalah Dan Menambah Wawasan Para Pembaca.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian isti’adzah dan basmalah


Keharusan mengetahui ilmu tajwid bagi orang yang membaca al-Quran merupakan suatu
kemestian,karna al-qur’an sebagai firman allah dan kitab suci umat islam di tirunkan bersama
tajwidnya. Dalam membaca alquran terdapat adap atau etika khusus yang harus diperhatikan ,
yang harus di prtehatikan dalam membaca alquran adalah dengan membaca isti’adzah dan
basmalah sebelum membaca alquran dan sudah di menjadi kesepakatan ulama bahwa membaca
keduanya sangat di anjurkan ketika membaca Al-Quran.
1. Isti’adzah
Isti’adzah adalah mashdar (kata dasar) dari kata kerja (fi’il) isti’adza-yasta adzu yang
berarti memohon perlindungan. Menurut istilah isti’adzah adalah kalimat yang berisi
ungkapan dalam rangka memohon perlindungan kepada allah dari godaan syaitan yang
terkutuk ‘’. Pengertian ini didasarkan pada bentuk kalimat.

“ ‫الر ِجي ِِْم‬


َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِِ ‫ط‬ ِ ‫ ( “ اَع ُْو ِذُ بِا‬A’udzubillahi minasyaithonirrojiim )
َّ ‫للِ مِ نَِ ال‬

- ُ‫ ( اَع ُْو ِذ‬A’udzu ) : Mohon perlindungan, membentengi, meminta penjagaan, berlindung

kepada Alloh.
- ِ‫لل‬
ِ ‫ ( بِا‬Billahi ) : Rabb atas segala sesuatu yang diIlahkan dan disembah sendirian, tidak
ada sekutu bagiNya.
- ِ‫ان‬
ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ ( ال‬Asyaithon ) : Iblis yang Alloh melaknatnya.
- ِ‫الر ِجي ِْم‬
َّ ( Arrojiim ) : Terkutuk, terjauhkan, tertolak dari semua rahmat dan kebaikan,
yang tidak akan mendatangkan kejelekan kepada dienku dan duniaku
 Makna Isti’adzah
Aku berlindung dan membentengi diri kepada Allah Rabbku dari syaithon yang terkutuk yang
mengganggu bacaanku atau menyesatkanku sehingga aku binasa dan celaka, adalah Nabi
SAW apabila bangun pada tengah malam maka memulai shalatnya dengan takbir kemudian
beliau mengucapkan :”Aku berlindung kepada Alloh yang maha mendengar lagi maha

5
mengetahui dari syaithon yang terkutuk dari sentuhan, tiupan dan semburannya .”(H.R
Ashabussunan).
 Hukum Isti’adzah
Disunnahkan bagi setiap yang ingin membaca sesuatu dari Alqur’an satu surat atau lebih,
ucapkanlah” ِ‫الر ِجي ِْم‬
َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِِ ‫ط‬ ِ ‫اَع ُْو ِذُ ِبا‬
َّ ‫للِ مِ نَِ ال‬ ”(A’udzubillahi minasyaithonirrojiim), kemudian baru
membacanya.
Seperti yang disukai bagi orang yang sedang marah atau orang yang khawatir akan kejelekan
yang akan menimpanya maka berlindunglah kepada Allah dari syaithon yang terkutuk.

2. Basmalah
Berasal dari kata ‫ بسمل – يبسمل – بسمللة‬. Pengertiannya hampir sama dengan isti’adzah,
yaitu memohon perlindungan dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih dan juda
maha penyayang, baik di dunia dan akhirat,Untuk lafadz ‫ الرحمن‬adalah maha pengasih di dunia
dan di akherat. Sedangkan lafadz ‫ الرحيم‬khusus di akherat
 Makna Basmalah
yaitu memulai dengan menyebut Asma Allah dan mengingat-Nya sebelum segala
sesuatu, mengharap pertolongan kepada Allah Jalla wa ’ala disemua urusan, hanya
meminta pertolongan kepadaNya saja, sesungguhnya Rabb yang disembah, yang
memiliki segala kelebihan, kemurahan hati, keluasan rahmah, banyak keutamaanNya.
Dan kebaikan yang rahmatNya mencakup atas segala sesuatu dan kebaikanNya meliputi
seluruh makhluk.
 Lafadz Jalalah (Allah)
Yang memiliki hak untuk disembah dan diibadahi atas semua makhlukNya, dan lafadz
Allah adalah nama dari dzat Rabb Subhanahu Wa Ta’ala yang bisa dikenali dengan
lafadz itu..
Arrahman yaitu nama dari nama-nama Allah Ta’ala yang diambil dari kata Arrahmah
yang menunjukan atas banyaknya rahmatNya.Dan yang dimaksud dengan rahmah adalah
mencakup seluruh makhluknya, menciptakannya dan memberi rizki kepada mereka.Dan
itu menunjukkan kesempurnaan nikmatNya, untuk itu dikatakan”Wahai yang memiliki
rahmat didunia”.

6
Arrahiim yaitu: nama Allah Ta’ala, yang diambil dari kata Arrahmah yang
menunjukan atas banyaknya rahmatNya, dan khususnya kepada orang-orang mukmin,
lebih khusus diakhirat, Alloh berfirman:”Dan adalah Allah kepada orang-orang mukmin
sangat rahiim.”untuk itu dikatakan “Wahai yang memiliki rahiim diakhirat”.

 Hukum Basmalah
Disyariatkan untuk hamba dan dianjurkan mengucapkan basmalah ketika membacanya
pada setiap surat dari kitab Allah Ta’ala kecuali ketika membaca surat At-taubah, maka
tidaklah membacanya dengan mengucap basmalah, dan ketika sholat wajib mengucapkan
basmalah dengan suara lirih (pelan) meskipun melakukan sholat jahriyah (dikeraskan
bacaannya), dan disunnahkan bagi hamba untuk mengucapkan Bismillah ketika makan,
minum, memakai pakaian, ketika masuk masjid dan keluar darinya, dan ketika naik
kendaraan, dan dalam setiap urusan yang penting sebagimana wajibnya bagi hamba untuk
mengucapkan Bismillah, Allahuakbar ketika menyembelih dan nahr (menyembelih unta
dengan cara menusuk dileher).

B. Hukum Membaca Isti’adzah Dan Basmalah


Memohon perlindungan kepada Allah SWT adalah suatu keharusan bagi setiap muslim
dalam seluruh aspek kehidupannya. Terlebih lagi ketika kita hendak membaca Al-Qur’an,
sebagaimana di perintahkan oleh Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 98, yang artinya :

“Apabila kamu hendak membaca Al-Qur’an maka berlindunglah kepada Allah dari godaan
syetan yang terkutuk ” (QS. Nahl : 98)

Yang dimaksud dengan isti ‘adzah adalah membaca :

ِ‫الر ِجي ِْم‬


َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِِ ‫ط‬ ِ ‫اَع ُْو ِذُ بِا‬
َّ ‫للِ مِ نَِ ال‬

Hukum membaca isti’adzah sebelum memulai tilawah adalah sunnah.

Adapun membaca basmalah sangat dianjurkan (mustahabbah), baik diawal surat atau
pertengahan surat -kecuali pada surat At Taubah – baik dilakukan dengan suara keras atau
pelan. Sebagian ulama Qira’at memberinya hukum Wajib Sina’i artinya kewajiban yang

7
apabila ditinggalkan tidak berdosa. Istilah tersebut digunakan karena Rasulullah sangat
menganjurkan membaca basmalah, sebagaimana didalam sabdanya yang berarti :

“Setiap urusan yang penting yang tidak dimulai dengan membaca kalimat basmalah , maka
terputuslah barokahnya”.

Hukum Membaca Basmalah : Hukumnya ada tiga, yaitu wajib, sunah dan Haram. Wajib
ketika membaca pada awal surat alfatihah karena menurut beberapa ulama, basmalah adalah
sebagian dari surat alfatihah, sunah ketika membaca semua surat selain fatihah dan Attaubah,
haram ketika membaca pada awal surat attaubah karna sudah menjadi kesepakan para uama, ini
terbukti bahwa tiada lafadz basmalah pada awal surat attaubah.

Cara membaca isti’adzah, basmalah dan ayat pada awal surah ada 4 macam cara, yaitu :

1. ‫ط ُِع ْال َج ِميْع‬


ْ َ‫( ق‬Qath’ul Jam’i) yaitu pisah semuanya.

Caranya adalah membaca isti’adzah, berhenti (waqaf), lalu membaca basmalah, dan berhenti
lagi (waqaf), kemudian membaca awal surah. Contoh :

2. Qath’ul Awwal Wa Washluts Tsani Bitstsalits, yaitu memutus yang pertama dan
menyambung yang kedua dengan yang ketiga.

Caranya adalah membaca isti’adzah, berhenti (waqaf), lalu membaca basmalah disambung
(washal) dengan awal surah. Contoh :

3. Washlul Awwal Bitstsani Ma’al Waqfi ‘Alaihi Wa Qath’utstsalits, yaitu menyambung yang
pertama dengan yang kedua lalu berhenti, dan memutus yang ketiga.

8
Caranya adalah membaca isti’adzah disambung ( washal ) dengan basmalah, lalu
berhenti(waqaf ), kemudian membaca awal surah. Contoh :

ْ ‫( ْال َج ِمي ِْعِ َو‬Washlul Jam’i) yaitu menyambung semuanya.


ُِ ‫ص‬
4. ‫ل‬

Caranya adalah membaca isti’adzah disambung ( washal) dengan basmalah, disambung lagi.

(washal) dengan awal surah. Contoh :

Membaca Basmalah Diantara Dua Surah

Adapun cara membaca basmalah diantara dua surah, dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

1. Qath’ul Jam’i yaitu dipisah semuanya.

Cara membacanya adalah membaca ayat pada akhir surah, berhenti (waqaf), lalu membaca
basmalah, berhenti ( waqaf), kemudian membaca ayat pada awal surah.

2. Qath’ul Awwal Wa Washlutstsani Bitstsalits, yaitu memutus yang pertama dan


menyambung yang kedua dengan yang ketiga.

Cara membacanya adalah membaca ayat pada akhir surah, berhenti ( waqaf), lalu membaca
basmalah, disambung (washal) dengan ayat pada awal surah.

3. ( Washlul jam’i ), yaitu menyambung semuanya.

Yaitu membaca ayat pada akhir surah,disambung ( washal) dengan basmalah, dan disambung
(washal) dengan awal surah.

9
Catatan :

Tidak dibolehkan membaca ayat pada akhir surah disambung (washal) dengan basmalah
langsung berhenti (waqaf). Hal ini dikhawatirkan ada kesan, bahwa basmalah adalah akhir
surah.

Hukum Membaca Basmalah : Hukumnya ada tiga, yaitu wajib, sunah dan Haram. Wajib
ketika membaca pada awal surat alfatihah karena menurut beberapa ulama, basmalah adalah
sebagian dari surat alfatihah, sunah ketika membaca semua surat selain fatihah dan Attaubah,
haram ketika membaca pada awal surat attaubah karna sudah menjadi kesepakan para uama, ini
terbukti bahwa tiada lafadz basmalah pada awal surat attaubah.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Cara membaca Isti’adzah : Dibaca dengan pelan, apabila membaca Al-Qur’an, Isti’adzah dibaca
dengan pelan, apabila dibaca sendirian. Isti’adzah dibaca pelan pada saat sholat (Jahriyyah atau
Sirriyyah).Isti’adzah dibaca dengan keras, apabila membaca Al-Qur’an dengan keras. Apabila
membaca Al-Qur’an dengan berkelompok, maka cukup pembaca pertama yang mengeraskan
bacaan Isti’adzah sedang yang lain tidak. Apabila ada sesuatu yang mengahalangi Qori yang
meneruskan suatu bacaan, setelah ia selesai membaca Isti’adzah (seperti batuk, bersin,
pembicaraan mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan bacaan (tafsir) dan masih dalam
satu majlis,maka Isti’adzah tidak usah di ulang. Tetapi apabila yang mengahalangi ini adalah
sesuatu yang lain seperti pembicaraan yang tidak ada hubungannya dengan bacaan, makan, dan
lain-lain), maka Isti’adzah diulangi sebelum memulai suatu bacaan yang kedua kalinya.

Cara membaca Istiadzah, basmalah dan surat ada 4 macam:

1. qath’ul jami’ (seluruhnya diputuskan).Yaitu Ta’awudz, basmalah dan surat dibaca terpisah-
pisah (tidak diwashalkan/tidak disambung),

2. Washluljami’ (seluruhnya disambung /diwashalkan) Yaitu Ta’awudz.basmalah dan surat


dibaca bersambung ,

3. Ta’awudz disambung dengan basmalah(tidak disambung dengan surat),

4. Basmalah disambung dengan surat sedangkan ta’awudz di waqafkan(dihentikan).

Saran

Dengan disusunnya makalah ulumul Qur’an tentang asbabun nuzul ini,penulis


mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian ulumul Qur’an,untuk mengetahui lebih
jauh,lebih banyak,dan lebih lengkap tentang pembahasan asbabun nuzul,pembaca dapat
membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang,karna penulis hanya membahas
garis besar saja tentang ulumul Qur’an dan hanya membahas lebih dalam tentang asbabun nuzul
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah-makalah selanjutnya sangat
diharapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Abdur Ra’uf Al Hafidz, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, Kajian Ilmu Tajwid, Lc.

Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz, Syarh Addurusumuhimah liaamatilummah, Daar Ashomii”i.

12
13

Anda mungkin juga menyukai