Dosen Pengampu :
Nur Ahmad Hardoyo Sidik, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Mad dan Pembagiannya serta Hukum Bacaan
Mim Sukun Bertemu Dengan Huruf Hijaiyah " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran Al-Qur'an Hadits MI. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing dalam penyusunan
makalah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam membaca Alquran, ada ilmu yang disebut dengan tajwid. Menurut istilah tajwid adalah
ilmu untuk mengetahui bagaimana tata cara melafalkan huruf dengan baik dan benar. Diantara
bagian ilmu tajwid sendiri didalamnya terdapat hukum bacaan Mad dan mim sukun bertemu
huruf hijaiyah. Mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah
sedangkan menurut istilah artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-
huruf mad (asli). Mim mati terjadi apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah. Dalam
ilmu tajwid, hukum mim mati terbagi menjadi 3 yaitu: izhar syafawi, ikhfa syafawi, dan idgam
mitsli atau idgam mimi.
Membaca Alquran memang memberikan banyak pahala serta keutamaan yang besar bagi
seseorang. Namun, dalam membaca Alquran kita tidak bisa asal membacanya begitu saja.
Setiap kata dalam Alquran memiliki arti, dan jika salah dalam membacanya bisa mengubah arti
dari kata tersebut. Mad dan mim sukun menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk
dipelajari.
Untuk itu perlu bagi penulis membahas lebih lanjut mengenai mad dan pembagiannya sehingga
dapat memberi manfaat bagi kita bersama, terlebih kepada orang tua dan pendidik agar mulai
membiasakan pada anak-anak sehingga lahirlah generasi Qurani.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian mad
2. Pembagian mad
C. Tujuan
Pembahasan
1. Pengertian Mad
Menurut bahasa Mad artinya panjang. Sedangkan pengertian mad menurut istilah yaitu
melebihkan atau memanjangkan bunyi bacaan karena ada pertemuan antara huruf hijaiyah
yang berharakat tertentu dengan huruf tertentu pula.
2. Pembagian Mad
Mad terbagi dua yaitu, mad thabi'i atau mad asli dan mad far'i
a. Mad Thabi'i
Yaitu memanjangkan bacaan huruf hijaiyah yang berharakat fatah jika bertemu dengan alif mati
( )ا, berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf ya mati ( ْ) ي, dan berharakat dhommah jika
bertemu dengan huruf wawu mati ( ْ) و. Seperti kalimat َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا.Panjangnya kira-kira satu
alif/ dua harakat.
1. ٌاش َع ۙة
ِ َُوجُوْ هٌ يَّوْ َم ِٕٕىِ ٍذ خ
2. ُاَّل يُ ْس ِمن
3. ٌاريَ ۘة
ِ فِ ْيهَا َعي ٌْن َج
(Terdapat ya sukun setelah kasroh)
b. Mad Far'i
Mad far'i adalah cabang dari mad asli atau mad thabi'i. Pengertian mad far'i yaitu mad asli atau
mad thabi'i yang sudah berubah karena beberapa sebab.
a. Mad Wajib Muttasil, yaitu mad thabi'i yang bertemu dengan hamzah dalam satu kata.
Panjang bacaannya lima harokat sampai enam harokat (ketukan).
Hukum dari Mad Wajib Muttashil yaitu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf hijaiyah Mad
Thobi’i ( ) ـــــَـــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــketemu dengan huruf hijaiyah Hamzah dengan harakat
Fathah [Fathatain], dengan harakat Kasrah [Kasratain], atau juga dengan harakat Dhammah
[Dhammatain] ( ٌء/ ٍء – ُء/ ًء – ِء/ ) َء.
Contoh Mad Wajib Muttasil :
َ ِولٓ ِٕٕٮ
َك هُ ُم ۡال ُم ۡفلِح ُۡون َ ِولٓ ِٕٕٮ
ٰ ُك ع َٰلى هُدًى ِّم ۡن َّربِّ ِهمۡ َوا ٰ ُا
Artinya: Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung.
َاِ َّن الَّ ِذ ۡينَ َكفَر ُۡوا َس َوٓا ٌء َعلَ ۡي ِهمۡ َءاَ ۡن َذ ۡرتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُ ۡن ِذ ۡرهُمۡ اَل ي ُۡؤ ِمنُ ۡون
Latin: Innal laziina kafaruu sawaaa'un 'alaihim 'a-anzar tahum am lam tunzirhum laa yu'minuun
Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri
peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
Artinya: karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
b. Mad Jaiz Munfasil, yaitu mad thabi'i yang bertemu dengan hamzah pada kata berikutnya.
Panjang bacaannya lima harokat.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (QS. Al Kautsar: 1).
c. Mad Arid Lissukun, yaitu mad thabi'i yang bertemu dengan huruf hijaiyah hidup yang dibaca
mati atau waqaf (berhenti). Secara Istilah, Mad Arid Lissukun adalah bacaan panjang
disebabkan huruf mad yakni ya, wawu dan alif bertemu waqaf sehingga harus berhenti. Panjang
mad arid lissukun yaitu boleh dibaca 1 alif ( 2 harakat ), 2 alif ( 4 harakat ) atau 3 alif ( 6
harakat ).
Cara membaca hukum bacaan mad arid lissukun ada tiga cara, yaitu:
1. Lebih utama yaitu dibaca dengan panjang sampai 3 alif atau 6 harakat / ketukan, seperti
panjang bacaan Mad Lazim Mutsaqqal kilmi.
2. Dibaca sedang yaitu dengan panjang 2 alif atau 4 harakat / ketukan, dua kali panjang bacaan
Mad Thobi’i.
3. Dibaca pendek yaitu dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang bacaan
Mad Thobi’i.
ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
2. َّحي ۙ ِْم
Arrakhmaanirrakhiim
Maaliki yaumiddiiin
8. ب ْالفِي ۗ ِْل
ِ ك بِاَصْ ٰح
َ ُّاَلَ ْم تَ َر َك ْيفَ فَ َع َل َرب
d. Mad Iwad, yaitu huruf hijaiyah yang berharakat tanwin fatahtain dan bertemu dengan huruf
alif ( ) ا, atau ya ( )ي. Apabila dibaca waqaf atau berhenti. Panjang bacaannya dua harakat.
Artinya: dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
Keterangan: Hukum mad iwad terdapat pada lafal اَ ْف َواج ًۙا
Artinya: Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
Keterangan: Hukum mad iwad terdapat pada lafal يُ ْسر ًۙا
ض ِم ٰهد ًۙا
َ ْاَلَ ْم نَجْ َع ِل ااْل َر
keterangan: Hukum bacaan mad iwad terdapat pada lafal ِم ٰهد ًۙا
keterangan: hukum bacaan mad iwad terdapat pada lafal اَوْ تَاد ًۖا
Keterangan: Hukum Bacaan Mad Iwad terdapat pada lafal ۗ َع َماًل
Keterangan: Hukum Bacaan mad Iwad terdapat pada lafal ِطبَاقً ۗا
e. Mad Badal, yaitu hamzah yang mati sudah diganti dengan huruf mad. Kemudian huruf
hamzah itu diubah dan digantikan dengan Alif ( ) ا, Wau ( ) و, atau Ya' ( ) ي. Panjang bacaan dari
Mad Badal yakni 2 harakat atau ketukan.
ٌ ٰا ٰي
َت لِّقَوْ ٍم يُّوْ قِنُوْ ۙن
Hukum Bacaan mad Layyin teradapat pada kalimat quraiisyin, washshoiif, baiit dan khouuf.
َب َويُقِ ْي ُموْ نَ الص َّٰلوةَ َو ِم َّما َرزَ ْق ٰنهُ ْم يُ ْنفِقُوْ ۙن
ِ الَّ ِذ ْينَ ي ُْؤ ِمنُوْ نَ بِ ْال َغ ْي
g. Mad Silah Qasirah, yaitu apabila ada huruf ha besar ( ) هterletak diakhir kata. Panjang
bacaannya dua harakat.
1. Surat Saba’: 12
ْ َِوأَ َس ْلنَا لَهُ َع ْينَ ْالق
ط ِر
2. Surat Saba’: 8
أَ ْم بِ ِه ِجنَّةٌ
ف أَ ْل َوانُهُ َك َذلِكَ
ُم ْختَلِ ٌ
h. Mad Silah Tawilah, yaitu apabila ada huruf ha besar ( ) هterletak diakhir kata bertemu
dengan huruf alif pada awal kata berikutnya. Panjang bacaannya empat harakat.
bihii angfusahum.
Huruf ha dhamir pada kata bihii bertemu dengan hamzah berharakat fathah sehingga dibaca
panjang 5 harakat.
bihii iymaanukum.
Huruf ha dhamir pada kata bihii bertemu dengan hamzah berharakat kasrah sehingga dibaca
panjang 5 harakat.
takwiilahuu illallah.
Huruf ha dhamir pada kata takwiilahuu bertemu hamzah berharakat kasrah sehingga dibaca
panjang 5 harakat.
wabainahuu amadamba'iidaa.
Huruf ha dhamir pada kata wabainahuu bertemu dengan hamzah berharakat fathah sehingga
dibaca panjang 5 harakat.
wadho'tuhaa untsaa.
Huruf ha dhamir pada kata wadho’tuhaa bertemu dengan hamzah berharakat dhommah
sehingga dibaca panjang 5 harakat.
i. Mad Lazim Mukhafaf Kilmi, yaitu mad badal yang diikuti huruf mati. Panjang bacaannya
empat harakat.
ۤ
َاَثُ َّم اِ َذا َما َوقَ َع ٰا َم ۡنتُمۡ بِ ٖهؕ ٰا ْل ٰــٴـنَ َوقَ ۡد ُك ۡنتُمۡ بِ ٖه ت َۡست َۡع ِجلُ ۡون
Asumma izaa maa waqa'a aamantum bih; aaal'aana wa qad kuntum bihii tasta'jiluun
j. Mad Lazim Musaqqal Kilmi, yaitu mad thabi'i yang bertemu dengan huruf hijaiyah yang
bertasydid. Panjang bacaannya enam harokat.
k. Mad Lazim Mukhafaf Harfi, yaitu huruf-huruf mad yang terdapat pada awal surat. Hurufnya
ada lima yaitu, ح- ي- ط- ه- ر
ٍ ت ْالقُرْ ٰا ِن َو ِكتَا
ب ُّمبِ ْي ٍن ۤ ٰط
ُ س ۚ تِ ْلكَ ٰا ٰي
ٰط ٰه
ٰۤحم
l. Mad Lazim Musaqqal Harfi, yaitu permulaan surat yang menggunakan huruf yang dibaca
sesuai dengan nama huruf nya. Adapun huruf-huruf yang dibaca mad lazim musaqqal harfi,
yaitu
Adapun contoh mad lazim mutsaqqal harfi yang terakhir terdapat dalam surat Asy Syu’ara’ ayat
1. Cara bacanya adalah “Thoosiimmiimm”.
Selanjutnya, ada contoh mad lazim mutsaqqal harfi pada surat Al-A’raf. Cara bacanya yakni
”Alif lamm mim shood.”
Dalam ayat di atas, cara membaca bukan “Kaahaayaa’aasoo”, melainkan sahabat muslim bisa
membacanya dengan cara mengeja, yakni “Kaaaf haa yaa aiin shood”.
m. Mad Farq, yaitu mad badal yang bertemu huruf yang berharakat tasydid dan hanya terjadi
dua kata dalam al quran. Panjang bacaannya enam harokat.
ق فَ َج َع ْلتٌ ْم ِم ْنهُ َح َرا ًما َو َحلَـ ٰـاًل قُلْ آهّللا ُ أَ ِذنَ لَ ُك ْم أَ ْم ًعلَى هّللا ِ تَ ْفتَرُوْ نَ ()٥٩
قُلْ أَ َر َء ْيتُ ْم ّما أَ ْن َز َل هّللا ُ لَ ُك ْم ِم ْن ِر ْز ٍ
قُ ِل ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َو َساَل ٌم َعلَ ٰى ِعبَا ِد ِه الَّ ِذينَ اصْ طَفَ ٰى آهَّلل ُ َخ ْي ٌر أَ َّما يُ ْش ِر ُكونَ ()٥٩
ت َعلَ ْي ِه أَرْ َحا ُم اأْل ُ ْنثَيَ ْي ِن ۖ أَ ْم ُك ْنتُ ْم ُشهَدَا َء إِ ْذ َوصَّا ُك ُم هللاُ بِ ٰهَ َذا
َو ِمنَ اإْل ِ بِ ِل ْاثنَ ْي ِن َو ِمنَ ْالبَقَ ِر ْاثنَ ْي ِن ۗ قُلْ آل َّذ َك َري ِْن َح َّر َم أَ ِم اأْل ُ ْنثَيَ ْي ِن أَ َّما ا ْشتَ َملَ ْ
اس بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم ۗ إِ َّن هللاَ اَل يَ ْه ِدي ْالقَوْ َم الظَّالِ ِم ْينَ ض َّل النَّ َ ظلَ ُم ِم َّم ِن ا ْفت ََر ٰى َعلَى هللاِ َك ِذبًا ِليُ ِ ۚ فَ َم ْن أَ ْ
n. Mad Liin, yaitu mad yang terjadi ketika huruf wawu sukun dan ya sukun yang sebelum nya
berharakat fatah. Panjang bacaannya (2/4/6) harakat.
1. Al-Baqarah: 2
2. Al-Baqarah: 61
3. ال أَتَ ْستَ ْب ِدلُونَ الَّ ِذي هُ َو أَ ْدنَى بِالَّ ِذي ه َُو َخ ْي ٌر
َ َق
4. 3. Ali Imran: 26
6. 4. Al-Baqarah: 182
8. 5. Ibrahim: 33
10. 6. Al-Kahfi: 19
12. 7. Al-Ahzab: 59
14. 8. Saba’: 10
16. 9. Saba’: 18
Mim sukun atau mim mati adalah mim yang berharakat sukun ( ) ْم, atau mim yang tidak
berharakat sehingga tidak dapat dibunyikan kecuali diawali dengan huruf lain yang hidup atau
berharakat (fatah, kasrah dan dhommah).
Hukum bacaan Mim sukun atau mim mati adalah salah satu hukum tajwid yang terdapat dalam
pembacaan ayat Al quran. Hukum ini berlaku jika Mim Sukun bertemu dengan huruf-huruf
tertentu, atau bisa juga dikatakan ketika Mim sukun bertemu huruf hijaiyah. Cara pola
membacanya juga sama dengan hukum Nun sukun atau Tanwin, ada yang dibaca dengan
dengung, samar, dan ada pula yang dibaca terang ( tanpa dengung). Adapun yang membedakan
metode membaca antara keduanya adalah pada pengucapan diantara dua bibir, kalau nun
sukun atau Tanwin tidak melalui dua bibir, sementara Mim sukun akan melalui dua bibir.
Hukum Mim Sukun terbagi atas tiga bagian yaitu, Idzhar syafawi, Ikhfa syafawi, dan Idgam
mutamasilain atau Idgam mimin. Tiga hukum inilah yang terkandung pada hukum tajwid mim
sukun.
a. Idzhar Syafawi
Dikatakan idzhar syafawi jika terdapat Mim Sukun ( ) ْمbertemu dengan salah satu dari huruf
hijaiyah yaitu huruf hijaiyah selain huruf Mim ( )مdan Ba()ب. Cara membacanya yaitu, bunyi Mim
disarankan dengan terang dan kelas tanpa berdengung di bibir dengan mulut tertutup. Dan
harus lebih diperjelas lagi apabila Mim Sukun bertemu dengan وdan ف.
Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Artinya: dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
b. Ikhfa syafawi
Ikhfa artinya menyamarkan, sedangkan syafawi berasal dari kata syafatun yang berarti bibir,
karena huruf nya keluar dari bibir. Ikhfa syafawi terjadi apabila Mim Sukun bertemu dengan
huruf ba ()ب. Cara membacanya dengan menyamarkan bacaan Mim sukun di bibir sambil
didengungkan.
Contoh bacaan Ikhfa syafawi dalam al quran
Artinya: Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
Artinya: yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar."
Idgham Mitslain atau Idgham Mimi merupakan hukum tajwid yang terjadi khusus untuk huruf
hijaiyah Mim Sukun ( ) ْمketemu dengan huruf hijaiyah Mim yang mempunyai harakat [ ُم, ] َم ِم.
Disebut dengan Mitslain sebab terjadinya sebiaj pertemuan dua huruf hijaiyah yang makhraj
dan juga sifatnya adalah sama persis [identik], tetapi khusus bagi huruf hijaiyah Mim Sukun
yang ketemu huruf Mim yang mempunyai harakat.
Surat Az-Zumar : 15
Dibaca: syi'tummin-duunihi
Surat Ar-Rum : 3
Dibaca: wahummin-ba'di
Surat An-Nahl : 10
Dibaca: maaa-allakumminhu
Surat An-Nisa : 1
Dibaca: gholaa-qokumminnafsin
Surat An-Nisa : 8
Dibaca: humminhu-waquuluu