PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bersama sebagai orang muslim bahwa hukum
belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Kalau ada dalam suatu tempat
ada seseorang yang menguasai ilmu ini maka bagi yang lainnya tidak
menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka seluruh kaum muslimin
menanggung dosa.Sedangkan membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah
wajib yang artinya bagi seorang yang mukalaf baik laki-laki atau
perempuan harus membaca Al Qur’an dengan tajwid, kalau tidak maka dia
berdosa, hal ini berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah dan ucapan para ulama.
B.Tujuan
C. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan mad asli dan mad far’i ?
2. Bagaimana cara membaca Al Qur’an dengan tajwid yang benar ?
D. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui perbedaan mad asli dan mad far’i
2. Agar dapat mengetahui tata cara membaca Al Qur;an menggunakan
tajwid yang benar
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pembagian Mad
Secara Garis Besar Bacaan Mad Dibagi Menjadi Dua Yaitu
1). Mad Thabi'i
2). Mad Far'i
contoh :
2). Mad Far'i (Cabang/Turunan)
Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena
bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i yang mempunyai
arti Mad cabang/turunan.
Adapun mad far’i ini ada 14 macam yaitu:
Mad Wajib Muttashil
Mad Wajib Muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu
dengan huruf hamzah dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3
alif (6 harakat).
Contoh :
2
Mad Jaiz Munfashil
Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang
berbeda.
Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).
Contoh :
Contoh :
Mad Badal
Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini
biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak .
Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif)
Contoh :
Mad ‘Iwad
Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang
berbaris fathatain dan dibaca waqof.
Panjangnya 2 harokat (1 alif).
Contoh :
3
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Mad Layyin
Mad ini terjadi bila :
huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat
huruf lain yg juga mempunyai baris.
Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).
Panjang mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).
Contoh :
4
Mad Shilah
Mad ini terjadi pada huruh “ha” di akhir kata yang merupakan dhomir
muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).
Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan
sesudah “ha” dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.
Mad shilah terbagi 2, yaitu :
Contoh :
b) Mad Shilah Thowilah
Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf hamzah.
Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 – 2,5 alif).
Contoh :
Mad Farqu
Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk
membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita.
Panjangnya 6 harokat.
Contoh :
Mad Tamkin
Terjadi bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama
berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun/mati.
Panjangnya 2 – 6 harokat (1 – 3 alif).
Contoh :
5
III
PENUTUP
.
A. Kesimpulan
B. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelmateri.com/2017/10/15-hukum-bacaan-mad-
pengertian-macam-contoh.html
https://dosenmuslim.com/ilmu-tajwid/pengertian-mad-dan-jenis-
jenisnya-dalam-ilmu-tajwid/
http://sifakirilmu.blogspot.com/2012/07/hukum-mad-asli-dan-mad-
fari.html