Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AS- SUNNAH

Oleh:
Anita Asune

STAI Al- Bayan Makassar


Tahun 2021
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan.
Makalah yang kami susun ini berjudul “ASSUNNAH” ini. Makalah ini hadir untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen STAI AL- BAYAN MAKASSAR sebagai salah satu
syarat dalam mengikutiperkuliahan. Banyak pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, kami ucapkan banyak terimakasih yang sebanyak-
banyaknya. Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami sangat mengharapkan masukkan, kritik dan saran dari Bapak Dosen untuk kemajuan
makalah kami di masa mendatang.

Mamuju, 30 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusaan Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2

A. Pengertian sunnah......................................................................................................... 2
B. Macam-macam Assunnah............................................................................................ 2
C. perbedaan As- Sunnah dengan Al hadist dan astsar..................................................... 3
D. kesimpulan.................................................................................................................... 3

BAB II PENUTUP................................................................................................................... 4

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sunnah sering disamakan dengan hadits, artinya semua perkataan, perbuatan, dan
taqrir yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menyetujui perbuatan yang
dilakukan oleh para sahabat, misalnya Kholid bin Walid memakan daging biawak,
Rasulullah SAW membiarkannya maka hal itu dikesani bahwa Nabi tidak
mengharamkannya.
Sunnah merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur’an. As-Sunnah
merupakan metode untuk menjelaskan al-Qur’an, oleh karena itu fungsi as-Sunnah
adalah penjelas, penafsir, menguat, penambah, dan pengkhusus berbagai hukum yang
terdapat dalam al-Qur’an yang masih global atau masih multitafsir dan adapula yang
masih mubham.
B. Rumusaan Masalah
1. Apa pengertian Sunnah?
2. Apa macam-macam Sunnah?
3. Apa perbedaan As- Sunnah dengan Al hadist dan astsar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertiaan Sunnah.
2. Untuk mengetahui macam-macam Sunnah.
3. Untuk mengetahui perbedaan As- Sunnah dengan Al hadist dan astsar
 

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sunnah
Sunnah berasal dari bahasa arab yang secara etimologis berarti “jalan yang biasa
dilalui” atau “cara yang senantiasa dilakukan” , atau “kebiasaan yang selalu
dilaksanakan”, apakah kebiasaan atau cara itu sesuatu kebiasaan yang baik atau buruk.
Secara terminologis (dalam istilah sari’ah), sunnah bisa dilihat dari tiga bidang
ilmu, yaitu dari ilmu hadist, ilmu fiqh dan ushul fiqih.Sunnah menurut para ahli hadist
identik dengan hadist, yaitu: seluruh yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW,
baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapan ataupun yang sejenisnya (sifat keadaan
atau himmah).
Sunnah menurut ahli ushul fiqh adalah “segala yang diriwayatkan dari Nabi
Muhammad SAW, berupa perbuatan, perkataan , dan ketetapan yang berkaitan
dengan hukum”. Sedangkan sunnah menurut para ahli fiqh , di samping pengertian yang
dikemukakan para ulama’ ushul fiqh di atas, juga dimaksudkan sebagai salah satu hokum
taqlifih, yang mengandung pengertian”perbuataan yang apabila dikerjakan mendapat
pahaladan apabila ditinggalkan tidak medapat siksa (tidak berdosa)”1
Atau terkadang dengan perbuatan, beliau menerangkan maksudnya, seperti
pelajaran shalat yang beliau ajarkan kepada mereka (para sahabat) secara praktek dan
juga cara-cara ibadah haji. Dan kadang para sahabatnya brbuat sesuatu di hadiratnya atau
sampai berita-berita berupa ucapan atau tindakan mereka kepada beliau, tetapi hal ini
tidak di ingkarinya, bahkan didiamkannya saja, padahal beliau sanggup untuk
menolaknya(kalau tidak dibenarkan) atau nampak padanya setuju dan senang, sebagai
mana diriwayatkan bahwa beliau tidak mengingkari orang yang makan daging biawak di
tempat makan beliau.2
B. Macam-macam Assunnah
1. Macam-macam Assunah
a) Sunnah fi’liyah: yaitu perbuatan yang dilakukan Nabi SAW. Yang
dilihat, atau diketahui dan disampaikan para sahabat pada orang lain.

1
Suparman Usman, hukum islam, (jakarta: gaya media pratama). Hlm 44-46
2
Muhammad Thalib, ilmu ushul Fiqh, Op. Cit, hlm. 67-68

2
Misalnya, tata cara yang ditunjukan Rosullah SAW. Kemudian
disampaikan sahabat yang melihat atau mengetahuinya kepada orang lain.
b) Sunnah Qoulyyah, yaitu ucapan Nabi SAW. Yang didengar oleh dan
disampaikan seorang atau beberapa sahabat kepada orang lain. Misalnya,
sabda Rasullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah: “tidak sah shalat
seseorng yang tidak membaca surat Al-Fatihah” (HR al-Bukhari dan
Muslim).
c) Sunnah taqqririyyah, yaitu perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan
dihadapan Nabi SAW, tetapi Nabi hanya diam dan tidak menceganya.
Sikap diam dan tdak mencega dari Nabi SAW ini, menunjukan
persetujuan Nabi SAW (taqqrir), terhadap perbuatan sahabat tersebut.
C. perbedaan As- Sunnah dengan Al hadist dan astsar?
Ada beberapa istilah yang mengandung perbedaan makna dalam pembicaraan
sunnah, istilah itu adalah Sunnah, Hadist dan Atsar. Istilah sunnah bisa disandarkan
kepada Nabi, sahabat, dan umat manusia pada umumnya. Istilah Hadist biasanya
digunakan hanya terbatas kepada terhadap apa yang datang dari Nabi Muhamad SAW.
Istilah Atsar digunakan terhadap apa yang datang dari sahabat, tabi’in dan orang-orang
sesudahnya.3
D. kesimpulan
Dari materi diatas setidaknya ada beberapa poin tentang As-Sunnah:
1. As-Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan oleh Nabi SAW, baik secara
perkataan, perbuatan, dan penetapannya.
2. Macam-macam assunnah ada tiga, yaitu sunnah qaulyyah, sunnah fi’lyyah, dan
sunnah taqqriryah.
3. perbedaan As- Sunnah dengan Al hadist dan astsar:
Sunnah: biasa disandarkan kepada Nabi, sahabat, dan umat manusia pada
umumnya.
Hadist: biasanya digunakan hanya terbatas kepada terhadap apa yang datang dari
Nabi Muhamad SAW.
Atsar: digunakan terhadap apa yang datang dari sahabat, tabi’in dan orang-orang
sesudahnya

3
Suparman Usman, hukum islam, Op.Cit. hlm. 45-46

3
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah ini kami susun. Punulis menyadari dalam makalah ini masih banyak sekali
kekurangan dan jauh dari kesan sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
Akhirnya semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membcanya. Amien.

Anda mungkin juga menyukai